Kewajiban lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang likuidasinya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai asset lancar atau
penciptaan kewaiban lancar lain.
Apabila utang-utang itu akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dalam waktu
satu tahun maka dikelompokkan sebagai utang jangka pendek.
Utang-utang yang memenuhi syarat sudah pasti di atas terdiri dari berbagai jenis utang sebagai
berikut:
1. Utang usaha
Saldo terutang atas harga barang - barang, equipment dan jasa yang dibeli perusahaan secara
kredit. Timbul karena perbedaan waktu penerimaan jasa atau barang dengan pembayarannya.
Utang dagang dicatat sebesar pengeluaran uang yang diperlukan untuk melunasi. Perhitungan
diperlukan apabila ada potongan (diskon).
Contoh: pada tanggal 1 Mei dibeli barang dagangan sebesar Rp 100.000.000 secara kredit
dengan termin pembayaran 1/10 n/30
2. Wesel bayar
Wesel bayar yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah
tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. Wesel dapat
diterbitkan untuk membeli barang dagangan atau asset lain. Wesel tersebut juga dapat diterbitkan
untuk kreditor guna melunasi utang si penerbit wesel untuk sementara waktu. Wesel bayar bisa
berbunga maupun tidak berbunga
4. Utang deviden
Utang deviden merupakan sejumlah yang terutang oleh perusahaan kepada para pemegang saham
karena adanya distribusi yang telah diumumkan oleh dewan komisaris. Biasanya deviden
tersebut akan dibayar dalam jangka waktu satu tahun, oleh karena itu dikelompokkan sebagai
utang lancar.
Utang bonus
Bonus yang diberikan pada karyawan-karyawan tertentu kadang-kadang menimbulkan masalah
tersendiri. Bonus dapat dihitung dengan dasar penjualan dan laba. Apabila bonus dihitung dari laba
maka perhitungannya sebagai berikut:
- Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh)
- Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus
- Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan
Contoh soal:
PT Bening memberikan bonus kepada bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba tahun 20x1
sebesar Rp 1.000.000. PPh sebesar 15% dari laba bersih.
Jawab:
B = Bonus
P = Pajak
1. Bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan (PPh)
B = 0,10(Rp.1000.000)
B = Rp 100.000
P = 0,15(Rp 1.000.000-B)
P = 0,15(Rp 1.000.000- 100.000)
P = Rp 135.000
2. Bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus
B = 0,10(Rp 1.000.000-P)
P = 0,15(Rp 1.000.000-B)
Kontijensi
Kontinjensi merupakan suatu kondisi atau situasi, dengan hasil akhir berupa keuntungan atau
kerugian, yang baru dapat dikonfirmasikan setelah terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih
peristiwa yang tidak pasti terjadi di masa depan.
Keuntungan Kontijensi (gain Contingencies): Adalah klaim atau hal untuk menerima asset yang
keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan sah.
Jenis keuntungan kontijensi adalah:
- Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya
- Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak
- Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungin menguntungkan
Utang jangka panjang adalah kewajiban yang periode pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang
jangka panjang biasanya muncul akibat dari adanya kebutuhan dana untuk pembelian tambahan asset
tetap, menaikkan jumlah modal kerja, membeli perusahaan lain atau mungkin juga melunasi utang-
utang yang lain.
Utang yang jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi,Meliputi:
– Utang Obligasi
– Leasing
– Pensiun
– utang Hipotik
– Wesel jangka panjang
Utang obligasi
Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham
baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Jenis-jenis obligasi:
1. Registered Bonds ( obligasi terdaftar) dan Coupon Bonds/ Beared BOnds (obligasi atas unjuk)
obligasi terdaftar adalah obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik sehingga jika berpindah
tangan mensyaratkan penyerahan sertifikat serta penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan
penjualan. Sedangakan obligasi atas unjuk adalah obligasi yang tidak dicantumkan nama pemilik
dalam sertifikatnya sehingga dapat dipindah tangankan hanya dengan penyerahan.
