Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

DISUSUN OLEH :

SRI HANDAYANI HAMKA

1822309

PS IAN EKSEKUTIF 4

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

Page | i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, yang semata-mata


berkat rahmat, hidayah dan ma’unah-Nya, penulisan makalah dapat diselesaikan
dengan tanpa menemui hambatan yang berarti.

Penulis yakin atas petunjuknya pula sehingga berbagai pihak berkenan


memberikan bantuan, dan kemudahan bagi penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak baik yang
langsung maupun yang tidak langsung yang telah membantu dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Penulis menginsafi bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena
itu, kritik dan saran dari pembaca pada umumnya sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Atas kritik dan sarannya penulis mengucapkan terima
kasih.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat


bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Sinjai, 05 November 2019

Penyusun

Page | ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Istilah-istilah Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik .................. 3

2.2 Pengertian Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik...................... 3

2.3 Kedudukan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik .................... 5

2.4 Fungsi Dan Arti Penting Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik 6

2.5 Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik Di Indonesia .................. 6

2.6 Pembagian Dan Macam-Macam Asas-asas Umum Pemerintahan


Yang Baik ...................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP................................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

Page | iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemerintah merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat


dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Sedangkan
pemerintahan merupakan segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang
dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan Negara, atau dalam arti
luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dan
kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah
negara itu demi tercapainya tujuan Negara.

Dalam menjalankan pemerintahan, cara pemerintah suatu Negara belum tentu


sama dengan cara pemerintah Negara yang lain memerintah, namun tujuan
dibentuknya suatu pemerintahan adalah sama, yaitu untuk mensejahterahkan rakyat
dan mengatur jalannya Negara.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan ada beberapa prinsip dasar yang


menjadi pegangan oleh aparat pemerintahan dalam menggerakan administrasi
pemerintahan. Dimana prinsip dasar tersebut diharapkan dapat menjadi prinsip
pemerintah guna untuk tercapainya kesejahteraan rakyat. Dan dalam makalah ini
akan dibahas mengenai apa sajakan prinsip dasar atau asas-asas pemerintahan yang
baik itu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Tuliskan istilah-istilah asas-asas umum pemerintahan yang baik?
2. Jelaskan pengertian dari asas-asas umum pemerintahan yang baik?
3. Jelaskan kedudukan asas-asas umum pemerintahan yang baik?
4. Apakah fungsi dan arti penting asas-asas umum pemerintahan
yang baik?
5. Jelaskan asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia?
6. Jelaskan pembagian dan macam-macam asas-asas umum
pemerintahan yang baik?

Page | 1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui istilah-istilah asas-asas umum pemerintahan
yang baik
2. Untuk mengetahui pengertian dari asas-asas umum pemerintahan
yang baik
3. Untuk mengetahui kedudukan asas-asas umum pemerintahan yang
baik
4. Untuk mengetahui fungsi dan arti penting asas-asas umum
pemerintahan yang baik
5. Untuk mengetahui asas-asas umum pemerintahan yang baik di
Indonesia
6. Untuk mengetahui pembagian dan macam-macam asas-asas umum
pemerintahan yang baik

Page | 2
BAB II

PEMBAHASAN

1. ISTILAH-ISTILAH ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG


BAIK

a. Di Belanda dikenal dengan Algemene Beginselen van Behoorllijke


Bestuur (ABBB)

b. Di Inggris dikenal dengan The Principal of Natural Justice•

c. Di Perancis dikenal dengan Les Principaux Generaux du Droit


Coutumier Publique•

d. Di Belgia dikenal dengan Aglemene Rechtsbeginselen•

e. Di Jerman dikenal dengan Verfassung Prinzipien•

f. Di Indonesia dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik


(AAUPB)

2. PENGERTIAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asas mengandung beberapa arti.


Asas dapat mengandung arti sebagai dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir
atau berpendapat), dasar cita-cita (perkumpulan atau organisasi), hukum dasar. Jadi
bertitik tolak dari arti harfiah asas yang dikemukakan di atas, asas-asas umum
pemerintahan yang baik dapat dipahami sebagai dasar umum dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma


kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No.
28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Siapa yang
peduli asas? Mungkin hanya kalangan akademisi. Padahal asas hukum adalah

Page | 3
jantungnya aturan hukum, menjadi titik tolak berpikir, pembentukan dan intepretasi
hukum. Sedangkan peraturan hukum merupakan patokan tentang perilaku yang
seharusnya, berisi perintah, larangan, dan kebolehan.

Adapun pengertian asas-asas umum pemerintahan yang baik menurut para


ahli, yaitu :

1) Ridwan HR

Pemahaman mengenai AAUPB tidak hanya dapat dilihat


dari segi kebahasaan saja namun juga dari segi sejarahnya, karena
asas ini timbul dari sejarah juga. Dengan bersandar pada kedua
konteks ini, AAUPB dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang
dijadikan dasar dan tatacara dalam penyelenggaraan pemerintahan
yang layak, yang dengan cara demikian penyelenggaraan
pemerintahan menjadi baik, sopan, adil, terhormat, bebas dari
kedzaliman, pelanggaran peraturan tindakan penyalahgunaan
wewenang, dan tindakan sewenang-wenang.

2) Jazim Hamidi
Definisi AAUPB menurut hasil penelitian Jazim Hamidi, antara
lain :
 AAUPL merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang
dalam lingkungan hukum Administrasi Negara.
 AAUPL berfungsi sebagai pegangan bagi para pejabat administrasi
negara dalam menjalankan fungsinya, merupakan alat uji bagi
hakim administrasi dalam menilai tindakan administrasi negara
(yang berwujud penetapan atau beschikking) dan sebagai dasar
pengajuan gugatan bagi pihak penggugat.
 Sebagian besar dari AAUPB masih merupakan asas-asas yang
tidak tertulis, masih abstrak, dan dapat digalidalam praktik
kehidupan di masyarakat.
 Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah hukum tertulis dan
terpencar dalam berbagai peraturan hukum positif.
3) Crince le Roy

Page | 4
Konsepsi AAUPB menurut Crince le Roy yang meliputi:
asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas bertindak cermat,
asas motivasi untuk setiap keputusan badan pemerintah, asas tidak
boleh mencampuradukkan kewenangan, asas kesamaan dalam
pengambilan keputusan, asas permainan yang layak, asas keadilan
atau kewajaran, asas menanggapi pengharapan yang wajar, asas
meniadakan akibat-akibat suatu keputusan yang batal, dan asas
perlindungan atas pandangan hidup pribadi. Koentjoro
menambahkan dua asas lagi, yakni: asas kebijaksanaan dan asas
penyelenggaraan kepentingan umum.
4) Hadjon
AAUPB yang telah mendapat pengakuan dalam praktek
hukum di Belanda, yaitu asas persamaan, asas kepercayaan, asas
kepastian hukum, asas kecermatan, asas pemberian alasan
(motivasi), larangan penyalahgunaan wewenang dan larangan
bertindak sewenang-wenang.

3. KEDUDUKAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG


BAIK
Berdasarkan pendapat Van Wijk/Williem Konjnenbelt dan Ten Berge
tersebut tampak bahwa kedudukan AAUPB dalam sistem hukum adalah
sebagai hukum tidak tertulis. Sebenarnya menyamakan AAUPB dengan
norma hukum tidak tertulis dapat menimbulkan salah faham, sebab dalam
konteks ilmu hukum telah dikenal bahwa antara “asas” dan “norma” itu
terdapat perbedaan. Pada kenyataannya, AAUPB ini meskipun merupakan
asas, namun tidak semuanya merupakan pemikiran yang umum dan
abstrak, dan dalam beberapa hal muncul sebagai aturan hukum yang
konkrit atau tertuang secara tersurat dalam pasal undang-undang serta
mempunyai sanksi hukum. Oleh karena itu Jazim Hamidi menyatakan
bahwa sebagian AAUPB masih merupakan asas hukum, dan sebagian
lainnya telah menjadi norma hukum atau kaidah hukum.

