c. Utang pajak
1. pajak penjualan : merupakan pajak penjualan / pajak pertambahan nilai ( PPN) yang
dikenakan atas barang - barang yang dijual perusahaan , perusahaan yang dikenai pajak
pertambahan nilai ( PPN ) akan membebankan PPN ini kepada pembeli dengan
menambahkan PPN harga jual dan PPN yang diterima dicatat sebagai utang sampai saat
penyetoran ke kas Negara .
Contoh: tgl 1 mei 2017 perusahaan menjual BD tunai Rp 5.000.000,00 dengan PPN 10 %
Kas Rp 5500.000,00
Penjualan RP 5.000.000,00
2. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan pada penghasilan yang
diperoleh oleh wajib pajak badan dengan tarif tertentu pada ahkir periode fiscal. Jika pada
ahkir periode tidak segera disetor kekas Negara maka akan menjadi pajak terutang yang
akan dilaporkan pada laporan keuangan.
e. Utang deviden : Jumlah yang terutang oleh perseroan kepada para pemegang sahamnya
sebagai hasil dari diotorisasikannya pembagian deviden oleh Rapat umum pemegang
saham ( RUPS ).
Dalam proses pembagian deviden terdapat 3 tanggal yang berpengaruh terhadap
pencatatan akuntansi:
1. Tanggal pengumuman / tgl disahkannya dan diumumkan pembagian deviden
2. Tgl pendaftaran saham bagi pemegang saham
3. Tgl pembayaran deviden oleh perusahaan kepada pemegang saham
Contoh :
Pada tgl 31 desember 2011 RUPS suatu perusahaan mengumumkan pembagian deviden kas
sebesar Rp 50.000.000,00. diumumkan juga bahwa pencatatan saham dilakukan tgl 10
januari 2012 sedangkan deviden tsb dibayar tgl 1 pebruari 2012
a. Pada tgl pengumuman . pada tgl ini mulai timbul utang deviden karena perusahaan
mengakui akan membayar deviden dimasa yang akan datang . jurnalnya
31 /12 2011 laba ditahan Rp 50.000.000,00
Utang deviden Rp 50.000.000,00
b. Pada tanggal pencatatan
10/1 2012 perusahaan tidak melakukan penjurnalan karena pada tgl ini perusahaan
hanya melakukan pendaftaran saham –saham oleh pemegangnya yang akan digunakan
sebagai pembayaran devidennya
c. Pada tgl pembayaran
Pada tgl ini perusahaan melakukan pembayaran deviden terutang sesuai dengan jumlah
saham yang tercatat sebelumnya.
Jurnalnya :
1/12 2012 Utang deviden Rp 50.000.000,00
Kas Rp 50.000.000,00
f. Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode sekarang/ utang jangka
panjang jatuh tempo ( current maturities of long term debt )
Utang ini timbul karena terdapat utang jangka panjang perusahaan yang akan jatuh tempo
periode sekarang / akan segera jatuh tempo. Contoh bagian dari obligasi /wesel bayar
jangka panjang dan utang jangka panjang lain yang jatuh tempo dalam tahun ini / tahun
pelaporan
Contoh :
Misalnya perusahaan memiliki utang bank sebesar Rp 5.000.000 jatuh tempo bulan maret
2016 maka saat perusahaan menyusun laporan keuangan 31 desember 2015 maka
perusahaan harus mencantumkan utang bank ini dalam kelompok kewajiban / utang lancar
karena akan jatuh tempo kurang 1 tahun .