Anda di halaman 1dari 15

Kewajiban Lancar dan Kontijensi

Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai asset lancar atau
penciptaan kewaiban lancar lain.
Apabila utang-utang itu akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dalam waktu
satu tahun maka dikelompokkan sebagai utang jangka pendek.

Pengelompokkan utang lancar


Karena utang melibatkan pengorbanan dimasa yang akan datang, maka mengandung unsur
ketidakpastian, utang dibedakan kedalam (1) utang lancar yang dipastikan (2) dan utang lancar yang
tidak pasti atau bersyarat (contijensi).

Utang-utang yang memenuhi syarat sudah pasti di atas terdiri dari berbagai jenis utang sebagai
berikut:
1. Utang usaha
Saldo terutang atas harga barang - barang, equipment dan jasa yang dibeli perusahaan secara
kredit. Timbul karena perbedaan waktu penerimaan jasa atau barang dengan pembayarannya.
Utang dagang dicatat sebesar pengeluaran uang yang diperlukan untuk melunasi. Perhitungan
diperlukan apabila ada potongan (diskon).
Contoh: pada tanggal 1 Mei dibeli barang dagangan sebesar Rp 100.000.000 secara kredit
dengan termin pembayaran 1/10 n/30
2. Wesel bayar
Wesel bayar yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah
tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. Wesel dapat
diterbitkan untuk membeli barang dagangan atau asset lain. Wesel tersebut juga dapat diterbitkan
untuk kreditor guna melunasi utang si penerbit wesel untuk sementara waktu. Wesel bayar bisa
berbunga maupun tidak berbunga

3. Jatuh tempo berjalan hutang jangka panjang


Utang ini disebut sebagai utang jangka panjang yang segera jatuh tempo merupakan bagian dari
utang obligasi, utang hipotek dan jenis-jenis utang jangka panjang lainnya yang akan jatuh tempo
dalam tahun fiscal berikutnya harus dilaporkan sebagai utang lancar

4. Utang deviden
Utang deviden merupakan sejumlah yang terutang oleh perusahaan kepada para pemegang saham
karena adanya distribusi yang telah diumumkan oleh dewan komisaris. Biasanya deviden
tersebut akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun, oleh karena itu dikelompokkan sebagai
utang lancar.

5. Uang muka pelanggan dan deposito yang dapat dikembalikan


uang jaminan adalah uang yang diterima oleh penjual dari pembeli sebagai jaminan pelaksanaan
pembayaran harga barang yang dibeli dimasa yang akan datang. Uang jaminan juga dapat
diminta oleh penjual sebagai jaminan pengembalian kemasan barang (botol atau drum) dari
pembeli. Apabila pembeli telah memenuhi kewajibannya, uang jaminan tersebut akan
dikembalikan lagi kepada pembeli.
Apabila pengembalian uang jaminan kepada pembeli akan dilaksanakan dalam jangka waktu
kurang dari satu tahun dari tanggal neraca, uang jaminan tersebut diklasifikasikan sebagai utang
lancar. Apabila pengembalian uang tersebut akan dilaksanakan dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun, uang jaminan tersebut akan diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang.
6. Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka merupakan kewajiban karena, perusahaan telah menerima uang dari
pelanggan, tapi jasa atau barang dari perusahaan belum diberikan atau diserahkan.

7. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga.


Perusahaan kadang akan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari langganan atau pegawai
yang nantinya akan diserahkan pada pihak lain.

8. Biaya terutang (biaya yang masih harus dibayar)


Utang biaya merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang
sudah terjadi tetapi belum dibayarkan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah utang yang
timbul dari gaji dan upah, bonus biaya sewa dan lain-lain.

Utang bonus
Bonus yang diberikan pada karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang menimbulkan masalah
tersendiri. Bonus dapat dihitung dengan dasar penjualan dan laba. Apabila bonus dihitung dari laba
maka perhitungannya sebagai berikut:
- Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh)
- Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus
- Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan

Contoh soal:
PT Bening memberikan bonus kepada bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba tahun 20x1
sebesar Rp 1.000.000. PPh sebesar 15% dari laba bersih.

