1. Kewajiban untuk membayar sudah pasti, artinya sudah terjadi transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar
2. Jumlah yang harus dibayar sudah pasti.
UTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO DALAM PERIOD SATU TAHUN
Seluruh atau bagian dari utang obligasi dan utang-utang jangka panjang lainnya yang
akan dilunasi kurang dari satu tahun dilaporkan sebagai utang jangka pendek. Utang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam periode tersebut tetap diakui sebagai utang
jangka panjang apabila:
1. akan dilunasi dengan dana pelunasan atau dari uang penjualan obligasi baru; atau
2. akan ditukar dengan saham
UTANG DIVIDEN
Utang dividen yang termasuk dalam utang jangka pendek adalah:
1. Dividen yang dibagikan dalam bentuk kas atau aktiva (jika belum dibayar) yang
segera akan dilunasi
2. Utang dividen skrip yang segera akan dilunasi, Dividen untuk saham prioritas,
walaupun jumlahnya sudah pasti, tetapi sebelum tanggal pengumuman belum
merupakan utang, Dividen yang dibagi dalm bentuk saham merupakan elemen
modal
Jika jaminan itu akan disimpan dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama,
maka termasuk kelompok utang jangka panjang.
Contoh:
PT. RANGIN memungut pajak dari pembeli (PPN) yang nantinya disetorkan ke kas
negara. Pada tanggal 5 Oktober 2005, PT RANGIN menjual barang seharga
Rp10.000.000,00. Atas penjualan tersebut PT RANGIN memungut PPN 10% dari nilai
penjualan. Maka jurnal untuk mencatat penjualan dan utang PPN adalah:
(Dr) Kas Rp11.000.000,00
(Cr) Penjualan Rp10.000.000,00
(Cr)Utang PPN 1.000.000,00
Pada saat menyetorkan utang PPN tersebut ke kas negara, dibuat jurnal sebagai
berikut:
(Dr) Utang PPN Rp1.000.000,00
(Cr)Kas Rp1.000.000,00
UTANG BIAYA (BIAYA YANG MASIH AKAN DIBAYAR)
Merupakan utang yang timbul dari pengakuan akuntansi terhadap biaya-biaya yang
sudah terjadi tetapi belum dibayar, seperti utang yang timbul dari gaji dan upah,
bonus, dan biaya sewa.
UTANG BONUS
Bonus yang diberikan kepada karyawan dapat dihitung berdasarkan:
1. Penjualan atau laba, dapat dengan cara:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
c. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan PPh.
2. Perjanjian, misalnya kelebihan penjualan di atas jumlah tertentu.
Jurnal untuk mencatat utang bonus adalah:
(Dr) Biaya Bonus xxx
(Cr) Utang Bonus xxx
Contoh:
PT RANGIN memberikan bonus kepada Kepala Bagian Penjualan sebesar 15% dari laba
yang diperoleh. Pada tahun 2004, PT RANGIN memperoleh laba Rp45.000.000,00 dan
membayar PPh sebesar 10% dari laba bersih. Perhitungan bonus dan pajak sebagai
berikut:
a. bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan PPh
b. bonus dihitung dari laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus
Contoh:
PT RANGIN membayar gaji dan upah karyawan setiap tanggal 1 bulan berikutnya. Jika
gaji dan upah karyawan bulan September 2005 sebesar Rp12.000.000,00, maka pada
tanggal 30 September 2011 dibuat jurnal penyesuaian untuk mencatat utang gaji dan
upah sebagai berikut:
(Dr) Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
(Cr) Utang Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
Pada saat pembayaran gaji dan upah tanggal 1 Oktober 2011, dibuat jurnal berikut:
(Dr) Utang Gaji dan Upah Rp12.000.000,00
(Cr) Kas Rp12.000.000,00
PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA
Merupakan jumlah yang diterima dari pembeli untuk barang dan jasa yang akan
diserahkan dalam periode yang akan datang.
Contoh
Pada tanggal 3 September 2011, PT RANGIN menerima pesanan 200 unit meja belajar
seharga Rp100.000,00 per unit. Pada tanggal tersebut PT RANGIN menerima
pembayaran uang muka sebesar Rp5.000.000,00. Jurnal yang digunakan untuk
mencatat penerimaan kas adalah:
(Dr) Kas Rp5.000.000,00
(Cr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp5.000.000,00
Pada tanggal 3 Oktober 2011, PT RANGIN mengirim 100 unit meja belajar tersebut
sebagai penyerahan tahap pertama. Jurnal yang digunakan untuk mencatat
pendapatan atas penyerahan 100 unit meja belajar tersebut adalah:
(Dr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp10.000.000,00
(Cr) Penjualan Rp10.000.000,00
Selain jurnal tersebut di atas, PT RANGIN juga membuat jurnal untuk mencatat harga
pokok penjualan dan pengurangan persediaan sebagai berikut:
(Dr) Harga Pokok Penjualan xxx
(Cr) Persediaan xxx
TAKSIRAN UTANG
Biasanya jumlah kewajiban dari utang sudah dapat ditentukan dari kontrak atau dari
perhitungan dengan dasar tarif tertentu.
Terkadang jumlah kewajiban belum jelas tetapi sudah jelas harus dibayar, maka pada
tanggal neraca dilakukan perhitungan jumlah kewajiban dengan cara taksiran.
Taksiran utang dapat dikelompokkan sebagai utang jangka pendek atau utang jangka
panjang, tergantung saat pelunasannya
Jumlah pensiun yang dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan
jangka waktu pembayaran pensiun kemudian dibagi dengan taksiran jangka waktu
bekerja karyawan tersebut.
Jika kewajiban membayar utang pasti timbul (walau jumlah belum pasti), maka
utang ini termasuk taksiran utang
Jika kewajiban membayar utang belum pasti (jumlah sudah pasti atau belum
pasti), maka utang ini termasuk utang-utang bersyarat