Anda di halaman 1dari 13

DIVIDEN

Dividen adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang


sebanding dengan jumlah lembar yang dimilikinya. Biasanya dividen
dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tetapi kadang-kadang
diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan
biasanya. Apabila dividen yang dibagikan itu berbentuk selain uang
tunai maka akan dicatat dengan judul yang sesuai. Jika digunakan
istilah dividen saja, maka yang dimaksudkan adalah dividen kas.

 Dividen yang dibagi oleh perusahaan bisa mempunyai beberapa


bentuk sebagai berikut:

1) Deviden kas

2) Dividen aktiva selain kas (property dividends)

3) Dividen Utang (Scrip Dividends)

4) Dividen Likuidasi

5) Dividen Saham

 Pembagian dividen kepada para pemegang saham dapat


berakibat sebagai berikut:

a) Pembagian aktiva PT dan suatu penurunan dalam


jumlah modal PT seperti dalam hal dividen kas, aktiva
selain kas atau dividen likuidasi.
b) Timbulnya suatu utang dan suatu penurunan dalam
jumlah modal PT seperti dalam hal dividen utang atau
dividen kas yang sudah diumumkan tetapi belum
dibayar

c) Tidak ada perubahan dalam aktiva, utang atau jumlah


modal PT, tetapi hanya menimbulkan perubahan
komposisi masing-masing elemen dalam modal PT
seperti dalam hal dividen saham.

 Dalam rangka pembagian dividen dari suatu perusahaan ada 3


tanggal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Tanggal pengumuman

2. Tanggal pendaftaran ( pencatatan )

3. Tanggal pembayaran

Tanggal pengumuman adalah tanggal direksi PT


mengumumkan adanya pembagian dividen dengan suatu jumlah
tertentu untuk setiap lembar saham yang beredar. Pada tanggal ini
dicatat adanya utang dividen, dan laba ditahan didebit. Pada tanggal
pendaftaran (pencatatan) tidak ada jurnal yang dibuat. Pada tanggal ini
catatan mengenai nama-nama pemegang saham ditutup. Pemegang
saham yang namanya terdaftar dalam perusahaan berhak menerima
dividen. Apabila sesudah saham didaftarkan, kemudian dijual maka
pembeli tidak berhak menerima dividen yang dibagi itu karena nama
yang terdaftar adalah pemegang saham lama. Saham yang dijual
sesudah didaftarkan disebut “Stock ex dividends”. Pada tanggal
pembayaran, dividen yang terutang dilunasi dan dicatat dengan
mendebit rekening utang dividen dan mengkredit rekening aktiva.
Apabila dividen yang dibagi itu berbentuk saham sendiri maka jurnal
pencatatannya berbeda dari yang tersebut diatas.

 Berikut penjelasan untuk masing-masing jenis dividen:

1. Dividen kas

Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dalam


bentuk kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan
sebelum membuat pengumuman adanya deviden kas ialah apakah
jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen
tersebut. Jurnal untuk mencatat pembagian dividen kas ini dibuat pada
pengumuman dan pembayaran.
Contoh Soal
PT. ABCD pada tanggal 20 Desember 2005 mengumumkan pembagian
dividen sebesar Rp. 1.000 untuk setiap lembar saham biasa dan akan dibayar
tanggal 20 Januari 2006 kepada pemegang saham yang terdaftar pada
tanggal 10 Januari 2006. Saham biasa yang beredar sebanyak 1000 lembar.
Buatlah jurnal yang dibuat oleh PT. ABCD untuk mencatat pembagian
dividen

Jawaban
Tanggal pengumuman (20 Desember 2005) :
Laba Ditahan Rp. 1.000.000
Utang Dividen Kas Rp. 1.000.000
Tanggal pembayaran (20 Januari 2006) :
Utang Dividen Kas Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.000.000
Dalam neraca yang disusun pada tanggal 31 Desember 2005, utang
dividen kas dilaporkan dalam kelompok utang lancar karena segera
akan dilunasi.

2. Dividen aktiva selain kas (property dividends)

Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas,


dividen dalam bentuk ini disebut property dividends. Aktiva yang
dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang
dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lainnya.