2. Term bond ( obligasi berjangka) dan Serial Bonds (obligasi berseri)
Obligasi berjangka adalah obligasi yang jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu. Sedangkan
obligasi berseri adalah yang jatuh temponya bertahap.
3. Convertible Bond ( obligasi Konvertibel)
Obligasi yang dapat ditukar dengan surat berharga lainnya.
4. Secured Bond (Obligasi yang dijaminkan) Unsecured Bond ( obligasi yang tidak dijaminkan)
Obligasi yang dijaminkan adalah obligasi yang dijaminkan dengan harta perusahaan. dan obligasi
yang tidak dijaminkan adalah obligasi tanpa jaminan.
Penerbitan obligasi
- Obligasi yang diterbitkan pada nilai pari pada tanggal bunga
Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal pembayaran bunga dengan nilai pari (nominal), maka
tidak ada bunga akrual dan diskonto atau premi yang diakui.
Contoh:
B’Company menerbitkan obligasi berjangka 10 tahun dengan nilai $800.000 tertanggal 1 january
2007 dan membayar suku bunga tahunan sebesar 10% yang dibayarkan sebanyak 2 kali setiap 1
Januari dan 1 juli.
Jurnal:
1 januari mencatat penerbitan
Kas $ 800.000
Utang obligasi $ 800.000
1 juli mencatat beban bunga
Beban bunga obligasi $40.000
Kas $40.000
31 desember mencatat beban bunga akrual
Beban bunga obligasi $40.000
Utang bunga obligasi $40.000
Contoh: Evermaster CO menerbitkan obligasi 8 % senilai $ 100.000 pada tanggal 1 Januari 2007 ,
jatuh tempo 1 januari 2012, dengan bunga dibayarkan tiap tanggal 1 juli dan 1 januari dengan suku
bunga pasar sebesar 10%
Jawab:
Nilai Jatuh Tempo $100.000
Nilai sekarang dari $100.000 yang jatuh tempo 5 th
(PV 5%,10), ($100.000 x 0,61391) lihat tabel 6.2 $61.391
Nilai sekarang dari $4.000 bunga dibayarkan setengah tahun
(PV OA 5%,10) (4.000 x 7,72173) lihat tabel 6.4 $ 30.887
Hasil dari penjualan obligasi ($ 92.278)
Diskonto obligasi $ 7.722
SKEDUL AMORTISASI DISKONTO OBLIGASI
Metode bunga efektif
Ket:
a. $4.000 = $100.000 x 8%
b. $4.614 = $92.278 x 0.10 x 6/12
c. $614 = 4.614 – 4.000
d. $92.892= $92.278 + 614
Contoh:
Evermaster CO menerbitkan obligasi 8 % senilai $ 100.000 pada tanggal 1 Januari 2007 , jatuh
tempo 1 januari 2012, dengan bunga dibayarkan tiap tanggal 1 juli dan 1 januari dengan suku
bunga pasar sebesar 10%
Jawab:
Nilai Jatuh Tempo $100.000
Nilai sekarang dari $100.000 yang jatuh tempo 5 th
(PV 5%,10), ($100.000 x 0,61391) lihat tabel 6.2 $61.391
Nilai sekarang dari $4.000 bunga dibayarkan setengah tahun
(PV OA 5%,10) (4.000 x 7,72173) lihat tabel 6.4 $ 30.887
Hasil dari penjualan obligasi ($ 92.278)
Diskonto obligasi $ 7.722
Pada tanggal 1 januari 2010 perusahaan menarik obligasi seluruh pada 101 da
membatalkannya:
Jurnal :
Utang obligasi $ 96.454
Kerugian penarikan obligasi $ 4.546
Kas $ 101.000
Wesel jangka Panjang
Kewajiban yang didukung dengan bukti tertulis secara formal, dalam bentuk wesel atau promes.
Wesel bayar yaitu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar sejumlah
tertentu, pada tanggal tertentu dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu.
$7,721.80
akhir tahun 1 $0 $694.96 $694.96 $8,416.76
akhir tahun $0 $757.51 $757.51 $9,174.27
akhir tahun $0 $825.73 $825.73 $10,000.0
$2,278.20 $2,278.20
Contoh Wesel bayar diterbitkan dalam jangka waktu 3 tahun dengan nilai nominal $ 10.000
dengan diatas dan tingkat bunga efektif adalah 12% dan suku bunga yang ditetapkan sebesar 10%
Ekuitas Pemegang Saham dan Deviden
- Dalam perusahaan perorangan, seluruh ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh investasi,
penarikan dan laba/rugi perusahaan digambarkan dalam saru perkiraan modal.
- Dalam persekutuan/CV/Firma, satu perkiraan modal untuk setiap sekutu yang akan
melaporkan kekayaan sekutu tersebut yang diakibatkan oleh investasi, penarikan dan laba/rugi .
misalnya modal sekutu A dan modal sekutu B.
-Dalam perseroan/PT untuk modal dibuat suatu pemisahan sebagai berikut:
Investasi oleh para pemilik disebut dengan modal setoran/modal yang disebut (Paid in
capital)
Laba yang tidak dibagikan kepada para pemilik yang disebut dengan laba ditahan
(retairned earning)
Modal saham
Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu kesatuan yang dari segi hukum dipisahkan dari pemiliknya.
Ekuitas pemilik dalam perseroan didefinisikan sebagai ekuitas saham, atau modal saham.
Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau
lembar saham. Tiga kategori berikut ini biasanya muncul sebagai akibat dari ekuitas pemegang saham
1. Modal saham
2. Tambahan modal saham
3. Laba ditahan
Jenis-jenis saham
Saham biasa
Adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan
dilikuidasi, sehingga resikonya adalah paling besar.
Saham preferen
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan
pembagian deviden atau pembagian asset pada saat likuidasi.
Penerbitan saham
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham terdiri dari:
Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan lump
sum) Yaitu dua atau lebih kelompok sekuritas diterbitkan oleh perusahaan untuk suatu
pembayaran tunggal atau sekaligus (Lump sum)
Contoh: perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham bisa dengan nilai pari $ 10 yang memiliki
harga pasar $20 dan 1.000 lembar saham preferen dengan nilai pari $ 10 yang memiliki harga
pasar $ 12. Diterbitkan dengan lump sum sebesar $ 30.000
METODE PROPOSIONAL
Nilai pasar saham biasa = $ 20.000
Nilai pasar saham preferen = $ 12.000
= $ 32.000
METODE INKREMENTAL
Contoh masih sama dengan diatas tapi dengan asumsi harga pasar saham preferen tidak dapat
ditetapkan ( tidak memiliki nilai pasar)
Penerimaan lump sum = $ 30.000
Dialkasikan kesaham biasa = $ 20.000
Saldo yang dialokasikan ke saham preferen = $ 10.000
Saham Treasury
Saham treasuri (treasury stock) adalah saham yang telah diterbitkan oleh perseroan dan kemudian
diperoleh kembali. Sebuah perseroan dapat membeli saham miliknya untuk dijual kembali kepada
karyawannya, untuk diterbitkan kembali sebagai bonus untuk karyawannya atau untuk
mendukung nilai pasar tersebut. Metode akuntansi yang biasa digunakan untuk pembelian dan
penjualan kembali saham treasuri adalah metode biaya. Saat saham dibeli dari perseroan, modal
disetor dikurangi dengan mendebit saham treasuri sebesar biayanya (harga yang dibayarkan untuk
mendapatkannya). Nilai nominal dan harga saat saham diterbitkan pertama kali diabaikan.
Sebagai tambahan tidak ada dividen yang dibayarkan untuk saham treasuri karena hal itu berarti
perseroan akan memperoleh pendapatan dari perseroan itu sendiri.
Saat saham dijual kembali saham treasuri dikreditkan sebesar biaya dan selisihnya antara harga
jual biasanya didebit atau dikredit keagio saham treasuri.
Contoh
Pacific Company telah menerbitkan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari $1 pada
harga $ 10 per saham. Disamping itu perusahaan memiliki laba ditahan sebesar $300.000
Posisi Ekuitas Sebelum ada transaksi saham treasuri
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham biasa nilai pari $1, 100.000 lembar diterbitkan dan beredar $100.000
Tambahan modal disetor 900.000
Total modal disetor 1.000.000
Laba ditahan 300.000
Total Ekuitas Pemegang Saham $ 1.300.000
Tanggal 20 januari perusahaan memperoleh kembali 10.000 lembar saham treasury pada $11
Saham treasury 110.000
Kas 110.000
Saham preferen
Ada beberapa kelebihan yang dimilih oleh saham prioritas. Karakteristik paling umum yang melekat
pada saham preferen yaitu:
saham preferen kumulatif dan tidak kumulatif
saham preferen kumulatif adalah saham prioritas yang dividennya setiap tahun harus dibayarkan
kepada pemegang saham. Apabila dalam satu tahun deviden tidak dibagikan maka yang belum
dibayarkan tadi harus dilunas pada tahun berikutnya (diakumulasi)
sedangkan saham tidak kumulatif apabila satu tahun deviden tidak dibagikan maka untuk tahun
berikutnya deviden yang tidak dibayarkan tersebut tidak perlu dibayarkan (dilunasi).
Contoh:
Asumsikan pada tahun 2007 sejumlah $ 50.000 akan dibagikan Mason Comp sebagai deviden tunai,
saham biasa yang beredar memiliki nilai pari $ 400.000 dan saham preferen 6% memiliki nilai pari
$100.000. deviden pernah tidak dibayarkan dalam waktu 2 tahun.
Ket : 20.000/500.000 = 4%
Deviden
Adalah pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan jumlah yang dimilikinya.
Deviden bisa dibagikan dalam beberapa bentuk, yaitu :
1. Deviden kas
2. Deviden Properti
3. Deviden likuidasi
4. Deviden saham
Deviden Kas
yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuan adanya kas, yaitu
melihat apakan jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian deviden tersebut.
Jurnal tanggal pengumuman
Laba ditahan xxx
Utang deviden xxx
Deviden Properti
Utang deviden dalam bentuk asset perusahaan selain kas yang dibagikan bisa dalam bentuk surat-surat
berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang-barang dagangan atau Asset lainnya.
Contoh: perusahaan aakn membagikan deviden dalam bentuk investasi saham dengan nilai $
1.250.000 pada saat di umumkan nilai pasar 2.000.000
Jurnal tanggal pengumuman
Deviden Likuidasi
Adalah deviden yang sebagian merupakan pengembalian modal. Deviden likuidasi ini dicatat dengan
mendebit rekening pengembalian modal yang dalam neraca dilaporkan sebagai modal saham.
Contoh: perusahaan membagikan devide kepada para investor sebesar $ 1.200.000 dengan
cara mendebit laba ditahan $ 900.000 dan sisanya merupakan pengebalian modal
Deviden Saham
Adalah pembagian tambahan saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
Jurnal tanggal pengumuman
Contoh:
Vine Cop memiliki 1.000 lembar saham yang beredar dengan nilai pari $ 100 dan laba ditahan sebesar
$ 50.000.
Asumsi:
a. Jika perusahaan mengumumkan pembagian deviden 10%
Maka perusahaan harus menerbitkan 100 lembar saham tambahan. Asumsi nilai wajar
saham pada saat deviden diumumkan $130
Jurnal tanggal pengumuman
Laba ditahan $ 13.000
Deviden saham yang dapat dibagikan 10.000
Agio Saham 3.000