Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH PUSAT DAN

PEMERINTAH DAERAH
KELOMPOK 4 :
SABRINA
RENNY
JENNY
BENO

TUJUAN NEGARA
Beberapa pandangan tentang tujuan Negara :
1.Tujuan Negara Menurut Plato : Negara bertujuan untuk memajukan
kesusilaan manusia sebagai individu dan sebagai makhluk sosial.
3. Tujuan Negara Menurut Ajaran Teokrasi ( Kedaulatan Tuhan )
Thomas Aquino, Agustinus,
Tujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan
tentram, dibawah pimpinan Tuhan. Pimpinan negara menjalankan
kekuasaannya berdasarkan Kehendak Tuhan.
4. Tujuan Negara Menurut Emmanuel Kank
Negara bertujuan mengatur keamanan dan ketertiban dalam Negara yang
paling utama.

TUJUAN NEGARA BERDASARKAN UUD 1945


Melindungi Setiap Bangsa Dan Seluruh Tumpah Darah Indonesia
Melindungi segenap komponen bangsa, seluruh kekayaan alamnya, dan seluruh
masyarakat Indonesia serta kekayaan nilai-nilai bangsa Indonesia yang dicita-citakan.
Nilai-nilai yang harus dilindungi dan dipertahankan seperti tertuang dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah, antara lain, kemerdekaan dan kedaulatan NKRI, Cita-cita dan
Tujuan bangsa Indonesia, Pancasila sebagai dasar negara, falsafah bangsa dan
Pandangan Hidup (way of life) bangsa Indonesia.
Memajukan Kesejahteraan Umum
Untuk memajukan kesejahteraan bagi rakyat secara keseluruhan, bukan hanya
kesejahteraan orang per orang. Oleh karena itu perlu disusun suatu sistem yang dapat
menjamin terselenggaranya keadilan sosial. Dan kesejahteraan yang harus diciptakan
bukan hanya sekedar kesejahteraan ekonomis dan material, melainkan kesejahteraan
lahir dan batin.

TUJUAN NEGARA BERDASARKAN UUD 1945


Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Membangun peradapan bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mampu hadir sebagai
bangsa yang memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai yang
terkandung dari ideologi nasional Indonesia, yaitu Pancasila. Serta memciptakan
masyarakat yang pandai dan cerdas.
Ikut Melaksanakan Ketertinbandunia Berdasarkan Kemerdekaan Perdamaian Abadi
dan Keadilan Sosial.
Dalam melakukan politik luar negri secara bebas dan aktif, ikut berperan aktif secara
bebas seperti bangsa-bangsa yang lain dalam menertibkan dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi da keadilan sosial.

SYARAT-SYARAT SEBUAH NEGARA


1. Rakyat (unsur konstitutif)
Rakyatlah yang memiliki kepentingan mewujudkan cita-cita dan harapan negara. Tidak
mungkin negara tanpa rakyat, yang dimaksud adalah sekumpulan manusia yang
disatukan oleh suatu wilayah tertentu serta tunduk pada kekuasaan negara
Rakyat dibedakan menjadi 2, penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah
sekumpulan orang yang telah memenuhi syarat administratif dari peraturan negara.
Bukan penduduk adalah orang yang tidak memenuhi syarat tersebut.
Penduduk juga dibedakan menjadi 2, warga negara dan bukan warga negara. Warga
negara adalah orang yang memenuhi syarat negara, sementara bukan warga negara
adalah orang yang tidak memenuhi syarat tersebut seperti turis dan lain2.

SYARAT-SYARAT SEBUAH NEGARA


2. Wilayah (unsur konstitutif)
Dibagi menjadi tiga bagian, yaitu darat, laut dan udara.
Darat memiliki garis batas/perbatasan dengan wilayah negara lain yang dijaga dengan
ketat
Laut termasuk danau, sungai, selat dan teluk juga memiliki teritorial dan di luar itu
disebut laut bebas
Udara berada di atas laut dan darat dan perbatasan udara juga memilii daerah teritorial
yang diawasi dengan ketat.
3. Pemerintah yang Berdaulat (unsur konstitutif)
Pengertian pemerintah ada dua, arti luas dan arti sempit.
Arti luas, adalah keseluruhan badan pengurus negara dan segala organisasi negara.
Arti sempit, adalah suatu badan pimpinan yang terdiri atas seseorang atau beberapa
orang

SYARAT-SYARAT SEBUAH NEGARA


1. Pengakuan De Jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum
oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.. Pengakuan negara lain
secara de jure bangsa Indonesia dimulai sejak 18 Agustus 1945, pada saat
disahkannya UUD 1945, terpilihnya presiden dan wakil presiden, serta
dilantiknya lembaga legislatif (KNIP) sebelum terbentuknya DPR/MPR.
2. Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut kenyataan (fakta) yang
ada. Pengakuan de facto adalah pengakuan menurut kenyataan (fakta) yang
ada.

PEMERINTAH PUSAT
Pemerintahan pusat adalah penyelenggara pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yakni Presiden dengan dibantu seorang Wakil Presiden dan oleh menterimenteri negara. Dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah pemerintahan secara
nasional yang berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
Urusan Pemerintahan yang dimiliki pemerintah pusat terdiri atas urusan
pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan
umum. Pemerintahan absolut adalah Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, sedangkan urusan pemerintahan konkuren
merupakan Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah
provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Dan Urusan pemerintahan umum
adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala
pemerintahan seperti pembinaan wawasan kebangsaan, pembinaan persatuan dan
kesatuan bangsa serta penanganan konflik.

PEMBAGIAN KEKUASAAN

Dalam ajaran Trias Politica yang dikemukakan oleh Montesque, dimana kekuasaan pemerintahan
terpisah atas kekuasaan Eksekutif, kekuasaan Legislatif dan juga kekuasaan Yudikatif.
Namun berbeda dengan sistem Pemerintahan di Indonesia, di Indonesia sendiri tidaklah
menerapkan sistem pemisahan kekuasaan, tetapi adanya sistem pembagian kekuasaan yang dapat
diimlementasikan dalam
Kekuasaan Eksekutif yang dilakukan oleh presiden RI beserta wakil presiden dan mentrimentrinnya.
Kekuasaan Legislatif yaitu dalam membuat peraturan yang dikenal dengan Undang-Undang
yang dilakukan oleh DPRD Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Kekuasaan Yudikatif yaitu dalam bidang peradilan, yang dilakukan oleh Mahkamah Agung
serta perangkat-perangkatnya di daerah.

Tujuan dari pembagian kekuasaan yang telah dianut di Indonesia dan dijalankan oleh pemerintahan
Indonesia ini bertujuan agar tidak terjadinya penumpukan kekuasaan yang mana dalam penerapannya
jika terjadi penumpukan kekuasaan akan terbentuknya pemerintahan ditaktor/otoriter yang dapat
menghalangi Demokrasi.

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT


Namun demikian ada urusan-urusan pemerintahan yang tetap menjadi kewenangan
pemerintah pusat. Dalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa kewenangan-kewenangan yang menjadi urusan
pemerintahan pusat adalah meliputi sebagai berikut.
Urusan Politik Luar Negeri
Sebagai contoh misalnya soal mengangkat diplomatik atau duta untuk negara lain,
mengadakan perjanjian internasional, kebijakan luar negeri, dan lain-lain.
Urusan Pertahanan
Contohnya soal pembentukan angkatan bersenjata, menyatakan daerah/negara dalam
keadaan bahaya, pengembangan sistem pertahanan dan persenjataan, dan lain- lain.
Urusan Keamanan
Sebagai contoh menyangkut pembentukan kepolisian negara, penetapan peraturan keamanan
nasional, mendidik pelanggar hukum negara, menindak organisasi yang mengganggu
keamanan negara, menindak organisasi yang mengganggu keamanan negara, dan lain-lain.

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT


Urusan Yustisi
Yakni yang berkaitan dengan penegakan hukum seperti, pendirian peradilan,
pengangkatan hakim-hakim peradilan, mendirikan lembaga pemasyarakatan, dan lainlain.
Urusan Agama
Sebagai contoh pemberian pengakuan terhadap suatu agama, menetapkan hari libur
agama secara nasional, menyelenggarakan kehidupan keagamaan, dan lain-lain.
Urusan Moneter
Yakni urusan keuangan dan fiscal.

PEMERINTAH DAERAH
Definisi Pemerintahan Daerah di dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
daerah pasal 1 ayat 2, adalah sebagai berikut:
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NegaraKesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Melihat definisi pemerintahan daerah seperti yang telah dikemukakan diatas,maka
yang dimaksud pemerintahan daerah disini adalah penyelenggaraan daerah otonom
oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi dimana unsur
penyelenggara pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan
perangkat daerah.

Fungsi Pemerintah Daerah


Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 adalah :
a.
Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan.
b.
Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
urusan pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pelayanan umum dan daya saing daerah.
c.
Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki
hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah. Dimana hubungan tersebut
meliputi wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan
sumber daya lainnya.

Asas Pemerintahan Daerah


Asas sentralisasi
Asas sentralisasi adalah sistem pemerintahan dimana sistem pemerintahan di mana segala
kekuasaan dipusatkan di pemerintah pusat.
Asas desentralisasi
Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan dalam sistem Negara Kesatuan
RepubliK Indonesia
Asas dekonsentrasi
Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah kepada instansi vertical wilayah tertentu.
Asas tugas pembantuan
Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daera dan/atau desa; dari
pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota dan/atau desa; serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk tugas tertentu.

Kewenangan Pemerintah Daerah


Menyelenggarakam sendiri sebagian urusan pemerintahan
Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada gubernur selaku wakil
pemerintah
Menugaskan sebagian urusan kepada pemerintah daerah dan atau pemerintahan
desa berdasarkan asas tugas
Urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah disertai sumber
pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana serta kepegawaian sesuai dengan
urusan yang didesentralisasikan

Kewenangan Pemerintah Daerah


Berikut kewenangan/urusan daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 Tentang Pemerintahan Daerah :
Pasal 7 ayat (1) :
1.
Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan,
kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,pertahanan
keamanan,peradilan,moneter dan fiskal,agama, serta kewenangan bidang lain.
2.
Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro, dana perimbangan keuangan,sistem administrasi negara dan lembaga
perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,
pendayagunaan sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis,
konservasi, dan standardisasi nasional.

Istilah-istilah
Istilah-istilah tersebut mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Berikut
ini beberapa istilah dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah,
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan atau desa,
dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan atau desa, serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
Peraturan Daerah (Perda) adalah peraturan daerah propinsi dan atau peraturan daerah
kabupaten/ kota.
Peraturan Kepala Daerah adalah peraturan gubernur dan/atau peraturan bupati/walikota.

Istilah-istilah

Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah


suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proposional, demokratis, transparan,
dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi,
dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran
pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan
tehunan pemerintah daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
KPUD adalah Komisi Pemilihan Umum Daerah yang bertugas untuk
menyelenggarakan pemilihan umum di daerah, baik untuk memilih badan legislatif,
presiden, maupun kepala daerah.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan NKRI.

THANK YOU
FOR
YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai