Anda di halaman 1dari 16

LABA TIDAK DIBAGI

Bab 5
PENGERTIAN LABA TIDAK DIBAGI

Laba tidak dibagi merupakan modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu kumpulan
laba dan rugi sampai saat tertentu sesudah dikurangi dividen yang dibagi dan jumlah yang
dipindahkan ke rekening modal. Laba tidak dibagi ini dapat berasal dari:

1. Rugi laba usaha

2. Rugi laba kegiatan yang tidak rutin seperti laba penjualan aktiva tetap dan

3. Koreksi atas laba tahun-tahun lalu. Apabila rekening laba tidak dibagi menunjukkan
saldo debit maka disebut defisit, dan apabila sebaliknya disebut surplus.

Laba tidak dibagi dapat digunakan untuk beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Pembagian dividen
2. Pembelian treasury stock
3. Pembatasan laba tidak dibagi untuk tujuan-tujuan tertentu (appropriations)
4. Rekapitalisasi
5. Penyerapan kerugian
Pencatatan laba tidak dibagi hendaknya dipisahkan dari modal disetor agar dapat diketahui
sumber masing-masing modal. Walaupun laba tidak dibagi itu sebagian jumlahnya sudah
dibatasi penggunaanya, tetapi keduanya tetap termasuk dalam jumlah laba tidak dibagi.

Dalam neraca jumlah laba tidak dibagi terdiri dari dua golongan rekening yaitu :

1. Laba tidak dibagi yang masih bebas (belum ditentukan penggunaannya)

2. Laba tidak dibagi yang sudah mempunyai tujuan penggunaan

Apabila perusahaan mengadakan kuasi reorganisasi dimana defisit yang ada dihapuskan
dengan cara menurunkan nilai nominal saham, maka laba yang diperoleh sesudah adanya
reorganisasi semu harus diberi tanda sehingga dapat diketahui bahwa laba tidak dibagi
merupakan hasil usaha adanya reorganisasi.
DIVIDEN
Yang dimaksud dengan dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham PT yang
sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval
waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu
yang bukan biasanya. Apabila dividen yang dibagikan itu berbentuk selain uang tunai maka
akan dicatat dengan judul yang sesuai. Jika digunakan istilah dividen saja maka yang
dimaksudkan adalah dividen kas. Dividen yang dibagi oleh perusahaan bisa mempunyai
beberapa bentuk sebagai berikut :

a. Dividen kas
b. Dividen aktiva selain kas (property dividens)
c. Dividen utang (srip dividends)
d. Dividen likuidasi
e. Dividen saham
Pembagian dividen kepada para pemegang saham dapat berakibat sebagai berikut :
1. Pembagian aktiva PT dan suatu penurunan dalam jumlah modal PT seperti dalam hal
dividen kas, aktiva selain kas atau dividen likuidasi.
2. Timbulnya suatu utang dan suatu penurunan dalam jumlah modal PT seperti dalam hal
dividen utang atau dividen kas yang sudah diumumkan tetapi belum dibayar.
3. Tidak ada perubahan dalam aktiva, utang atau jumlah modal PT, tetapi hanya
menimbulkan perubahan komposisi masing-masing elemen dalam modal PT seperti
dalam hal dividen saham.
Dalam rangka pembagian dividen dari suatu perusahaan ada 3 tanggal yang perlu
diperhatikan yaitu:

a. Tanggal pengumuman

Tanggal pengumuman adalah tanggal direksi PT mengumumkan adanya pembagian


dividen dengan suatu jumlah tertentu untuk setiap lembar saham yang beredar. Pada
tanggal ini jurnal yang dibuat adalah:

LYD Rp.xxx

Utang dividen Rp.xxx

b. Tanggal pendaftaran pencatatan


Pada tanggal pendaftaran (pencatatan) tidak ada jurnal yang dibuat. Pada tanggal ini
catatan mengenai nama-nama pemegang saham ditutup. Apabila sesudah saham
didaftarkan, kemudian dijual maka pembeli tidak berhak menerima dividen yang dibagi
itu karena nama yang terdaftar adalah pemegang saham lama. Saham yang dijual sesudah
didaftarkan disebut “stock ex dividens”

c. Tanggal pembayaran.

Pada tanggal pembayaran, dividen yang terutang dilunasi dan dicatat dengan mendebit
rekening utang dividen dan mengkredit rekening aktiva.

Utang Dividen Rp.xxx

Kas Rp.xxx

Apabila dividen yang dibagi itu berbentuk saham sendiri maka jurnal pencatatanya
berbeda dari yang tersebut di atas. Berikut ini diberikan penjelasan untuk masing-
masing jenis dividen.

Dividen Kas
Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dalam bentuk kas. Yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas
ialah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Jurnal
untuk mencatat pembagian dividen kas ini dibuat pada tanggal pengumuman dan
pembayaran.
Contoh:
PT Putra Akbar pada tanggal 20 Desember 2019 mengumumkan pembagian dividen sebesar
Rp 1.000,00 untuk setiap lembar saham biasa dan akan dibayar tanggal l0 Januari 2020
kepada pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 10 Januari 2020. Saham biasa yang
beredar sebanyak 1.000.000 lembar. Jurnal yang dibuat oleh PT Putra Akbar untuk mencatat
pembagian dividen di atas adalah sebagai berikut :

Tanggal pengumuman (20 Desember 2019)


Laba tidak dibagi Rp 1.000.000.000,00
Utang dividen kas Rp 1.000.000.000,00
Tanggal pembayaran (10 Januari 2020)
Utang dividen kas Rp 1.000.000.000,00
Kas Rp 1.000.000.000,00
Dalam neraca yang disusun pada tanggal 31 Desember 2019 utang dividen kas dilaporkan
dalam kelompok utang lancar karena segera akan dilunasi.

Dividen Aktiva Selain Kas (Property Dividens)


Kadang-kadang dividen dibagi dalam bentuk aktiva selain kas, dividen dalam bentuk ini
disebut property dividens. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga
perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang
saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aktiva tersebut. Akan
tetapi PT yang membagi property dividens akan mencatat dividen ini sebesar nilai buku
aktiva yang dibagikan.

Sebagai ilustrasi di bawah ini diberikan contoh pembagian dividen aktiva selain kas sebagai
berikut:

PT APB mempunyai 10.000 lembar saham PT BEB dengan harga perolehan sebesar Rp
10.000.000,00. Saham PT BEB yang beredar sebanyak 10.000.000 lembar. Pada tanggal 15
Desember 2019 diumumkan pembagian property dividens dimana setiap lembar saham PT
APB akan menerima dividen 1 lembar saham PT BEB, pembagiannya pada tanggal 15
Januari 2020. Harga saham PT BEB pada tanggal 15 Januari 2020 sebesar Rp 1.250,00 per
lembar.

Jurnal yang dibuat oleh PT APB sebagai berikut :

15 Desember 2019
Piutang Dividen Rp 12.500.000,00
Investasi dalam Saham PT BEB Rp 12.500.000,00
15 Januari 2020
Investasi dalam Saham PT BEB Rp 12.500.000,00
Piutang Dividen Saham PT BEB Rp 12.500.000,00
Jurnal yang dibuat oleh PT BEB sebagai berikut :

15 Desember 2019
Laba tidak dibagi Rp 10.000.000,00
Utang dividen saham PT APB Rp 10.000.000.,00
15 Januari 2020
Utang dividen saham PT APB Rp 10.000.000,00
Investasi dalam saham PT APB Rp 10.000.000,00
Dividen Utang/Scrip dividens

Dividen utang (scrip dividens) timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk
pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan
mengeluarkan scrip dividens yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu
yang akan datang. Scrip dividens ini mungkin berbunga, mungkin juga tidak.

