Anda di halaman 1dari 4

Utang jangka pendek /Utang lancar

A. Karakteristik dan jenis utang lancar


Secara umum , utang adalah kewajiban membayar suatu badan atau perusahaan kepada pihak
lain yang disebabkannadanya transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit.
Dalam akuntansi utang didefinikan : pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang
yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer
aktiva/ menyediakan jasa pada badan usaha lain dimasa yang akan datang sebagai akibat
transaksi dimasa lalu.
Kewajiban dikelompokan menjadi dua :
a. Utang jangka pendek
b. Utang jangka panjang
1. Karakteristik utang lancar /utang jangka pendek
Berdasarkan pengertian utang lancar , maka memiliki tiga karakteristik :
a) Kewajiban / utang terjadi akibat dari transaksi yang telah terjadi
b) Kewajiban / utang ini sifatnya tidak bisa dihindari
c) Kewajiban / utang ini memerlukan penyelesaian / pembayaran di masa yang akan
datang dengan menggunakan kas ,barang atau jasa
2. Jenis- jenis utang lancar
Yang termasuk utang lancar yaitu :
a. Utang dagang ( account payable )
Yaitu utang yang timbul akibat adanya transaksi pembelian barang atau jasa secara
kredit yang tidak disertai perjanjian tertulis.Sedangkan pembelian kredit adalah
pembelian yang mempunyai kesenjangan waktu antara penerimaan barang atau jasa
dan dimana penerimaan barang atau jasa mendahului pembayarannya .
b. Utang wesel ( notes payable )
yaitu janji tertuli untuk membayar kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang
ditetapkan . jika dilihat dari sisi perusahaan yang berhutang janji tertulis ini disebut
wesel bayar / utang wesel, dari yang berpiutang disebut wesel tagih / piutang wesel.
Apaapabila kurang dari satu tahun dikelompokkan sebagai utang lancar. Ada dua jenis
wesel yaitu wesel berbunga dan tidak berbunga . wesel berbunga pemegang wesel bayar
akan dikenai bunga sebesar yang tercantum dalam wesel , untuk wesel tidak berbunga
pemegang wesel bayar tidak akan dikenai bunga.
c. Utang penghasilan ( Unearned revenue )
Yaitu pendapatan yang belum menjadi haknya , tetapi uangnya sudah
diterima .perusahaan kadang-kadangmenerima uang muka lebih dulu atas penjualan
barang dagangan atau penyerahan jasa kepada pembeli atau pelanggan .uang muka
yang diterima perusahaan tersebut adalah pendapatan diterima dimuka / utang
d. Utang beban ( accrued expense )
Yaitu utang karena perusahaan sudah menerima manfaat , tetapi perusahaan belum
membayar . misalnya utang listrik dan telepon dll
e. Utang jangka panjang jatuh tempo ( Current maturities of long term debt )
Yaitu utang yang timbul karena terdapat utang jangka panjang yang akan jatuh tempo
pada periode yang bersangkutan yaitu obligasi,wesel bayar jangka panjang dan utang
jangka panjang lain yang jatuh tempo dalam tahun pelaporan .
f. Utang deviden
Yaitu bagian laba para pemegang saham sebagai hasil dari diotorisasikan pembagian
dividen oleh rapat umum pemegang saham
g. Utang pajak
Yaitu semua jenis pajak yang dipungut selama bulan takwim dan beban dan beban pajak
ahkir tahun yang kurang bayar. Yang termasuk utang pajak adalah :
1) Pajak pertambahan nilai ( PPN Keluaran )
2) Pajak penghasilan ( PPh )
3) Pajak penghasilan pasal 2
B. Pengukuran dan pencatatan utang lancar
1. Pengukuran utang lancar
Dalam transaksi jual beli secara kredit biasanya akan diikuti oleh suatu perjanjian ,salah
satunya mengenai syarat pembayaran. Syarat pembayaran adalah salah satu perjanjian
yang erat hubungannya dengan pemberian potongan ,jangka waktu pembayaran, dan
besarnya potongan yang akan diberikan . Dengan adanya syarat dalam penjualan
kredit ,biasanya perusahaan yang memiliki utang akan memanfaatkan syarat tersebut
karena perusahaan akan membayar lebih rendah selama peroode potongan
tersebut .berikut syarat pembayaran yang umumnya terjadi dalam transaksi jual beli secara
kredit
Syarat –syarat pembayaran jual beli secara kredit
- n/30 harga paktur harus dilunasi paling lambat 30 hari setelah terjadinyapenyerahan
barang
- 2/10’ n/30 yaitu apabila membayar dalam waktu 10 hari /kurang 10 hari setelah tanggal
transaksi maka akan mendapat potongan 2%
- EOM yaitu harga faktur harus dilunasi paling lambat pada ahkir bulan
- n/10 EOM yaitu harga faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah ahkir bulan
tanpa mendapat potongan
2. Pencatatan utang lancar
Berikut adalah beberapa pencatatan utang lancar
a. Utang dagang
Cantoh :
Pada tanggal 15 Juli 2018 PD Sekar melakukan transaksi pembelian barang secara kredit
sebesar rp 150.000.000,00. Dalam pencatatan pembelian terdapat dua metode yaitu
fisik dan perpetual
1) Pencatatan menggunakan system pencatatan fisik , pencatatannya ;
15 Juli 2018 pembelian Rp 150.000.000,00
Utang dagang Rp 150.000.000,00
2) Pencatatan menggunakan system perpetual
15 juli 2018 persediaan barang Rp 150.000.000,00
Utang dagang Rp 150.000.000,00
b. Utang wesel ( Notes payable )
Utang wesel digolongkan kewajiban jangka pendek atau utang lancar apabila jangka
waktunya kurang dari satu tahun
Utang wesel yaitu kewajiban yang didukung dengan janji tertulis / promes
Bagi perusahaan yang berhutang janji tertulis disebut promes
Bagi perusahaan yang berpiutang janji tertulis disebut wesel tagih /piutang wesel
Contoh : Pada tanggaal 1 mei 2017 perusahaan membeli barang dagangan Rp
10.000.000,00 dengan menandatangani wesel 20 % per tahun dengan jangka pelunasan
wesel 3 bulan . jurnalnya :
1 Mei 2017 pembelian Rp 10.000.000,00
Wesel bayar/utang wesel Rp 10.000.000,00
1 agust 2017 wesel bayar /utang wesel Rp 10.000.000,00
Beban bunga Rp 500.000,00
Kas Rp 10.500.000,00
10.000.000x 20% X 3/12 = 500.000,00

c. Utang pajak
1. pajak penjualan : merupakan pajak penjualan / pajak pertambahan nilai ( PPN) yang
dikenakan atas barang - barang yang dijual perusahaan , perusahaan yang dikenai pajak
pertambahan nilai ( PPN ) akan membebankan PPN ini kepada pembeli dengan
menambahkan PPN harga jual dan PPN yang diterima dicatat sebagai utang sampai saat
penyetoran ke kas Negara .

Contoh: tgl 1 mei 2017 perusahaan menjual BD tunai Rp 5.000.000,00 dengan PPN 10 %

Kas Rp 5500.000,00

Penjualan RP 5.000.000,00

Utang PPN Rp 500.000,00

2. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan pada penghasilan yang
diperoleh oleh wajib pajak badan dengan tarif tertentu pada ahkir periode fiscal. Jika pada
ahkir periode tidak segera disetor kekas Negara maka akan menjadi pajak terutang yang
akan dilaporkan pada laporan keuangan.

3. Pajak penghasilan karyawan yang dipotong gaji


Pada tgl 1 januari 2017 dilakukan pembayaran gaji mingguan sebesar Rp 500.000 , pajak
penghasilan yang dipotong sebesar Rp 25.000. Jurnal yang dibuat tgl 1 januari 2017 :
Beban gaji Rp 500.000
Utang pph yang dipotong Rp 25.000
Kas Rp 475.000
d. Utang penghasilan /utang pendapatan/ pendapatan diterima dimuka
Perusahaan dagang menerima pembayaran uang muka lebih dahulu atas penyerahan
jasa kepada pembeli /pelanggannya .
Tgl 20 januari 2015 perusahaan menerima uang muka penjualan atas barang dagangan
Rp 10.000.000 . Barang dagangan akan dikirim kemudian . Jurnalnya :
Kas Rp 10.000.000
Pendapatan diterima dimuka Rp 10.000.000

e. Utang deviden : Jumlah yang terutang oleh perseroan kepada para pemegang sahamnya
sebagai hasil dari diotorisasikannya pembagian deviden oleh Rapat umum pemegang
saham ( RUPS ).
Dalam proses pembagian deviden terdapat 3 tanggal yang berpengaruh terhadap
pencatatan akuntansi:
1. Tanggal pengumuman / tgl disahkannya dan diumumkan pembagian deviden
2. Tgl pendaftaran saham bagi pemegang saham
3. Tgl pembayaran deviden oleh perusahaan kepada pemegang saham

Contoh :

Pada tgl 31 desember 2011 RUPS suatu perusahaan mengumumkan pembagian deviden kas
sebesar Rp 50.000.000,00. diumumkan juga bahwa pencatatan saham dilakukan tgl 10
januari 2012 sedangkan deviden tsb dibayar tgl 1 pebruari 2012

a. Pada tgl pengumuman . pada tgl ini mulai timbul utang deviden karena perusahaan
mengakui akan membayar deviden dimasa yang akan datang . jurnalnya
31 /12 2011 laba ditahan Rp 50.000.000,00
Utang deviden Rp 50.000.000,00
b. Pada tanggal pencatatan
10/1 2012 perusahaan tidak melakukan penjurnalan karena pada tgl ini perusahaan
hanya melakukan pendaftaran saham –saham oleh pemegangnya yang akan digunakan
sebagai pembayaran devidennya
c. Pada tgl pembayaran
Pada tgl ini perusahaan melakukan pembayaran deviden terutang sesuai dengan jumlah
saham yang tercatat sebelumnya.
Jurnalnya :
1/12 2012 Utang deviden Rp 50.000.000,00
Kas Rp 50.000.000,00
f. Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo pada periode sekarang/ utang jangka
panjang jatuh tempo ( current maturities of long term debt )
Utang ini timbul karena terdapat utang jangka panjang perusahaan yang akan jatuh tempo
periode sekarang / akan segera jatuh tempo. Contoh bagian dari obligasi /wesel bayar
jangka panjang dan utang jangka panjang lain yang jatuh tempo dalam tahun ini / tahun
pelaporan

Contoh :
Misalnya perusahaan memiliki utang bank sebesar Rp 5.000.000 jatuh tempo bulan maret
2016 maka saat perusahaan menyusun laporan keuangan 31 desember 2015 maka
perusahaan harus mencantumkan utang bank ini dalam kelompok kewajiban / utang lancar
karena akan jatuh tempo kurang 1 tahun .

Anda mungkin juga menyukai