Anda di halaman 1dari 12

INVESTASI DAN AKUNTANSI NILAI WAJAR

1
INVESTASI KAS DI INVESTASI JANGKA PANJANG
Suatu perusahaan dapat menginvestasi sebagai investasi jangka panjang. Investasi
jangka panjang sering melibatkan pembelian saham perusahaan lain dengan jumlah
yang sigifikan. Investasi seperti iyu biasanya mempunyai tujuan strategis seperti:
1. Pengurangan biaya
2. Penggantian manajemen
3. Perluasan
4. Penggabungan Usaha

2
a. Akuntansi pembelian, bunga, amortisasi untuk investasi dalam obligasi
Karena investasi dicatat dengan harga pokok, tidak terdapat akun tersendiri mengenai
agio dan disagio seperti terdapat pada utang obligasi. Agio dan disagio ini juga diamortisasi
selama jangka waktu dari sisa umur obligasi. Amortisasi atas agio akan mengurangi akun
investasi dalam obligasi dana kun pendapatan bunga. Sebaliknya amortisasi disagio akan
menambah akun investasi dalam obligasi dan pendapatan bunga.

3
Untuk menggambarkan pembelian obligasi dan bunga terutang anggaplah bahwa 1 Mei
2017 suatu perusahaan membeli obligasi dengan nilai nominal Rp100.000.000 dengan kurs
102 ditambah fee pialang Rp550.000 dan bunga terutang Rp1.080.000
Ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
1 Mei 2017 Investasi dalam Obligasi Rp102.550.000
Pendapatan Bunga Rp 1.080.000
Kas Rp103.630.000
Tidak seperti pada utang obligasi, amortisasi dari agio dan disagio pada investasi dalam
obligasi biasanya dicatat pada akhir periode, bukan pada saat bunga diterima.
Untuk menggambarkan secara lengkap pencatatan mengenai pembelian investasi dalam
obligasi, penerimaan bunga dan amortisasi dari disagio atas investassi obligasi, anggaplah
bahwa tanggal 1 Juli 2017 PT Istika membeli obligasi dengan nilai nominal Rp50.000.000
berbunga 8% per tahun dan jatuh tempo dalam 8 ¾ tahun. Suku bunga efektif adalah 11%,
harga beli Rp41.706.000 ditambah bunga Rp1.000.000 (Rp50.000.000 x 8% x 3/12) yang
diperhitungkan sejak 1 April, yang merupakan tanggal pembayaran bunga terakhir yang
dilakukan setiap semester. Pembayaran bunga adalah setiap 1 April dan 1 Oktober.
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian investasi dalam obligasi:
1 Juni 2017 Investasi dalam obligasi Rp41.706.000
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
Kas Rp42.706.000

Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan bunga:


1 Okt 2017 Kas Rp 2.000.000
Pendapatan Bunga Rp 2.000.000
(Rp50.000.000 x 8% x 6/12)

Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat bunga yang masih akan diterima:
31 Des 2017 Piutang Bunga Rp 1.000.000
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
(Rp50.000.000 x 8% x 3/12)

4
Ayat jurnal penyesuaian mencatat amortisasi dari disagio investasi obligasi:
31 Des 2017 Investasi dalam obligasi Rp 474.000
Pendapatan Bunga Rp 474.000
(Rp8.294.000 : 105 bulan ) x 6 bulan
Dasar Penentuan amortisasi:
Nilai Nominal Rp50.000.000
Harga pokok dari Investasi obligasi Rp41.706.000
Disagio atas investasi obligasi Rp 8.294.000
Jangka Waktu investasi = 8 ¾ x 12 bulan =105 bulan
Amortisasi per bulan = Rp8.294.000:105 = Rp 79.000
Amortisasi dari disagio = 6 x Rp79.000 = Rp474.000

b. Akuntansi penjualan investasi dalam obligasi


Apabila investasi dalam obligasi dijual seharga Rp47.350.000 pada tanggal 30 Juni 2017,
yaitu tujuh tahun setelah pembelian maka ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2017 Kas Rp48.350.000
Rugi atas Penjualan Investasi Rp 992.000
Pendapatan Bunga Rp 1.000.000
Investasi dalam Obligasi Rp48.342.000

Perhitungan pendapatan bunga dan rugi atas penjualan investasi:


Bunga untuk 1 April – 30 Juni 2017 (Rp50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.000)
Nilai buku untuk investasi obligasi 1 Januari 2017
= Rp41.706.000 + Rp 474.000 + (72 x Rp 79.000)
= Rp 47.868.000
Disagio 1 Jan – 30 jan 2017 = Rp 474.000
Nilai buku obligasi
30 Juni 2015 = Rp 48.342.000
Penjualan Rp 47.350.000
Rugi Rp 992.000

5
Akuntansi Untuk Investasi Ekuitas

Pembelian dan Penjualan Kembali Investasi Saham


 Lembar saham (sekuritas modal) menggambarkan kepemilikan investor dalam
perusahaan investee.Lembar saham ini umumnya akan memberikan investor hak untuk
mendapatkan dividen dari investasi dan juga hak suara ikut menentukan perihal aktivitas
perusahaan (investee).
 Pembelian obligasi dan saham dicatat sebesar harga perolehan/harga pokok yaitu meliputi
seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk memperoleh investasi.
 Akan tetapi, karena obligasi dapat dibeli dan dijual kembali antara tanggal bunga,
akuntansi untuk mencatat bunga berjalan obligasi sedikit lebih rumit.
 Ingat kembali, bahwa obligasi (sekuritas utang) adalah salah satu instrument keuangan
yang yang diterbitkan oleh perusahaan (debitur) dengan karakteristik: (1) Nilai nominal
menggambarkan jumlah yang akan dibayarkan kembali oleh debitur kepada kreditur pada
saat obligasi jatuh tempo, (2) tingkat suku bunga yang menetapkan pembayaran bunga
secara berkala, dan (3) tanggal jatuh tempo menunjukkan kapan kewajiban utang akan
.dibayarkan kembali. Sama seperti investasi dalam obligasi, investasi dalam saham juga
dicatat sebesar jumlah yang dibayar, termasuk komisi broker, pajak dan biaya lainnya.
Bedanya kalo obligasi memiliki tingkat suku bunga.
 Perlakuan akuntansi (accounting treatment) untuk mencatat investasi saham biasa dalam
pembukuan investor adalah berdasarkan pada seberapa luas pengaruh yang dimiliki oleh
investor atas aktivitas yang dijalankan investee.

Bagian Kepemilikan Rentang Pengaruh, atau Metode Akuntansi


Mengendalikan
Kurang dari 20% Tidak memiliki pengaruh Metode harga pokok
yang signifikan
20% sampai 50% Memiliki pengaruh yang Metode Ekuitas
signifikan
Lebih dari 50% Mengendalikan Metode Ekuitas dan
prosedur konsolidasi

6
1. Kepimilikan kurang dari 20%
 Untuk mencatat investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20%, metode harga
pokok digunakan. Dengan metode ini, investasi dicatat sebesar harga perolehan, dan
pendapatan diakui hanya ketika dividen tunai diumumkan (jika investor mengetahui
perihal pengumuman tersebut) atau ketika dividen diterima dari investee. Dalam investasi
saham dengan kepemilikan kurang dari 20% ini, investor tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perusahaan investee apalagi mengendalikan
 Dengan menggunakan metode harga pokok, berikut adalah ayat jurnal yang diperlukan
dalam pembukuan investor untuk mencatat untuk mencatat perolehan saham, dan
penerimaan/pengumuman dividen tunai:
Nama perkiraan Debit Kredit
Investasi dalam Saham xxx
Kas xxx
(mencatat perolehan saham)
Apabila investor mengetahui pengumuman dividen oleh
investee:

Piutang Dividen Tunai xxx


Pendapatan Dividen xxx
(mencatat dividen tunai yang diumumkan oleh investee)

Kas xxx
Piutang Dividen Tunai xxx
(mencatat penerimaan dividen tunai)
Apabila investor tidak mengetahui pengumuman dividen oleh
investee:

Kas xxx
Pendapatan Dividen xxx
(mencatat penerimaan dividen tunai)

 Investor tidak perlu mencatat bagian laba atau rugi yang dilaporkan investee. Hal ini
dikarenakan investor hanya berkepentingan terhadap dividen yang diumumkan dana tau
dibagikan investee, bukan terhadap peningkatan ataupun penurunan aset bersih (modal)
investee.

7
 Apabila investee mengumumkan dan atau membagikan dividen saham, investor juga
tidak perlu membuat jurnal tetapi cukup membuat memo (catatan) yang menunjukkan
kenaikan jumlah lembar saham yang dimiliki. Dalam hal ini, harga pokok (perolehan)
seluruh lembar saham akan tetap, sedamgkan harga pokok per lembar sahamnya akan
berubah. Perkiraan (akun) “investasi dalam saham” akan tetap saldonya kecuali terjadi
pembelian tambahan atau penjualan atas saham-saham yang dimilikinya. Jadi saldo akun
“investasi dalam saham” tidak akan terpengaruh (berubah) dengan adanya laba atau rugi
bersih bersih yang dilaporkan investee maupun dividen yang diumumkan dan atau yang
dibagikan investee.
 Ketika investasi saham dijual, selisih antara nilai kas bersih yang diterima dari penjualan
(harga jual dikurangi biaya broker) dengan harga pokok dari saham yang dijual akan
diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Keuntungan atau kerugian ini disajikan dalam
laporan laba rugi sebagai pendapatan atau beban lain-lain.
Nama perkiraan Debit Kredit
Kas xxx
Kerugian atas Penjualan Investasi Dalam Saham xxx
Investasi dalam Saham xxx
(nilai kas bersih yang diterima < harga pokok dari saham yang
dijual)
Atau
Kas xxx
Keuntungan atas Penjualan Investasi Dalam Saham xxx
Investasi dalam Saham xxx
(nilai kas bersih yang diterima > harga pokok dari saham yang
dijual)