Misalnya PT ABC mengumumkan pembagian scrip dividens Rp 1.000.000,00 bunga 10%


jatuh tempo 3 bulan kemudian. Jurnal yang dibuat oleh PT ABC sebagai berikut :

Laba tidak dibagi Rp 1.000.000,00


Utang dividen scrip Rp 1.000.000,00

Ketika jatuh tempo, scrip dan bunganya dilunasi dengan jurnal sebagai berikut :
Utang deviden scrip Rp 1.000.000,00
Biaya bunga Rp 25.000,00
Kas Rp 1.025.000,00
Perhitungan :
Biaya bunga = 3/12 x 10% x Rp 1.000.000,00 = Rp 25.000,00

Dividen Likuidasi
Yang dimaksud dengan dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan
pengembalian modal. Dividen likuidasi ini dicatat dengan mendebit rekening pengembalian
modal yang dalam neraca dilaporkan sebagai pengurang modal saham. Dalam perusahaan
yang memiliki wasting assets yang tidak akan diganti, bisa membagi dividen likuidasi secara
periodik. Biasanya modal yang dikembalikan adalah sebesar deplesi yang diperhitungkan
untuk periode tersebut. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang
saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan
pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi rekening
investasinya.

Dividen Saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para
pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.

Dividen saham dapat dibagikan sebagai berikut :


1. Dividen saham berupa saham yang jenisnya sama, misalnya dividen saham biasa untuk
pemegang saham biasa, atau dividen saham prioritas untuk pemegang saham prioritas,
disebut dividen saham biasa.
2. Dividen saham berupa saham yang jenisnya berbeda, misalnya dividen saham prioritas
untuk pemegang saham biasa atau dividen saham biasa untuk pemegang saham prioritas
disebut dividen saham spesial (khusus).
Ada beberapa keadaan atau alasan-alasan yang membenarkan pembagian dividen saham
antara lain:

1. Keinginan pimpinan perusahaan untuk menahan laba secara tatap dengan


mengkapitalisasi sebagian laba tidak dibagi. Akibat adanya dividen saham ialah
menaikkan jumlah modal disetor yaitu dengan cara membebani rekening laba tidak
dibagi dan dikreditkan ke rekening modal saham.
2. Untuk dapat membagi dividen tanpa pembaian aktiva yang diperlukan, sehingga harga
pasarnya akan menurun. Akibatnya yang lain adalah untuk mendorong perdagangan
saham.
Yang perlu diketahui bahwa dividen saham ini berbeda dengan pemecahan saham. Karena
dalam pemecahan saham tidak ada perubahan struktur modal. Tetapi dalam dividen saham
terjadi perubahan struktur modal, walaupun jumlah modal keseluruhan tidak berubah. Dalam
dividen saham nilai nominal per lembar tidak berubah, tetapi dalam pemecahan saham nilai
nominal sahamnya berubah. Sebagai ilustrasi pembagian dividen saham sebagai berikut :

Modal PT Ragil Putra adalah sebagai berikut :


Modal saham prioritas, nominal Rp 20.000,00 beredar 5.000 lembar Rp100.000.000,00
Modal saham biasa, nominal Rp 10.000,00 beredar 10.000 lembar Rp100.000.000,00
Agio saham prioritas Rp 10.000.000,00
Agio saham biasa Rp 15.000.000,00
Laba tidak dibagi Rp 50.000.000,00

Jumlah Rp 275.000.000,00
Harga pasar per lembar :
Saham prioritas = Rp 22.500,00
Saham biasa = Rp 11.000,00
Untuk mencatat dividen saham, terdapat beberapa harga yang dapat digunakan yaitu :
a. dicatat sebesar harga pasar pada saat saham dibagi
b. dicatat sebesar nilai nominal saham
c. dicatat sebesar harga jual sahamnya dulu sehingga jumlah agio atau disagionya sama.
Berikut ini diberikan contoh pencatatan dividen saham.
Contoh 1 (dicatat sebesar harga pasar pada saat dibagi)
Diumumkan pembagian dividen saham sebesar 10% untuk pemegang saham biasa. Jurnal
yang dibuat untuk mencatat dividen sebagai berikut :

Pada tanggal pengumuman :

Laba tidak dibagi Rp 11.000.000,00


Utang dividen saham biasa Rp 10.000.000,00
Agio saham biasa Rp 1.000.000,00
Pada tanggal pengeluaran :
Utang dividen saham biasa Rp 10.000.000,00
Modal saham biasa Rp 10.000.000,00

Contoh 2 (dicatat sebesar nilai nominal)


Diumumkan pembagian dividen saham biasa 50% per lembar pemegang saham biasa.
Harga pasar saham biasa per lembar menurun menjadi Rp 9.000,00. Jurnal yang dibuat
sebagai berikut :

Pada tanggal pengumuman :


Laba tidak dibagi Rp 50.000.000,00
Utang dividen saham biasa Rp 50.000.000,00
Pada tanggal pengeluaran :
Utang dividen saham biasa Rp 50.000.000,00
Modal saham biasa Rp 50.000.000,00
Contoh 3 :
Diumumkan dividen saham biasa, 20% dari saham yang beredar untuk pemegang saham
biasa dan prioritas.

