Daftar isi [Buka]
Akuntansi Investasi Obligasi – Pengertian obligasi adalah bentuk surat
yang menghasilkan bunga digunakan oleh perusahaan untuk meminjam uang
dalam jangka panjang.
Pengertian itu bila dilihat dari sisi perusahaan penerbit obligasi (debitur).
Padahal transaksi tersebut juga memengaruhi investor.
Dan kali ini, blog manajemen keuangan akan membahas tentang penerapan
akuntansi untuk obligasi dari sudut pandang investor.
Bagaimana penerapannya?
pencatatan pembelian,
bunga,
amortisasi
diskon dan premium serta
penjualan investasi obligasi.
Dan diasumsikan investor menggunakan prinsip-prinsip biaya untuk mencatat
investasi tersebut.
Jadi ada 2 bagian pembahasan akuntansi untuk investasi obligasi ini, yaitu:
01: Pembelian dan Bunga, dan Amortisasi
Dengan demikian harga obligasi senilai Rp 1.000.000 yang dicatat pada 99,5
adalah sebesar Rp 995.000.
Sama seperti aset lainnya, biaya investas obligasi mencakup seluruh biaya
yang terkait dengan pembeliannya.
Sebagai contoh, untuk obligasi yang dibeli melalui bursa jumlah yang
dibayarkan sebagai komisi pialang harus dimasukkan sebagai bagian dari
biaya investasi.
Karena jumlah tersebut akan dilawankan dengan jumlah yang akan diterima
pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.
Sebagai contoh:
Misalnya seorang investor beli obligasi senilai Rp 1.000.000 pada 102
ditambah imbalan jasa pialang sebesar Rp 5.300 dan bunga terutang sebesar
Rp 10.200.
Premium atau diskon atas investasi obligasi dicatat dalam akun investasi
selama sisa periode obligasi,
Nilai nominal obligasi dan premium (atau diskon) tidak dicatat dalam akun
yang terpisah.
Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh
investor karena mereka tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh
tempo.
Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada
harga selain nilai nominal.
Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.
Amortisasi Premium:
(Debit) Pendapatan Bunga XXX
(Kredit) Investasi Obligasi XXX
Amortisasi Diskon:
Dengan bunga 8% dari PT Bening Xidev Jaya yang akan jatuh tempo dalam
waktu 8 tahun 9 bulan.
= Rp 50.000.000 X 8% X (3/12)
= Rp 1.000.000
Dan untuk sisa periode fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
Pencatatan jurnalnya:
Perhitungannya:
Perhitungan:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.0000
Perhitungan:
Amortisasi bulanan:
= Rp 8.294.000/105 bulan = Rp 79.000 (dibulatkan)
Amortisasi untuk 6 bulan:
= (Rp 79.000 x 6 bulan) = Rp 474.000
Saat terjadi penjualan obligasi sebelum jatuh tempo, penjual menerima harga
penjualan (dikurangi komisi dan biaya penjualan lainnya).
Laba atau rugi atas penjualan kemudian dicatat ketika mencatat hasil yang
diterima.
Laba dan rugi semacam itu dilaporkan pada bagian Pendapatan dan Beban
lain-lain di Laporan Laba Rugi.
Perhatikan contoh pencatatan jurnal penjualan obligasi berikut ini:
Misalnya obligasi PT Bening Xidev Jaya dalam contoh sebelumnya dijual
seharga Rp 47.350.000 ditambah bunga yang terutang pada tanggal 30 Juni
2024.
Nilai tercatat dari obligasi (biaya ditambah diskon yang diamortisasi) per 01
Januari 2024 (78 bulan setelah pembeliannya) adalah:
Ayat jurnal untuk mencatat amortisasi diskon untuk tahun berjalan dan
penjualan obligasi adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
= Rp 79.000 x 6 tahun
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12
= Rp 1.000.000
Ayat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi, ditambah bunga yang terutang
adalah sebagai berikut:
01 Desember 2019:
01 Desember 2019:
Semoga bermanfaat.