Contoh Soal
PT. Bahtera mempunyai 10.000 lembar saham PT. XYZ, dengan harga
perolehan sebesar Rp. 1.100.000. Saham PT. Bahtera yang beredar sebanyak
10.000 lembar. Pada tanggal 15 Desember 2005 diumumkan pembagian
property dividendsdimana setiap lembar saham PT. Bahtera akan menerima
dividen 1 lembar saham PT.XYZ, pembagiannya pada tanggal 15 Januari
2006. Harga pasar saham PT.XYZ pada tanggal 15 Januari 2006 sebesar
Rp.125,00 per lembar. Buatlah jurnal yang dibuat PT. Bahtera

Jawaban
Tanggal pengumuman (15 Desember 2005) :
Laba Ditahan Rp. 1.250.000
Utang Dividen harta Rp. 1.250.000
Investasi saham Rp. 150.000
Laba pada apresiasi sekuritas Rp. 150.000
Tanggal pembayaran (15 Januari 2006):
Utang Dividen harta Rp. 1.250.000
Investasi dalam sekuritas Rp. 1.250.000

3. Dividen Utang (Scrip Dividends)


Dividen Utang (Scrip dividends) timbul apabila laba ditahan itu
saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang
ada tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan mengeluarkan scrip
devidends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di
waktu yang akan datang. Scrip devidends ini mungkin berbunga,
mungkin juga tidak.
Contoh Soal
PT. ABC mengumumkan pembagian scrip devidends sebesar Rp. 100.000
bunga 10% jatuh tempo 3 bulan kemudian. Jurnal yang dibuat oleh PT. ABC
adalah:

Jawaban
Jurnal pada saat pengumuman :
Laba Ditahan Rp. 100.000
Utang Dividen scrip Rp. 100.000
Jurnal ketika jatuh tempo, scrip dan bunganya dilunasi:
Utang Dividen Scrip Rp. 100.000
Biaya Bunga Rp. 2.500
Kas Rp. 102.500

Perhitungan:
Biaya bunga = 3/12 x 10% x Rp. 100.000 = Rp. 2500

4. Dividen Likuidasi
Dividen Likuidasi adalah dividen yang didasarkan bukan pada laba,
yang berarti bahwa dividen ini merupakan pengembalian modal
pemegang saham dan bukan dari laba. Kenyataannya, pembagian
dividen itu dapat berasal dari modal yang merupakan hasildari donasi
pihak luar atau pemegang saham lainnya dan bukan merupakan
pengembalian kontribusi pemegang saham tertentu. Apabila
perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham
harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa
yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang
saham bisa mengurangi rekening investasinya.

Contoh Soal
PT. AAA menerbitkan dividen pada pemegang saham biasa sebesar Rp.
1.200.000. pengumuman dividen tunai itu menyatakan bahwa Rp. 900.000
harus dipertimbangkan sebagai laba dan sisanya merupakan pengembalian
modal. Buatlah jurnal yang dibuat PT. AAA

Jawaban
Jurnal pada tanggal pengumuman:
Laba Ditahan Rp. 900.000
Tambahan modal disetor Rp. 300.000
Hutang dividen likuidasi Rp.1.200.000

Jurnal pada tanggal pembayaran:


Hutang dividen likuidasi Rp. 1.200.000
Kas Rp. 1.200.000

5. Dividen Saham
Dividen Saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut
pembayaran kepada para pemegang saham sebanding dengan saham-
saham yang dimilikinya.

Dividen Saham bisa dibagikan sebagai berikut:

a. Dividen saham berupa saham yang jenisnya sama,


misalnya dividen saham biasa untuk pemegang saham biasa, atau
dividen saham prioritas untuk pemegang saham prioritas, disebut
dividen saham biasa.

b. Dividen saham berupa saham yang jenisnya berbeda,


misalnya dividen saham prioritas untuk pemegang saham biasa atau
dividen saham biasa untuk pemegang saham prioritas disebut dividen
saham spesial ( khusus).

Ada beberapa alasan-alasan yang membenarkan pembagian dividen


saham antara lain:

1) Keinginan pimpinan perusahaan untuk menahan laba secara


tetap yaitu dengan mengkapitalisasi sebagian laba ditahan.

2) Untuk dapat membagi dividen tanpa pembagian aktiva yang


diperlukan untuk modal kerja atau ekspansi.

3) Untuk menaikkan jumlah lembar saham yang beredar, sehingga


harga pasarnya akan menurun. Akibatnya mendorong terjadinya
perdagangan saham.
Yang perlu diketahui bahwa dividen saham ini berbeda dengan
pemecahan saham. Karena dalam pemecahan saham tidak ada
perubahan struktur modal. Tetapi dalam dividen saham terjadi
perubahan struktur modal, walaupun jumlah modal keseluruhan tidak
berubah. Dalam dividen saham, nilai nominal per lembar tidak
berubah, tetapi dalam pemecahan saham , nilai nominal sahamnya
berubah.

Jika dividen saham lebih kecil dari 25% saham biasa yang beredar
pada saat pengumuman dividen, maka nilai pasar wajardari saham
yang diterbitkan harus ditransfer dari laba ditahan dan dividen ini
sering kali disebut dividen saham kecil. Sedangkan apabila dividen
saham lebih besar dari 25% saham biasa yang diterbitkan, maka nilai
nominal/nilai pari dari saham yang diterbitkan harus ditransfer dari
laba ditahan dan dividen ini disebut dividen saham besar.

Contoh Soal
Modal PT. ADA adalah sebagai berikut:
Modal saham prioritas, nominal Rp. 2.000 beredar 5000 lembar Rp. 10.000.000
Modal saham biasa, nominal Rp. 1.000 beredar 10.000 lembar 10.000.000
Agio saham prioritas 1.000.000
Agio saham biasa 1.500.000
Laba ditahan 15.000.000
Jumlah Rp. 37.500.000
Harga pasar per lembar:
Saham prioritas = Rp. 2.500
Saham biasa = Rp.1.100
Untuk mencatat dividen saham, terdapat beberapa harga yang dapat
digunakan yaitu:

1) Dicatat sebesar harga pasar pada saat saham dibagi

2) Dicatat sebesar nilai nominal saham

3) Dicatat sebesar harga jual sahamnya dulu sehingga jumlah agio


atau disagionya sama.

Soal 1
Diumumkan pembagian dividen saham sebesar 10% untuk pemegang saham biasa.
Buatlah jurnal yang dibuat untuk mencatat dividen.

Jawaban
Jurnal pada tanggal pengumuman:
Laba Ditahan Rp. 1.100.000
Utang Dividen Saham Biasa Rp. 1.000.000
Agio Saham Biasa (ketika Laba) Rp. 100.000
Jurnal pada tanggal pengeluaran:
Utang Dividen Saham Biasa Rp. 1.000.000
Modal Saham Biasa Rp. 1.000.000
Modal Saham Biasa Rp. 1.000.000
Soal 2.1
Diumumkan dividen saham biasa 50% untuk pemegang saham biasa. Harga pasar saham
biasa per lembar menurun menjadi Rp. 750,00. Jurnal yang dibuat adalah:
Jurnal pada tanggal pengumuman:
Laba ditahan Rp.5.000.000
Utang dividen saham biasa Rp. 5.000.000

Jurnal pada tanggal pengeluaran:


Utang dividen saham biasa Rp. 5.000.000
Modal saham biasa Rp. 5.000.000

Soal 2.2
Apabila dalam soal 2 diatas, pimpinan perusahaan menginginkan untuk mencatat
kapitalisasi ini sesuai dengan penjualan modal saham biasa, yaitu dengan agio sebesar
Rp.150,00 per lembar, maka jurnalnya adalah:

Jurnal pada tanggal pengumuman:


Laba ditahan Rp. 5.750.000
Utang dividen saham biasa Rp. 5.000.000
Agio saham biasa Rp. 750.000

Jurnal pada tanggal pembayaran:


Soal 3
Utang
Diumumkan dividen
dividen saham saham biasa
biasa, 20% dari saham yang beredar Rp.
untuk5.000.000
pemegang saham
biasa dan prioritas. Modal saham biasa Rp. 5.000.000
Pada tanggal pengumuman:

Laba ditahan (3000lembar @Rp.1.100) Rp. 3.300.000

Utang dividen saham biasa (3000lmbr @Rp.1000) Rp. 3.000.000


Agio saham biasa

Rp. 300.000
Jurnal pada tanggal pengeluaran:
Utang dividen saham biasa

Rp. 3.000.000
Modal saham biasa Rp. 3.000.000

Jurnal pada tanggal pembayaran:


Utang dividen saham biasa Rp. 5.000.000
Modal saham biasa Rp. 5.000.000

Soal 4
Diumumkan dividen saham biasa, setiap 5 lembar saham biasa yang beredar akan
menerima 1 lembar saham biasa. Untuk pembagian dividen saham ini dikeluarkan hak
untuk menerima dividen yang disebut fractional share warrants.
Perusahaan mengeluarkan hak dividen untuk pembagian dividen saham sebanyak 2000
lembar, nominal Rp. 1.000. Harga pasar saham Rp. 1.100 per lembar.

