Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Nanda Putri

Kelas : 3B Ilmu Pemerintahan


NIM : 6670190120
UTS Kekuatan Politik Indonesia

1. A. Cara mengidentifikasi kekuatan politik yang ada di suatu negara yaitu :


 Dengan menentukan permasalahan politik yang terjadi di negara tersebut
beserta kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan para politisi-politisi
nya.
 Mengidentifikasi system politik yang ada pada negara tersebut. Selanjutnya
kita akan mengetahui partai politik yang berlandaskan asas tertentu lah yang
memiliki kekuatan politik pada suatu negara.
 Mengidentifikasi kemampuan suatu negara dalam mewujudkan kesejahteraan
rakyatnya.
B. Cara suatu pihak untuk mendapatkan legitimasi kekuatan politik yaitu:
 Simbolik dengan cara menumbuhkan kepercayaan terhadap masyarakat dalam
bentuk simbol-simbol seperti kepribadian yang baik, menjunjung tinggi nilai-
nilai budaya dan tradisi. Contoh penerapannya : ketika melakukan kampanye
menjelang pemilihan umum, sepasang kandidat melakukan belusukan ke
daerah terpencil untuk menunjukan kepribadian baik dan cinta rakyat.
 Prosedural dengan cara menjanjikan, memberikan dan mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Contoh penerapannya adalah dengan memberikan
fasilitas pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat, kesempatan kerja
diperluas, memberikan usaha-usaha yang dapat menjamin kebutuhan dasar
masyarakat dan menjamin tersedianya kebutuhan pangan yang dibutuhkan
masyarakat.
 Materiil dengan cara memperoleh legitimasi melalui prosedur khusus sesuai
dengan konstitusi negara. Contoh penerapannya adalah pada saat
penyelenggaraan pemilu.
2. Perkembangan partai politik di Indonesia dari periode awal pembentukan masa
yang akan datang :
 Masa penjajahan Belanda :
Pada masa ini, partai politik di Indonesia masih bertujuan sosial seperti Budi
Utomo dan Muhammadiyah. Partai politik yang berazas kan politik agama antara
lain yaitu sarekat islam, PNI, dan partai katolik. Kehadiran partai politik pada
periode ini merupakan permulaan dari percobaan untuk menumbuhkan kesadaran
nasional untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
 Masa pendudukan Jepang :
Pada masa ini, semua urusan partai politik dilarang dilakukan. Hanya partai
yang bergolongan islam saja yang diberi kebebasan untuk membentuk partai yaitu
masyumi, yang dimana partai ini lebih banyak bergerak dibidang sosial.
 Masa kemerdekaan (1945) :
Setelah proklamasi, partai politik diberi kebebasan untuk terbentuk dan
melaksanakan urusan-urusan politik sehingga munculah partai politik di
Indonesia. Pada pemilu tahun 1955 muncul partai politik diantaranya adalah
Masyumi, PNI, NU, dan PKI.
 Potret partai politik masa kini :
Pada masa inilah partai politik masih bermunculan dan saat ini parpol di
Indonesia telah mencapai puluhan partai. Namun, semua dari partai tersebut
masih mencari jati dirinya berazaskan apakah partai-partai baru tersebut. Sebagai
contoh, PDIP sebagai partai besar pun masih membutuhkan sosok Megawati
untuk mendapatkan suara dukungan dari rakyat. Saat ini kekacauan partai banyak
sekali terjadi, partai seolah hanya bekerja ketika menjelang pemilu untuk
mendapat simpati rakyat, ketika pemilu tidak dilaksanakan maka partai-partai ini
kembali “tidur”, bahkan cabang-cabang kantor mereka pun tutup.

3. A. Perubahan peran politik militer di era orde baru ke era de-militerisasi pada
masa pasca reformasi :
 Pada masa orde baru, stuktur territorial dipolitisir oleh penguasa untuk
menghadapi para penentangnya. Dimana TNI digunakan untuk melakukan
tindakan represif terhadap elemen-elemen masyarakat yang dianggap
bertentangan dengan pemerintah.
 Sedangkan pada masa demiliterisasi pasca reformasi, militer seolah berhenti
sebagian dalam menjalankan tugasnya mengamankan territorial negara. Militer
pada masa ini lebih berusaha untuk menguasai politik dan berusaha untuk
menyatukan elit politik dengan militer.

