Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI KEUANGAN II

EKUITAS: SALDO LABA, DIVIDEN, SAHAM TREASURY, DAN PENGHASILAN


KOMPREHENSIF LAIN

NAMA : BAIQ FARIESTHA AULIANTARI

NIM : A1C018022

KELAS : A/ AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2020
A. Komponen Ekuitas : Saldo Laba, Dividen, Saham Treasuri
1. Saldo Laba

Sumber utama dari ekuitas pemegang saham yaitu : jumlah yang diinvestasikan oleh
pemegang saham dalam perusahaan dan jumlah yang didapatkan (earned) oleh perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Nilai yang diinvestasikan oleh pemegang saham tercemin dalam Model
Disetor (Contributed Capital / Paid in Capital) sedangkan nilai yang didapatkan (earned) oleh
perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya disebut Earned Capital. Earned Capital ini
diperoleh dari operasi perusahaan yang menguntungkan.

2. Dividen

Dividen merupakan bagian laba yang didistribusikan kepada pemegang saham, perusahaan
mengeluarkan dividen berdasarkan keputusan yang diabmil dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) Berdasarkan RUPS tersebut akan ditentukan berapa persen rasio pembagian
dividen (dividen payout ratio) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan
mendeklarasikan dividen, perusahaan harus memenuhi persyaratan legal dan memiliki sejumlah
aset untuk didistribusikan , Berikut adalah beberapa pertimbangan perusahaan dalam
memberikan dividen:

1. Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjian dengan kreditor


2. Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan
3. Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan atau
espandasi lebih lanjut.
4. Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil (smoothing out)
5. Menciptakan bantalan (cadangan) untuk menghadapi potensi kerugian yang dihadapi
perusahaan di masa mendatang.

3. Pemecahan Saham

Pemecahan saham (stock split) merupakan peningkatan jumlah saham beredar dengan
mengurangi nilai nominal saham karena tidak ada perubahan total nilai maka untuk pemecahan
saham tidak dilakukan jurnal atau pencatatan biasanya pemecahan saham dilakukan ketika nilai
harga pasar saham perusahaan sudah terlalu tinggi sehingga menjadi kurang aktif
diperdagangkan

4. Saham Treasuri

Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan
kemudian dibeli kembali. Beberapa alas an perusahaan melakukan hal tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memperkecil pajak
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas
3. Mengurangi jumlah pemegang saham dengan mengurangi jumlah pemegang saham maka
klaim kepemilikan atas perusahaan akan berkurang ddan mengurangi pengaruh dari
pihak-pihak luar perusahaan
4. Membentuk saham bagi saham
5. Saham akan dijual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan dibagi sebagai
dividen
6. Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain. Selain perusahaan
dapat membeli kembali sahamnya yang beredar, perusahaan juga dapat menjualnya
kembali.
 

5. Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif merupakan komponen ekuitas yang direpresentasikan dalam


laporan penghasilan komprehensif, komponen penghasilan komprehensif lain meliputi :
1. Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (Revisi 2011) Aset Tetap dan PSAK
19 (Revisi 2009) Aset Takberwujud)
2. Keuntungan dan kerugian aktuaria atas program manfaat pasti yang diakui (lihat PSAK
24 (Revisi 2013) Imbalan Kerja)
3. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas
asing ( lihat PSAK 10 ( Revisi 2009 ) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing )
4. Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan
sebagai tersedia untuk dijual (lihat PSAK 55 ( Revisi 2013) Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran )
5. Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus kas (lihat
PSAK 55 (Revisi 2013 ) Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran )

B. Pengakuan dan Pengukuran Ekuitas : Saldo Laba, Dividen, dan Saham Treasuri
1. Pengakuan dan Pengukuran Saldo Laba
Saldo laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak didistribusikan sebagai
dividend dan ditrahan oleh perusahaan untuk direinvestasikan dalam bisnis perusahaan dan
digunakan untuk pembayaran utang. Teknis formula untuk menghitung saldo laba adalah sebagai
berikut :
            Saldo Laba =  Saldo Laba Awal + Laba (Rugi) Bersih – Dividen
Saldo laba juga terpengaruh terhadap elemen-elemen berikut yang dapat didebitkan atau
dikreditkan ke saldo laba.
1. Penutupan saldo rekening Iktisar Laba/ Rugi
2. Distribusi kepada pemegang saham ( baik yang berbentuk dividen kas, properti atau
saham )
3. Perubahan prinsip ekonomi
4. Koreksi kesalahan periode sebelumnya
5. Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuan-tujuan tertentu
6. Transaksi saham treasuri
7. Kuasi reorganisasi

2. Pengakuan dan Pengukuran Dividen


 Dividen kas
Perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk dividen kas maka terdapat dua pencatatan
jurnal yaitu pada tanggal pengumuman dividen yaitu perusahaan mengakui adanya utang dividen
dan pendebitan saldo laba

 Dividen Saham
Pembagian dividen dalam bentuk surat berharga alternative yang paling sering dilakukan adalah
dividen dalam bentuk saham bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas). Pembagian dividen
saham sesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang, transaksi dilakukan
dengan cara mengapitalisasi saldo laba artinya saldo laba (sebagian atau keseluruhannya)
dipindahkan ke akun modal, perlakuan akuntansi dividen saham berbeda-beda tergantung porsi
dividen saham yang dibagikan
1. Dividen Saham Jumlah Kecil untuk dividen saham dalam jumlah kecil ( kurang dari 25%
saham beredar maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dnilai sebesar harga
pasar wajarnya
2. Dividen Saham dalam jumlah Besar- untuk dividen saham dalam jumlah besar (lebih dari
25% sisa saham belum terjual) maka saham yang akan diterbitkan sebagai dividen dinlai
sebesar nilai nominalnya. 

 Dividen Properti
Dividen properti merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset perusahaan, perusahaan harus
melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut dan mengakui adanya keuntungan atau
kerugian sebagai selisih dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.

 Dividen Scrip
Alternative yang bias diambil jika ingin membagi dividen adalah dengan menerbitkan promes
atau janji membayar di kemudian hari ( notes payable ). Dividen semacam ini disebut dengan
“scrip dividend”

3. Pengakuan dan Pengukuran Saham Treasuri

Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham Treasuri yaitu metode biaya dan
metode nilai nominal. Saham treasuri yang dimiliki oleh perusahaan dapat dijual kembali bahkan
aturan Butra Efek Indonesia mewajibkan perusahaan public untuk menjual lagi saham treasuri
yang dimiliki selambat-lambatnya lima tahun dari tanggal pembelian. Apabila saham treasuri
tersebut sudah cukup lama dimiliki oleh perusahaan dan tidak dijual lagi kepada investor yang
berminat, maka perusahaan dapat melakukan pembatalan saham treasuri dengan demikian
jumlah saham yang beredar dan ditempatkan akan berkurang.

1. Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya pada saat akuisasi saham treasuri maka akun saham treasuri
didebit sebesar biaya perolehan dan melaporkan akun saham treasuri sebagai pengurang dari
ekuitas pada laporan posisi keuangan. Jika saham treasuri dijual kembali dengan harga diatas
perolehan maka kelebihan tersebut dikreditkan pada akun agio saham-saham treasuri selisih
tersebut tidak diakui sebagai keuntungan karena keuntungan dari penjualan terjadi ketika
perusahaan melakukan penjualan aset. Apabila selisih harga dibawah harga perolehan melebihi
saldo kredit pada akun agio saham-saham treasuri maka saldo laba didebit untuk kekurangan
tersebut.

2. Metode Nilai Nominal


Metode nilai nominal pada saat akuisisi saham treasuri maka pencatatan semua transaksi
dalam saham treasuri pada nominalnya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai pemegang
dari modal saham. Apabila harga pembelian treasuri lebih tinggi dari harga pengeluaran saham
biasa, maka saldo laba akan didebit dan sebaliknya apabila harga pembelian saham treasuri lebih
rendah dari harga pengeluaran saham biasa maka akan dikredit Agio Saham-Saham Treasuri.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Rasio Pembagian Dividen (Dividend Payout Ratio )


Rasio ini mencerminkan pembagian dividen kas dari laba yang didapat perusahaan dengan
mengetahui rasio ini investor dapat memperhitungkan pendapatan dividennya dan berapa persen
dari laba bersih perusahaan yang ditahan dan diinvestasikan kembali
Rumus perhitungan rasio pembagian dividen adalah sebagai berikut :

Rasio Pembagian Dividen =         Dividen Kas


              
Laba Bersih-Dividen Preferen

2. Nilai Buku Perlembar (Book Value per Share )


Rasio ini mencerminkan jumlah yang diterima setiap lembar saham apabila perusahaan
mengalami likuidasi dengan basis jumlah yang dilaporkan pada Laporan Posisi Keuangan
Perusahaan. Rasio nilai buku perlembar merupakan jumlah modal saham biasa dibagi dengan
jumlah lembar saham biasa
Rumus rasio nilai buku per lembar adalah sebagai berikut :
Nilai Buku per lembar =                   Modal Saham Biasa
                             
                                                  Jumlah Lembar Saham

Anda mungkin juga menyukai