Jurnalnya adalah:
Pada tanggal pengumuman:
Laba ditahan (2000lmbr @Rp. 1.100) Rp. 2.200.000
Utang dividen saham biasa Rp. 2.000.000
Agio saham biasa Rp. 200.000

Pengeluaran hak dividen:


Utang dividen saham biasa Rp. 2.000.000
Hak dividen yang beredar Rp. 2.000.000

Pada tanggal pembagian saham:


Misal 10% hak dividen tidak digunakan dan menjadi batal.
Hak dividen yang beredar Rp. 2.000.000
Modal saham biasa Rp. 1.800.000
Modal disetor hak dividen yg tdk dipakai Rp. 200.000

C. PENGARUH PERBEDAAN JENIS DIVIDEN SAHAM


PREFEREN

Contoh-contoh dibawah ini mengilustrasikan pengaruh dari


berbagai ketentuan atas pembagian dividen kepada pemegang saham
biasa dan preferen. Misalkan pada tahun tertentu Rp. 50.000.000
dibagikan sebagai dividen tunai, saham biasa yang beredar memiliki
nilai pari Rp. 400.000.000 dan saham preferen 6% memiliki nilai
nominal Rp.100.000.000. Dividen akan dibagikan kepada setiap
golongan sebagai berikut dengan asumsi yang telah diberikan.

1) Jika saham preferen bersifat non kumulatif dan non partisipasi

Preferen Biasa Total.


6% dari Rp.100.000.000 6.000.000 6.000.000
Sisa pada saham biasa 44.000.000 44.000.000
Total 6.000.000 44.000.000 50.000.000

2) Jika saham preferen kumulatif dan non partisipasi, dan dividen

tidak dibayarkan kepada saham preferen dalam waktu 2 tahun

Preferen Biasa Total .


Dividen tertunggak, 6% dari Rp.100.000.000 u/ 2 thn 12.000.000 12.000.000
Dividen tahun ini, 6% dari Rp. 100.000.000 6.000.000 6.000.000
Sisa pada saham biasa 32.000.000 32.000.000
Total 18.000.000 32.000.000 50.000.000

3) Jika saham preferen bersifat non kumulatif dan berpartisipasi

penuh

Preferen Biasa Total .

Dividen tahun ini, 6% 6.000.000 24.000.000 30.000.000


Dividen partisipasi, 4% 4.000.000 16.000.000 20.000.000
Total 10.000.000 40.000.000 50.000.000
Dividen partisipasi ditentukan sebagai berikut:
Dividen tahun ini:
Preferen, 6% dari Rp.100.000.000 = 6.000.000
Biasa, 6% dari Rp.400.000.000 = 24.000.000
30.000.000
Jumlah tersedia untuk partisipasi (50.000.000 – 30.000.000) 20.000.000
Nilai pari saham untuk partisipasi (100.000.000 + 400.000.000) 500.000.000
Tingkat partisipasi (20.000.000 ÷ 500.000.000) 4%
Dividen partisipasi
Preferen, 4% dari Rp.100.000.000 4.000.000
Biasa, 4% dari Rp.400.000.000 16.000.000
20.000.000

4) Jika saham preferen bersifat kumulatif dan berpartisipasi penuh,

dan jika dividen tidak dibayarkan kepada saham preferen dalam


2 tahun berturut-turut.

P Preferen Biasa Total .


Dividen tertunggak, 6% dari 100.000.000 u/ 2 thn 12.000.000 12.000.000
Dividen tahun ini, 6% 6.000.000 24.000.000 30.000.000
Dividen partisipasi, 1,6% (8.000.000/500.000.000) 1.600.000 6.400.000 8.000.000
Total 19.600.000 30.400.000 50.000.000

Dividen partisipasi ditentukan sebagai berikut:


Dividen tertunggak, 6% dari Rp.100.000.000 x2thn 12.000.000
Dividen tahun ini:
Preferen, 6% dari Rp.100.000.000 = 6.000.000
Biasa, 6% dari Rp.400.000.000 = 24.000.000
30.000.000

Jumlah tersedia untuk partisipasi


(50.000.000 – 12.000.000 – 30.000.000) 8.000.000
Nilai pari saham untuk partisipasi (100.000.000 + 400.000.000) 500.000.000
Tingkat partisipasi (8.000.000 ÷ 500.000.000) 1,6%
Dividen partisipasi
Preferen, 1,6% dari Rp.100.000.000 1.600.000
Biasa, 1,6% dari Rp.400.000.000 6.400.000
8.000.000

Anda mungkin juga menyukai