Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PATTINGALLOANG

©Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Politik Luar Negeri Indonesia Masa Transisi Pemerintahan Orde Lama


Pemerintahan Orde Baru Tahun 1965-1973

M. Zulhan Arifin, Jumadi, Najamuddin


Pendidikan Sejarah FIS UNM
mzulhamarifin2602@gmail.com
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor lahirnya politik luar negeri bebas aktif Indonesia,
kondisi politik luar negeri pada masa akhir Orde Lama dan Awal Orde Baru, dan pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia masa awal Orde Baru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
sejarah yang terdiri dari, heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber), kritik sumber (kritik
intern dan ektern), interpretasi (penafsiran sumber) dan historiografi (penulisan sejarah). Metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian pustaka terdiri dari
mengumpulkan sumber buku, arsip serta literatur-literatur yang berhubungan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor lahirnya politik luar negeri bebas aktif Indonesia karena terjadi
pertentangan ideologi antara kedua blok besar sehingga Indoneisa mencari jalan tengah untuk tidak
memihak, kondisi dalam negeri juga sangat mempengaruhi karena terjadinya inflasi yang tidak
terkontrol dan perlunya bantuan dari luar negeri, kemudian kondisi politik luar negeri pada pada
masa Orde Lama menemui beberapa masalah karena melakukan konfrontasi dan keluarnya
Indonesia dari PBB, sedangkan kondisi politiik luar negeri pada masa Orde Baru merupakan
antitesa dari politik luar negeri Orde lama. Pelaksanaan politik luar negeri awal Orde Baru arah
kebijakan politiknya menjalin hubungan baik dengan barat dengan adanya IGGI dan Indonesia
menjalin hubungan bertetangga yang baik dengan negara kawasan Asia Tenggara dengan adanya
ASEAN dan menghentikan konfrontasi dan dalam politik luar negeri awal Orde Baru militer
berperaan aktif dalam politik luar negeri
Kata Kunci : Orde Baru, Politik dan Indonesia

Abstract
This study aims to determine the factors of the birth of Indonesia's free and active foreign policy,
the conditions of foreign policy during the late Old Order and the Beginning of the New Order,
and the implementation of the Indonesian foreign policy in the early New Order. This research
uses historical research methods which consist of, heuristics (looking for and gathering sources),
source criticism (internal and external criticism), interpretation (source interpretation) and
historiography (historical writing). The method of data collection is done by conducting library
research consisting of collecting sources of books, archives and related literature. The results
showed that the factor of the birth of Indonesia's active free foreign policy was because of the
ideological conflict between the two large blocks so that Indonesia was looking for a middle ground
to be impartial, domestic conditions also greatly affected due to uncontrolled inflation and the need
for foreign assistance, then conditions foreign policy in the Old Order encountered several
problems due to confrontation and the departure of Indonesia from the United Nations, while the
foreign political conditions during the New Order were antithetical to the Old Order foreign policy.
The implementation of the New Order's early foreign policy in the direction of political policy
established good relations with the west with the existence of IGGI and Indonesia having good
neighbor relations with the Southeast Asian region with ASEAN and stopping confrontations and
in the early New Order foreign policy the military played an active role in outside politics country.
Keywords: New Order, Politics and Indonesia

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Juli 2018, 100-111 |100
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

A. Pendahuluan Pelaksanaan politik luar negeri


Politik luar negeri adalah arah Indonesia mengacu pada landasan
kebijakan suatu negara untuk mengatur konstitusional yakni tercantum pada alinea
hubungan dengan negara lain dengan tujuan keempat pembukaan UUD 1945 yaitu “ ikut
kepentingan nasional dalam negara tersebut melaksanakan ketertiban dunia yang
dalam lingkup internasional. Kebijakan luar berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
negeri merupakan strategi atau rencana yang abadi dan keadilan sosial”, Pasal 11 UUD
dibuat oleh para pembuat keputusan negara 1945 “presiden dengan persetujuan dewan
dalam menghadapi negara lain atau unit perwakilan rakyat menyatakan perang,
politik internasional lainnya yang bertujuan membuat perdamaian, dan perjanjian
untuk mencapai kepentingan nasional dengan negara lain” dan pancasila sebagai
masyarakat yang diperintahnya. dasar Negara Republik Idonesia dijadikan
Politik luar negeri adalah konteks sebagai landasan idiil, adapula landasan
keserasian dan saling menyesuaikan kondisi operasional politik luar negeri yang
dalam negeri (internal) dan kondisi luar senantiasa berubah sesuai dengan
negeri (eksternal) yang harus berjalan kepentingan nasional.
seirama, serta harus ditunjang oleh kepala Masa Orde Baru bisa dikatakan masa
negara dalam konteks Indonesia yakni awal melakukan pembangunan dalam
seorang presiden yang bertanggung jawab berbagai aspek, pada masa pemerintahan
penuh atas pelaksanan politik luar negeri Orde Baru arah kebijakan politik luar negeri
Indonesia. Seorang presiden harus mampu Indonesia berubah dan lebih menekankan
memahami keadaan internasional yang kondisi ekonomi dan stabilitas politik
dinamis serta memahami apa yang menjadi domestik, politik bebas aktif Indonesia
kebutuhan dan sesuatu yang dianggap perlu diimplementasikan dengan mendekatnya
demi terlaksananya tujuan dari politik luar Indonesia dengan negara barat, bukti nyata
negeri itu sendiri mendekatnya Indonesia dengan barat
Dalam menjalin hubungan dengan adalah dengan masuknya kembali Indonesia
negara lain, Indonesia menetapkan politik ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang
luar negeri yang bebas dan aktif baik itu bermarkas di Amerika serikat, memerangi
pada masa Orde Lama yang dipimpin oleh partai komunis Indonesia dimana komunis
Presiden Soekarno maupun Orde Baru adalah ideologi yang dimiliki Rusia dan Cina
yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. dan pada masa pemerintahan Orde Baru
Politik luar negeri mulai dicanangkan sejak membekukan hubungan bilateral dengan
awal kemerdekaan (dkk, 2008). Politik luar Cina (Suryadinata, 1998) .
negeri Indonesia didasari oleh beberapa Faktor anti imprealisme Orde Lama
faktor antara lain faktor dalam negeri, faktor cenderung menjauhi barat karna
luar negeri dan landasan-landasan dalam menganggap sebagai simbol imprealisme
negeri baru terbukti pada masa pemerintahan orde
Bebas artinya Indonesia bebas menjalin lama menolak pemberian bantuan Amerika
hubungan dan kerja sama dengan negara Serikat melalui program stabilisasi
manapun baik hubungan dengan negara- International Monetary Fund (IMF) dan
negara barat maupun negara-negara dari melakukan nasionalisasi perusahan Inggris
timur tanpa harus terikat, aktif artinya dan Belanda di Indonesia (ransom, 2006)
bangsa Indonesia selalu berusaha berperan dan pada masa Orde Lama Indonesia
secara aktif dalam usaha menciptakan berjuang untuk mendapatkan posisi politik
perdamaian yang berdasarkan yang signifikan di lingkungan internasional.
kemerdekaan, perdamaian abadi dan Pergantian kepemimpinan dari Soekarno ke
keadilan sosial. (Anon., 2018) Soeharto memberikan dinamika tesendiri
pada sistem politik dan proses pengambilan

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |101
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

keputusan karna perbedaan keyakinan, Penentuan sumber sejarah akan


interpretasi dan gaya kepemimpinan sangat mempengaruhi tempat (dimana) atau siapa
berpengaruh pada arah dan tujuan politik (sumber informasi lisan) dan cara
luar negeri suatu Negara memperolehnya. Sumber dibedakan atas
Masa Orde Baru banyak melakukan sumber tulisan,lisan dan benda. Sumber
perbaikan hubungan dengan negara- negara sejarah primer yang tertulis dalam sejarah
tetangga seperti meghentikan konfrontasi umumnya berupa dokumen (arsip). (Majid,
terhadap Malaysia. Pada masa Orde Baru, 2011)Sumber-sumber dapat di klarifikasi
Indonesia terlibat dalam kerja sama regional dengan beberapa cara: mutakhir atau
Asia Tenggara dengan membentuk kontenporer (contemporary) dan lama
Association Of South East Asian Nations (remote); formal (resmi) dan informal (tidak
(ASEAN) bersama dengan Malaysia, resmi); juga pembagian menurut asal
Singapura , Thailand dan Filipina untuk (darimana asalnya), yang masing-masing
memajukan kerja sama ekonomi dan dibagi-bagi lebih lanjut menurut waktu,
budaya diantara negara negara yang anti tempat dan cara atau produknya.
komunis. (Ricklefs, 2001) Pembagian-pembagian ini berhubungan
dengan beberapa dari beberapa aspek dari
B. Metode Penelitian sumber atau testimony dan pengetahuan ini
Metode atau pendekatan yang amat membantu dalam mengevaluasi
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber-sumber.
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif Kegiatan mengumpulan data ini dengan
adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan metode kepustakaan.
cenderung menggunakan analisis dengan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan
pendekatan induktif. Penelitan kualitatif mengkaji buku-buku, majalah, surat kabar
adalah penelitian yang tidak menggunakan serta tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
model-model matematika, statistik dan objek penulisan. Kegiatan heuristik pada
komputer. Proses penelitian dimulai dengan penulisan ini difokuskan pada kajian
menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir pustaka akan dikaji pada pembahasan
yang akan digunakan dalam penelitian. berikut
Perlu kiranya memperhatikan unsur budaya 1) Kepustakaan
dalam memilih metodologi yang akan Teknik mengumpulkan data ini
dipilih dalam hal ini metode sangat penting dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
adanya untuk mengoprasionalisasikan membaca buku-buku, majalah serta literatur
temuan-temuan di lapangan. (Najering, lainnya yang diperoleh pada perpustakaan
2018; Najering and Ridha, 2018; Rifal, 2017, dan berkaitan dengan penelitian yang
2017; Rifal and Sunarti, 2018) dilakukan. Bahan-bahan pustaka tersebut
Secara sederhana penulisan ilmu akan penulis peroleh dari sejumlah
sejarah dapat dijelaskan dengan beberapa perpustakaan seperti : perpustakaan sejarah
tahap seperti pemilihan topik, FIS-UNM, Perpustakaan Umum UNM,
heuristik(pengumpulan sumber data), kritik Perpustakaan wilayah Provinsi Sulawesi
(verifikasi keabsahan sumber sejarah), Selatan, perpustakaan multimedia
interpretasi (analisis dan sintesis), dan 2) Kearsipan
historiografi (penulisan). Berikut adalah Teknik mengumpulkan data ini
penjelasan tahap-tahap penulisan sejarah dilakukan dengan cara mengumpulkan dan
1. Heuristik (Pengumpulan Sumber) membaca arsip arsip yang di peroleh pada
Pengumpulan sumber atau dalam kajian perpustakaan dan arsip daerah.
sejarah akan lebih dikenal dengan heuristik.
Heuristik merupakan proses pencarian atau 2. Kritik
pengumpulan sumber-sumber yang akan Hasil pengerjaan studi sejarah yang
digunakan untuk, rekonstruksi sejarah. akademis dan kritis memerlukan fakta-fakta

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |102
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

yang teruji. Oleh karena itu, data-data yang adalah politik luar negeri pada masa
diperoleh melalui tahapan heuristik terlebih pemerintahan Presiden Soeharto.
dahulu harus dikritik atau disaring sehingga Selanjutnya adapun buku-buku yang
diperoleh fakta-fakta yang seobjektif yang penulis anggap memiliki keterkaitan
mungkin. Kritik tersebut berupa kritik dengan penulisan yakni, Michael Leifer
tentang otentitasnya (kritik ekstern) maupun dengan buku berjudul “Politik Luar negeri
kredibilitas isinya (kritik intern) dilakukan indonesia” dalam buku ini membahas
ketika dan sesudah pengumpulan data perkembanagan politik luar negeri
berlangsung. indonesia dari Pemerintahan Soekarno
3. Interpretasi sampai Pemerintahan Soeharto ,mulai dari
Interpretasi adalah proses pemaknaan masa Demokrasi iberal, Demokrasi
fakta sejarah. Dalam interpretasi, terdapat Terpimpin sampai pada masa Orde Baru
dua poin penting yaitu sintesis (menyatukan) dan membahas faktor faktor yang
dan analisis (menguraikan). Fakta-fakta mendomisasi politik luar negeri indonesia
sejarah dapat diuraikan dan disatukan (Leifer, 1986) sedangkan dalam penelitian
sehingga mempunyai makna yang berkaitan ini penulis memfokuskan penelitian pada
satu dengan yang lainnya. politik luar negeri periode awal
4. Historiografi Pemerintahan Soeharto. Kemudian Leo
Tahap Keempat ini adalah tahap Suryadinata dengan buku yang berjudul
terakhir metode sejarah setelah sumber “Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah
dikumpulkan kemudian dikritik (seleksi) Soeharto” dalam buku ini banyak
menjadi data dan kemudian dimaknai membahas politik luar negeri indonesia
menjadi fakta, langkah terakhir adalah pada masa orde baru mulai dari munculnya
menyusun semuanya semuaanya menjadi militer dan membahas hubungan hubungan
satu tulisan utuh berbentuk narasi indonesia dengan Negara Negara tetangga
kronologis. dan Negara Negara adikuasa pada masa
C. Tinjauan Penelitian Sebelumnya pemerintahan Orde Baru tapi tidak
Pada dasarnya, penelitian tentang membahas secara spesisifik dampak politik
poltik luar negeri sudah ada beberapa orang luar negeri Orde Baru.
yang menelitinya, baik berupa karya dalam Selanjutnya Jurnal yang membahas
bentuk artikel maupun media massa dan Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar
media sosial. Negeri Indonesia: Perspektif Teori Peran
Adapun sumber dan referensi yang oleh Agus Haryono, dalam jurnal ini banyak
ditemukan terkait tentang politik luar negeri membahas tentang prinsip-prinsip bebas
yaitu skripsi yang ditulis oleh Sulfachriadi aktif dalam hubungan luar negeri Indonesia
tahun 2016 dengan judul Politik Luar Negeri baik pada masa pemerintahan Soekarno
Pada Masa Pemerintahan Soekarno 1949- sampai pada masa pemerintahan Susilo
1966. Dalam pembahasan skripsi ini, Bambang Yudiyono. (Haryanto, 2014)
pembahasan ini memfokuskan tentang D. Hasil dan Pembahasan
politik luar negeri pada masa pemerintahan 1. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia
presiden Soekarno. Pada masa Pada Masa Akhir Orde Lama Dan
pemerintahan Soekarno, politik luar negeri Masa Awal Orde Baru
indonesia yang bebas aktif telah a. Kondisi Politik Luar Negeri Akhir
memberikan dampak baik bagi Indonesia Orde Lama
dan dunia pada umumnya, yakni Era orde lama merupakan era yang
diantaranya keadaan politik dalam negeri, identik dengan kepemimpinan soekarno
hubungan dengan blok barat dan blok timur menjadi presiden Republik Indonesia yang
serta menjadi pelopor lahirnya gerakan non pertama, politik luar negeri indonesia pada
blok (Sulfachriadi, 2016). Adapun masa pemerintahan soeharto di arahkan
pembahasan yang akan dikaji oleh penulis untuk mempromosikan Indonesia ke dunia

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |103
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

internasional melalui slogan revolusi sebagai bagian kendi dari pemberontakan


nasionalnya dan upaya mendapatkan yang dilakukan oleh Azahari di Kalimantan
pengakuan dunia internasioanl terhadap Utara pada tanggal 8 Desember 1962, yang
kedaulatan Negara Republik Indonesia. pada waktu Azahari di Manila melakukan
masa orde lama di warnai dengan sikap anti proklamasi dan mendeklarasikan dirinya
imprealisme dan kolonialisme serta bersifat sebagai seorang perdana menteri
militan. Kalimantan Utara dengan wilayah Brunai,
Mengenai keadaan politik Indonesia Sarawak dan Sabah. Terkait dengan adanya
pada masa pemerintahan Orde Lama tidak tuduhan tersebut Ketua Umum PNI, Ali
bisa dilepaskan terhadap dua model Sastroamidjojo memberikan reaksi dengan
pemerintahan yang dijalankan pada waktu membantah tuduhan tersebut. Hal ini
itu yakni Demokrasi Liberal dan Demokrasi membuat kemarahan dari Teuku Abdul
Terpimpin. Demokrasi liberal sendiri Rahman yang kemudian mengeluarkan
merupakan sistem pemerintahan yang pernyataan kepada Presiden Soekarno
dimana kepala pemerintahannya di pimpin yakni jangan campuri urusan Kalimantan
oleh perdana menteri sedangkan presiden Utara (SN, 2009)
hanya bertanggung jawab sebagai kepala Selain dari pada itu pembentukan
negara. Sedangkan Demokrasi terpimpin negara Malaysia membuat Presiden
merupakan sistem pemerintahan di mana Soekarno kembali merasa curiga, bahwa
kepala pemerintahan sekaligus kepala pembentukan negara tersebut merupakan
negara di pegang oleh seorang Presiden. usaha yang dilakukan kekuatan kekeuatan
Beralihnya sistem pemerintahan Indonesia neokolonialisme untuk mengepung
dari sistem pemerintahan parlementer ke Indonesia. Dimana kecurigan tersebut
sistem pemerintahan Demokrasi terpimpin didasari pada pandangan Presiden
mengakibatkan semua kebijakan dipusatkan Soekarno terhadap Indonesia sebua Nefo
pada pemimpin negara dalam hal ini akan di kepung oleh kekuatan Oldefo. Hal
Presiden Republik indonesia yaitu ini didasari pada posisi Indonesia sendiri
Soekarno. Hal ini mengakibatkan presiden yang di mana seblah utaranya berbatasan
Soekarno lebih aktif dalam politik luar dengan Malaysia.
negeri indonesia. Kemudian tidak bisa di Pada perkembangannya, hubungan
lepaskan keadaan politik dalam negeri kedua negara ini semakin memburuk
Indonesia dengan adanya Gerkan 30 dimana pada waktu itu pada tanggal 30
September 1965 Januari 1963, Kamaruddin H Idris selaku
Kondisi politik luar negeri pada orde Duta besar Malayasia untuk Indonesia
lama menemui beberapa masalah karna untuk waktu yang tidak di tentukan di
pemerintah orde lama melakukan panggil kembali oleh pemerintah Malaysia.
konfrontasi dan keluarya Indonesia dari (Sunarti, 2014) Dimana hal tersebut
PBB karna faktor anti imfrealisme kemudian juga disusul dengan Deklarasi
pemerintahan Orde Lama. Hal ini membuat Federasi Malaysia pada tanggal 16
Indonesia pada masa pemerintahan Orde september 1963. Sehari setelah
Lama semakin dijauhi di dunia internasional pendeklarasian tersebut indonesia juga
1. Konfrontasi dengan Malaysia mengambil tindakan pemutusan hubungan
Yang menjadi awal mula permusuhan diplomatik dengan negara Malaya.
kedua negara ini yakni adanya perbedaan (Notosusanto., 1992) Pemutusan hubungan
ideologi politik antara kedua negara diplomatik merupakan bentuk dari ketidak
tersebut dimana indonesia cenderung anti- senangan Pemerintah Indonesia terkait
barat sedangkan Malaysia cenderung pro- dengan pembentukan Federasi Malaya.
barat. Selain dari pada itu, pada waktu itu Selain dari pada itu bentuk ketidak
pemerintah Indonesia juga mendapatkan senangan terkait pembentukan Federasi
tuduhan dari Tengku Abdul Rahman Malaysia juga di respon oleh masyarakat

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |104
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Indonesia, dimana pada waktu itu terjadi Terkait dengan tidak stabilnya
demonstrasi berujung pada pembakaran keamanan nasional pada waktu
gedung kedutaan Inggris dan Malaya di itu,kemudian soeharto yang telah
Indonesia. Terkait dengan adanya reaksi berpangkat panglima AD pada waktu itu
dari masyarakat Indonsia tersebut, maka mendesak Presiden Soekarno agar segera
Masyarakat Malaysia pun melakukan aksi mengeluarkan surat perintah untuk untuk
demonstrasi dan pengerusakan terhadap menjaga keamanan jalannya pemerintahan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia yang Akhirnya presiden Soekarno
berada di sana, dengan merobek-robek foto Mengeluarkan surat perintah tertanggal 11
Presiden Soekarno dan membawa lambang maret 1966 kepada Soeharto. Sehubungan
garuda, kemudian memaksa Tengku Abdul dengan dikeluarkannya surat tersebut
Rahman untuk menginjak-injaknya. Hal berdampak pada makin melemahnya
yang dilakukan oleh Tengku Abdul pengaruh kepemimpinan Soekarno di
Rahman pada waktu itu membuat Presiden dalam negeri. Dimana hal sebaliknya terjadi
Indoenesia marah dan mengeluarkan pada Soeharto, berkat adanya surat
gerakan yang dikenal dengan nama perintah tersebut telah menguatkan
“Ganyang Malaysia”. posisinya didalam negeri.
Konfrontsi fisik oleh kedua negara tidak Sehubungan dengan melemahnya
bisa terhindarkan lagi. Pemerintah pengaruh kepemimpinan Presiden
Indonesia pada waktu itu dalam sebuah Soekarno di dalam negeri dimanfaatkan
rapat pada tanggal 3 Mei 1964 oleh tun Abdul Razak selaku menteri luar
mengumumkan sebuah perintah yang negeri Malaysia untuk memperbaiki
dikenal dengan nama Dwi Komando Rakya hubungan Indonesia dengan Malaysia yang
(Dwikora). telah rusak. Maka pada tanggal 27 Mei
Terkait dengan meningkatnya 1996 Soeharto dan pemimpin Malaysia
ketegangan kedua negara tersebut membuat yakni Tengku Abdul Rahman mengadakan
PBB turun tangan untuk meredam pertemuan di Jakarta. Dimana pertemuan
ketegangan kedua negara tersebut. Adapun tersebuat di lanjutkan pada tanggal 29 Mei
hal yang dilakukan PBB pada waktu itu – 1 Juni 1996 di Bangkok pada saat itu
yakni mendesak kepada kedua negara Indonesia di wakili oleh Mentri Luar
untuk menyelesaikan konfliknya dalam Negeri Adam Malik sedangkan Malysia di
meja perundingan. Perundingan pertama di wakili oleh Menteri Luar Negeri Tun Abdul
lakukan di Bangkok Thailand tapi tidak razak yang telah menghasilkan persetujuan
menemui kata damai karna usul yang yang di kenal dengan “Persetujuan
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia di Bangkok”. (Sudarmono, 1989) Adapun
tolak ,selanjutnya perundingan kedua di hasil dari pertemuan tersebut adalah:
adakan di Tokyo Jepang namun masih saja a. Kepada rakyat sebah dan serawak
mengalami kegagalan. diberi kesempatan menegaskan lagi
Pada perkembanmagannya kondisi keputusan yang mereka ambil
dalam negeri Indonesia mengalami mengenai kedudukan mereka dalam
kekacauan dan memberi dampak terhadap massyarakat Malaysia
penyelesaian konflik antara Indonesia dan b. Kedua pemerintah menyetujui
Malaysia. Hal ini dikarenakan pasca pemulihan hubungan diplomatik.
terjadinya pemberontakan yang di lakukan c. Menghentikan tindakan tindakan
oleh PKI beserta pengikutnya membuat permusuhan.
keamanan nasional menjadi terganggu Maka dari pada itu pada tanggal 11
karna pada waktu itu terjadi demonstrsi- Agustus 1966 hasil pertemuan tersebut di
demonstrasi yang menuntut tiga tuntutan tandatangani. Maka dengan ini konflik
kepada pemimpin Indonesia yang dikenal antara Indonesia dan Malaysia telah
dengan TRITURA. berakhir.

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |105
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

2. Indonesia keluar dari PBB menempatkan posisi Indonesia dalam


Politik luar negeri Indonesia yang keadaan yang sulit hanya beberapa negara
militan mendapat perhatian khusus dari Blok komunis yang belum menjadi anggota
Ameerikas Serikat dan menginginkan PBB seperti Vietnam Utara dan RRC yang
Soekarno meninggalkan politik luar mendukung tindakan Indonesia. Di lain
negerinya yang agresif sebagai imbalan pihak hubungan indonesia dengan negara-
amerika akan memberikan bantuan namun negara Blok Barat semakin memburuk.
presiden Soekarno menolak tekanan Keadaan yang demikian sangat
amerika dan menciptakan ketegangan mematangkan Indonesia baik di dalam
berkepanjangan antara Amerika Serikat negeri maupun di dalam pergaulan
dan indonesia,indonesia lebih berionrentasi internasional untuk menjadi suatu negara
pada blok timur dan puncaknya di dalam komunis. (Sabir, 1987)
rapat umum anti pangkalan militer yang di Anak Agung dalam salah satu suratnya
selenggarakan di Jakarta pada tanggal 7 kepada Hatta memberikan komentar
januari 1965 Presiden Soekarno mengenai keluarnya Indonesia dari PBB
mengomandokan indonesi keluar Dari beserta akibatnya sebagai berikut :
PBB. ”Memang Presiden Soekarno boleh
Keluanrya Indonesia dari PBB tidak berkata, bahwa keputusan tersebut
terlepas dari diterimanya Malaysia di menggegerkan seluruh dunia,akan
Dewan keamanan sebagai anggota tidak tetapi,sepanjang pendengaran saya di dalam
tetap karna indonesia menganggap hampir semua siaran radio luar negeri,
Malaysia adalah negara boneka dari Inggris tindakan tersebut tidaklah mendapat
dan Amerika Serikat hal ini menimbulkan simpati dan penghargaan kecuali dari RRC,
aggapan bahwa PBB telah dimanipulasi Korea Utara dan Vietnam Utara ketiga
oleh Amerika Serikat (Fernandes, negara yang tidak menjadi anggota PBB.
1988)karna sebelunya indonesia Bukan saja negara neokolin yang mencela
mengajukan protes tapi tidak mendapat tindakan Presiden Soekarno itu, akan tetapi
simpati dari dunia internasional. Keputusan hampir semua negara-negara Asia Afrika
keluar dari keanggotaan PBB dianggap seperti Mesir, India dan lain- lain negara
terlalu berani oleh negara negara lain hanya kelompok tersebut bukan saja menyesalkan
beberapa negara-negara komunis tindakan itu, bahkan mencelanya dan
khususnya Republik Rakyat China yang menganggap politik berjibaku ini di dalam
menyatakan dukungan atas keluarnya bidang internasional suatu pertanda bahwa
Indonesia dari PBB. Indonesia sudah merupakan satelit dari
Peristiwa keluarnya Indonesia dari PBB Pecking. Tidaklah pernah Indonesia pada
dan pelaksaan politik luar negeri indonesia dewasa ini demikian terpencil
yang konfrontatif menyebabkan kedudukannya dan kehilangan kawan-
terisolasinya Indonesia di dunia kawan yang yang setia di dalam pergaulan
internasional, padahal prinsip politik luar antar bangsa”. (Agung, 1987)
negeri Indonesia adalah prinsip bebas aktif Dengan demikian keputusan untuk
yang menekankan adanya persahabatan keluar dari dari PBB tidak mendapat
dan kerjasama dengan berbagai bangsa atas dukungan dari kelompok yang di anggap
dasar saling menghormati kedaulatan negara baru atau Nefos sekalipun, posisi
masing-masing. Khususnya negara-negara Indonesia yang terisolir terlihat pula pada
Non Blok maupun kelompok Asia Afrika forum-forum internasinal lainnya yang
semakin menjauhkan diri dari karena tidak berlangsung pada tahun 1965. Dalam
setuju dengan politik luar negeri Indonesia beberapa forum yang berlangsung, negara-
yang konfrontatif. negara lain enggan untuk bekerja sama
Keputusan pemerintah Indonesia dengan Indonesia misalnya dalam forum
untuk keluar dari PBB semakin konfrensi Islam Asia Afrika pada bulan

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |106
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Maret 1965 di Bnadung, suatu rancangan Baru merupakan era yang identik dengan
resolusi yang di sponsori oleh Indonesia dengan kepemimpinan Soeharto.
dan Republik Rakyat Cina untuk menolak Salah satu kondisi yang memberi
keberadaan Malaysia tidak mendapat kemudahan Soeharto mengembang
dukungan. Walaupun dalam ajakan itu kekuatan politiknya muncul ketika ia
Presiden Soekarno mengatakan bahwa kita berhasil mempengaruhi Presiden Soekarno
sekarang sedang menyerang kubu terakhir supaya memberi wewenang kepada untuk
Imprealisme. Pada akhirnya salah satu dari memulihkan keamanan dan ketertiban
hasil konfrensi tersebut menemui setelah peristiwa gerkan 30 September.
penentangan terhadap usaha-usaha Presiden Soekarno akhirnya mengangkatnya
pembuatan senjata nuklir. menjadi panglima dari suatu unit yang di
Kemudian pada peristiwa peringatan bentuk khusus untuk untuk permasalahan
satu dasawarsa Konfrensi Asia Afrika yang gerakan 30 September, yaitu Komandan
di selenggarakan pada bulan april 1965 di Operasi Keamanan dan Ketertiban pada
Jakarta terlihat pula ketidak sediaan negara- tanggal 2 Oktober 1965. Lahirnya Orde
negara lain untuk bekerja sama dengan Baru ditandai dengan dikeluarkannnya surat
Indonesia. Dari 60 negara yang di undang perintah pada tanggal 11 maret tahun 1966
hanya 36 negara yang bersedia hadir. Tahun 1966 merupakan masa transisi
Menurut Leifer para delegasi yang hadir Orde Baru dari Orde Lama dan di tandai
dalam peringatan satu dasawarsa Konfrensi dengan dengan terjadinya pergeseran pusat
Asia Afrika telah menolak anggapan bahwa perhatian utama pemerintah yang terfokus
Malaysia merupakan manifestasi dari dari masalah pembangunan bangsa ke
neokolonialisme. Indonesia yang mampu masalah pembangunan ekonomi yang sangat
mengisolasi Malaysia secara internal tetapi serius.
justru indonesia sendirlah yang terisolasi di Masa Orde Baru terjadi perubahan pola
dunia internasional hubungan diplomatik Indonesia,karna
Dengan demikian pelaksanaan politik dimana pada masa Orde Lama terjadi
yang konfrontatif maka politik luar negeri hubungan diplomatik yang kurang baik
indonesia tidak di tujukan untuk mencari dengan beberapa negara karena karakter
kawan sebanyak-banyaknya sebaliknya pemimpin bangsa yang begitu kuat dalam
semakin memperbnyak permusuhan dan pandangan internasional.
menyebabkan hubungan yang tidak Perubahan yang terjadi pada masa Orde
harmonis dengan negara negara lain dan Baru tidak dapat dilepaskan dari pemikiran
mengisolasi diri dari dunia internasional awal yang disampaikan oleh Soeharto dalam
terutama terisolasi di bidang politik pidatonya di depan Majelis
Dengan keluarnya Indonesia dari PBB Permusyawaratan Rakyat Sementara pada
sasaran-sasaran yang ingin di capai oleh 1966,yang intinya ada dua hal utama yaitu
pemerintah Orde Lama tidak tercapa stabilitas politik keamanan dan
karena dengan keluarnya Indonesia dari pembangunan ekonomi. (Wuryandari,
PBB, Indonesia kehilangan satu forum 2008)
organisasi organisasi Internasional Persoalan yang di hadapi pada masa
b. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia awal Orde Baru adalah bagaimana
Masa Awal Orde Baru mengatasi warisan era Orde Lama di mana
Pergantian kepemimpinan dari Orde pada masa Orde Lama melakukan
Lama ke Orde Baru memberikan dinamika konfrontasi dengan Malaysia , hubungan
tesendiri pada sistem politik dan proses kurang baik degan negara negara adikuasa
pengambilan keputusan karna perbedaan seperti Amerika Serikat dan keluar dari
keyakinan. Pergantian rezim senantiasa di PBB, belum lagi masalah ekonomi yang di
ikuti oleh perubahan kebijakan. Era Orde wariskan oleh Orde lama terutama Inflasi
yang tinggi melebihi 500 persen pada tahun

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |107
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

1965 dengan harga beras yang meningkat merupakan salah satun penyumbang penting
sebnyak 900 persen belum lagi warisan dalam bidang ekonomi Indonesia. (Malik.,
hutang yang mencapai jumlah kira kira 2,400 2987)
juta dolar Amerika serikat. Alasan pembekuan hubungan dengan
Pada masa Orde Baru melakukan Republik Rakyat China karna Pemerintah
usaha normalisasi hubungan dengan Orde Baru menganggap bahwa Republik
Malaysia dengan melakukan perundingan di Rakyat Cina terlibat dalam Gerakan 30
bangkok pada tanggal 29 mei – 1 juni 1966, September. Pemerintah indonesia juga
setelah kedua belah pihak menyetujui hasil menganggap bahwa Republik Rakyat Cina
perundingan bangkok kemudian di sebagai ancaman keamanan nasional.
resmikan normalisasi antara kedua negara Pembekuan hubungan diplomatik juga
yang di tandatangani pada tanggal 11 agustus merupakan kepentingan nasinal untuk
1966 di Jakarta. Hal ini dilakulkan untuk menarik perhatian negara-negara barat
menjaga prinsip hidup bertetangga yang baik dengan membangun citra sebagai negara
dan prinsip non agresi sesuai dengan prinsip yang anti komunis, sehingga Indonesia
bebas aktif selain dari pada itu hal ekonomi berharap mendapat bantuan dan pinjaman
juga memnjadi pertimbangan karena apabila luar negeri dari negara-negara barat dan
politik konfrontasi berlarut larut akan untuk menghindari potensi Indonesia jatuh
menelan biaya yang besar padahal kondisi ke tangan komunis
perekonomian indonesia sedang melemah. Sebelum terjadi pembekuan hubungan
Selanjutnya pada tanggal 28 September diplomatik dengan Republik Rakyat China.
1966 Indonesia kembali menjadi anggota Republik Rakya China menolak tuduhan
PBB. Masuknya indonesia sebagai anggota keterlibatan atas gerakan 30 september
PBB berlangsung lancar tanpa melalui bahkan mengambil sikap yang sangat keras
prosedur yang sulit,karna di dalam piagam atas tuduhan pemerintah Orde Baru, mulai
PBB tidak dicantumkan suatu peraturan dari menyebut Orde Baru sebagai antek
tidak mem perkenangkan atau melarang barat sampai menghentikan bantuan
pengunduran diri suatu negara dari ekonomi kepada Indonesaia. Sikap keras
organisasi tersebut. Hal ini dilakukan dari China memunculkan protes dan
sebagai upaya menjalin hubungan sentimen negatif dari sebagian masyarakat
internasional sehingga terwujudnya Indonesia sehingga menyebabkan
normalisasi antar bangsa, sekaligus penyerangan terhadap kantor kantor
mengharapkan dmendapatkan suatu Konsulat China dan penyerbuan dan
keuntungan bagi tercapainya pembangunan pengrusakan terhadap gedung Kedutaan
di Indonesia untuk pemulihan Besar China di Jakarta pada 24 Maret 1966.
perekonomian dan hubungan internasional (Fauzi, 2014)
Setelah normalisasi hubungan dengan Semakin membengkaknya hutang
malaysia menjadi pendorong pulihnya negara terhadap dewan penyantun,
hubungan Indonesia dengan negara-negara menyebabkan semakin tergantungya
Blok Barat terutama dengan Inggris dan Indonesia pada negara penyantun.
Amerika Serikat, dengan negara-negara Ketergantungan ini memberikan efek yang
kelompok Asia-Afrika dan Non Blok dijalin sangat riskan terhadap perekonomian Orde
kembali persahabatn yang lebih erat. Hal ini Baru, kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat mengalirlah bantuan maupun negara harus mengeluarkan kebijakan
kerja sama di bidang ekonomi dari ekonomi untuk menutupi utang-utang
beberapa negara blok Barat seperti Amerika Indonesia. Salah satu kebijakan yang di
Serikat. Adam Malik menerangkan, bahwa keluarkan oleh pemerintah Orde Baru
hubungan Indonesia dengan Amerika adalah Undang Undang Penanaman Modal
Serikat pada pemerintahan Orde Baru Asing.
memang sangat baik dan negara ini

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |108
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Undang Undang yang disahkan pada perusahaan domestik untuk berkembang


tanggal 1 Januari 1967 tersebut membuka pula.
ruang yang sebesar-besarnya untuk orang Kebijakan luar negeri Indonesia pasca
asing untuk membangun perusahan di 1966 lebih jauh di arahkan untuk membina
Indonesia. Dengan lahirnya Undang kerja sama antar bangsa, terutama kerja
Undang Penanaman Modal Asing, regional di lingkup Asia Tenggara. Presiden
Indonesia berada dalam kondisi terbuka Soeharto menyatakan di depan DPR pada
untuk pemodal asing untuk investasi di tanggal 16 Agustus sebagai berikut:
Indonesia, hal hal penting yang menyangkut “Apabila masalah Malaysia ini telah
Penanaman Modal Asing ialah sebagai diselesaikan, kita dapat mengarah ke arah
berikut: kegiatan-kegiatan dalam bidang
a. Jaminan bahwa tidak ada kehendak kebijaksanaan luar negeri yang menjalin
untuk menasionalisasi milik asing dan kerjasama yang erat berdasarkan prinsip
jaringan adanya konpesnsasi saling menguntungkan antara negara-negara
pembayaran jika terjadi nasionalisasi Asia Tenggara. Kemudian akan
(pasal 21 dan pasal 22 ) menghidupkan kembali gagasan mafilindo
b. Masa kerja setiap kegiatan perusahaan dalam lingkup yang lebih luas untuk
asing ialah 30 tahun yang kemudian mencapai suatu Asia Tenggara yang
dapat di perpanjang sesuai dengan bekerjasama dalam berbagai bidang,
persetujuan terutama bidang-bidang ekonomi, tekhnik
c. Pembebsan pembayaran deviden dan dan budaya”.
pajak perusahaan bagi investor asing Keinginan tersebut terwujud ketika
sampai selama 3 tahun, kerugian dapat pada tanggal 8 Agustus 1967 berhasil di
di perhitungkan sebagi tambahan tandatangani deklarasi Pembentukan
terhadap pembebesan pajak yang telah Association Of South East Asian Nations
lewat (pasal 15). (ASEAN) . Kerjasama dengan berbagai
d. Pembebasan bea masuk terhadap bangsa mulai dipupuk seluas mungkin
mesin mesin yang di infor besrta dengan prinsip saling menghormati dan
perlengkapannya,demikian halnya hidup bertetangga yang baik dengan tidak
dengan bahan baku selama 2 menghentikan untuk terus berperan
tahun(pasal 15). penting dalam usaha untuk mewujudkan
e. Kebebasan penuh untuk merekrut tatanan dunia yang sejahtera penuh
tenagamanajemen dan teknisi asing bagi perdamaian.
jabatan dan pekerjaan semacam itu yang Terciptanya suatu lingkungan regional
belum sanggup dilakukan oleh tenaga yang kondusif merupakan salah satu
Indonesia (pasal 11) prioritas pemerintah Indonesia, hal ini
f. Kebebasan melakukan pemindahan penting karena indonesia membutuhkan
keuntungan, dana defresiasi dan hasil adanya lingkungan yang relatif stabil yang
penjualan saham kepada warga negara dapat membuat indonesia berkonsentrasi
indonesia (pasal 19 dan pasal 24). pada pembangunan ekonomi domestik.
(Robison, 2012) Kondisi yang berusaha di capai indonesia
Terlepas dari hal itu Penanaman Modal dengan dua cara:
Asing secara tidak langsung akan a. Memperbaiki citra Indonesia di
menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan Asia Tenggara yang
perekonomian Indonesia. Dengan kata lain cenderung di pandang sebagai negara
bahwa ketika perusahan-perusahan asing yang berhaluan kiri yang radikal.
yang berkiprah di Indonesia berkembang, Perbaiksn citra tersebut antara lain
maka secara tidak langsung akan dilakukan dengan menanggalkan
memberikan efek kepada perusahaan kebijakan anti imprealisme barat, dan
menunjukan orientasi ideologi baru