Jawab:
B = Bonus
P = Pajak

1. Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh)
B = 0,10(Rp.1000.000)
B = Rp 100.000

P = 0,15(Rp 1.000.000-B)
P = 0,15(Rp 1.000.000- 100.000)
P = Rp 135.000

2. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus
B = 0,10(Rp 1.000.000-P)
P = 0,15(Rp 1.000.000-B)

B=0,10 (1.000.000-0,15(1.000.000-B) P = 0,15(Rp 1.000.000-B)


B=0,10(1.000.000-150.000+0,15B) P = 0,15(Rp 1.000.000-86.294,40)
B=100.000-15.000+0,015B P = 0,15(913.705,60)
B-0,015B= 85.000 P = Rp 137.055,84
0,985B =85.000
B = 86.294,40
3. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan
B = 0,10(Rp 1.000.000-B-P)
P = 0,15(Rp 1.000.000-B)

B=0,10 (1.000.000-B - 0,15(1.000.000-B)) P = 0,15(Rp 1.000.000-B)


B=0,10(1.000.000-B-150.000+0,15B) P = 0,15(Rp 1.000.000-78.341)
B=100.000-0,10B-15.000+0,015B P = Rp 138.249
B+0,10B -0,015B= 85.000
1,085B =85.000
B = Rp 78.341

Kontijensi
Kontinjensi merupakan suatu kondisi atau situasi, dengan hasil akhir berupa keuntungan atau
kerugian, yang baru dapat dikonfirmasikan setelah terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa yang tidak pasti terjadi di masa depan.

Keuntungan Kontijensi (gain Contingencies): Adalah klaim atau hal untuk menerima asset yang
keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan sah.
Jenis keuntungan kontijensi adalah:
- Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya
- Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
- Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungin menguntungkan

Kerugian kontijensi (loss contingencies): Adalah melibatkan kemungkinan terjadinya kerugian.


Kewajiban yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontijensi menurut definisinya disebut sebagai
kewajiban kontijensi.
Kewajiban kontijensi bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian dimasa
depan untuk mengkonfirmasi jumlah utang, pihak yang dibayar, tanggal pembayaran atau
keberadaannya.
Beberapa kerugian kontijensi sebagai berikut:
- Perkara pengadilan, klaim .
- Biaya jamiman dan garansi
- Kewajiban lingkungan
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang adalah kewajiban yang periode pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang
jangka panjang biasanya muncul akibat dari adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan asset
tetap, menaikkan jumlah modal kerja, membeli perusahaan lain atau mungkin juga melunasi utang-
utang yang lain.
Utang yang jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi,Meliputi:
– Utang Obligasi
– Leasing
– Pensiun
– utang Hipotik
– Wesel jangka panjang

Utang obligasi
Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham
baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Jenis-jenis obligasi:
1. Registered Bonds ( obligasi terdaftar) dan Coupon Bonds/ Beared BOnds (obligasi atas unjuk)
obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik sehingga jika berpindah
tangan mensyaratkan penyerahan sertifikat serta penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan
penjualan. Sedangakan obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak dicantumkan nama pemilik
dalam sertifikatnya sehingga dapat dipindah tangankan hanya dengan penyerahan.
2. Term bond ( obligasi berjangka) dan Serial Bonds (obligasi berseri)
Obligasi berjangka adalah obligasi yang jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu. Sedangkan
obligasi berseri adalah yang jatuh temponya bertahap.
3. Convertible Bond ( obligasi Konvertibel)
Obligasi yang dapat ditukar dengan surat berharga lainnya.
4. Secured Bond (Obligasi yang dijaminkan) Unsecured Bond ( obligasi yang tidak dijaminkan)
Obligasi yang dijaminkan adalah obligasi yang dijaminkan dengan harta perusahaan. dan obligasi
yang tidak dijaminkan adalah obligasi tanpa jaminan.

Akuntansi untuk utang obligasi


1. Pencatatan penerbitan
2. Pengakuan atas bunga yang dikenakan selama masa edar obligasi tersebut
3. Akuntansi untuk pemberhentian peredaran obligasi

Penerbitan obligasi
- Obligasi yang diterbitkan pada nilai pari pada tanggal bunga
Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal pembayaran bunga dengan nilai pari (nominal), maka
tidak ada bunga akrual dan diskonto atau premi yang diakui.
Contoh:
B’Company menerbitkan obligasi berjangka 10 tahun dengan nilai $800.000 tertanggal 1 january
2007 dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% yang dibayarkan sebanyak 2 kali setiap 1
Januari dan 1 juli.
Jurnal:
1 januari mencatat penerbitan
Kas $ 800.000
Utang obligasi $ 800.000
1 juli mencatat beban bunga
Beban bunga obligasi $40.000
Kas $40.000
31 desember mencatat beban bunga akrual
Beban bunga obligasi $40.000
Utang bunga obligasi $40.000

- Obligasi yang diterbitkan dibawah nilai pari tepat tanggal bunga.


Jika obligasi diterbitkan dibawah nilai pari maka yang maka akan muncul yang namanya diskonto.
Contoh: soal masih sama dengan diatas (B’Company) pada saat obligasi diterbitkan pada kurs
obligasi sebesar 97% dari nilai pari.
Jurnal
1 januari mencatat penerbitan
Kas $ 776.000
Utang obligasi $ 776.000
1 juli mencatat beban bunga
Beban bunga obligasi $40.000
Kas $40.000
31 desember mencatat beban bunga akrual
Beban bunga obligasi $40.000
Utang bunga obligasi $40.000
31 mencatat amortisasi obligasi
Beban bunga obligasi $2.400
Utang obligasi $2.400

- Obligasi diterbitkan diatas nilai pari pada tanggal bunga


Jika obligasi diterbitkan diatas nilai pari maka yang akan timbul adalah disebut Premi.
Contoh: soal masih sama dengan diatas (B’Company) pada saat obligasi diterbitkan pada kurs
obligasi sebesar 103% dari nilai pari.
Jurnal
1 januari mencatat penerbitan
Kas $ 824.000
Utang obligasi $ 824.000
1 juli mencatat beban bunga
Beban bunga obligasi $40.000
Kas $40.000
31 desember mencatat beban bunga akrual
Beban bunga obligasi $40.000
Utang bunga obligasi $40.000
31 mencatat amortisasi obligasi
Premi Utang obligasi $2.400
Beban bunga obligasi $2.400

- Obligasi diterbitkan dengan harga pari diantara tanggal bunga.


Perusahaan biasanya melakukan pembayaran bunga obligasi setiap setengah tahun pada tanggal
yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi. Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal selain
tanggal pembayaran bunga, maka pembeli obligasi itu akan membayar penjual obligasi yang
terutang dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal penerbitan.
Contoh: B’Company menerbitkan obligasi berjangka 10 tahun dengan nilai $800.000 tertanggal 1
maret 2007 dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% yang dibayarkan sebanyak 2 kali
setiap 1 Januari dan 1 juli.
Jurnal
1 maret mencatat penerbitan
Kas $ 813.333
utang bunga $ 13.333
Utang obligasi $ 800.000
1 juli mencatat beban bunga
Beban bunga obligasi $26.667
Utang bunga $ 13.333
Kas $40.000
31 desember mencatat beban bunga akrual
Beban bunga obligasi $40.000
Utang bunga obligasi $40.000

- Obligasi diterbitkan dibawah nilai pari diantara tanggal bunga


B’Company menerbitkan obligasi berjangka 10 tahun dengan nilai $800.000 tertanggal 1 maret
2007 diterbitkan pada 90 dan membayar suku bunga tahunan sebesar 6% yang dibayarkan
sebanyak 2 kali setiap 1 Januari dan 1 juli.

- Obligasi diterbitkan diatas nilai pari diantara tanggal bunga


B’Company menerbitkan obligasi berjangka 10 tahun dengan nilai $800.000 tertanggal 1 maret
2007 diterbitkan pada 102 dan membayar suku bunga tahunan sebesar 6% yang dibayarkan
sebanyak 2 kali setiap 1 Januari dan 1 juli.

Metode Bunga Efektif


Prosedur yang paling disukai untuk amortisasi diskonto atau premi adalah dengan bunga efektif
(disebut juga amortisasi nilai sekarang). Dengan metode bunga efektif.
- Obligasi diterbitkan pada diskonto
Untuk menggambarkan amortisasi diskonto menurut metode bunga efektif.

Contoh: Evermaster CO menerbitkan obligasi 8 % senilai $ 100.000 pada tanggal 1 Januari 2007 ,
jatuh tempo 1 januari 2012, dengan bunga dibayarkan tiap tanggal 1 juli dan 1 januari dengan suku
bunga pasar sebesar 10%
Jawab:
Nilai Jatuh Tempo $100.000
Nilai sekarang dari $100.000 yang jatuh tempo 5 th
(PV 5%,10), ($100.000 x 0,61391) lihat tabel 6.2 $61.391
Nilai sekarang dari $4.000 bunga dibayarkan setengah tahun
(PV OA 5%,10) (4.000 x 7,72173) lihat tabel 6.4 $ 30.887
Hasil dari penjualan obligasi ($ 92.278)
Diskonto obligasi $ 7.722
SKEDUL AMORTISASI DISKONTO OBLIGASI
Metode bunga efektif

Tanggal Kas yang Beban Amortisasi Jumlah


Dibayarkan Bunga Diskonto tercatat
Obligasi
1/1/200 $92,278
7
1/7/200 $4,000 $4,614 $614 $92,892
7
1/1/200 $4,000 $4,645 $645 $93,536
8
1/7/200 $4,000 $4,677 $677 $94,213
8
1/1/200 $4,000 $4,711 $711 $94,924
9
1/7/200 $4,000 $4,746 $746 $95,670
9
1/1/201 $4,000 $4,784 $784 $96,454
0
1/7/201 $4,000 $4,823 $823 $97,276
0
1/1/201 $4,000 $4,864 $864 $98,140
1
1/7/201 $4,000 $4,907 $907 $99,047
1
1/1/201 $4,000 $4,952 $952 $100,000
2
$40,000 $47,722 $7,722

Ket:
a. $4.000 = $100.000 x 8%
b. $4.614 = $92.278 x 0.10 x 6/12
c. $614 = 4.614 – 4.000
d. $92.892= $92.278 + 614

- Obligasi diterbitkan pada premi


Soal sama dengan diatas (suku bunga efektif sebesar 6%)
Penebusan obligasi
1. Penebusan obligasi pada saat jatuh tempo
Penerbit harus membayar nilai jatuh tempo atau nilai nominal obligasi kepada pembeli obligasi.
Jika premi atau diskonto obligasi dan biaya penerbitan telah diamortisasi secara tepat selama masa
edar obligasi, tidak ada pengakuan keuntungan atau kerugian atas penebusan obligasi tersebut.

2. Penebusan obligasi sebelum jatuh tempo


Apabila utang obligasi dilunasi sebelum jatuh tempo, maka harus diakui keuntungan atau kerugian
sebesar perbedaan antara nilai obligasi dengan jumlah yang dibayarkan.

Contoh:

Evermaster CO menerbitkan obligasi 8 % senilai $ 100.000 pada tanggal 1 Januari 2007 , jatuh
tempo 1 januari 2012, dengan bunga dibayarkan tiap tanggal 1 juli dan 1 januari dengan suku
bunga pasar sebesar 10%
Jawab:
Nilai Jatuh Tempo $100.000
Nilai sekarang dari $100.000 yang jatuh tempo 5 th
(PV 5%,10), ($100.000 x 0,61391) lihat tabel 6.2 $61.391
Nilai sekarang dari $4.000 bunga dibayarkan setengah tahun
(PV OA 5%,10) (4.000 x 7,72173) lihat tabel 6.4 $ 30.887
Hasil dari penjualan obligasi ($ 92.278)
Diskonto obligasi $ 7.722

SKEDUL AMORTISASI DISKONTO OBLIGASI


Metode bunga efektif

Tanggal Kas yang Beban Amortisasi Jumlah


Dibayarkan Bunga Diskonto tercatat
Obligasi
1/1/2007 $92,278
1/7/2007 $4,000 $4,614 $614 $92,892
1/1/2008 $4,000 $4,645 $645 $93,536
1/7/2008 $4,000 $4,677 $677 $94,213
1/1/2009 $4,000 $4,711 $711 $94,924
1/7/2009 $4,000 $4,746 $746 $95,670
1/1/2010 $4,000 $4,784 $784 $96,454
1/7/2010 $4,000 $4,823 $823 $97,276
1/1/2011 $4,000 $4,864 $864 $98,140
1/7/2011 $4,000 $4,907 $907 $99,047
1/1/2012 $4,000 $4,952 $952 $100,000
$40,000 $47,722 $7,722

Pada tanggal 1 januari 2010 perusahaan menarik obligasi seluruh pada 101 da
membatalkannya:

Harga reakuisisi ($ 100.000 x 1.01) =$ 101.000


Jumlah tercatat obligasi
Nilai buku obligasi saat jatuh tempo =( $ 96.454)
Kerugian penarikan = $ 4.546

Jurnal :
Utang obligasi $ 96.454
Kerugian penarikan obligasi $ 4.546
Kas $ 101.000
Wesel jangka Panjang
Kewajiban yang didukung dengan bukti tertulis secara formal, dalam bentuk wesel atau promes.
Wesel bayar yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah
tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu.

a. Wesel bayar pada nilai nominal


Contoh:
Wesel bayar diterbitkan dalam jangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal $ 10.000 dengan
tingkat bunga 10%
Jurnal mencatat wesel bayar
Kas $ 10.000
Wesel bayar $10.000
Jurnal mencatat bunga yang dibayarkan setiap tahun
Beban bunga$1.000
Kas $1.000

b. Wesel bayar tidak berbunga


Contoh Wesel bayar diterbitkan dalam jangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal $ 10.000
dengan diatas dan tingkat bunga efektif adalah 9%
Jurnal mencatat wesel bayar
Kas $ 7.721,80
Wesel bayar $7.721,800

SKEDUL AMORTISASI DISKONTO OBLIGASI


Metode bunga efektif
WESEL 0% DIDISKONTOKAN PADA 9%

Tanggal Kas yang beban bunga Jumlah


  dibayarkan Amortisasi Diskonto tercatat
Obligasi

$7,721.80
akhir tahun 1 $0 $694.96 $694.96 $8,416.76
akhir tahun $0 $757.51 $757.51 $9,174.27
akhir tahun $0 $825.73 $825.73 $10,000.0
$2,278.20 $2,278.20

c. Wesel bayar berbunga

Contoh Wesel bayar diterbitkan dalam jangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal $ 10.000
dengan diatas dan tingkat bunga efektif adalah 12% dan suku bunga yang ditetapkan sebesar 10%
Ekuitas Pemegang Saham dan Deviden
- Dalam perusahaan perorangan, seluruh ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh investasi,
penarikan dan laba/rugi perusahaan digambarkan dalam saru perkiraan modal.
- Dalam persekutuan/CV/Firma, satu perkiraan modal untuk setiap sekutu yang akan
melaporkan kekayaan sekutu tersebut yang diakibatkan oleh investasi, penarikan dan laba/rugi .
misalnya modal sekutu A dan modal sekutu B.
-Dalam perseroan/PT untuk modal dibuat suatu pemisahan sebagai berikut:
 Investasi oleh para pemilik disebut dengan modal setoran/modal yang disebut (Paid in
capital)
 Laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik yang disebut dengan laba ditahan
(retairned earning)

Modal saham
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan yang dari segi hukum dipisahkan dari pemiliknya.
Ekuitas pemilik dalam perseroan didefinisikan sebagai ekuitas saham, atau modal saham.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau
lembar saham. Tiga kategori berikut ini biasanya muncul sebagai akibat dari ekuitas pemegang saham
1. Modal saham
2. Tambahan modal saham
3. Laba ditahan

Jenis-jenis saham
Saham biasa
Adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan
dilikuidasi, sehingga resikonya adalah paling besar.

Saham preferen
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan
pembagian deviden atau pembagian asset pada saat likuidasi.

Penerbitan saham
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham terdiri dari:
 Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
 Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
 Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan lump
sum) Yaitu dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan untuk suatu
pembayaran tunggal atau sekaligus (Lump sum)

Contoh: perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham bisa dengan nilai pari $ 10 yang memiliki
harga pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $ 10 yang memiliki harga
pasar $ 12. Diterbitkan dengan lump sum sebesar $ 30.000
METODE PROPOSIONAL
Nilai pasar saham biasa = $ 20.000
Nilai pasar saham preferen = $ 12.000
= $ 32.000

Alokasi ke saham biasa = 20.000/32.000 x 30.000 = $ 18.750

Alokasi ke saham preferen = 12.000/32.000 x 30.000 = $ 11.250

METODE INKREMENTAL
Contoh masih sama dengan diatas tapi dengan asumsi harga pasar saham preferen tidak dapat
ditetapkan ( tidak memiliki nilai pasar)
Penerimaan lump sum = $ 30.000
Dialkasikan kesaham biasa = $ 20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen = $ 10.000

- Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas

Saham Treasury
Saham treasuri (treasury stock) adalah saham yang telah diterbitkan oleh perseroan dan kemudian
diperoleh kembali. Sebuah perseroan dapat membeli saham miliknya untuk dijual kembali kepada
karyawannya, untuk diterbitkan kembali sebagai bonus untuk karyawannya atau untuk
mendukung nilai pasar tersebut. Metode akuntansi yang biasa digunakan untuk pembelian dan
penjualan kembali saham treasuri adalah metode biaya. Saat saham dibeli dari perseroan, modal
disetor dikurangi dengan mendebit saham treasuri sebesar biayanya (harga yang dibayarkan untuk
mendapatkannya). Nilai nominal dan harga saat saham diterbitkan pertama kali diabaikan.
Sebagai tambahan tidak ada dividen yang dibayarkan untuk saham treasuri karena hal itu berarti
perseroan akan memperoleh pendapatan dari perseroan itu sendiri.
Saat saham dijual kembali saham treasuri dikreditkan sebesar biaya dan selisihnya antara harga
jual biasanya didebit atau dikredit keagio saham treasuri.

Contoh
Pacific Company telah menerbitkan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 pada
harga $ 10 per saham. Disamping itu perusahaan memiliki laba ditahan sebesar $300.000
Posisi Ekuitas Sebelum ada transaksi saham treasuri
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa nilai pari $1, 100.000 lembar diterbitkan dan beredar $100.000
Tambahan modal disetor 900.000
Total modal disetor 1.000.000
Laba ditahan 300.000
Total Ekuitas Pemegang Saham $ 1.300.000

Tanggal 20 januari perusahaan memperoleh kembali 10.000 lembar saham treasury pada $11
Saham treasury 110.000
Kas 110.000

Posisi Ekuitas Sebelum ada transaksi saham treasuri


Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa nilai pari $1, 100.000 lembar diterbitkan dan beredar $100.000
Tambahan modal disetor 900.000
Total modal disetor 1.000.000
Laba ditahan 300.000
Total Modal disetor dan laba ditahan $ 1.300.000
Saham treasury 110.000
Total Ekuitas Pemegang saham 1.190.000

Saham preferen
Ada beberapa kelebihan yang dimilih oleh saham prioritas. Karakteristik paling umum yang melekat
pada saham preferen yaitu:
saham preferen kumulatif dan tidak kumulatif
saham preferen kumulatif adalah saham prioritas yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan
kepada pemegang saham. Apabila dalam satu tahun deviden tidak dibagikan maka yang belum
dibayarkan tadi harus dilunas pada tahun berikutnya (diakumulasi)
sedangkan saham tidak kumulatif apabila satu tahun deviden tidak dibagikan maka untuk tahun
berikutnya deviden yang tidak dibayarkan tersebut tidak perlu dibayarkan (dilunasi).

Saham preferen partisipasi dan tidak partisipasi.


Pemegang Saham preferen partisipasi adalah jika saham preferen berhak atas deviden dengan
jumlah yang sama besar dengan saham biasa sesudah saham biasa mendapatkan deviden sebesar
persentase deviden saham preferen. Tidak partisipasi adalah saham preferen akan mendapatkan
deviden sampai jumlah tertentu yang ditetapkan sesudah saham biasa mendapatkan deviden
dengan tarif yang sama dengan saham preferen.

Contoh:
Asumsikan pada tahun 2007 sejumlah $ 50.000 akan dibagikan Mason Comp sebagai deviden tunai,
saham biasa yang beredar memiliki nilai pari $ 400.000 dan saham preferen 6% memiliki nilai pari
$100.000. deviden pernah tidak dibayarkan dalam waktu 2 tahun.

1. jika saham preferen bersifat nonkumulatif dan non partisipasi

saham preferen saham biasa


6% 6.000
Sisa 44.000

2. Jika saham preferen bersifat kumulatif dan non partisipasi


saham preferen saham biasa
deviden tertunggak 12.000
6% 6.000
Sisa 32.000

3. jika saham preferen bersifar Nonkumulatif dan partisipasi


saham preferen saham biasa
6% 6.000 24.000
Sisa 4% 4.000 15.000

Ket : 20.000/500.000 = 4%

4. Jika saham preferen bersifat kumulatif dan berpartisipasi


saham preferen saham biasa
Tertunggak 12.000
6% 6.000 24.000
Sisa 1,6% 1.600 6.400

Ket : 8.000/500.000 = 1,6%

Deviden
Adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan jumlah yang dimilikinya.
Deviden bisa dibagikan dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Deviden kas
2. Deviden Properti
3. Deviden likuidasi
4. Deviden saham

Deviden Kas
yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuan adanya kas, yaitu
melihat apakan jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian deviden tersebut.
Jurnal tanggal pengumuman
Laba ditahan xxx
Utang deviden xxx

Jurnal tanggal pencatatan


Tidak dijurnal

Jurnal tanggal pembayaran


Utang deviden xxx
Kas xxx

Deviden Properti
Utang deviden dalam bentuk asset perusahaan selain kas yang dibagikan bisa dalam bentuk surat-surat
berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang-barang dagangan atau Asset lainnya.
Contoh: perusahaan aakn membagikan deviden dalam bentuk investasi saham dengan nilai $
1.250.000 pada saat di umumkan nilai pasar 2.000.000
Jurnal tanggal pengumuman

Investasi dalam sekuritas 750.000


Keuntungan atas investasi 750.000
Laba ditahan 2.000.000
Utang deviden 2.000.000

Jurnal tanggal pembayaran


Utang deviden 2.000.000
Investasi properti 2.000.000

Deviden Likuidasi
Adalah deviden yang sebagian merupakan pengembalian modal. Deviden likuidasi ini dicatat dengan
mendebit rekening pengembalian modal yang dalam neraca dilaporkan sebagai modal saham.
Contoh: perusahaan membagikan devide kepada para investor sebesar $ 1.200.000 dengan
cara mendebit laba ditahan $ 900.000 dan sisanya merupakan pengebalian modal

Laba ditahan 900.000


Tambahan modal disetor 300.000
Utang deviden 1.200.000

Utang deviden 1.200.000


Kas 1.200.000

Deviden Saham
Adalah pembagian tambahan saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
Jurnal tanggal pengumuman
Contoh:
Vine Cop memiliki 1.000 lembar saham yang beredar dengan nilai pari $ 100 dan laba ditahan sebesar
$ 50.000.
Asumsi:
a. Jika perusahaan mengumumkan pembagian deviden 10%
Maka perusahaan harus menerbitkan 100 lembar saham tambahan. Asumsi nilai wajar
saham pada saat deviden diumumkan $130
Jurnal tanggal pengumuman
Laba ditahan $ 13.000
Deviden saham yang dapat dibagikan 10.000
Agio Saham 3.000

Jurnal tanggal Pembagian


Deviden saham yang dibagikan 10.000
Saham Biasa 10.000

b. jika perusahaan mengumumkan pembagian deviden 30%

Pemecahan saham (Stock split)


Kebijakan stock split
Apabila harga pasar saham suatu perusahaan terlalu tinggi, akan mengakibatkan banyak investor
kurang berminat terhadap saham perusahaan. oleh karena itu perusahaan bisa mengambil
kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai
nominal saham ke dalam nilai nominal yang lebih kecil.
Contoh :perusahaan akan mengadakan stock split dari 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham

Anda mungkin juga menyukai