2. Kepemilikan 20% sampai dengan 50%


 Apabila besarnya kepemilikan investor atas perusahaan investee adalah 20% hingga 50%,
maka investor akan mencatat penyertaannya tersebut dalam pembukuan dengan
menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, investasi pada awalnya juga akan
dicatat sebesar harga perolehan, sama seperti halnya dengan investasi lainnya. Akan

8
tetapi, akun “investasi dalam saham” secara berkala akan disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan yang terjadi dalam aset bersih (modal) investee.
 Dengan menggunakan metode ekuitas, berikut adalah ayat jurnal yang diperlukan dalam
pembukuan investor untuk mencatat untuk mencatat perolehan saham, bagian
proporsional atas laba bersih/rugi bersih investee, dan penerimaan/pengumuman dividen
tunai:
Nama perkiraan Debit Kredit
Investasi dalam Saham xxx
Kas xxx
(mencatat perolehan saham)
Investasi dalam Saham xxx
Pendapatan dari Investasi Saham xxx
(mencatat bagian proporsional atas laba bersih investee)

Atau

Kerugian dari Investasi Saham xxx


Investasi Dalam Saham xxx
(mencatat bagian proporsional atas rugi bersih investee)
Apabila investor mengetahui pengumuman dividen oleh
investee:

Piutang Dividen Tunai xxx


Investasi dalam Saham xxx
(mencatat dividen tunai yang diumumkan oleh investee)

Kas xxx
Piutang Dividen Tunai xxx
(mencatat penerimaan dividen tunai)
Apabila investor tidak mengetahui pengumuman dividen oleh
investee:

Kas xxx
Investasi dalam Saham xxx
(mencatat penerimaan dividen tunai)

9
Ilustrasi Perbandingan antara Cost Method dengan Equity Method

Metode Harga Perolehan (Cost Method)


Asumsi bahwa pada tanggal 2 Januari PT. Pratama membeli 5.000 lembar saham biasa
PT. Santika dengan harga Rp.2.000,- per lembar, termasuk didalamnya komisi broker dan biaya-
biaya lainnya. Total lembar saham biasa PT. Santika yang beredar adalah 50.000 lembar. Dalam
hal ini, 5.000 lembar saham biasa yang dibeli oleh PT. Pratama mewakili 10% bagian
kepemilikan atas PT. Santika. Pada tanggal 31 Oktober, PT. Pratama menerima dividen tunai
sebesar Rp. 80,- per lembar saham dari PT. Santika. Pada tanggal 31 Desember, PT Santika
melaporkan laba bersih sebesar Rp. 60.000.000,-.
Berikut adalah seluruh ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan PT. Pratama untuk
mencatat transaksi-transaksi tersebut diatas:
Tanggal Nama Perkiraan Debit Kredit
2 Jan Investasi dalam Saham PT. Santika Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000
(5.000 lbr x Rp. 2000,-)
31 Okt Kas Rp. 400.000
Pendapatan Dividen Rp. 400.000
(5.000 lbr x Rp. 80,-)
31 Des Tidak ada jurnal

Metode Ekuitas
Asumsi sama seperti dengan ilustrasi diatas, hanya saja bahwa besarnya total lembar
saham biasa PT. Santika yang beredar adalah 25.000 lembar. Dalam hal ini, 5.000 lembar
mewakili 20% bagian kepemilikan.
Berikut adalah seluruh ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan PT. Pratama untuk
mencatat transaksi-transaksi tersebut diatas:
Tanggal Nama Perkiraan Debit Kredit
2 Jan Investasi dalam Saham PT. Santika Rp. 10.000.000
Kas Rp. 10.000.000

10
31 Okt Kas Rp. 400.000
Investasi dalam Saham PT. Santika Rp. 400.000
31 Des Investasi dalam Saham PT. Santika Rp. 12.000.000
Pendapatan dari Investasi dalam Saham PT.
Santika Rp. 12.000.000
(20% x Rp. 60.000.000)

AKUNTANSI NILAI WAJAR

 Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset. Nilai wajar
mengasumsikan bahwa transaksi ini terjadi dalam kondisi bisnis normal.
 Dampak Akuntansi Nilai Wajar Terhadap Laporan Keuangan: Penggunaan nilai wajar
untuk menilai aset dan liabilitas mempengaruhi laporan keuangan. Secara khusus, laporan
posisi keuangan dan laporan laba rugi dapat terpengaruh.
 Pembahasan Lebih mendalam tentang nilai wajar dibahas dalam mata kuliah akuntansi
keuangan menengah dan lanjutan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai