Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN I

RINGKASAN MATERI KULIAH RPS


11
INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM BENTUK
SAHAM

Oleh :
Kelompok 6

Dwi Ega Cahyani (11 / 1907531169)

Ni Putu Adelia Maya Pratiwi (16 /

1907531180) Ni Putu Kiki Kusuma Dewi (26

/ 1907531200)

Disampaikan kepada :

Bapak Dr. Ida Bagus Putra Astika, S.E., M.Si., Ak.


CA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
RINGKASAN MATERI KULIAH RPS 11
INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM BENTUK SAHAM
11.1 Menentukan Nilai Investasi Jangka Pendek dalam Saham
Saham-saham yang dibeli dapat dicatat sebagai investasi jangka pendek atau
investasi jangka panjang tergantung dari tujuan pembeliannya. Apabila saham itu dibeli
dengan tujuan penggunaan uang yang menganggur dan penjualannya untuk memenuhi
kebutuhan uang, maka pembelian saham akan dicatat sebagai investasi jangka pendek
dan termasuk dalam kelompok akiva lancar. Namun, apabila saham dibeli tidak untuk
tujuan tersebut maka akan diatat sebagai investasi jangka panjang.
Investasi dalam saham yang dikelompokkan sebagai investasi jangka
panjang biasanya dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengawasi perusahaan lain
2. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap setiap periode
3. Untuk membentuk suatu dana khusus
4. Untuk menjamin kontinuitas suplai bahan baku
5. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan
Investasi dalam saham bisa dlakukan dalam bentuk saham biasa atau saham
prioritas, tergantung pada tujuan yang diharapkan dari investasi tersebut. Apabila
investasi dilakukan dengan tujuan ntuk memperoleh pendapatan yang tetap setiiap
periode, maka lebih baik membeli saham prioritas. Tetapi, jika invetasinya dilakukan
dengan tujuan untuk mengawasi perusahaan lain maka lebih baik membeli saham biasa
karena saham biasa memiliki hak suara.
Metode Pencatatan Investasi dalam Saham
SFAS 115 menyatakan bahwa metode yang digunakan tergantung dari
persentase pemilikan saham. Persentase pemilikan dan metode pencatatannya adalah
sebagai berikut:

Persentase Pemilikan Metode Pencatatan


< 20% Metode Nilai Wajar (Fair Value Method)
20% - 50% Metode Ekuitas (Equity Method)
50% Dibuat laporan keuangan yang
dikonsolidasi untuk kedua perusahaan itu
11.2 Pelaporan Investasi Jangka Pendek Saham di Laporan Posisi Keuangan
Kas, aktiva yang paling likuid, dicantumkan pertama dalam bagian aktiva lancar
di neraca. Semua kas yang tidak dibatasi penggunaannya, baik yang berada didalam
perusahaan (termasuk kas kecil) maupun disimpan di lembaga-lembaga keuangan,
disajikan sebagai suatu perkiraan dengan nama kas.
Surat berharga ekuitas biasanya di urutkan setelah kas dalam hal likuiditas dan
harus di cantumkan dalam bagian aktiva lancar di neraca (dengan asumsi surat-surat itu di
miliki sebagai investasi sementara), segera setelah kas. Surat berharga ekuitas yang di
miliki untuk tujuan-tujuan selain likuiditas dan investasi sementara tidak boleh
diklaifikasikan sebagai aktiva lancar. Harga pokok dan harga pasar gabungan surat
berharga ekuitas harus di ungkapkan di dalam tubuh laporan keuangan atau di dalam
catatan-catatan yang menyertai setiap tanggal neraca. Jika neraca yang diklasifikasikan di
sajikan, harga pokok gabungan da n nilai pasar gabungan harus diungkapkan, dipisahkan
antara aktiva lancar dan tak lancar.
Di samping itu, untuk neraca periode terakhir, di wajibkan adanya
pengungkapan tentang:
1. Keuntungan bruto yang belum direalisasi
2. Kerugian bruto yang belum direalisasi
Untuk setiap periode yang di sajikan laporan rugi labanya, harus ada
pengungkapan yang bertalian dengan surat berharga ekuitas, yaitu tentng :
1. Keuntungan atau kerugian netto yang sudah di realisasi yang termasuk dalam
laba bersih
2. Dasar penentuan harga pokok yang di pakai dalam menghitung keuntungan
atau kerugian yang direalisasi
3. Perubahan penyisihan penilaian yang termasuk dalam laba bersih

PT INTAN
Ekuitas Pemegang Saham Neraca (sebagian)
Saham Biasa Rp. 3.000.000.000
Laba Ditahan 1.500.000.000

Modal Saham Disetor dan Laba Ditahan 4.500.000.000


Dikurangi : Rugi Belum Direalisasi atau (100.000.000)

Sekuritas Tersedia Dijual

Total Ekuitas Pemegang Saham Rp. 4.400.000.000


Lebih jauh lagi, keuntungan dan kerugian netto yang sudah di realisasikan dan belum
di realisasikan yang jumlahnya signifikan, yang timbul setelah tanggal laporan keuangan,
tetapi sebelum laporan diterbitkan, dan yang dapat diterapkan pada surat berharga
ekuitas dalam portofolio pada tanggal neraca yang paling mutakhir harus di ungkapkan.
Pelaporan laba atau rugi belum direalisasi di bagian ekuitas pemegang saham mempunyai
dua tujuan berikut : 1) mengurangi turun-naiknya laba bersih yang diakibatkan oleh
fluktuasi nilai wajar, dan 2) memberi informasi pada pemakai laporan keuangan,
bahwa laba atau rugi akan terjadi apabila sekuritas dijual sebesar nilai wajarnya.
Secara umum, penyajian investasi jangka pendek saham dalam neraca ialah
sebagai
berikut :
PT INTAN NERACA (sebagian)

URAIAN JUMLAH

ASET

ASET LANCAR

........

Investasi Jangka Pendek

Investasi dalam Deposito xxxx

Investasi Obligasi xxxx

Investasi dalam SBI xxxx

Investasi Jangka Pendek Lainnya xxxx

Jumlah Investasi Jangka Pendek xxxxx

.........

INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAP

ASET LAINNYA
Dalam hubungannya dengan penilaian surat-surat berharga, PSAK No. 13 menyebutkan
yaitu :
Investasi yang dklasifikasikan sebagai aktiva lancer harus dicatat dalam neraca p
ad a nilai terendah antara biaya dan nilai pasar. Biaya ( Cost) dapat ditentukan
berdasarkan FIFO, rata-rata tertimbang, atau LIFO. Nilai pasar dapat ditentukan
berdasarkan portofoio agregat, dalam total atau menurut kategori investasi ataupada
dasarnya investasi individua l yang ditetapkan secara konsisten. Nilai pasar adalah
jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif.
Dengan demikian jelas bahwa berdasarkan SAK, investasi jangka pendek dalam surat
berharga harus dinilai sebesar yang lebih rendah antara harga perolehan atau harga
pasar, yang dapat dilakukan secara keseluruhan (agregat) atau menurut tiap-tiap
elemen surat berharga (individual). Apabila harga pasar surat berharga yang dimiliki
ternyata lebih rendah dari harga perolehannya dengan selisih yang cukup berarti, dan
nyata bahwa penurunan tersebut tidak bersifat sementara, maka surat berharga yang
diantumkan dalam kelompok aktiva lancar tidak boleh melebihi harga pasarnya.
Dalam keadaan ini akan diakui adanya kerugian yang belum direalisasi.
Jumlah kerugian yang diakui adalah sebesar selisih antara harga perolehan dengan harga
pasar pada tanggal neraca. Pencatatan kerugian yang diakui dilakukan denga mendebit
rekening rugi penurunan nilai surat berharga dan kreditnya cadangan penurunan nilai surat
berharga.
DAFTAR PUSTAKA
Al. Haryono Jusuf. 2011. Dasar-dasar Akuntansi Jilid 2. Edisi 7. Yogyakarta.
BPSTIE: YKPN.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Kartikahadi, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Jakarta:
IAI. Kieso, Donald E., dkk. 2007. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai