Anda di halaman 1dari 6

Utang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. utang jangka pendek


2. utang jangka panjang

Pengelompokkan utang didasarkan pada jangka waktu pembayaran utang. Namun


siklus usaha perusahaan berbeda-beda, batasan yang digunakan berubah (Baridwan,
2000):
“Suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila
pelunasannya akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau
dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru”.
UTANG JANGKA PENDEK YANG SUDAH PASTI
Utang jangka pendek dikatakan sudah pasti bila memenuhi dua syarat:

1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar
2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.

Yang termasuk utang jangka pendek adalah


1. Utang dagang dan utang wesel
2. Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode itu
3. Utang dividen
4. Uang muka dan jaminan yang dapat diminta kembali
5. Dana yang dikumpulkan untuk pihak ketiga
6. Utang biaya
7. Utang bonus
8. Utang gaji dan upah
9. Pendapatan yang diterima dimuka

UTANG USAHA dan UTANG WESEL


• Timbul dari pembelian barang atau jasa dan dari pinjaman jangka pendek
• Pencatatan utang memperhitungkan barang yang dibeli yang masih dalam
perjalanan dengan mempertimbangkan syarat pengirimannya

UTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM PERIOD SATU TAHUN
Seluruh atau bagian dari utang obligasi dan utang-utang jangka panjang lainnya yang
akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Utang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode tersebut tetap diakui sebagai utang
jangka panjang apabila:
1. akan dilunasi dengan dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi baru; atau
2. akan ditukar dengan saham

UTANG DIVIDEN
Utang dividen yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:

1. Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum dibayar) yang
segera akan dilunasi
2. Utang dividen skrip yang segera akan dilunasi, Dividen untuk saham prioritas,
walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum
merupakan utang, Dividen yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen
modal

UANG MUKA dan JAMINAN YANG DAPAT DIMINTA KEMBALI


Termasuk utang jangka pendek adalah:

1. Pembayaran dimuka dari pembeli yang sebelum barang-barang tersebut


diserahkan kepada pembeli
2. Jaminan dari pelanggan dan dapat ditarik kembali sewaktu-waktu

Jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama,
maka termasuk kelompok utang jangka panjang.

DANA YANG DIKUMPULKAN UNTUK PIHAK KETIGA


Terkadang perusahaan menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari
langganan/pegawai yang nantinya diserahkan kepada pihak lain. Pengumpulan dana
ini dapat dilakukan dengan cara pemotongan upah pegawai atau membebani pembeli
dengan jumlah tertentu.

Contoh:
PT. RANGIN memungut pajak dari pembeli (PPN) yang nantinya disetorkan ke kas
negara. Pada tanggal 5 Oktober 2005, PT RANGIN menjual barang seharga
Rp10.000.000,00. Atas penjualan tersebut PT RANGIN memungut PPN 10% dari nilai
penjualan. Maka jurnal untuk mencatat penjualan dan utang PPN adalah:
(Dr) Kas Rp11.000.000,00
(Cr) Penjualan Rp10.000.000,00
(Cr)Utang PPN 1.000.000,00
Pada saat menyetorkan utang PPN tersebut ke kas negara, dibuat jurnal sebagai
berikut:
(Dr) Utang PPN Rp1.000.000,00
(Cr)Kas Rp1.000.000,00
UTANG BIAYA (BIAYA YANG MASIH AKAN DIBAYAR)
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang
sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah,
bonus, dan biaya sewa.

UTANG BONUS
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
1. Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2. Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
Jurnal untuk mencatat utang bonus adalah:
(Dr) Biaya Bonus xxx
(Cr) Utang Bonus xxx

Jika bonus dibayar, maka jurnal yang dibuat:


(Dr) Utang Bonus xxx
Cr) Kas xxx

Contoh:
PT RANGIN memberikan bonus kepada Kepala Bagian Penjualan sebesar 15% dari laba
yang diperoleh. Pada tahun 2004, PT RANGIN memperoleh laba Rp45.000.000,00 dan
membayar PPh sebesar 10% dari laba bersih. Perhitungan bonus dan pajak sebagai
berikut:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh

Bonus = 0,15 x Rp45.000.000,00 = Rp6.750.000,00


PPh = 0,10 x (Rp45.000.000,00 - Rp6.750.000,00) = Rp3.825.000,00

b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus

Bonus = 0,15 x (Rp45.000.000,00 – PPh) = Rp


PPh = 0,10 x (Rp45.000.000,00 – Bonus) = Rp
Catatan: perhitungan ini diselesaikan dengan cara subtitusi.

c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.

Bonus = 0,15 x (Rp45.000.000,00 – Bonus – PPh) = Rp


PPh = 0,10 x (Rp45.000.000,00 - Bonus) = Rp

UTANG GAJI DAN UPAH


Perhitungan jumlah yang masih akan dibayar untuk gaji dan upah, bunga, sewa, dan
lainnya berdasarkan waktu terjadinya biaya tersebut.