Pada tanggal pengumuman :

Laba tidak dibagi (2000 lembar @Rp11.000,00) Rp 22.000.000,00


Laba tidak dibagi (1000 lembar@Rp 22.500,00) Rp 22.500.000,00
Utang dividen saham biasa (2000 lembar @Rp 10.000,00) Rp
20.000.000,00
Agio saham biasa(2000 lembar @ Rp 1.000,00) Rp
2.000.000,00
Utang dividen saham prioritas ((1000 lembar@Rp 20.000,00) Rp
20.000.000,00
Agio saham prioritas (1000 lembar@Rp 2.500,00) Rp.
2.500.000,00
Pada tanggal pengeluaran :
Utang dividen saham biasa Rp 20.000.000,00
Modal saham biasa Rp 20.000.000,00
Utang dividen saham prioritas Rp 20.000.000,00

Modal saham prioritas Rp 20.000.000,00

Akumulasi Dividen dari Saham Prioritas

Dividen saham prioritas yang berakumulasi, sebelum secara resmi diumumkan belum
merupakan utang PT. Tetapi supaya jelas di dalam neraca diminta untuk melaporkan adanya
akumulasi dividen tersebut. Cara melaporkan dalam neraca bisa dilakukan dengan cara:

a. Dengan catatan kaki (foot note)


b. Laba tidak dibagi yang tidak dibatasi dikurangi dengan jumlah dividen yang belum
dibayar dengan cara sebagai berikut :
Laba tidak dibagi :

Jumlah dividen saham prioritas yang belum dibayar Rp 100.000.000,00

Yang dibatasi Rp 500.000.000,00

Jumlah Rp 600.000.000,00

Dividen Untuk Saham Tanpa Nilai Nominal

Jika saham yang beredar itu tanpa nominal, maka dividen yang akan dibagikan harus
dinyatakan dalam rupiah dan bukan dalam persentase. Apabila perusahaan ingin
mentransfer laba tidak dibagi ke modal saham, tidak perlu mengumumkan dividen saham
tetapi cukup dengan membuat jurnal sebagai berikut :

Laba tidak dibagi Rp xx

Modal saham Rp xx
PEMBATALAN LABA TIDAK DIBAGI

Seperti yang telah disebutkan di muka, laba tidak dibagi itu berasal dari kumpulan rugi
laba perusahaan baik yang rutin, tidak rutin atau yang merupakan koreksi laba tahun-tahun
sebelumnya. Dividen yang dibagikan dibebankan ke rekening laba tidak dibagi dengan
maksud untuk menjaga agar tidak semua saldo tidak dibagi diminta sebagai dividen.
Pembatasan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Membuat jurnal untuk mencatat pembatasan laba tidak dibagi, sehingga jumlah laba
tidak dibagi yang dibatasi.

2. Tidak membuat jurnal pembatasan laba tidak dibagi. Dalam cara pembatasan-
pembatasan yang ada. Dalam cara ini pembatasan-pembatasan yang ada dilaporkan
dalam neraca dengan suatu keterangan atau cacatan kaki.

Ada beberapa sebab yang mengakibatkan terjadinya pembatasan laba tidak dibagi sebagai
berikut:

1. Untuk mematuhi peraturan (undang-undang). Biasanya undang-undang seperti ini


dimaksudkan agar tidak terjadi penurunan modal sampai di bawah jumlah modal
disetor. Contohnya adalah pembatasan untuk pembelian treasury stock.
2. Untuk memnuhi perjanjian utang seperti dalam hal pengeluaran obligasi di mana
debitur harus membentuk dana pelunasan obligasi dan membatasi laba tyidak dibagi.
3. Merupakan tindakan pimpinan perusahaan yang disesuaikan dengan rencana
keuangan perusahaan.
4. Merupakan tindakan pimpinan perusahaan untuk menjaga kemungkinan timbulnya
kerugian diwaktu yang akan datang.

Pembatasan Laba Tidak Dibagi untuk Memenuhi Perjanjian Utang


Jangka Panjang

Agar pengeluaran obligasi dapat lebih menarik kreditur, dengan perjanjian yang
mewajibkan perusahaan untuk membuat dana pelunasan obligasi yang disimpan oleh pihak
ketiga. Dana ini bisa merupakan setoran periodik dengan jumlah tertentu, atau mungkin juga
jumlahnya tidak sama. Untuk mengimbangi adanya dana pelunasan obligasi, biasanya laba
tidak dibagi dibuat dalam jumlah yang sama dengan jumlah dana pelunasan obligasi. Bila
obligasi yang beredar itu merupakan obligasi berseri, jumlah pembatasan laba tidak dibagi
tidak harus sama dengan jumlah dana pelunasan obligasi. Pembatasan laba tidak dibagi ini
dibuat selama obligasi masih beredar sesudah obligasi yang beredar itu dilunasi, pembatasan
yang sudah dilakukan dihapuskan dan dikembalikan ke rekening laba tidak dibagi. Jurnal
yang dibuat untuk membatasi laba tidak dibagi adalah sebagai berikut :

Laba tidak dibagi Rp xx


Laba tidak dibagi untuk pelunasan obligasi Rp xx
Sesudah obligasi dilunasi pembatasan laba tidak dibagi dihapuskan dengan jurnal sebagai
berikut :
Laba tidak dibagi untuk pelunasan obligasi Rp xx
Laba tidak dibagi Rp xx
Pembatasan laba tidak dibagi dapat juga dilakukan tanpa jurnal seperti di atas, tetapi
dengan memberi keterangan untuk menunjukkan jumlah yang dibatasi penggunaannya.

Pembatasan Laba Tidak Dibagi untuk Perencanaan Keuangan


Perusahaan yang mempunyai rencana untuk memperluas kegiatannya, dapat membatasi laba
tidak dibagi supaya tetap bisa ditahan dalam perusahaan. Sesudah ekspansi dilakukan berarti
tujuan pembatasan laba tidak dibagi itu sudah tercapai maka laba tidak dibagi yang dibatasi
dihapuskan dan dikembalikan ke rekening laba tidak dibagi. Pembatasan laba tidak dibagi
untuk tujuan perluasan perusahaan dapat ditujukan dalam rekening-rekening sebagai berikut:

Laba tidak dibagi untuk investasi pabrik

Laba tidak dibagi untuk modal kerja

Laba tidak dibagi untuk pembelian mesin

Sesudah tujuan pembatasan ini tercapai, rekening yang dibatasi dikembalikan ke rekening
laba tidak dibagi, berarti jumlahnya dapat diminta sebagai dividen. Untuk mejaga agar
jumlah tersebut dapat tetap mejadi modal perusahaan maka perusahaan dapat membagi
dividen saham.

Pembatasan Laba Tidak dibagi untuk Kemungkinan Timbulnya Kerugian di Masa


yang Akan Datang

Untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian dimasa yang kan datang pimpinan
perusahaan dapat membatasi laba tidak dibagi dan mencatatnya dalam rekening-rekening
sebagai berikut:
Laba tidak dibagi untuk ketidakpastian.

Laba tidak dibagi untuk kemungkinan turunnya harga persediaan.

Laba tidak dibagi untuk kemungkinan kerugian dalam sengketa hukum.

Laba tidak dibagi untuk asuransi sendiri.

Seperti dalam tujuan pembatasan lain, pembatasan untuk kemungkinan kerugian di masa
yang akan datang ini dapat dikerjakan dengan membuat jurnal atau dengan memberi
keterangan tanpa jurnal.

PENGUKURAN-PENGUKURAN YANG DIHITUNG DARI LAPORAN


KEUANGAN PT.

Dari laporan PT dapat dilakukan beberapa perhitungan yang dipakai sebagai alat
pengukuran terhadap kemampuan perusahaan yaitu :

1. Nilai buku per lembar saham


2. Pendapatan per lembar saham

Nilai Buku Per Lembar Saham (Book Value Per Share)

Yang dimaksud dengan nilai buku saham adalah jumlah rupiah yang menjadi milik tiap-
tiap lembar saham dalam modal PT. Nilai buku ini adalah jumlah yang akan dibayarkan
kepada para pemegang saham pada waktu pembubaran (likuidasi) PT, jika aktiva dapat
dijual sebesar nilai bukunya. Apabila saham yang beredar itu hanya satu macam, yaitu
saham biasa maka nilai buku lembar saham dihitung sebagai berikut :

Jumlah Modal PT
Nilai buku per lembar saham =
Jumlah lembar saham yang beredar
Sebagai ilustrasi berikut ini contoh modal dari PT INTAN

Modal saham, nominal Rp 10.000,00, 1000 lembar beredar Rp 10.000.000,00

Agio saham Rp 5.000.000,00

Laba tidak dibagi Rp 2.500.000,00

Rp 17.500.000,00
Rp 17.500.000,00
Nilai buku per lembar = = Rp 17.500,00
1000 lembar

Jika ada modal saham dipesan, maka jumlahnya ditambahkan pada modal dan jumlah
lembarnya ditambahkan pada jumlah lembar yang beredar. Jika ada treasury stock, maka
jumlahnya dikurangkan pada modal dan jumlah lembarnya dilurangkan pada jumlah
lembar yang beredar.

Misalnya modal PT BANI sebagai berikut :

Modal saham, nominal Rp 1.000,00 beredar 1000 lembar

Dibeli dengan treasury stock 100 lembar Rp 10.000.000.00

Modal saham dipesan 300 lembar Rp 3.000.000,00

Agio saham Rp 425.000,00

Laba tidak dibagi : Dibatasi Rp 350.000,00

Tidak dibatasi Rp 450.000,00

Rp 800.000,00

Rp 2.525.000,00

(-) Treasury stock sebesar harga beli Rp 125.000,00

Rp 2.400.000,00

Rp 2.400.000,00
Nilai buku per lembar saham =
1000 lembar + 300 lembar – 100 lembar

= Rp 2.000,00

Apabila saham yang beredar itu terdiri dari saham biasa dan prioritas, maka pertama kali
harus dihitung dulu bagian modal yang menjadi milik saham prioritas. Sisa modal yang
ada menjadi bagian saham biasa. Nilai buku per lembar saham prioritas adalah bagian
modal saham biasa dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Untuk
menghitung bagian modal yang menjadi milik saham prioritas perlu dipertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Nilai likuidasi yaitu jumlah yang akan dibayarkan kepada pemegang prioritas pada saat
perusahaan dilikuidasi. Nilai ini bisa di bawah nominal, sama dengan nominal atau lebih
besar dari nominal.
b. Hak Dividen. Saham prioritas mungkin mempunyai hak-hak tertentu misalnya hak atas
laba tidak dibagi sesuai dengan perjanjian tentang dividen. Dalam keadaan seperti ini
maka laba tidak dibagi sebesar jumlah sesuai dengan perjanjian akan dihubungkan
dengan saham prioritas. Kadang-kadang saham prioritas itu bersifat kumulatif atau
berpartisipasi, jika keadaannya seperti ini maka harus dihitung berapa besarnya laba tidak
dibagi yang harus diperhitungkan terhadap saham prioritas.
Sebagai ilustrasi perhitungan nilai buku saham prioritas dan biasa, berikut ini diberikan
beberapa contoh yang dasarnya adalah modal PT TIGA PUTRA per 31 Desember 2019
sebagai berikut :

Modal saham prioritas 10% , 10.000 lembar, nominal @ Rp 10.000,00 Rp


100.000.000,00

Modal saham biasa 100.000 lembar nominal @ Rp 5.000,00 Rp


50.000.000,00

Laba tidak dibagi Rp


7.500.000,00

Rp 157.500.000,00

Contoh 1.

Dividen saham prioritas yang belum dibayar adalah mulai Juli 2016. Nilai likuidasi saham
prioritas Rp 11.000,00. Saham prioritas berhak atas dividen yang belum diterima. Nilai
buku saham pada tanggal 31 Desember 2019 dihitung sebagai berikut :

Jumlah modal Rp 157.500.000,00

Modal untuk saham prioritas :

Nilai likuidasi : Rp 11.000,00 x 10.000 lembar = Rp 110.000.000,00

Nilai dividen : Rp 6/12x 10% x Rp 100.000.000,00 = Rp 5.000.000,00

Rp 115.000.000,00

Modal untuk saham biasa Rp 42.500.000,00

Nilai buku per lembar :


Prioritas = Rp 115.000.000,00 : 10.000 lembar = Rp 11.500,00

Biasa = Rp 42.500.000,00 : 10.000 lembar = Rp 4.250,00

PENDAPATAN PER LEMBAR SAHAM (EARNINGS PER


SHARE/EPS)

Yang dimaksud dengan pendapatan per lembar adalah jumlah pendapatan yang diperoleh
dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Informasi mengenai pendapatan
per lembar saham dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan dividen
yang akan dibagikan. Sedangkan bagi investor, informasi ini dapat digunakan untuk
mengetahui perkembangan perusahan. Apabila dividen yang dibayarkan pada tiap lembar
saham dibandingkan dengan pendapatan per lembar saham, maka akan diperoleh persentase
pembayaran (payout percentage).

Perhitungan Earnings Per Share (EPS)

Perhitungan EPS tergantung dari struktur modal PT, yaitu sederhana atau kompleks. Struktur
modal yang sederhana adalah struktur modal yang terdiri saham biasa saja, atau dapat juga
terdiri dari berbagai saham tetapi tidak mempunyai efek dilutive. Perhitungan EPS adalah
sebagai berikut:

Pendapatan bersih- dividen saham prioritas


Pendapatan per lembar saham = Rata-rata tertimbang dari saham beredar

Contoh 1:

PT INTAN mempunyai modal saham biasa yang beredar dalam tahun 2019 sebanyak 10.000
lembar. Pendapatan bersih dalam tahun 2019 sebesar Rp. 150.000.000,00. Semua saham
sudah beredar sejak awal tahun 2019 dan tidak ada saham prioritas.

Diminta:

Hitung pendapatan per lembar saham PT INTAN untuk tahun 2019!

Penyelesaian:
Rp.150.000.000,00 = Rp.15.000,00
10.000

Contoh 2:
PT BINTANG mempunyai modal sebagai berikut:
- Saham biasa sebanyak 15.000 lembar
- Saham prioritas, nominal Rp.10.000,00 per lembar, beredar sebanyak 10.000 lembar
- Dividen saham prioritas sebesar 10%.
- Pendapatan bersih tahun 2016 sebesar Rp.2.000.000.000,00
Perincian mengenai saham biasa adalah sebagai berikut:
1 Januari 2019 beredar 10.000 lembar
1 Juli 2019 emisi saham baru sebanyak 5000 lembar.
Diminta:
Hitung pendapatan per lembar saham biasa dan saham prioritas!
Penyelesaian:
Jumlah Saham Lama peredaran Bobot (Weight) Rata-rata terimbang
10.000 (SP) 12 12/12 10.000
10.000 (SB) 12 12/12 10.000
5.000 (SB) 6 6/12 2.500
Jumlah rata-rata terimbang 22.500

Pendapatan per lembar saham = 2.000.000.000,00 – 10.000.000.*


22.500

Rp.88.444,44

* dividen saham prioritas = 10.000 lembar x Rp.10.000,00 x 10% = 10.000.000

STRUKTUR MODAL YANG KOMPLEKS

Sruktur modal yang kompleks adalah struktur modal yang terdiri dari berbagai macam
surat berharga seperti saham biasa, saham prioritas, surat-surat berharga yang dapat
ditukarkan (convertible) seperti convertible prefered stocks atau option atau warrants.
Accounting standards untuk struktur modal yang kompleks menghendaki penyajian dua
data pendapatan per lembar saham, yaitu primary earnings per share dan fully diluted
earnings per share.

Primary EPS = Pendapatan bersih – Dividen saham prioritas - akibat dari saham
biasa
Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar ekuivalen

Fully diluted EPS = Pendapatan bersih – Dividen saham prioritas - akibat dari saham
biasa – SB Rata-rata terimbang saham biasa yang selain
SB ekuivalen yang mempunyai akibat dilitive

Anda mungkin juga menyukai