Page | 5
4. FUNGSI DAN ARTI PENTING ASAS-ASAS UMUM
PEMERINTAHAN YANG BAIK
Pada awal kemunculannya, AAUPB hanya dimaksudkan sebagai
sarana perlindungan hukum (rechtsbescherming) warga negara dari
tindakan pemerintah yaitu sebagai dasar penilaian dalam peradilan dan
upaya administrasi, di samping sebagai norma hukum tidak tertulis bagi
tindakan pemerintahan. J.B.J.M. ten Berge menyebutkan bahwa, “kita
menemukan abbb dalam dua varian, yaitu sebagai dasar penilaian bagi
hakim dan sebagai norma pengarah bagi organ pemerintahan”. Dalam
perkembangannya, AAUPB memiliki arti penting dan fungsi sebagai
berikut:
a) Bagi Administrasi Negara, bermanfaat sebagai pedoman dalam
melakukan penafsiran dan penerapan terhadap ketentuan-ketentuan
perundang-undangan yang bersifat sumir, samar atau tidak jelas.
Kecuali itu sekaligus membatasi dan menghindari kemungkinan
administrasi negara mempergunakan freies Ermessen/melakukan
kebijaksanaan yang jauh menyimpang dari ketentuan perundang-
undangan. Dengan demikian administrasi negara diharapkan
terhindar dari perbuatan onrechtmatigedaad, detournement de
pouvoir, abus de droit, dan ultravires.
b) Bagi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, AAUPB dapat
dipergunakan sebagai dasar gugatan sebagaimana disebutkan
dalam Pasal 53 UU No. 5/1986 tentang PTUN.
c) Bagi Hakim TUN, dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan
membatalkan keputusan yang dikeluarkan Badan atau Pejabat
TUN.
d) Kecuali itu, AAUPB tersebut juga berguna bagi badan legislatif
dalam merancang suatu undang-undang.

5. ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DI


INDONESIA
Asas-asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia secara
yuridis formal terdapat dalam UU No. 28 Tahun 1999 tentang

Page | 6
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN), yaitu sebagai berikut:
1) Asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang
mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,
kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara
negara;
2) Asas tertib penyelenggaraan negara adalah asas yang menjadi
landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam
pengendalian penyelenggara negara;
3) Asas kepentingan umum adalah asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan
selektif;
4) Asas keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan,
dan rahasia negara;
5) Asas proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan
keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara;
6) Asas profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian
yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
7) Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. PEMBAGIAN DAN MACAM-MACAM ASAS-ASAS UMUM


PEMERINTAHAN YANG BAIK
Kebebasan bertindak pejabat administrasi negara tanpa harus terikat secara
sepenuhnya kepada undang-undang secara teoritis ataupun dalam kenyataan
praktik pemerintahan ternyata membuka peluang bagi penyalahgunaan

Page | 7
kewenangan. Penyalahgunaan kewenangan akan membuka kemungkinan benturan
kepentingan antara pejabat administrasi negara dengan rakyat yang merasa
dirugikan akibat penyalahgunaan kewenangan tersebut. Oleh karena itu, untuk
menilai apakah tindakan pemerintah sejalan dengan asas negara hukum atau tidak,
dapat menggunakan asas-asas umum pemerintahan yang baik.

Perincian daripada asas umum pemerintahan yang baik itu terdiri atas tiga
belas (13), tetapi penerapan asas itu bagi Indonesia perlu memperhatikan nilai-nilai
dasar yang terkandung di dalam Pancasila. Lebih-lebih dengan faham negara
hukum menurut Pancasila dan tujuan Peradilan Tata Usaha Negara itu sendiri yang
tidak dapat dipisahkan dari Pancasila yang pada pokoknya menginginkan adanya
keseimbangan antara kepentingan orang-perorangan dengan kepentingan
masyarakat (umum).

Asas – asas umum pemerintahan yang baik itu yakni :

1) Asas Kepastian Hukum

Asas ini menghendaki adanya stabilitas hukum, dalam arti suatu keputusan
yang dikeluarkan oleh Badan Tata Usaha Negara harus mengandung kepastian dan
tidak akan dicabut kembali. Bahkan sekalipun keputusan itu mengandung
kekurangan. Sekali Badan Tata Usaha Negara melakukan pencabutan terhadap
suatu Keputusan yang dikeluarkannya, bisa menimbulkan kesan negatif dan dapat
menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan Tata Usaha Negara itu.
Termasuk dalam pengertian ini adalah suatu keputusan tidak boleh berlaku surut.

Salah satu contoh kasusnya yaitu Putusan Dewan Banding Perdagangan dan
Industri, 26 Juni 1957. Dimana suatu ijin tidak boleh ditarik kembali, walaupun
kemudian diketahui bahwa ijin itu diberikan karena suatu kesalahan yang
dilakukan sendiri oleh instansi yang mengeluarkan ijin tersebut.