Contoh:
PT RANGIN membayar gaji dan upah karyawan setiap tanggal 1 bulan berikutnya. Jika
gaji dan upah karyawan bulan September 2005 sebesar Rp12.000.000,00, maka pada
tanggal 30 September 2011 dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat utang gaji dan
upah sebagai berikut:
(Dr) Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
(Cr) Utang Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
Pada saat pembayaran gaji dan upah tanggal 1 Oktober 2011, dibuat jurnal berikut:
(Dr) Utang Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
(Cr) Kas Rp12.000.000,00
PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA
Merupakan jumlah yang diterima dari pembeli untuk barang dan jasa yang akan
diserahkan dalam periode yang akan datang.

Contoh
Pada tanggal 3 September 2011, PT RANGIN menerima pesanan 200 unit meja belajar
seharga Rp100.000,00 per unit. Pada tanggal tersebut PT RANGIN menerima
pembayaran uang muka sebesar Rp5.000.000,00. Jurnal yang digunakan untuk
mencatat penerimaan kas adalah:
(Dr) Kas Rp5.000.000,00
(Cr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp5.000.000,00
Pada tanggal 3 Oktober 2011, PT RANGIN mengirim 100 unit meja belajar tersebut
sebagai penyerahan tahap pertama. Jurnal yang digunakan untuk mencatat
pendapatan atas penyerahan 100 unit meja belajar tersebut adalah:
(Dr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp10.000.000,00
(Cr) Penjualan Rp10.000.000,00
Selain jurnal tersebut di atas, PT RANGIN juga membuat jurnal untuk mencatat harga
pokok penjualan dan pengurangan persediaan sebagai berikut:
(Dr) Harga Pokok Penjualan xxx
(Cr) Persediaan xxx
TAKSIRAN UTANG
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari
perhitungan dengan dasar tarif tertentu.

Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada
tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.

Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka
panjang, tergantung saat pelunasannya

Beberapa taksiran utang jangka pendek dalam neraca adalah:


1. Taksiran utang pajak penghasilan
2. Taksiran utang hadiah yang beredar
3. Taksiran utang garansi
4. Taksiran utang pensiun

TAKSIRAN UTANG PAJAK PENGHASILAN


Setelah laba diketahui pada akhir periode, diperlukan taksiran besarnya PPh yang
akan menjadi beban tahun yang bersangkutan (tarif pajak berlaku x laba) dan
mencatat jurnal:
(Dr) Pajak Penghasilan xxx
(Cr)Utang Pajak penghasilan xxx
TAKSIRAN UTANG HADIAH YANG BEREDAR
Hadiah atas pembelian barang tertentu merupakan biaya untuk periode di mana
penjualan barang tersebut terjadi.
 Bila hadiah tersebut habis waktunya pada akhir periode, maka tidak perlu
membuat jurnal penyesuaian
 Bila jangka waktu pengambilan hadiah melampaui suatu periode akuntansi,
maka pada akhir tahun dibuat jurnal penyesuaian:

(Dr) Biaya Hadiah Penjualan xxx


(Cr) Utang Hadiah yang Beredar xxx
Jumlah utang hadiah yang beredar dihitung dengan cara taksiran dari jumlah
penjualan

TAKSIRAN UTANG GARANSI


Jika barang terjual disertai garansi untuk perbaikan, maka pada akhir periode
dihitung taksiran jumlah biaya yang akan terjadi dan dicatat:
(Dr) Biaya Garansi xxx
(Cr) Taksiran Utang Garansi xxx

TAKSIRAN UTANG PENSIUN


Biaya pensiun yang dibayarkan selama masa hidup karyawan akan dibebankan sebagai
biaya ke periode di mana karyawan tersebut bekerja.

Jumlah pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan
jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran jangka waktu
bekerja karyawan tersebut.

Setiap periode jumlah taksiran tersebut dicatat:


(Dr) Biaya Gaji dan Upah xxx
(Cr) Utang Pensiun xxx
atau
(Dr) Biaya Produksi Tidak Langsung xxx
(Cr) Utang Pensiun xxx
Pada saat pembayaran pensiun, dicatat sebagai berikut:
(Dr) Utang Pensiun xxx
(Cr) Kas xxx
UTANG-UTANG BERSYARAT (CONTINGENT LIABILITIES)
Merupakan utang-utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah
akan menjadi kewajiban atau tidak

 Jika kewajiban membayar utang pasti timbul (walau jumlah belum pasti), maka
utang ini termasuk taksiran utang
 Jika kewajiban membayar utang belum pasti (jumlah sudah pasti atau belum
pasti), maka utang ini termasuk utang-utang bersyarat

Perbedaan antara taksiran utang dan utang-utang bersyarat adalah kepastian


timbulnya kewajiban membayar
Yang termasuk utang-utang bersyarat adalah
1. Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan
2. Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel
3. Sengketa hukum
4. Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
5. Jaminan terhadap utang anak perusahaan
6. Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual

Anda mungkin juga menyukai