B. Pola hubungan sipil militer di indonesia saat ini militer turun tahta dan
mengabdikan diri sepenuhnya dengan profesionalisme militer. Seperti kita
ketahui saat ini pemilu diwarnai dengan kandidat yang berasal dari kalangan
militer. Dalam menjalankan fungsi demokrasi indonesia, militer pun turut serta
dalam melancarkan aksi demokrasi. Hubungan bisnis militer adalah saat ini
militer telah mendirikan koperasi militer yang dapat digunakan oleh masyarakat
sipil untuk menjadi anggota koperasi agar dapat digunakan dalam
mensejahterakan masyarakat sipil.

4. A. New Social Movement atau gerakan sosial baru adalah pendekatan secara teoritis
yang berguna untuk menjelaskan perubahan karakter yang ada di gerakan sosial dan
menekankan pada ciri khas gerakan sosial dalam perkembangan masyarakat industri.
Jika dilihat dari segi pengorganisasian, gerakan sosial baru lebih diluar politik normal
dan memobilisasi opini publik sebagai nilai tawar politik.
B. Masyarakat sipil bisa mendapatkan kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan
pemerintah dengan menyadarkan bahwasanya kekuatan tertinggi adalah ditangan
rakyat. Maka perlu gerakan dari aktivis dan strategi yang dijalankan oleh masyarakat
yang dapat menyadarkan pemerintah bahwa kekuatan sipil sangat mempengaruhi
jalan nya pemerintahan. Strategi yang bisa dilakukan agar masyarakat sipil
mendapatkan kekuatan yaitu dengan membentuk kelompok organisasi masyarakat
yang berupaya untuk memberi pernyataan bahwa kekuatan sipil harus dimiliki oleh
suatu negara, karena negara tanpa sipil bukan lah sebuah negara.

5. A. Pelaku usaha biasanya muncul didasari karena adanya kekayaan yang dimiliki
seseorang dalam membangun suatu usaha. Pelaku usaha ini tentunya bertekad untuk
mempertahankan kekayaan bahkan menambah kekayaan mereka dengan masuk ke
ranah politik dan menjabat sebagai yang berwenang yang dapat mempengaruhi
kebijakan usaha. Dari kebijakan tersebut mereka dapat mempertahankan kekayaan
dan usaha mereka atas dasar kedudukan mereka sebagai pejabat negara. Pejabat
negara tentunya memiliki pihak dalam yang tentunya diinginkan untuk masuk
kedalam politik seperti keluarga/kerabat. Maka mereka akan memilih actor politik nya
sendiri untuk dijadikan seseorang yang berkuasa juga. Contoh : seorang presiden
mengusung anaknya untuk mencalonkan diri sebagai walikota tanpa didasari
pengetahuan dan jiwa kepemimpinan yang baik. Presiden tersebut berasal dari
kalangan elit ekonomi/pelaku usaha. Maka rencana orang tersebut dalam
mempertahankan kekayaan nya akan semakin baik.
B. Dampak positif : Kebijakan yang dikeluarkan dapat mempermudah dan menambah
keinginan untuk memiliki usaha. Jika kebijakan yang dimaksud memiliki tujuan yang
benar.
Dampak negatif : Kebijakan yang diberikan oleh pemangku kebijakan lebih
menguntungkan elit pengusaha dan dapat berpotensi merugikan sebagian besar rakyat.

6. A. Hubungan antara birokrasi dengan dinamika kekuasaan yaitu birokrasi digunakan


sebagai unsur bagi perkembangan organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan
untuk mencapai tujuan tersebut biasanya diperlukan dukungan dari dinamika
kekuasaan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Contoh penerapannya : untuk menjabat
menjadi seorang penguasa maka dibutuhkan dorongan dari pengusung dimana sebagai
calon yang menjabat tentu harus diseleksi dari segi kemampuan kompetensinya, lalu
dari segi keprofesionalan dan lain lain.
B. Pada masa itu Soeharto diusung oleh partai Golkar dimana saat itu partai politik
hanya ada 3 partai. Dimana kebijakan Soeharto hanya mengizinkan untuk 3 partai
yang boleh masuk kedalam ranah politik untuk menghindari kekacauan politik yang
terjadi seperti saat ini. Soeharto saat itu diusung oleh partai Golkar yang dimana partai
tersebut adalah partai yang menjadi pilihan rakyat sehingga ketua legislative dan
eksekutifnya adalah pihak dari partai Golkar. Posisi politik Soeharto sangat jauh
memimpin dikarenakan ketua DPR adalah pihak Golkar sehingga Soeharto selalu
mengunggulkan pemilihan sebagai Presiden selama 32 tahun.

Anda mungkin juga menyukai