Dengan demikian asas ini juga menghendaki agar suatu kekeliruan atau kesalahan
yang dilakukan oleh Badan Tata Usaha Negara hendaklah ditanggung sendiri, tidak
menjadi resiko pihak yang menerima keputusan. Hak seseorang yang telah
menerima suatu keputusan harus dihormati oleh Badan Tata Usaha Negara.

2) Asas Keseimbangan

Page | 8
Asas ini berkenaan dengan keseimbangan antara hukuman yang dapat
dikenakan terhadap seseorang pegawai dengan kelalaian pegawai yang
bersangkutan. Dalam hubungan dengan asas keseimbangan ini, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

 Perlu ada kriteria yang jelas mengenai macam-macam pelanggaran atau


kealpaan yang dilakukan oleh seorang pegawai, supaya perbuatan yang
sama yang dilakukan oleh orang yang berbeda dikenai hukuman yang sama
sehingga keadilan dapat diselenggarakan.
 Pegawai yang bersangkutan harus diberikan kesempatan untuk membela
diri.
 Penegakan hukum dan penjatuhan hukum perlu dilaksanakan oleh suatu
instansi yang tidak memihak, misalnya oleh badan peradilan.
3) Asas Kesamaan dalam Mengambil Keputusan

Asas ini mengandung arti bahwa pejabat administrasi negara pada hakikatnya
harus mengambil tindakan yang sama atas kasus-kasus yang faktanya sama.
Dengan perkataan lain, jangan sampai terjadi bahwa tindakan yang dilakukan
pejabat administrasi negara terhadap seseorang bertentangan dengan tindakan yang
dilakukan terhadap orang lain, meskipun pada dasarnya terdapat persamaan pada
kedua kasus.

4) Asas Bertindak Cermat

Asas ini menghendaki supaya badan atau pejabat administrasi negara


senantiasa bertindak secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian warga
masyarakat.Contoh kasus : Putusan Mahkota tanggal 14 Agustus 1970, dengan
maksud untuk mencegah kerusakan dan penyakit gigi, oleh Sekretaris Kesehatan
Masyarakat telah dikeluarkan suatu perintah agar dimasukkan bahan flouride ke
dalam air minum. Ternyata tidak semua warga masyarakat tahan terhadap obat
tersebut. Bagi mereka yang tidak tahan, kemudian menuntut juga agar terhadap
mereka diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh air yang tidak dicampur
flouride. Dalam pemeriksaan Banding perintah Sekretasis tersebut dinyatakan
batal.

5) Asas Motivasi

Page | 9
Setiap keputusan yang dikeluarkan oleh Badan-badan pemerintahan harus
mempunyai alasan yang jelas, benar dan adil. Perlunya motivasi dimasukkan dalam
setiap keputusan adalah untuk mengetahui alasan-alasan yang dijadikan sebagai
pertimbangan dikeluarkannya keputusan.

6) Asas tidak mencampur adukkan kewenangan

Asas ini berkaitan dengan larangan bagi badan atau pejabat administrasi
negara untuk menggunakan kewenangannya untuk tujuan lain selain daripada
tujuan yang telah ditetapkan untuk kewenangan tersebut. Jadi, suatu kewenangan
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan harus dipergunakan untuk
kepentingan umum tidak boleh dipakai untuk kepentingan pribadi.

7) Asas Permainan yang Layak

Asas ini berkenaan dengan prinsip bahwa badan atau pejabat administrasi
negara harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap warga
negara untuk mencari kebenaran dan keadilan.

8) Asas Keadilan atau Kewajaran

Asas ini menghendaki agar badan-badan pemerintah tidak bertindak


sewenang-wenang atau tidak wajar. Aspek keadilan dalam setiap tindakan atau
keputusan pejabat administrasi negara mengandung arti bahwa setiap tindakan
pejabat administrasi negara hendaklah dilakukan secara proporsional, sesuai, dan
selaras dengan hak setiap orang. Aspek kewajaran dalam setiap keputusan atau
tindakan pejabat administrasi negara menghendaki supaya setiap tindakan pejabat
administrasi negara harus memperhaikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat
seperti nilai-nilai agama, budaya, ekonomi, sosial, dan dapat diterima akal sehat.

9) Asas Meniadakan Akibat Keputusan yang Batal

Asas ini menghendaki supaya pejabat administrasi negara meniadakan semua


akibat yang timbul dari suatu keputusan yang kemudian dinyatakan batal. Sebagai
contoh, seorang pegawai dipecat karena diduga melakukan suatu kejahatan. Akan
tetapi, kemudian pengadilan memutuskan bahwa pegawai yang bersangkutan
dinyatakan tidak bersalah. Dalam hal ini, surat pemecatan tersebut harus dianggap

Page | 10
batal sehingga pegawai yang bersangkutan harus diterima kembali bekerja dan
dikembalikan pada jabatan atau posisi sebelum dipecat.

10) Asas Menanggapi Pengharapan yang wajar

Asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah
harus menimbulka harapan-harapan pada penduduk. Alat-alat pemerintahan harus
memperhatikan asas ini dengan seksama, sehingga oleh karenanya terharap suatu
harapan yang terlanjur diberikan kepada sesorang tidak boleh ditarik kembali. Jika
ternyata terdapat kekeliruan dalam tindakan itu, maka kerugian yang timbul
sebagai akibat dari kekeliruan atau kelalaian itu harus ditanggung oleh alat
pemerintahan secara konsekuwen dan tidak boleh dibebankan kepada masyarakat.

11) Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup Pribadi

Yang dimaksud dengan asas ini adalah agar pemerintah memberikan


perlindungan terhadap warga negara. Asas ini sebenarnya merupakan konsekuensi
logis dari negara demokratis karena suatu negara hukum yang demokratis memiliki
kewajiban untuk melindungi setiap warganya.

12) Asas Kebijaksanaan

Asas ini menghendaki agar pemerintah dalam melaksanakan tugas dan


pekerjaannya sebaiknya diberikan kebebasan dan keleluasaan untuk menerapkan
kebijaksanaan tanpa harus terpaku pada peraturan perundang-undangan sebab
peraturan perundang-undangan selalu mengandung cacat bawaan yakni tidak selalu
menampung segenap persoalan. Untuk itulah, pejabat administrasi negara perlu
diberikan keleluasaan untuk bertindak supaya dapat menyikapi persoalan-persoalan
baru yang timbul dalam masyarakat.

13) Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum

Asas ini menghendaki supaya pemerintah dalam menyelenggarakan


tugasnya selalu mengedepankan kepentingan umum sebagai kepentingan segenap
orang.

Page | 11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma


kesusilaan, kepatutan dan aturan hokum. Asas-asas ini tertuang pada UU
No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
KKN.
2. Peningkatan status hukum asas-asas umum pemerintahan yang baik, dari
tendensi-tendensi etis (etika pemerintahan) menjadi hukum positif tidak
tertulis atau hukum tertulis, membuat keberadaan asas-asas umum
pemerintahan yang baik semakin penting dalam konteks teori ataupun
praktik pemerintahan.
3. Adapun macam-macam asas umum pemerintahan yang baik di Indonesia
yaitu asas kepastian hukum, asas keseimbangan, asas kesamaan dalam
mengambil keputusan, asas bertindak cermat, asas motivasi, asas tidak
mencampur adukkan kewenangan, asas permainan yang layak, asas
keadilan atau kewajaran, asas meniadakan akibat keputusan yang batal,
asas menanggapi pengharapan yang wajar, asas perlindungan atas
pandangan hidup pribadi, asas kebijaksanaan, asas penyelenggaraan
kepentingan umum.
4. Dengan diundangkannya UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN, Asas-asas umum pemerintahan yang
baik di Indonesia diidentifikasikan dalam Pasal 3 dirumuskan sebagai Asas
umum Perpenyelenggaraan negara.

Page | 12
DAFTAR PUSTAKA

http://bloggernyafitri.blogspot.com/2014/05/makalah-asas-asas-umum-
pemerintahan.html

http://denmohsaleh.blogspot.com/2016/12/asas-asas-umum-pemerintahan-yang-
baik.html

Marbun. 2003. Peradilan Tata Usaha Negara. Yogyakarta : Liberty.

Minollah dan Eko Purnomo,Crisdianto.2006. Hukum Tata Negara


Indonesia. Yogyakarta : Mataram University Press.

Purnomo, Agus. 1997.Sistem Administrasi Negara Jilid 3. Jakarta : Gunung


Agung.

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai