Anda di halaman 1dari 6

Kelas : 3B Ilmu Pemerintahan

Nama : Erika Nanda Putri


NIM : 6670190120

RUANG LINGKUP, OBJEK DAN SUBJEK HUKUM TATA


PEMERINTAHAN

A. Peristilahan dan Sejarah Perkembangan Hukum Tata Pemerintahan


Studi tentang HTP ini sudah ada di Indonesia semenjak tahun 1946 yang awalnya
dikenal dengan istilah Staats-en Administratiefrecht menurut buku yang dicatat oleh
Kuntjoro Purbopranoto pada tahun 1981. Bedasarkan pada perguruan tinggi hukum di
Jakarta, semenjak tahun 1941 sampai dengan 1945, istilah Staats-en Administratiefrecht
ini telah digunakan oleh professor Logemann sebagai dosen. Sejarah berkembangnya
HTP ini ditandai dengan munculnya berbagai istilah dari Administratiefrecht ini, misal
seperti Hukum Tata Usaha Negara (HTUN) dan Hukum Administrasi Negara.
Studi ini di kampus ternama seperti UGM dan UNPAD studi ini diberi istilah Hukum
Tata Pemerintahan atau dikenal oleh para mahasiswa yaitu HTP. Adapun sejarah
perkembangan istilah studi Hukum Tata Pemerintahan ini secara hukum atau yudiris
formal adalah :
1. UU Pokok Kekuasaan Kehakiman No. 14 Tahun 1970 yaitu memiliki istilah Hukum
Tata Usaha Negara.
2. KEPMENDIKBUD No. 0198/U/1972 tentang pegangan kepada seluruh perguruan
tinggi negeri maupun swasta di Indonesia khususnya Fakultas Hukum pada pasal 5
yaitu istilah HTP atau Hukum Tata Pemerintahan.
3. KEP Dirjen Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
No.30/DJ/Kep/1983 tentang pokok kurikulum program pendidikan sarjana fakultas
hukum istilah yang digunakan yaitu HAN I atau Hukum Administrasi Negara I
4. UU Nomor 5 Tahun 1986 dalam Undang-Undang ini ditemukan istilah Hukum Tata
Usaha Negara atau HTUN.
5. Kep. Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud No.02/DJ/Kep/1991, ditemukan istilah
yaitu Asas-asas Hukum Administrasi Negara atau Asas-asas HAN.
6. Keputusan mendikbud No.0325/U/1994 tentang istilah studi pada fakultas hukum di
Indonesia yaitu HAN atau Hukum Administrasi Negara.
Studi HTP atau Hukum Tata Pemerintahan ini adalah ilmu pengetahuan yang dimana
adalah sebuah pengembangan ilmu dari Pendidikan Hukum, dimana studi ini bukan hanya
menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi Fakultas Hukum , namun juga diberikan di
FISIP atau Fakultas Ilmu Sosial dan Politik seperti yang saya jalani saat ini yaitu jurusan
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik selain Ilmu pemerintahan ada juga
Lembaga Administrasi Negara serta pendidikan tinggi lainnya yang sejenis. Namun
istilah studi ini di fakultas tiap Universitas berbeda-beda meskipun peristilahan yang
dipakai studi ini telah ditetapkan oleh kebijakan dan Undang-Undang pejabat yang
berwenang.
Perbedaan istilah pada studi ini dapat ditinjau dari beberapa universitas yaitu UNDIP
(Fakultas Hukum, dan FISIP) dan Universitas Hassanudin (Fakultas hukum dan FISIP-
ilmu administrasi negara) yaitu HAN atau Hukum Administrasi Negara. Sedangkan
istilah HTP atau Hukum Tata Pemerintahan digunakan di beberapa Universitas yaitu
FISIP UGM, UNDIP (jurusan Ilmu Pemerintahan), FISIP Universitas Hassanudin,
UNAIR dan UNPAD serta FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA).
Sedangkan istilah HTUN atau Hukum Tata Usaha Negara digunakan oleh Universitas
Indonesia Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Bedasarkan penjelasan
diatas bahwa dibuktikan studi HTP ini memiliki banyak istiah diberbagai Universitas di
Indonesia.

B. Pengertian HTP (Hukum Tata Pemerintahan)


HTP atau Hukum Tata Pemerintahan yaitu sebuah istilah terjemahan dari bahasa
Belanda yaitu administratiefrecht dimana memiliki banyak istilah. Namun disamping itu,
banyaknya istilah dan penamaan pada studi ini tidak perlu menjadi perdebatan karena
perbedaan istilah tersebut tidak sama sekali membawa pengaruh baik atau pun pengaruh
buruk terhadap isi dan lingkupnya. Ini selayaknya ilmu-ilmu sosial politik lainnya dimana
juga banyak memberikan pemikiran dan rumusan yang berbeda terhadap satu kejadian
atau fenomena. Hal ini terjadi juga khususnya studi Hukum Tata Pemerintahan. Ini
disebabkan tidak lain dan tidak bukan karena banyakan nya pendapat, pemikiran dan
sudut pandang dari setiap ilmuwan sosial yang ada di Indonesia.
Para ilmuwan hukum, sosial, dan politik di Indonesia beranggapan bahwa pemberian
istilah HAN (Hukum Administrasi Negara) dianggap lebih tepat untuk di gunakan
bedasarkan pertimbangan para ilmuwan tersebut. Ini disebabkan karena HAN dianggap
memiliki sudut pandang dan pengertian yang luas, sebagai salah satu studi yang ada di
pendidikan hukum, HAN memungkinkan untuk lebih di kembangkan lagi sesuai dengan
kemajuan dan perkembangan NKRI. Selanjutnya karena peristilahan Hukum Tata
Pemerintahan ini memudahkan dan mempersingkat waktu pengenalan dan penerimaan
terhadap keberadaan studi ini. Oleh Prajudi pada tahun 1981 dalam bukunya yaitu Hukum
Administrasi Negara.
Selanjutnya peristilahan yang diberikan yaitu Ilmu Administrasi Negara atau IAN
merupakan faktor dari penamaan istilah “administrasi” pada studi ini. Mereka
beranggapan bahwa penamaan dengan istilah administrasi ini maka pengenalan dan
penerimaan terhadap pernamaan HAN akan lebih cepat dan mudah juga lebih mudah
diterima dan di pahami oleh umum. Atau dengan kata lain, para ilmuwan telah
menyamakan definisi dari kata adminstrasi yang ada pada kata HAN dengan pada kata
IAN.

C. Ruang Lingkup HTP


Bedasarkan cara berfikir E. Utrecht pada tahun 1955 dalam rangka mengelompokan
perbuatan memerintah yang mungkin dapat menimbulkan berbagai akibat. Karena HTP
adalah bidang kajian yang meninjau tata pemerintahan dari segi hukum, menjadikan HTP
hanya sebagai perbuatan memerintah yang dimana menimbulkan atau berakibat hukum,
atau perbuatan yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban. Sedangkan objek yang tidak
termasuk kedalam kajian HTP yaitu perbuatan biasa atau perbuatan yang tidak
menimbulkan pebuatan hukum.
Menurut E. Utrecht pada tahun 1955, tugas pemerintah dibagi menjadi 5 macam, lalu
ia menarik kesimpulan bahwa dari 5 macam tugas tersebut maka perbuatan pemerintah
dapat menimbulkan akibat hukum sebagai berikut :
1. Tugas Pengayoman.
2. Tugas Pelayanan.
3. Tugas Penguasaan atas hal-hal yang Bersifat Vital bagi Kepentingan Umum.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas yaitu ruang lingkup HTP
meliputi suatu perbuatan memerintah atau pemerintah yang dimana dapat berakibat
hukum menurut hukum publik. Sedangkan permasalahan mengenai perbuatan hukum dari
hukum privat dan publik yang satu maupun yang dua sangat bergantung pada pemahaman
dan sudut pandang ahli yang dipakai atau yang melandasinya.
D. Objek Hukum Tata Pemerintahan
Hukum Tata Pemerintahan sebagai suatu kesatuan dari aturan hukum yang dimana
membuat para Pejabat Pemerintah melaksanakan tugas khususnya, yaitu kesejahteraan
umum. Menurut Faried Ali pada tahun 1996 pengertian HTP dibagi menjadi 2 yaitu :
1. HTP Heterogen
HTP heterogen membuat pengertian mengenai HTP (HAN) adalah bagian dari
HTN atau Hukum Tata Negara. Ini disebabkan karena HTN adalah sebagai Hukum
Konstitusional atau Hukum Konstitusi Negara dimana selain membahas tentang
Legislasi, Yudikasi, dan Eksaminasi tapi juga membahas mengenai administrasi.
Meskipun di Indonesia ini bidang administrasi ini ada dalam satu bagian dengan
eksaminasi atau ada didalam satu tangan dengan Presiden (Eksekutif). Bedasarkan
pada pendefinisian HTP sebagai hukum dimana HTP menentukan kekuasaan dan
tugas dari pada Pejabat Pemerintah. Maka pada konteks ini HTP adalah keseluruhan
aturan yang dibuat oleh Organisasi atau Lembaga Pemerintahan dari tingkat pusat
hingga daerah.
2. HTP Otonom
Hukum Tata Pemerintahan yaitu keseluruhan aturan hukum tentang proses dan
cara bagaimana sebuah kekuasaan tersebut di jalankan oleh seseorang atau kelompok
tertentu dari masyarakat yang di tentukan oleh Hukum Tata Pemerintahan agar tujuan
dapat dicapai. Bedasarkan pemahaman ini maka HTP Otonom adalah keseluruhan
aturan-aturan yang dibuat oleh Pemerintah atau Penjabat yang berwenang dimana
mereka digolongkan sebagai para subjek atau pelaku HTP melalui syarat-syarat yang
diberlakukan secara yudiris. Dengan demikian yang termasuk kedalam pengertian
HTP Otonom ini yaitu diantaranya adalah seluruh aturan yang berlandaskan
keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati,
Camat, Kades, dll.
Bedasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek dari Hukum Tata
Pemerintahan ini akan semakin besar dan luas ini disebabkan karena semakin luasnya
campur tangan pemerintah dalam kehidupan manusia dengan pertumbuhan dan
perkembangannya yang sangat cepat. Dari kemajuan ini maka aturan hukum yang
diperlukan dalam rangka penjalanan tugas ini akan semakin luas.
E. Subjek Hukum Tata Pemerintahan
Pengertian HTP itu sendiri menurut Faried Ali pada tahun 1996 yaitu aturan yang
berkaitan dengan suatu perbuatan memerintah dalam menjalankan tugas khusus.
Pemerintah disini dapat diartikan sebagai pihak yang menjalankan pemerintahan. Dengan
demikian dirumuskan bahwa subjek HTP yaitu :
1. Pegawai Negeri: Hal ini didasari karena HTP adalah lapangan hukum publik dimana
hukum yang mengatur hubunganh hukum istimewa dengan masyarakatnya.
2. Jabatan-Jabatan: Jabatan disini yang dimaksud dalam lingkup pemerintahan yaitu
seseorang yang memuat tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai
dalam organisasi pemerintahan.
3. Negara: Yaitu sebagai satu wilayah yang diduduki oleh masyarakat dimana negara
memiliki hak dan kewajiban yang ditetapkan menurut perundang undangan. Ini
didasari atas HTP dimana lapangan hukum publik dan negara adalah wilayah yang
dimuat hak sekaligus kewajiban terhadap rakyat.
4. Dinas Publik: yaitu sekelompok bagian Pemerintahan yang secara khusus
mengerjakan tugas fungsional dimana itu bersifat homogen atau sejenis. Maka dari ini
Dinas publik termasuk subjek HTP karena memuat kewajiban menyelenggarakan
tugas fungsional sebagai aparatur negara.
Bedasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa HTP adalah aturan
dimana berkaitan dengan perbuatan memerintah, dimana perbuatan tersebut berakibat
hukum. Subjek yang ada pada HTP adalah pihak yang dimana berkewajiban dan berhak
untuk menjalankan wewenang dan tugas memerintah dan dilandasi oleh hukum
Perundang-undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Faried. 1996. Hukum Tata Pemerintahan dan Proses Legislatif Indonesia.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kuntjoro, Purbopranoto. 1981. Perkembangan Hukum Administrasi Negara.
Jakarta: Binacipta, BPHN.
Prajudi. 1981. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Utrecht, E. 1955. Pengantar dalam Tata Hukum Indonesia. Makasar.

Anda mungkin juga menyukai