Anda di halaman 1dari 14

AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

MODUL
AKJB02 - PRINSIP AKUNTANSI 2
Minggu: 8

PROGRAM PENDIDIKAN JARAK JAUH

1
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

MODUL 8
Investasi (2)
Minggu 8

Peralatan dan Perlengkapan Alat Tulis dan Kalkulator

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu membuat jurnal atas investasi dalam


saham (C3,A4)

1. Investasi Saham
Investasi saham adalah investasi pada saham perusahaan lain. Ketika sebuah perusahaan memiliki
saham (dan / atau utang) dari beberapa perusahaan yang berbeda, kelompok sekuritas diidentifikasi
sebagai portofolio investasi.

2. Kepemilikan kurang dari 20%


Dalam akuntansi untuk investasi saham kurang dari 20%, perusahaan menggunakan cost method.
Berdasarkan cost method, perusahaan mencatat investasi pada biaya perolehan, dan mengakui
pendapatan hanya ketika dividen kas diterima.

2.1 Mencatat Akuisisi Investasi Saham


Pada saat akuisisi, investasi saham dicatat sebesar harga perolehan. Harga perolehan mencakup
semua pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh investasi, seperti harga yang dibayarkan
ditambah biaya perantara (komisi).
Asumsikan, misalnya, pada 1 Juli 2014, PT Lee mengakuisisi 1.000 saham (10%
kepemilikan) PT Beal. Perusahaan membayar Rp4.050 per saham. Jurnal untuk pembelian tersebut
adalah:

01-Jul Share investments 4.050.000


Cash 4.050.000

2
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

2.2 Mencatat Dividen


Selama PT Lee memiliki saham di atas, perusahaan membuat jurnal untuk setiap dividen kas yang
diterima. Jika perusahaan menerima dividen Rp200 per saham pada tanggal 31 Desember,
jurnalnya adalah:

31-Dec Cash 200.000


Dividend revenue 200.000

Perusahaan melaporkan ”pendapatan dividen” di bawah "pendapatan dan beban lain" dalam
laporan laba rugi. Tidak seperti bunga atas utang wesel dan obligasi, dividen tidak bertambah.
Oleh karena itu, perusahaan tidak membuat jurnal penyesuaian untuk memperoleh dividen.

2.3 Mencatat Penjualan Saham


Ketika sebuah perusahaan menjual investasi saham, perusahaan mengakui gain atau loss atas
selisih antara hasil bersih dari penjualan (harga jual dikurangi biaya perantara) dan harga pokok
saham.
Asumsikan bahwa PT Lee menerima hasil bersih sebesar Rp3.950.000 dari penjualan saham
PT Beal pada tanggal 10 Februari 2015. Karena harga saham tersebut sebesar Rp4.050.000, PT
Lee mengalami loss sebesar Rp100.000. Jurnal untuk mencatat penjualan adalah:

10-Feb Cash 3.950.000


Loss on sale of share investments 100.000
Share investments 4.050.000

Perusahaan melaporkan loss di bawah ”pendapatan dan beban lain-lain” dalam laporan laba/rugi.

3. Kepemilikan antara 20% dan 50%


Jika perusahaan investor memiliki hanya sebagian kecil dari saham biasa perusahaan lain, investor
tidak dapat menjalankan kendali atas investee. Namun, jika investor memiliki antara 20% dan 50%
saham biasa pada suatu perusahaan, maka investor tersebut diasumsikan memiliki pengaruh
signifikan atas aktivitas keuangan dan operasi investee. Apabila investor memiliki pengaruh
signifikan tetapi tidak memiliki kendali atas investee, investor tersebut mengacu pada investee
sebagai entitas asosiasi. Investor bisa saja memiliki perwakilan di dewan direksi asosiasi dan,
3
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

melalui perwakilan tersebut, dapat menjalankan beberapa kendali atas entitas asosiasi. Perusahaan
asosiasi dalam beberapa hal menjadi bagian dari perusahaan investor.
Misalnya, PT Time Warner memiliki 20% kepemilikan atas saham PT Turner. Karena
perusahaan menggunakan kontrol yang signifikan atas keputusan besar yang dibuat oleh PT
Turner, perusahaan menggunakan pendekatan yang disebut cost method. Berdasarkan cost method,
investor mencatat sahamnya atas laba bersih entitas asosiasi pada tahun perolehannya.
Alternatifnya mungkin dengan menunda pengakuan saham investor atas laba bersih sampai
perusahaan asosiasi mengumumkan dividen tunai. Namun, pendekatan tersebut akan mengabaikan
fakta bahwa investor dan asosiasi, dalam arti tertentu, adalah satu perusahaan, sehingga membuat
investor menjadi lebih baik dengan pendapatan yang diperoleh asosiasi.
Berdasarkan cost method, perusahaan investor pada awalnya mencatat investasi pada saham
biasa perusahaan asosiasi sebesar biaya perolehan. Setelah itu, akun investasi disesuaikan setiap
tahun untuk menunjukkan ekuitas investor pada perusahaan asosiasi. Setiap tahun, investor akan
melakukan hal berikut. (1) meningkatkan (mendebit) akun investasi dan meningkatkan (kredit)
pendapatan atas sahamnya dari pendapatan bersih asosiasi. (2) Investor juga mengurangi
(mengkredit) akun investasi untuk jumlah dividen yang diterima. Akun investasi dikurangi
sehubungan dengan dividen yang diterima karena pembayaran dividen menurunkan aset bersih
perusahaan asosiasi.

3.1 Mencatat Akuisisi Investasi Saham


Asumsikan bahwa PT Milar mengakuisisi 30% saham biasa PT Beck seharga Rp120.000.000 pada
tanggal 1 Januari 2014. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah:

01-Jan Share investments 120.000.000


Cash 120.000.000

3.2 Mencatat Pendapatan dan Dividen


Untuk tahun 2014, PT Beck melaporkan laba bersih sebesar Rp100.000.000. Perusahaan
mengumumkan dan membayar dividen kas Rp40.000.000. Oleh karena itu, PT Milar mencatat (1)
bagainnya atas pendapatan PT Beck sebesar Rp30.000.000 (30% x Rp100.000.000), dan (2)
pengurangan dalam akun investasi atas dividen yang diterima sebesar Rp12.000.000
(Rp40.000.000 x 30%). Jurnal untuk transaksi tersebut adalah:

4
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

31-Dec Share investments 30.000.000


Revenue from share investments 30.000.000

31-Dec Cash 12.000.000


Share investments 12.000.000

Setelah Milar memposting transaksi untuk tahun tersebut, akun investasi dan pendapatannya
akan disajikan sebagai berikut.

Revenue
Share Investments from Share Investments
01-Jan 120.000.000 31-Dec 12.000.000 31-Dec 30.000.000
31-Dec 30.000.000
31-Dec 138.000.000

Selama tahun tersebut, kenaikan bersih dalam akun investasi adalah Rp18.000.000. Seperti
yang ditunjukkan di atas, akun investasi meningkat sebesar Rp30.000.000 karena saham PT Milar
atas laba PT Beck, dan menurun sebesar Rp12.000.000 terkait dengan dividen yang diterima dari
PT Beck. Selain itu, PT Milar melaporkan pendapatan Rp30.000.000 dari investasinya, yang
merupakan 30% dari laba bersih PT Beck sebesar £ 100.000.
Perhatikan bahwa perbedaan antara pendapatan yang dilaporkan dengan cost method dan
pendapatan yang dilaporkan dengan equity method dapat menjadi signifikan. Misalnya, PT Milar
hanya akan melaporkan pendapatan dividen sebesar Rp12.000.000 (30% x Rp40.000.000) jika
menggunakan cost method.

4. Kepemilikan Lebih dari 50%


Perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham biasa entitas lain disebut sebagai perusahaan
induk. Entitas yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan induk disebut dengan anak perusahaan
(afiliasi). Karena kepemilikan sahamnya, perusahaan induk memiliki kendali atas anak
perusahaan.
Ketika sebuah perusahaan memiliki lebih dari 50% saham biasa di perusahaan lain, biasanya
perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasian. Laporan ini menyajikan total aset dan
liabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan induk. Selain itu, laporan keuangan konsolidasian
5
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

juga menyajikan total pendapatan dan beban anak perusahaan. Perusahaan menyiapkan laporan
konsolidasi sebagai tambahan atas laporan keuangan untuk perusahaan induk dan anak
perusahaan.
Seperti disebutkan sebelumnya, ketika PT Time memiliki investasi saham 20% di PT Turner,
perusahaan melaporkan investasi ini dalam satu item baris, yaitu ”investasi lainnya”. Setelah
melakukan merger, PT Time mengkonsolidasikan hasil kinerja PT Turner dengan laporan
miliknya sendiri. Berdasarkan pendekatan ini, PT Time memasukkan aset dan liabilitas individual
PT Turner dengan miliknya sendiri: pabrik dan peralatannya ditambahkan ke pabrik dan peralatan
PT Time, piutangnya ditambahkan ke piutang PT Time, dan seterusnya.
Laporan konsolidasi berguna bagi pemegang saham, dewan direksi, dan manajer perusahaan
induk. Laporan ini menunjukkan besarnya dan ruang lingkup operasi perusahaan yang
dikendalikan bersama.

5. Menilai dan Melaporkan Investasi


Nilai utang dan investasi saham dapat sangat berfluktuasi selama saham-saham tersebut dimiliki.
Misalnya, dalam satu periode 12 bulan, harga saham Unilever (NLD) mencapai tingkat tertinggi,
yaitu Rp32.480 dan terendah, yaitu Rp16.910. Mengingat fluktuasi harga seperti itu, bagaimana
seharusnya perusahaan menilai investasi pada tanggal laporan posisi keuangan? Penilaian dapat
dilakukan pada harga perolehan, nilai wajar, atau pada lower-of-cost-or-net realizable value.
Banyak orang berpendapat bahwa nilai wajar menawarkan pendekatan terbaik karena
mewakili nilai realisasi kas yang diharapkan dari sekuritas. Nilai wajar adalah jumlah sekuritas
yang dapat dijual di pasar normal. Yang lain membantah bahwa, kecuali sekuritas akan segera
dijual, nilai wajarnya tidak relevan karena harga sekuritas kemungkinan akan berubah lagi.

5.1 Kategori Sekuritas


Untuk tujuan penilaian dan pelaporan pada tanggal laporan keuangan, perusahaan
mengklasifikasikan investasi utang menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut:

a. Trading securities, yaitu sekuritas yang dibeli dan dimiliki terutama untuk dijual dalam
waktu dekat dalam rangka menghasilkan pendapatan dari perbedaan harga jangka pendek.

6
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

b. Held-for-collection-securities, yaitu sekuritas utang yang dimiliki untuk dikumpulkan


dengan maksud dan kemampuan untuk dimiliki oleh investor hingga jatuh tempo.

Sama halnya dengan investasi utang, investasi saham juga diklasifikasikan menjadi dua kategori,
yaitu sebagai berikut.

a. Tradin securities (sebagaimana didefinisikan di atas).


b. Non-trading securities, yang dimiliki dengan tujuan selain untuk diperdagangkan.
Misalnya, perusahaan mungkin mengadakan investasi saham untuk menjual produk di
daerah tertentu.

Investasi saham tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan oleh karena itu tidak pernah
diklasifikasikan sebagai held-for-collection securities.

5.2 Trading Securities


Perusahaan memiliki trading securities dengan tujuan untuk menjualnya dalam waktu singkat
(umumnya kurang dari sebulan). Trading memiliki arti sering membeli dan menjual. Perusahaan
menyesuaikan trading securities sebesar nilai wajar pada setiap akhir periode, dan melaporkan
perubahan dari harga perolehan sebagai bagian dari laba bersih. Perubahan tersebut dilaporkan
sebagai gain atau loss yang belum direalisasi karena sekuritasnya belum dijual. Gain atau loss
yang belum direalisasi adalah selisih antara total biaya perdagangan sekuritas dan total nilai
wajarnya. Perusahaan mengklasifikasikan sekuritas perdagangan sebagai aset lancar.
Ilustrasi berikut menunjukkan biaya dan nilai wajar untuk investasi PT Pepsi yang
diklasifikasikan sebagai trading securities pada tanggal 31 Desember 2014. Perusahaan memiliki
gain yang belum direalisasi sebesar Rp7.000.000 sebagai akibat dari total nilai wajarnya, yaitu
Rp147.000.000, yang lebih besar Rp7.000.000 dari total biaya Rp140.000.000.

Trading Securities, December 31, 2014


Investments Cost Fair Value Unrealized Gain (Loss)
Yorkville bonds 50.000.000 48.000.000 (2.000.000)
Kodak shares 90.000.000 99.000.000 9.000.000
Total 140.000.000 147.000.000 7.000.000

7
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

Pepsi mencatat nilai wajar dan gain atau loss yang belum direalisasi melalui jurnal
penyesuaian pada saat penyusunan laporan keuangan. Dalam jurnal tersebut, perusahaan
menggunakan akun penyesuaian nilai wajar - trading, untuk mencatat selisih antara total biaya dan
total nilai wajar sekuritas. Jurnal penyesuaian untuk Pepsi adalah sebagai berikut.

31-Dec Fair value adjustment - trading 7.000.000


Unrealized gain - income 7.000.000

Penggunaan akun ”penyesuaian nilai wajar – trading” memungkinkan Pepsi untuk me-
maintain catatan biaya investasi. Diperlukan biaya aktual untuk menentukan gain atau loss yang
direalisasikan ketika sekuritas dijual. Pepsi menambahkan saldo debit (atau mengurangi saldo
kredit) dari akun ”penyesuaian nilai wajar – trading” ke biaya investasi untuk mendapatkan nilai
wajar dari sekuritas perdagangan.
Nilai wajar sekuritas adalah jumlah yang dilaporkan Pepsi pada laporan posisi keuangannya.
Pepsi melaporkan gain yang belum direalisasi dalam laporan laba rugi di bagian "pendapatan dan
beban lain-lain". Istilah ”pendapatan” dalam judul akun menunjukkan bahwa keuntungan tersebut
memengaruhi pendapatan bersih.
Apabila total biaya perdagangan sekuritas lebih besar dari total nilai wajar, maka loss yang
belum direalisasi telah terjadi. Dalam kasus seperti itu, jurnal penyesuaian adalah debit untuk akun
”unrealized loss – income” dan kredit untuk akun ”penyesuaian nilai wajar - trading. Perusahaan
melaporkan loss yang belum direalisasi di bagian ”pendapatan dan beban lain-lain” dalam laporan
laba rugi.
Penyesuaian nilai wajar - akun perdagangan akan dibawa ke periode akuntansi masa depan.
Perusahaan tidak membuat jurnal apapun ke akun tersebut hingga akhir setiap periode pelaporan.
Pada saat itu, perusahaan menyesuaikan saldo akun dengan selisih antara biaya perolehan dan nilai
wajar. Untuk trading securities, perusahaan menutup akun unrealized gain (loss) - income pada
akhir periode pelaporan.

5.3 Non-Trading Securities


Investasi utang diklasifikasikan baik sebagai trading ataupun held-for-collection securities.
Sedangkan investasi saham diklasifikasikan sebagai trading ataupun non-trading. Non-trading
securities adalah investasi saham yang dimiliki untuk tujuan selain perdagangan. Jika tujuannya

8
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

adalah untuk menjual sekuritas dalam tahun atau siklus operasi berikutnya, investor
mengklasifikasikan sekuritas tersebut sebagai aset lancar dalam laporan posisi keuangan. Jika
tidak, klasifikasinya adalah sebagai aset tidak lancar di bagian investasi pada laporan posisi
keuangan.
Perusahaan melaporkan non-trading securities pada nilai wajar. Prosedur untuk menentukan
nilai wajar dan gain atau loss yang belum direalisasi untuk sekuritas ini sama dengan prosedur
perdagangan sekuritas. Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa PT Ingrao memiliki dua sekuritas yang
diklasifikasikan sebagai non-trading. Ilustrasi berikut memberikan informasi tentang harga
perolehan, nilai wajar, dan jumlah gain atau loss yang belum direalisasi pada tanggal 31 Desember
2014. Terdapat loss yang belum direalisasi sebesar Rp9.537.000 karena total cost Rp293.537.000
lebih besar Rp9.537.000 dari jumlah nilai wajar sebesar Rp284.000.000.

Non-Trading Securities, December 31, 2014


Unrealized Gain (Loss) Investments Cost Fair Value Unrealized Gain (Loss)
Campbell shares 93.537.000 103.600.000 10.063.000
Hershley shares 200.000.000 180.400.000 (19.600.000)
Total 293.537.000 284.000.000 (9.537.000)

Jurnal penyesuaian dan pelaporan dari gain atau loss yang belum direalisasi untuk non-
trading securities PT Ingrao berbeda dari yang diilustrasikan untuk trading securities. Perbedaan
tersebut terjadi karena PT Ingrao tidak berharap untuk menjual sekuritas tersebut dalam waktu
dekat. Jadi, sebelum penjualan aktual, kemungkinan besar terjadi bahwa perubahan nilai wajar
dapat mengubah gain atau loss yang belum direalisasi. Oleh karena itu, PT Ingrao tidak
melaporkan gain atau loss yang belum direalisasi dalam laporan laba rugi. Sebaliknya, perusahaan
melaporkannya sebagai komponen ekuitas yang terpisah.
Dalam jurnal penyesuaian, PT Ingrao mengidentifikasi akun penyesuaian nilai wajar dengan
non-trading securities, dan mengidentifikasi akun gain atau loss yang belum direalisasi dengan
ekuitas. PT Ingrao mencatat loss yang belum direalisasi sebesar Rp9.537.000 sebagai berikut.

31-Dec Unrealized gain or loss - equity 9.537.000


Fair value adjustment - non trading 9.537.000

9
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

Apabila total nilai wajar melebihi total cost, PT Ingrao mendebit ”penyesuaian nilai wajar –
non-trading” dan mengkreditkan ”unrealized gain or loss – ekuitas”. Untuk non-trading
securities”, perusahaan meneruskan akun ”unrealized gain or loss – ekuitas” ke periode
mendatang. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan di masa mendatang, PT Ingrao
menyesuaikan ”penyesuaian nilai wajar – non trading” dan akun ”unrealized gain or loss -
ekuitas” untuk menunjukkan perbedaan antara harga perolehan dan nilai wajar pada saat itu.

6 Contoh Soal
6.1 Beberapa sekuritas investasi PT Chengdu diklasifikasikan sebagai trading securities dan
beberapa diklasifikasikan sebagai non-trading. Harga perolehan dan nilai wajar setiap
kategori pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut.

Cost Fair Value Unrealized Gain (Loss)


Trading securities 936.000.000 949.000.000 13.000.000
Non-trading securities 488.000.000 514.000.000 26.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2013, akun ”penyesuaian nilai wajar – trading” memiliki saldo
debit sebesar Rp92.000.000, dan akun ”penyesuaian nilai wajar – non trading” memiliki saldo
kredit Rp57.500.000.

Instruksi: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk setiap kelompok sekuritas tanggal 31
Desember 2014.

Jawaban

Trading securities

31-Dec Unrealized loss - income 79.000.000


(Rp92.000.000 - Rp13.000.000)
Fair value adjustment - trading 79.000.000

10
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

Non-trading Securities

31-Dec Fair value adjustment - non trading 83.500.000


(Rp57.500.000 + Rp26.000.000)
Unrealized gain or loss - equity 83.500.000

6.2 Berikut adalah transaksi untuk 2 situasi yang berbeda.


• PT Rho mengakuisisi 5% dari 400.000 saham biasa PT Stillwater dengan harga total
Rp6.000 per saham pada tanggal 18 Mei 2014. Pada tanggal 30 Agustus, PT Stillwater
mengumumkan dan membayar dividen Rp75.000.000. Pada 31 Desember, PT Stillwater
melaporkan laba bersih Rp244.000.000 untuk tahun itu.

• PT Natal memperoleh kepemilikan signifikan atas PT North dengan membeli 40% dari
60.000 saham biasa PT North dengan harga Rp12.000 per saham pada tanggal 1 Januari
2014. Pada tanggal 15 April, PT North mengumumkan dan membayar dividen kas sebesar
Rp45.000.000. Pada tanggal 31 Desember, North Sails melaporkan laba bersih sebesar
Rp120.000.000 untuk tahun tersebut.

Instruksi: Buatlah semua jurnal yang diperlukan untuk tahun 2014 atas (1) PT Rho dan
(2) PT Natal.

Jawaban

• PT Rho

18-May Share investments 120.000.000


((400.000 x 5%) x Rp6.000)
Cash 120.000.000

30-Aug Cash 3.750.000


Dividend revenue 3.750.000
(Rp75.000.000 x 5%)

11
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

• PT Natal
01-Jan Share investments 288.000.000
((60.000 x 40%) x Rp12.000)
Cash 288.000.000

15-Apr Cash 18.000.000


Share investments 18.000.000
(Rp45.000.000 x 40%)

31-Dec Share investments 48.000.000


(Rp120.000.000 x 40%)
Revenue from share investments 48.000.000

12
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

Daftar Istilah

No. Bahasa Inggris Bahasa Indonesia


1 Cost method Metode biaya
2 Dividend revenue Pendapatan dividen
3 Equity method Metode ekuitas
4 Fair value adjustment Penyesuaian nilai wajar
5 Revenue from share investments Pendapatan dari investasi saham
6 Share investments Investasi saham
7 Unrealized gain or loss Gain atau loss belum direalisasi

13
AKJB02 – Prinsip Akuntansi 2 Edisi / Tahun Terbit: 1 / Maret 2021

DAFTAR REFERENSI
Jerry J. Weygandt, Paul D. Kimmel, Donald E. Kieso (2015). Financial Accounting. 3rd Edition. Wiley:
Singapore

14

Anda mungkin juga menyukai