Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI KEUANGAN II

LIABILITAS JANGKA PANJANG

NAMA : BAIQ FARIESTHA AULIANTARI

NIM : A1C018022

KELAS : A/ AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM
A. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu:

1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka
pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang,
gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian
peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode
akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi
pensiun, dan lain-lain.

B. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang


Utang jangka panjang menurut Kieso (2008 : 238) “terdiri dari pengorbanan manfaat
ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan
dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaaan. Menurut PSAK 1 (Revisi 2013) Penyajian
Laporan Keuangan, suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika:
1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya;
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan
setalah periode pelaporan;
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas yang tidak termasuk kelompok tersebut dikategorikan sebagai liabilitas jangka
panjang. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar, liabilitas
sewa, liabilitas pensiun, dan liabilitas pajak tangguhan.

1) Utang Obligasi
Utang obligasi terjadi apabila perusahaan memenuhi kebutuhan tambahan modal kerja
dengan cara mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi adalah sebuah kontrak yang memuat
janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan bunga
periodik dengan tingkat tertentu dari nilai nominal. Harga jual obligasi tergantung pada tarif
bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah.

 Penerbitan Obligasi
Dwi Martani dkk. (2015:58) mengungkapkan bahwa harga wajar obligasi (harga jual) dapat
berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh
penerbit liabilitas pada saat jatuh tempo. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka
liabilitas dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai
nominal maka liabilitas dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat
suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Gogo menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2021. PVIF (4%,10) anuitas = 8,1109 an PVIF (4%, 10) single sum = 0,6756.

Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp40.554.000
Total Rp108.114.000

Obligasi dijual pada harga premium:


Kas 108.114.000
Utang obligasi 100.000.000
Premium obligasi 8.114.000

 Jenis dan Peringkat Obligasi


Kieso dalam bukunya “Akuntansi Intermediate Jilid 2” menyebutkan bahwa ada beberapa
jenis obligasi yang biasanya dijumpai, yaitu:
1. Obligasi Berjaminan dan Obligasi Tanpa Jaminan
Obligasi berjaminan didukung oleh janji dari beberapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin
oleh klaim atas real estat. Sedangkan obligasi tidak berjamin adalah obligasi yang tanpa
didukung oleh jaminan, contohnya obligasi debenture.
2. Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri, dan Obligasi yang Dapat Ditebus
Terbitam obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut obligasi berjangka, sementara
terbitan yang jatuh tempo dengan serangkaian pembayaran angsuran disebut obligasi berseri.
Obligasi yang dapat ditebus memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik
obligasi itu sebelum jatuh temponya.
3. Obligasi Konvertibel, Obligasi yang Didukung Komoditas, dan dengan Diskonto Besar
Jika obligasi dapat dikonversi jadi sekuritas lain milik korporasi dalam jangka waktu tertentu
setelah penerbitannya, maka obligasi ini disebut obligasi konvertibel. Obligasi yang didukung
oleh komoditas (disebut juga obligasi yang berkaitan dengan aktiva) dapat ditebus dalam ukuran
komoditas, seperti minyak dalam barel, an batu bara dalam ton. Sedangkan obligasi dengan
diskonto besar dijual pada diskonto yang memberikan total pembayaran harga pada saat jatuh
tempo kepada pembelinya.
4. Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Sedangkan obligasi atas
unjuk adalah obligasi yang tidak mencatat nama pemilik.
5. Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan
Obligasi laba tidak membayar bunga kecuali perusahaan mendapat laba, Disebut obligasi
pendapatan karena membayar bunga dari sumber pendapatan tertentu.

2) Penerbitan Wesel Bayar


Perlakuan akuntansi untuk utang obligasi dan wesel bayar relatif sama yaitu wesel bayar
dinilai sebesar nilai kini dari arus kas pembayaran di masa depan (baik pokok maupun bunga)
 Penerbit Secara Tunai
Tingkat bunga yang akan digunakan untuk perhitungan amortisasi adalah tingkat bunga yang
menyebabkan nilai kini dari pembayaran kas di masa depan sama dengan kas yang diterima saat
ini.
Contoh Penerbitas Wesel Bayar – Tunai
PT. Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp.100.000.000 yang akan jatuh tempo
3 tahun yang akan datang PT Doha menerima Rp.86.383.760.
Rp.100.000.000 / (1 + i)3 = Rp.86.383.760.
i= 5% , tingkat bunga sebesar 5% akan digunakan untuk mengamortisasi diskonto yang timbul
.
 Penerbitan Secara Non- tunai
Wesel bayar dicatat sebesar nilai wajar barang/ jasa tersebut atau nilai kini dari wesel bayar
menggunakan tingkat bunga pasar. Jika nilai tersebut berbeda dengan nilai nominal wesel bayar,
maka entitas mencatat diskonto atau premium.
Contoh Penerbitan Wesel Bayar – Non Tunai
PT Milu membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp..126.000.000. dan menerbitkan wesel
bayar atas pembelian tersebut, wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal Rp.150.000.000.
tanpa bunga dan jangka wakltu 3 tahun

Keterangan Debit Kredit


Mesin Rp.126.000.000 -
Diskon Wesel Bayar Rp.24.000.000 -
Wesel Bayar - Rp. 150.000.000

 Penerbitan Secara Tunai dan Hak Tertentu


Sebagai kompensasidari tingkat bunga tersebut entitas memberikan hak tertentu kepada
pembeli wesel bayar misalnya entitas setuju menjual barang dagangan ke pembeli dengan harga
yang lebih murah dari harga jual normal barang tersebut. Entitas harus mengakui selisih
(diskonto) antara kas yang diterima dan nilai kini dari wesel bayar menggunakan tingkat bunga
pasar sebagai pendapatan diterima di muka.

Contoh Penerbitan Wesel Bayar – Tunai dan Hak Tertentu


PT Kapuas menerbitkan wesel bayar tidak berbunga jangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal
Rp.200.000.000 kepada PT. Banjar. Entitas menerima kas sebesar Rp.200.000.000. dari
penerbitan tersebut tingkat bunga pasar untuk wesel yang sejenis adalah 8%. Entitas setuju untuk
menjual barang dagangan senilai Rp.750.000.000. dengan harga jual normal barang tersebut.
Nilai kini wesel bayar = Rp.200.000.000 / (i + 8%)3 = Rp. 158.766.448.
Diskonto wesel bayar = Rp.200.000.000. – Rp.158.766.448 = Rp.41.233.552.

Keterangan Debit Kredit


Kas Rp.200.000.000 -
Diskonto Wesel Bayar Rp.41.233.552 -
Wesel Bayar - Rp. 200.000.000
Pendapatan DDM - Rp.41.233.552
Diskonto diamortisasi menggunakan tingkat bunga 8% sedangakan pendapatan dibayar
dimuka diamortisasi proposional berdasarkan penjualan barang dagang. Jika pada tahun pertama
PT. Banjar membeli barang dagangan dari PT.Kapuas senilai Rp.250.000.000. maka penjualan
yang diakui di tahun pertama sebesar Rp.13.744.517 (Rp..41233.552 x 250/750) dan amortisasi
diskonto sebesar Rp.3.298.684 (Rp.41.233.552 x 8%)
Ayat jurnal pada akhir tahun pertama adalah :

Keterangan Debit Kredit


Pendapatan DDM Rp.13.744.517 -
Penjualan Rp.13.744.517

Beban bunga Rp. 3.298.684 -


Diskonto Wesel Bayar - Rp. 3.298.684

C. Instrumen Keuangan Majemuk


Instrumen Keuangan Majemuk adalah instrumen keuangan yang mempunyai komponen
liabilitas dan komponen ekuitas. Contoh : dari instrumen keuangan majemuk adalah obligasi
konversi. Menerbitkan obligasi konversi secara substansi sama dengan menerbitkan obligasi
nonkonversi dan opsi untuk membeli saham.
Contoh Obligasi Konversi
Pada tanggal 1 Maret 2015 PT Kartika menerbitkan 5.000 lembar olbigasi konversi dengan nilai
nominal Rp.100.000/ lembar. Jangka waktu jatuh tempo obligasi tersebut adalah 5 tahun dan
tingkat bunga sebesar 8 % . nilai wajar dari obligasi yang serupa tanpa elemen konversi adalah
Rp.460.000.000. pada tanggal 1 Maret 2015. PT Kartika harus memisahkan nilai obligasi
konversi menjadi komponen liabilitas dan komponen ekuitas sebagai berikut :
Nilai obligasi koversi (5.000 x Rp.100.000) Rp.500.000.000
Nilai wajar komponen liabilitas Rp.460.000.000
Nilai komponen ekuitas Rp.40.000.000
D. PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Pengukuran liabilitas jangka panjang setelah pengakuan awal adalah menggunakan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Premium yang timbul
pada saat pengakuan awal diamortisasi selama jangka waktu liabilitas jangak panjang
menurunkan (meningkatkan) beban bunga yang diakui sehingga total beban bunga
mencerminkan suku bunga efektif

Contoh Perhitungan Amortisasi


Melanjutkan untuk menentukan biaya perolehan diamortisasi, serta beban bunga dan jumlah
amortisasi premium tiap preiode, maka perlu dibuat table amortisasi sebagai berikut:
(1) (2) (3) (4)
Amortisasi Premium
Bunga Dibayar Beban bunga premium Belum Nilai
Periode Diamortisasi tercatat
10% x 6/12 x 8% x 6/12 x (1)- (2) (4) – (3) (nilai
Rp.100.000.000 Nilai Tercatat nominal +
(4))
1 jan2015 8.114.000 108.114.000
1 juli2015 5.000.000 4.324.560 657.440 7.438.560 107.438.560
1 jan2016 5.000.000 4.297.542 702.458 6.736.102 106.36.102
1 juli2016 5.000.000 4.269.444 730.556 6.005.546 106.005.546
1 jan2017 5.000.000 4.240.222 759.778 5.245.768 105.245.768
1 juli2017 5.000.000 4.209.831 790.169 4.455.599 104.455.599
1 jan2018 5.000.000 4.178.224 821.776 3.633.823 103.633.823
1 juli2018 5.000.000 4.145.353 854.647 2.779.176 102.779.176
1 jan2019 5.000.000 4.111.167 888.833 1.890343 101.890.343
1 juli2019 5.000.000 4.075.614 924.386 965.957 100.965.957

1 jan2020 5.000.000 4.034.043 965.957 0 100.000.000

Tabel Amortisasi

Tangga Keterangan Debit Kredit


1 juli 2015 Beban Bunga 4.324.560 -
Premium Utang Obligasi 675.440 -
kas - 5.000.000
31 Des 2015 Beban Bunga 4.297.542 -
Premium Utang Obligasi 702.458 -
utang Bunga - 5.000.000
Liabilitas jangka panjang diatas dapat diterbitkan di antara tanggal pembayaran bunga. Pada
pembayaran bunga berikutnya pembeli akan menerima pembayaran bunga penuh.
Contoh Penerbitan Obligasi – di Antara Tanggal Pembayaran Bunga
Pada tanggal 1 april 2015 PT Rinjani menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp.500.000.000
obligasi tersebut tertanggal 1 januari 2015 dan jatuh tempo 1 januari 2025. Tingkat suku bunga
kupon obligasi adalah 6% dengan bunga terutang tiap tanggal 1 januari dan 1 juli. Tingkat suku
bunga efektif adalah 6% (sama dengan tingkat bunga kupon). Bagian bunga dari tanggal
pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal penerbitan liabilitas adalah sebesr
Rp.7.500.000 (6% x Rp.500.000.000 x 3/12 ).

Tangga Keterangan Debit Kredit


1 april 2015 Kas 507.500.000 -
Utang Obligasi - 500.000.000
Beban Bunga - 7.500.000

Beban bunga yang diakui pada tanggal 1 juli 2015 adalah sebesar Rp.15.000.000 (6% x
Rp.500.000.000 x 6/12 )

Tangga Keterangan Debit Kredit


1 juli 2012 Beban Bunga 15.000.000 -
Kas - 15.000.000

E. PENGEHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menghentikan pengakuan (mengeluarkan dari laporan posisi keuangan) jika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan kedaluwarsa

 Penghentian Pengakuan Keseluruhan dan Sebagian


Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika debitur melepaskan liabilitas tersebut dengan
membayar kreditur (baik menggunakan kas, aset keuangan, barang, atau jasa lainnya)

Contoh Penghentian Pengakuan


PT Kirana meminjam uang dari bank sebesar Rp.1.000.000.000 kesulitan keuangan yang
dihadapi perusahaan membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban terkait pinjaman
bank tersebut. Perusahaan memutuskan untuk melakukan negosiasi dengan bank dan berhasil
memperoleh kesepakatan pelunasan pinjaman dengan menyerahkan proporti milik perusahaan
dengan nilai pasar Rp.900.000.000 untuk melunasi seluruh pinjaman. Nilai tercatat property
tersebut di pembukuan perusahaan sebesar Rp.940.000.000Keuntungan yang diakui perusahaan
dari pelunasan tersebut sebesar Rp.1.000.000.000 dikurangi nilai wajar property Rp.900.000.000
yaitu Rp.100.000.000. Perusahaan juga mencatat kerugian dari pelepasan properti sebesar selisih
nilai wajar dan nilai tercatat properti yaitu rugi sebesar Rp.40.000.000.
Keterangan Debit Kredit
Utang Bank 1.000.000.000 -
Kerugian Pelepasan Properti 40.000.000 -
Properti - 940.000.000
Keuntungan Pelunasan Utang Bank - 100.000.000

Jika entitas membeli kembali atau melunasi hanya sebagian dari liabilitas keuangan, maka
entitias mengalokasikan nilai tercatat dari liabilitas keuangan berdasarkan nilai relatifnya pada
bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya.

Contoh Penghentian Pengakuan – Sebagian Liabilitas Kuangan


PT Medan menerbitkan obligasi pada tanggal 1 januari 2015 dengan nilai par Rp.500.000.000.
tingkat bunga 10% dan jangka waktu 5 tahun. Bunga terutang semesteran tiap tanggal 30 Juni
dan 31 Desember. Obligasi tersebut dijual pada nilai par-nya. Perusahaan mengeluarkan biaya
penerbitan sebesar Rp.10.000.000.

Tabel 12.2 Tabel Amortisasi – Penghentian Pengakuan Sebagian

Tanggal Pembayaran bunga Beban Bunga Nilai Tercatat


1 Januari 2015 490.000.000
30 Juni 2015 25.000.000 23.761.973 491.238.027
31 Desember 2015 25.000.000 23.822.009 492.416.018
30 Juni 2016 25.000.000 23.879.135 493.536.883
31 Desember 2016 25.000.000 23.933.490 494.603.393
30 Juni 2017 25.000.000 23.985.209 495.618.184
31 Desember 2017 25.000.000 24.034.420 496.583.764
30 Juni 2018 25.000.000 24.081.245 497.502.520
31 Desember 2018 25.000.000 24.125.799 498.376.721
30 Juni 2019 25.000.000 24.168.192 499.208.529
31 Desember 2019 25.000.000 24.208.530 500.000.000

Pada tanggal 1 Januari 2018 perusahaan membeli 50% dari obligasi tersebut yang beredar pasar
dengan harga Rp.246.000.000. nilai tercatat bagian dari obligasi tersebut pada tanggal penarikan
adalah Rp.248.291.882. (50% x Rp.496.583.764). keuntungan yang timbul dari pelunasan
tersebut adalah Rp.248.291.882 – Rp.246.000.000 = Rp.2.291.882
 Pertukaran dan Modifikasi Persyaratan Utang
Apabila pertukaran tersebut terjadi dengan persyaratan yang berbeda secara substansial maka
pertukaran dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru. Apabila nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat baru,
termasuk tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima dan didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda paling tidak 10% dari nilai kini sisa arus kas
yang didiskonto yang berasal dari liabilitas keuangan semula.

Contoh Modifikasi Persyaratan Ulang – Substansial


PT Siprus sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kerugian operasi selama beberapa tahun
terakhir PT Siprus mempunyai utang dari Bank Independen sebesar Rp.2000.000.000. dengan
tingkat bunga 6% dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun. Tidak terdapat diskonto atau
premium terkait uang tersebut PT Siprus juga mempunyai utang bunga sebesar Rp.120.000.000
ke Bank Independen setuju untuk merestrukturisasi utang PT Siprus untuk membantu perusahaan
agar tidak mengalami kebangkrutan modifikasi utang yang disetujui dari restrukrisasi tersebut
adalah tingkat bunga diturunkan menjadi 5% pokok pinjaman dikurangi menjadi
Rp.1.800.000.000. dan utang bunga yang ada dihapuskan
Nilai kini utang lama adalah :
Nilai pokok utang awal Rp. 2.000.000.000.
Utang bunga yang ada Rp. . 120.000.000
Total Rp. 2.120.000.000
Nilai kini utang berdasarkan modifikasi utang (tingkat bunga awal 6% dan jangka waktu 5 tahun)
Pokok pinjaman (Rp.1.800.000.000 x PVIF 6%.5 ) Rp. 1.345.064.711
Bunga (Rp.1.800.000.000. x 5% x PVIF 6%.5 ) Rp. 379.112.741
Total Rp.1.724.177.452
Perbedaan antara nilai kini utang lama dan utang baru = Rp.2.120.000.000 –Rp.1.724.177.452 =
Rp.395.822.548 atau 18,67% lebih rendah dibandingkan nilai kini utang lama. Karena
perbedaannya lebih dari 10% maka restrukturisasi utang tersebut memenuhi kriteria untuk diakui
sebagai penghapusan utang lama dan mengakui utang baru. Nilai utang baru, sesuai dengan
PSAK 55 (Revisi 2014). Harus diakui sebesar nilai wajar. Nilai wajar dari utang tersebut
dihitung dengan mengacu ke tingkat bunga pasar pada tanggal restrukturisasi. Apabila pada saat
restrukturisasi tingkat bunga yang berlaku adalah 10% maka nilai kini dari utang baru adalah :
Pokok pinjaman (Rp.1.800.000.000 x PVIF10%.5 ) Rp.1.117.658.382
Bunga ( Rp.1.800.000.000 x 5% x PVIF10%.5 ) Rp. 341.170.809
Total Rp.1.458.829.191
Diskonto dari utang baru berarti sebesar Rp.341.170.809 (Rp.1.800.000.000 – Rp.1.458.829.191)
dan keuntungan dari restrukturisasi utang sebesar Rp.66.170.809 (Rp.2.120.000.000 utang lama
– Rp.1.458.829.191 utang baru).
Ayat jurnal untuk mencatat penghapusan utang lama dan pengakuan utang baru tersebut adalah

Keterangan Debit Kredit


Utang Bank (lama) 2.000.000.000 -
Utang Bunga 120.000.000 -
Diskonto Utang Bank(baru) 341.170.809 -
Utang Bank (baru) - 1.800.000.000
Keuntungan dari - 66.170.809
restrukturisasi
Contoh Mofikasi Persyaratan Utang – Tidak Substansial
PT Fista meminjamkan Rp.2.000.000.000 dari Bank Bersahabat pada tanggal 1 Januari 2015.
Tingkat bunga pinjaman adalah 10% dengan jangka waktu 8 tahun. Perusahaan menanggung
biaya terkait pinjaman tersebut sebesar Rp.100.000.000 pada tanggal perusahaan memperoleh
pinjaman tersebut, perusahaan mencatat utang sebesar nilai kas bersih yang diterima yaitu
Rp.1.900.000.000. tingkat bunga efektif dari pinjaman tersebut adalah 10,9706% sebagaimana
ditunjukkan dalam table berikut.

Tabel Amortisasi Memodifikasi Persyaratan Utang – Substansial

Tanggal Pembayaran bunga Beban Bunga Nilai Tercatat


1 Januari 2015 1.900.000.000
31 Desember 2015 200.000.000 208.441.140 1.908.441.140
31 Desember 2016 200.000.000 209.367.183 1.917.808.323
31 Desember 2017 200.000.000 210.394.818 1.928.203.141
31 Desember 2018 200.000.000 211.535.190 1.939.738.332
31 Desember 2019 200.000.000 212.800.668 1.952.539.000
31 Desember 2020 200.000.000 214.204.977 1.966.743.977
31 Desember 2021 200.000.000 215.763.346 1.982.507.323
31 Desember 2022 200.000.000 217.492.677 2.000.000.000
Oleh karena kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan, pada tahun 2019 perusahaan
mengajukan restrukturisasi utangnya. Bank Bersahabat menyetujui beberapa modifikasi utang
yang mulai berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 yaitu tingkat bunga diturunkan menjadi 9%
pokok utang berkurang menjadi Rp.1.900.000.000 jatuh tempo diperpanjang menjadi 31
Desember 2016. Terkait restrukturisasi tersebut perusahaan harus membayar biaya renegoisasi
sebesar Rp.25.000.000. pada tanggal restrukturisasi nilai kini dari utang perusahaan adalah
Rp.1.952.539.000, sedangkan nilai kini dari utang berdasarkan restrukturisasi adalah sebagai
berikut.
Fee Rp.25.000.000.
Pokok pinjaman (Rp.1.900.000.000 x PVIF10,9706%.5 ) Rp.1.129.052.657
Bunga (Rp.1.900.000.000 x 9% x PVIF10,9706%.5 ) Rp.632.466.294
Total Rp.1.786.518.951
Berikut adalah perhitungan penyesuian tersebut yang berdasarkan penyesuaian tersebut tingkat
bunga efektif menjadi 8,4433%
Tabel Amortisasi Modifikasi Persyaratan Utang – Tidak Substansial

Tanggal Pembayaran bunga Beban Bunga Nilai Kini


dari Pokok
Nilai kini utang lama 1.966.743.977
Fee (25.000.000)
1 Januari 2020 1.941.743.977
31 Desember 2020 171.000.000 163.947.078 1.934.691.055
31 Desember 2021 171.000.000 163.351.580 1.927.042.635
31 Desember 2022 171.000.000 162.705.801 1.918.748.436
31 Desember 2023 171.000.000 162.005.498 1.909.753.934
31 Desember 2024 2.071.000.000 161.246.066 0

F. Pengungkapan
PSAK 60 Instrumen keuangan: pengungkapan mengatur dengan rinci persyaratan
pengungkapan untuk instrumen keuangan. Beberapa persyaratan pengungkapan yang terkait
dengan liabilitas jangka panjang adalah :
1. Menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap setiap
bris pos liabilitas jangka panjang yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
2. Nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
3. Mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
4. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan jangka panjang menunjukkan sisa jatuh
tempo

G. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Rasio keuangan yang terkait dengan liabilitas jangka panjang :
Debt to equity ratio = Total Utang
Total Ekuitas
Debt to equity ratio = = Total Utang
Total Aset
Total utang mencakup utang jangka pendek dan utang jangka panjang.
Rasio keuangan lain terkait utang jangka panjang adalah Times Interest Earned :
Times Interest Earned = Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Beban Bunga
Rasio ini mengukur sejauhmana laba tersedia untuk menutupi beban bunga, yang
mencerminkan perlindungan bagi kreditur. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi
perlindungan bagi kreditur terkait pembayaran bunga.

Anda mungkin juga menyukai