Abstract
This study aims to determine the factors of the birth of Indonesia's free and active foreign policy,
the conditions of foreign policy during the late Old Order and the Beginning of the New Order,
and the implementation of the Indonesian foreign policy in the early New Order. This research
uses historical research methods which consist of, heuristics (looking for and gathering sources),
source criticism (internal and external criticism), interpretation (source interpretation) and
historiography (historical writing). The method of data collection is done by conducting library
research consisting of collecting sources of books, archives and related literature. The results
showed that the factor of the birth of Indonesia's active free foreign policy was because of the
ideological conflict between the two large blocks so that Indonesia was looking for a middle ground
to be impartial, domestic conditions also greatly affected due to uncontrolled inflation and the need
for foreign assistance, then conditions foreign policy in the Old Order encountered several
problems due to confrontation and the departure of Indonesia from the United Nations, while the
foreign political conditions during the New Order were antithetical to the Old Order foreign policy.
The implementation of the New Order's early foreign policy in the direction of political policy
established good relations with the west with the existence of IGGI and Indonesia having good
neighbor relations with the Southeast Asian region with ASEAN and stopping confrontations and
in the early New Order foreign policy the military played an active role in outside politics country.
Keywords: New Order, Politics and Indonesia
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Juli 2018, 100-111 |100
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |101
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |102
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
yang teruji. Oleh karena itu, data-data yang adalah politik luar negeri pada masa
diperoleh melalui tahapan heuristik terlebih pemerintahan Presiden Soeharto.
dahulu harus dikritik atau disaring sehingga Selanjutnya adapun buku-buku yang
diperoleh fakta-fakta yang seobjektif yang penulis anggap memiliki keterkaitan
mungkin. Kritik tersebut berupa kritik dengan penulisan yakni, Michael Leifer
tentang otentitasnya (kritik ekstern) maupun dengan buku berjudul “Politik Luar negeri
kredibilitas isinya (kritik intern) dilakukan indonesia” dalam buku ini membahas
ketika dan sesudah pengumpulan data perkembanagan politik luar negeri
berlangsung. indonesia dari Pemerintahan Soekarno
3. Interpretasi sampai Pemerintahan Soeharto ,mulai dari
Interpretasi adalah proses pemaknaan masa Demokrasi iberal, Demokrasi
fakta sejarah. Dalam interpretasi, terdapat Terpimpin sampai pada masa Orde Baru
dua poin penting yaitu sintesis (menyatukan) dan membahas faktor faktor yang
dan analisis (menguraikan). Fakta-fakta mendomisasi politik luar negeri indonesia
sejarah dapat diuraikan dan disatukan (Leifer, 1986) sedangkan dalam penelitian
sehingga mempunyai makna yang berkaitan ini penulis memfokuskan penelitian pada
satu dengan yang lainnya. politik luar negeri periode awal
4. Historiografi Pemerintahan Soeharto. Kemudian Leo
Tahap Keempat ini adalah tahap Suryadinata dengan buku yang berjudul
terakhir metode sejarah setelah sumber “Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah
dikumpulkan kemudian dikritik (seleksi) Soeharto” dalam buku ini banyak
menjadi data dan kemudian dimaknai membahas politik luar negeri indonesia
menjadi fakta, langkah terakhir adalah pada masa orde baru mulai dari munculnya
menyusun semuanya semuaanya menjadi militer dan membahas hubungan hubungan
satu tulisan utuh berbentuk narasi indonesia dengan Negara Negara tetangga
kronologis. dan Negara Negara adikuasa pada masa
C. Tinjauan Penelitian Sebelumnya pemerintahan Orde Baru tapi tidak
Pada dasarnya, penelitian tentang membahas secara spesisifik dampak politik
poltik luar negeri sudah ada beberapa orang luar negeri Orde Baru.
yang menelitinya, baik berupa karya dalam Selanjutnya Jurnal yang membahas
bentuk artikel maupun media massa dan Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar
media sosial. Negeri Indonesia: Perspektif Teori Peran
Adapun sumber dan referensi yang oleh Agus Haryono, dalam jurnal ini banyak
ditemukan terkait tentang politik luar negeri membahas tentang prinsip-prinsip bebas
yaitu skripsi yang ditulis oleh Sulfachriadi aktif dalam hubungan luar negeri Indonesia
tahun 2016 dengan judul Politik Luar Negeri baik pada masa pemerintahan Soekarno
Pada Masa Pemerintahan Soekarno 1949- sampai pada masa pemerintahan Susilo
1966. Dalam pembahasan skripsi ini, Bambang Yudiyono. (Haryanto, 2014)
pembahasan ini memfokuskan tentang D. Hasil dan Pembahasan
politik luar negeri pada masa pemerintahan 1. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia
presiden Soekarno. Pada masa Pada Masa Akhir Orde Lama Dan
pemerintahan Soekarno, politik luar negeri Masa Awal Orde Baru
indonesia yang bebas aktif telah a. Kondisi Politik Luar Negeri Akhir
memberikan dampak baik bagi Indonesia Orde Lama
dan dunia pada umumnya, yakni Era orde lama merupakan era yang
diantaranya keadaan politik dalam negeri, identik dengan kepemimpinan soekarno
hubungan dengan blok barat dan blok timur menjadi presiden Republik Indonesia yang
serta menjadi pelopor lahirnya gerakan non pertama, politik luar negeri indonesia pada
blok (Sulfachriadi, 2016). Adapun masa pemerintahan soeharto di arahkan
pembahasan yang akan dikaji oleh penulis untuk mempromosikan Indonesia ke dunia
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |103
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |104
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Indonesia, dimana pada waktu itu terjadi Terkait dengan tidak stabilnya
demonstrasi berujung pada pembakaran keamanan nasional pada waktu
gedung kedutaan Inggris dan Malaya di itu,kemudian soeharto yang telah
Indonesia. Terkait dengan adanya reaksi berpangkat panglima AD pada waktu itu
dari masyarakat Indonsia tersebut, maka mendesak Presiden Soekarno agar segera
Masyarakat Malaysia pun melakukan aksi mengeluarkan surat perintah untuk untuk
demonstrasi dan pengerusakan terhadap menjaga keamanan jalannya pemerintahan.
Kedutaan Besar Republik Indonesia yang Akhirnya presiden Soekarno
berada di sana, dengan merobek-robek foto Mengeluarkan surat perintah tertanggal 11
Presiden Soekarno dan membawa lambang maret 1966 kepada Soeharto. Sehubungan
garuda, kemudian memaksa Tengku Abdul dengan dikeluarkannya surat tersebut
Rahman untuk menginjak-injaknya. Hal berdampak pada makin melemahnya
yang dilakukan oleh Tengku Abdul pengaruh kepemimpinan Soekarno di
Rahman pada waktu itu membuat Presiden dalam negeri. Dimana hal sebaliknya terjadi
Indoenesia marah dan mengeluarkan pada Soeharto, berkat adanya surat
gerakan yang dikenal dengan nama perintah tersebut telah menguatkan
“Ganyang Malaysia”. posisinya didalam negeri.
Konfrontsi fisik oleh kedua negara tidak Sehubungan dengan melemahnya
bisa terhindarkan lagi. Pemerintah pengaruh kepemimpinan Presiden
Indonesia pada waktu itu dalam sebuah Soekarno di dalam negeri dimanfaatkan
rapat pada tanggal 3 Mei 1964 oleh tun Abdul Razak selaku menteri luar
mengumumkan sebuah perintah yang negeri Malaysia untuk memperbaiki
dikenal dengan nama Dwi Komando Rakya hubungan Indonesia dengan Malaysia yang
(Dwikora). telah rusak. Maka pada tanggal 27 Mei
Terkait dengan meningkatnya 1996 Soeharto dan pemimpin Malaysia
ketegangan kedua negara tersebut membuat yakni Tengku Abdul Rahman mengadakan
PBB turun tangan untuk meredam pertemuan di Jakarta. Dimana pertemuan
ketegangan kedua negara tersebut. Adapun tersebuat di lanjutkan pada tanggal 29 Mei
hal yang dilakukan PBB pada waktu itu – 1 Juni 1996 di Bangkok pada saat itu
yakni mendesak kepada kedua negara Indonesia di wakili oleh Mentri Luar
untuk menyelesaikan konfliknya dalam Negeri Adam Malik sedangkan Malysia di
meja perundingan. Perundingan pertama di wakili oleh Menteri Luar Negeri Tun Abdul
lakukan di Bangkok Thailand tapi tidak razak yang telah menghasilkan persetujuan
menemui kata damai karna usul yang yang di kenal dengan “Persetujuan
dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia di Bangkok”. (Sudarmono, 1989) Adapun
tolak ,selanjutnya perundingan kedua di hasil dari pertemuan tersebut adalah:
adakan di Tokyo Jepang namun masih saja a. Kepada rakyat sebah dan serawak
mengalami kegagalan. diberi kesempatan menegaskan lagi
Pada perkembanmagannya kondisi keputusan yang mereka ambil
dalam negeri Indonesia mengalami mengenai kedudukan mereka dalam
kekacauan dan memberi dampak terhadap massyarakat Malaysia
penyelesaian konflik antara Indonesia dan b. Kedua pemerintah menyetujui
Malaysia. Hal ini dikarenakan pasca pemulihan hubungan diplomatik.
terjadinya pemberontakan yang di lakukan c. Menghentikan tindakan tindakan
oleh PKI beserta pengikutnya membuat permusuhan.
keamanan nasional menjadi terganggu Maka dari pada itu pada tanggal 11
karna pada waktu itu terjadi demonstrsi- Agustus 1966 hasil pertemuan tersebut di
demonstrasi yang menuntut tiga tuntutan tandatangani. Maka dengan ini konflik
kepada pemimpin Indonesia yang dikenal antara Indonesia dan Malaysia telah
dengan TRITURA. berakhir.
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |105
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |106
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Maret 1965 di Bnadung, suatu rancangan Baru merupakan era yang identik dengan
resolusi yang di sponsori oleh Indonesia dengan kepemimpinan Soeharto.
dan Republik Rakyat Cina untuk menolak Salah satu kondisi yang memberi
keberadaan Malaysia tidak mendapat kemudahan Soeharto mengembang
dukungan. Walaupun dalam ajakan itu kekuatan politiknya muncul ketika ia
Presiden Soekarno mengatakan bahwa kita berhasil mempengaruhi Presiden Soekarno
sekarang sedang menyerang kubu terakhir supaya memberi wewenang kepada untuk
Imprealisme. Pada akhirnya salah satu dari memulihkan keamanan dan ketertiban
hasil konfrensi tersebut menemui setelah peristiwa gerkan 30 September.
penentangan terhadap usaha-usaha Presiden Soekarno akhirnya mengangkatnya
pembuatan senjata nuklir. menjadi panglima dari suatu unit yang di
Kemudian pada peristiwa peringatan bentuk khusus untuk untuk permasalahan
satu dasawarsa Konfrensi Asia Afrika yang gerakan 30 September, yaitu Komandan
di selenggarakan pada bulan april 1965 di Operasi Keamanan dan Ketertiban pada
Jakarta terlihat pula ketidak sediaan negara- tanggal 2 Oktober 1965. Lahirnya Orde
negara lain untuk bekerja sama dengan Baru ditandai dengan dikeluarkannnya surat
Indonesia. Dari 60 negara yang di undang perintah pada tanggal 11 maret tahun 1966
hanya 36 negara yang bersedia hadir. Tahun 1966 merupakan masa transisi
Menurut Leifer para delegasi yang hadir Orde Baru dari Orde Lama dan di tandai
dalam peringatan satu dasawarsa Konfrensi dengan dengan terjadinya pergeseran pusat
Asia Afrika telah menolak anggapan bahwa perhatian utama pemerintah yang terfokus
Malaysia merupakan manifestasi dari dari masalah pembangunan bangsa ke
neokolonialisme. Indonesia yang mampu masalah pembangunan ekonomi yang sangat
mengisolasi Malaysia secara internal tetapi serius.
justru indonesia sendirlah yang terisolasi di Masa Orde Baru terjadi perubahan pola
dunia internasional hubungan diplomatik Indonesia,karna
Dengan demikian pelaksanaan politik dimana pada masa Orde Lama terjadi
yang konfrontatif maka politik luar negeri hubungan diplomatik yang kurang baik
indonesia tidak di tujukan untuk mencari dengan beberapa negara karena karakter
kawan sebanyak-banyaknya sebaliknya pemimpin bangsa yang begitu kuat dalam
semakin memperbnyak permusuhan dan pandangan internasional.
menyebabkan hubungan yang tidak Perubahan yang terjadi pada masa Orde
harmonis dengan negara negara lain dan Baru tidak dapat dilepaskan dari pemikiran
mengisolasi diri dari dunia internasional awal yang disampaikan oleh Soeharto dalam
terutama terisolasi di bidang politik pidatonya di depan Majelis
Dengan keluarnya Indonesia dari PBB Permusyawaratan Rakyat Sementara pada
sasaran-sasaran yang ingin di capai oleh 1966,yang intinya ada dua hal utama yaitu
pemerintah Orde Lama tidak tercapa stabilitas politik keamanan dan
karena dengan keluarnya Indonesia dari pembangunan ekonomi. (Wuryandari,
PBB, Indonesia kehilangan satu forum 2008)
organisasi organisasi Internasional Persoalan yang di hadapi pada masa
b. Kondisi Politik Luar Negeri Indonesia awal Orde Baru adalah bagaimana
Masa Awal Orde Baru mengatasi warisan era Orde Lama di mana
Pergantian kepemimpinan dari Orde pada masa Orde Lama melakukan
Lama ke Orde Baru memberikan dinamika konfrontasi dengan Malaysia , hubungan
tesendiri pada sistem politik dan proses kurang baik degan negara negara adikuasa
pengambilan keputusan karna perbedaan seperti Amerika Serikat dan keluar dari
keyakinan. Pergantian rezim senantiasa di PBB, belum lagi masalah ekonomi yang di
ikuti oleh perubahan kebijakan. Era Orde wariskan oleh Orde lama terutama Inflasi
yang tinggi melebihi 500 persen pada tahun
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |107
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
1965 dengan harga beras yang meningkat merupakan salah satun penyumbang penting
sebnyak 900 persen belum lagi warisan dalam bidang ekonomi Indonesia. (Malik.,
hutang yang mencapai jumlah kira kira 2,400 2987)
juta dolar Amerika serikat. Alasan pembekuan hubungan dengan
Pada masa Orde Baru melakukan Republik Rakyat China karna Pemerintah
usaha normalisasi hubungan dengan Orde Baru menganggap bahwa Republik
Malaysia dengan melakukan perundingan di Rakyat Cina terlibat dalam Gerakan 30
bangkok pada tanggal 29 mei – 1 juni 1966, September. Pemerintah indonesia juga
setelah kedua belah pihak menyetujui hasil menganggap bahwa Republik Rakyat Cina
perundingan bangkok kemudian di sebagai ancaman keamanan nasional.
resmikan normalisasi antara kedua negara Pembekuan hubungan diplomatik juga
yang di tandatangani pada tanggal 11 agustus merupakan kepentingan nasinal untuk
1966 di Jakarta. Hal ini dilakulkan untuk menarik perhatian negara-negara barat
menjaga prinsip hidup bertetangga yang baik dengan membangun citra sebagai negara
dan prinsip non agresi sesuai dengan prinsip yang anti komunis, sehingga Indonesia
bebas aktif selain dari pada itu hal ekonomi berharap mendapat bantuan dan pinjaman
juga memnjadi pertimbangan karena apabila luar negeri dari negara-negara barat dan
politik konfrontasi berlarut larut akan untuk menghindari potensi Indonesia jatuh
menelan biaya yang besar padahal kondisi ke tangan komunis
perekonomian indonesia sedang melemah. Sebelum terjadi pembekuan hubungan
Selanjutnya pada tanggal 28 September diplomatik dengan Republik Rakyat China.
1966 Indonesia kembali menjadi anggota Republik Rakya China menolak tuduhan
PBB. Masuknya indonesia sebagai anggota keterlibatan atas gerakan 30 september
PBB berlangsung lancar tanpa melalui bahkan mengambil sikap yang sangat keras
prosedur yang sulit,karna di dalam piagam atas tuduhan pemerintah Orde Baru, mulai
PBB tidak dicantumkan suatu peraturan dari menyebut Orde Baru sebagai antek
tidak mem perkenangkan atau melarang barat sampai menghentikan bantuan
pengunduran diri suatu negara dari ekonomi kepada Indonesaia. Sikap keras
organisasi tersebut. Hal ini dilakukan dari China memunculkan protes dan
sebagai upaya menjalin hubungan sentimen negatif dari sebagian masyarakat
internasional sehingga terwujudnya Indonesia sehingga menyebabkan
normalisasi antar bangsa, sekaligus penyerangan terhadap kantor kantor
mengharapkan dmendapatkan suatu Konsulat China dan penyerbuan dan
keuntungan bagi tercapainya pembangunan pengrusakan terhadap gedung Kedutaan
di Indonesia untuk pemulihan Besar China di Jakarta pada 24 Maret 1966.
perekonomian dan hubungan internasional (Fauzi, 2014)
Setelah normalisasi hubungan dengan Semakin membengkaknya hutang
malaysia menjadi pendorong pulihnya negara terhadap dewan penyantun,
hubungan Indonesia dengan negara-negara menyebabkan semakin tergantungya
Blok Barat terutama dengan Inggris dan Indonesia pada negara penyantun.
Amerika Serikat, dengan negara-negara Ketergantungan ini memberikan efek yang
kelompok Asia-Afrika dan Non Blok dijalin sangat riskan terhadap perekonomian Orde
kembali persahabatn yang lebih erat. Hal ini Baru, kondisi yang demikian mau tidak mau
membuat mengalirlah bantuan maupun negara harus mengeluarkan kebijakan
kerja sama di bidang ekonomi dari ekonomi untuk menutupi utang-utang
beberapa negara blok Barat seperti Amerika Indonesia. Salah satu kebijakan yang di
Serikat. Adam Malik menerangkan, bahwa keluarkan oleh pemerintah Orde Baru
hubungan Indonesia dengan Amerika adalah Undang Undang Penanaman Modal
Serikat pada pemerintahan Orde Baru Asing.
memang sangat baik dan negara ini
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |108
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |109
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
yang non dan anti komunis. Usaha- kawasan Asia Tenggara bersama dengan
usaha untuk mengakhiri konfrontasi Thailand, Filiphina, Singapura, dan
dengan Malaysia dan pembekuan Malaysia membentuk kerjasama regional
hubungan diplomatik dengan RRC dengan nama ASEAN yang didirikan pada
merupakan indikasi perbaikan citra tanggal 8 agustus 1967, selanjutnya pada
tersebut. masa Orde Baru Militer berperan aktif
b. Yang dilakukan indonesia untuk dalam politik luar negeri indonesia karna
menciptakan lingkungan regional yang adanya Dwifungsi ABRI sehingga militer
kondusif adalah dengan melibatkan diri dapat terlibat dalam penyususnan dan
dalam pembentukan wadah kerjasama perumusan agenda politik luar negeri
regional antara negara-negara Asia Indonesia
Tenggara. Kerjasama regional tersebut
terwujud dalam institusi ASEAN . DAFTAR PUSTAKA
dalam ASEAN indonesia lebih
mengutamakan adanya kerangka Agung, M. H. &. A. A. G., 1987. Surat
interaksi yang di akui bersama. Menyurat Hatta Dan Anak Agung Gde:
(Prodjodikoro, 1985) Menjunjung Tinggi Keagungan
Setelah melakukan beberapa upaya Demokrasi Dan Mengutuk kezaliman
seperti menghentikan konfrontasi, masuk diktator. Jakarta:
kembali ke PBB dan beberapa kebijakan Fauzi, N. A., 2014. Politik Luar negeri
lainnya hal ini membuat citra Indonesia di Indonesia dan Malaysia Terhadap
bawa kepemimpinan Orde Baru mulai China di Era Perang Dingin.. Jurnal
membaik di dunia internasional. INSIGNIA., Volume 1, p. 20.
E. Kesimpulan Fernandes, F. S., 1988. Hubungan
Kondisi politik luar negeri Indonesia Internasional Dan Peranan Bangsa
pada masa akhir Orde Lama menemui Indonesia. Jakarta: Dekdikbud, Dirjen
beberapa masalah karna pemerintah orde Dikti..
lama melakukan konfrontasi dan keluarya Haryanto, A., 2014. Prinsip Bebas Aktif
Indonesia dari PBB karna faktor anti Dalam Kebijakan Luar Negeri
imfrealisme pemerintahan Orde Lama yang Indonesia: Perspektif Teori Peran.
menentang penindasan bangsa atas bangsa Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi.,
lain. Hal ini membuat Indonesia pada masa Volume IV.
pemerintahan Orde Lama semakin dijauhi Leifer, M., 1986. Politik Luar Negeri
di dunia internasional dan Kondisi Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia.
pada Masa awal Orde Baru melakukan Majid, A. H. d. M. s., 2011. Pengantar Ilmu
usaha normalisasi hubungan dengan Sejarah. UjungPandang: Ombak.
Malaysia, masuk kembali menjadi anggota Malik., A., 2987. Sepuluh Tahun Politik
PBB, membekukan hubungan diplomatik Luar Negeri Orde Baru . In: Jakarta:
dengan negara-negara Komunis, membuat Yayasan Idayu, p. 26.
kebijakan penanaman Modal asing melalui Najering, R., 2018. Optimisme Ekonomi
Undang-Undang Penanaman Modal Asing Nelayan di Tengah Pergolakan Politik
dan ikut membentuk kerjasama regional. Sulawesi Selatan 1954-1965. Jurnal
Pelaksanan politik luar negeri Kajian Sosial dan Budaya: Tebar
Indonesia pada masa periode awal Science 2, 38–50.
pemerintahan Orde Baru lebih diarahkan Najering, R., Ridha, M.R., 2018. Orang
negara-negara barat seperi Amerika Serikat Bugis dalam Silang Budaya Bahari di
terbukti dengan adanya IGGI yang menjadi Pelabuhan Sunda Kelapa. Jurnal Kajian
pendonor bantuan luar negeri untuk Sosial dan Budaya: Tebar Science 2,
Indonesia. Kemudian selanjutnya untuk 25–37.
menjalin hubungan bertetangga yang baik di
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |110
JURNAL PATTINGALLOANG
©Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan, Vol 5 No.1 Januari 2018, 100-111 |111