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |109
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

yang non dan anti komunis. Usaha- kawasan Asia Tenggara bersama dengan
usaha untuk mengakhiri konfrontasi Thailand, Filiphina, Singapura, dan
dengan Malaysia dan pembekuan Malaysia membentuk kerjasama regional
hubungan diplomatik dengan RRC dengan nama ASEAN yang didirikan pada
merupakan indikasi perbaikan citra tanggal 8 agustus 1967, selanjutnya pada
tersebut. masa Orde Baru Militer berperan aktif
b. Yang dilakukan indonesia untuk dalam politik luar negeri indonesia karna
menciptakan lingkungan regional yang adanya Dwifungsi ABRI sehingga militer
kondusif adalah dengan melibatkan diri dapat terlibat dalam penyususnan dan
dalam pembentukan wadah kerjasama perumusan agenda politik luar negeri
regional antara negara-negara Asia Indonesia
Tenggara. Kerjasama regional tersebut
terwujud dalam institusi ASEAN . DAFTAR PUSTAKA
dalam ASEAN indonesia lebih
mengutamakan adanya kerangka Agung, M. H. &. A. A. G., 1987. Surat
interaksi yang di akui bersama. Menyurat Hatta Dan Anak Agung Gde:
(Prodjodikoro, 1985) Menjunjung Tinggi Keagungan
Setelah melakukan beberapa upaya Demokrasi Dan Mengutuk kezaliman
seperti menghentikan konfrontasi, masuk diktator. Jakarta:
kembali ke PBB dan beberapa kebijakan Fauzi, N. A., 2014. Politik Luar negeri
lainnya hal ini membuat citra Indonesia di Indonesia dan Malaysia Terhadap
bawa kepemimpinan Orde Baru mulai China di Era Perang Dingin.. Jurnal
membaik di dunia internasional. INSIGNIA., Volume 1, p. 20.
E. Kesimpulan Fernandes, F. S., 1988. Hubungan
Kondisi politik luar negeri Indonesia Internasional Dan Peranan Bangsa
pada masa akhir Orde Lama menemui Indonesia. Jakarta: Dekdikbud, Dirjen
beberapa masalah karna pemerintah orde Dikti..
lama melakukan konfrontasi dan keluarya Haryanto, A., 2014. Prinsip Bebas Aktif
Indonesia dari PBB karna faktor anti Dalam Kebijakan Luar Negeri
imfrealisme pemerintahan Orde Lama yang Indonesia: Perspektif Teori Peran.
menentang penindasan bangsa atas bangsa Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi.,
lain. Hal ini membuat Indonesia pada masa Volume IV.
pemerintahan Orde Lama semakin dijauhi Leifer, M., 1986. Politik Luar Negeri
di dunia internasional dan Kondisi Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia.
pada Masa awal Orde Baru melakukan Majid, A. H. d. M. s., 2011. Pengantar Ilmu
usaha normalisasi hubungan dengan Sejarah. UjungPandang: Ombak.
Malaysia, masuk kembali menjadi anggota Malik., A., 2987. Sepuluh Tahun Politik
PBB, membekukan hubungan diplomatik Luar Negeri Orde Baru . In: Jakarta:
dengan negara-negara Komunis, membuat Yayasan Idayu, p. 26.
kebijakan penanaman Modal asing melalui Najering, R., 2018. Optimisme Ekonomi
Undang-Undang Penanaman Modal Asing Nelayan di Tengah Pergolakan Politik
dan ikut membentuk kerjasama regional. Sulawesi Selatan 1954-1965. Jurnal
Pelaksanan politik luar negeri Kajian Sosial dan Budaya: Tebar
Indonesia pada masa periode awal Science 2, 38–50.
pemerintahan Orde Baru lebih diarahkan Najering, R., Ridha, M.R., 2018. Orang
negara-negara barat seperi Amerika Serikat Bugis dalam Silang Budaya Bahari di
terbukti dengan adanya IGGI yang menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa. Jurnal Kajian
pendonor bantuan luar negeri untuk Sosial dan Budaya: Tebar Science 2,
Indonesia. Kemudian selanjutnya untuk 25–37.
menjalin hubungan bertetangga yang baik di

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |110
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Rifal, 2017. Modernisasi dan Ekonomi


Masyarakat Nelayan di Kampung
Gusung Kotamadya Ujung Pandang
Tahun 1954-1998. Universitas
Indonesia, Depok.
Rifal, P., Sunarti, L., 2018. The impact of
modernization on the economy for
fishermen in Makassar City. Cultural
Dynamics in a Globalized World.
Notosusanto., M. D. P. d. N., 1992. Sejarah
Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai
Pustaka.
Prodjodikoro, W., 1985. In: Asas-Asas Ilmu
Negara dan Politik,cet II. . Jakarta: PT
Eresco, p. 75.
ransom, D., 2006. Mafia Barkelay Dan
Pembunuhan Massal Indonesia Jakarta
selatan. Jakarta selatan : Kualisi anti
utang.
Ricklefs, M. C., 2001. Sejarah Indoensia
Modern 1200-2004.. Jakarta: Palgrave.
Robison, R., 2012. . In: Soeharto dan
Bangkitnya Kapitalisme Indonesia .
Depok: Komunitas Bambu, p. 108.
Sabir, H., 1987. Politik Bebas Aktif
Tantangan dan Kesempatan. Jakarta:
CV haji Masagung.
SN, .. F. d. A., 2009. Ganyang Malaysia
.Yokyakarta : Bio Pustaka. Hlm 38.
Yogyakarta: Bio Pustaka.
Sudarmono, 1989. 30 Tahun Indonesia
Merdeka. Jakarta: PT.Citra Lamtoro
Gung Persada..
Sulfachriadi, 2016. “Politik Luar Negeri
Indonesia Pada Masa Pemerintahan
Soekarno (1949 -1966)” . In: Skripsi.
Makassar: FIS UNM.
Sunarti, L., 2014. Persaudaraan Sepanjang
Hayat. Serpong Utara: Serat Alam
Media.
Suryadinata, L., 1998. Politik luar negeri
Indonesia di bawah soeharto. Jakarta:
LP3ES.
Wuryandari, G., 2008. Politik luar negeri
Indonesia di tengah pusaran domestik.
. In: Yogyakarta: Pustaka Pelajar, p.
115.

Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |111

Anda mungkin juga menyukai