NIM : A1C018022
KELAS : A/ AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
A. Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu:
1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka
pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang,
gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian
peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode
akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi
pensiun, dan lain-lain.
1) Utang Obligasi
Utang obligasi terjadi apabila perusahaan memenuhi kebutuhan tambahan modal kerja
dengan cara mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi adalah sebuah kontrak yang memuat
janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan bunga
periodik dengan tingkat tertentu dari nilai nominal. Harga jual obligasi tergantung pada tarif
bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan
sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah.
Penerbitan Obligasi
Dwi Martani dkk. (2015:58) mengungkapkan bahwa harga wajar obligasi (harga jual) dapat
berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh
penerbit liabilitas pada saat jatuh tempo. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka
liabilitas dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai
nominal maka liabilitas dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat
suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Gogo menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januari
dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1
Januari 2021. PVIF (4%,10) anuitas = 8,1109 an PVIF (4%, 10) single sum = 0,6756.
Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp40.554.000
Total Rp108.114.000
Tabel Amortisasi
Beban bunga yang diakui pada tanggal 1 juli 2015 adalah sebesar Rp.15.000.000 (6% x
Rp.500.000.000 x 6/12 )
E. PENGEHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menghentikan pengakuan (mengeluarkan dari laporan posisi keuangan) jika
kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan kedaluwarsa
Jika entitas membeli kembali atau melunasi hanya sebagian dari liabilitas keuangan, maka
entitias mengalokasikan nilai tercatat dari liabilitas keuangan berdasarkan nilai relatifnya pada
bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya.
Pada tanggal 1 Januari 2018 perusahaan membeli 50% dari obligasi tersebut yang beredar pasar
dengan harga Rp.246.000.000. nilai tercatat bagian dari obligasi tersebut pada tanggal penarikan
adalah Rp.248.291.882. (50% x Rp.496.583.764). keuntungan yang timbul dari pelunasan
tersebut adalah Rp.248.291.882 – Rp.246.000.000 = Rp.2.291.882
Pertukaran dan Modifikasi Persyaratan Utang
Apabila pertukaran tersebut terjadi dengan persyaratan yang berbeda secara substansial maka
pertukaran dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas
keuangan baru. Apabila nilai kini arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat baru,
termasuk tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima dan didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda paling tidak 10% dari nilai kini sisa arus kas
yang didiskonto yang berasal dari liabilitas keuangan semula.
F. Pengungkapan
PSAK 60 Instrumen keuangan: pengungkapan mengatur dengan rinci persyaratan
pengungkapan untuk instrumen keuangan. Beberapa persyaratan pengungkapan yang terkait
dengan liabilitas jangka panjang adalah :
1. Menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi terhadap setiap
bris pos liabilitas jangka panjang yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
2. Nilai tercatat liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
3. Mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
4. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan jangka panjang menunjukkan sisa jatuh
tempo