Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEUANGAN

PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMPEROLEH KEBUTUHAN KAS

KELOMPOK 1
Anggota :
1. Ayu Febriani(1707342012)
2. Ni Made Dita Cahyani(1807341019)
3. Kadek Yuris Ganiswari(1807341038)

PROGRAM DIPLOMA III PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
1. PIUTANG DI PAKAI SEBAGAI JAMINAN.
DEFINISI
“Piutang” berarti setiap dan semua piutang dagang dalam bentuk dan dengan nama apapun
baik yang ada sekarang maupun di kemudian hari yang timbul dari kegiatan usaha Debitur.
“Jaminan” adalah aset pihak peminjam yang dijanjikan kepada pemberi pinjaman jika
peminjam tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut. Jika peminjam gagal bayar, pihak
pemberi pinjaman dapat memiliki agunan tersebut. Dalam pemeringkatan kredit, jaminan
sering menjadi faktor penting untuk meningkatkan nilai kredit perseorangan ataupun
perusahaan.
PENGERTIAN
Piutang/Tagihan sebagai Jaminan Kredit. Piutang dimaknai sebagai hak untuk menerima
pembayaran, sedangkan Tagihan dimaknai sebagai uang dan sebagainya yang harus
ditagih.Untuk dapat dijadikan sebagai jaminan kredit, maka penyerahannya dilakukan secara
fidusia.

Menggunakan Piutang sebagai jaminan


Perusahaan yang memerlukan uang dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembag
keuangan non bank lain dengan menjaminkan piutang dagang.
Penggunaan piutang dagang sebagai jaminan biasanya dengan ketentuan jika ada yang tidak
dapat ditagih, maka peminjam berkewajiban untuk menggantinya dengan piutang dagang
lain.
Pelanggan yang piutangnya dipakai sebagai jaminan biasanya tidak diberitahu bahwa
piutangnya dijaminkan sehingga penagihan tetap dilakukan oleh perusahaan yang meminjam
uang.
Hasil tagihan dari piutang-piutang yang dijaminkan digunakan untuk melunasi pinjaman.
Biasanya jumlah piutang yang dijaminkan lebih besar daripada pinjaman yang diterima.
Apabila pinjaman sudah dilunasi kembali sedangkan masih ada piutang yang dijaminkan
maka kelebihan tersebut adalah milik peminjam.Penggunaan piutang sebagai jaminan dapat
juga dapat diberitahukan kepada debitur-debitur yang piutangnya dijaminkan dan penagihan
piutang itu dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank pemberi pinjaman.
Kelebihan jumlah piutang yang ditagih di atas jumlah pinjaman dan biaya-biaya
dikembalikan kepada peminjam.Pinjaman uang dengan jaminan piutang dikenakan biaya
administrasi, komisi dan bunga serta pinjaman yang diberikan akan lebih kecil daripada
piutang yang dijaminkan.
1
Contoh dan Pencatatan Jurnal Akuntansinya:
Misalnya PT MCC Sidoarjo pada tanggal 1 April 2015 meminjam uang ke bank A sebesar
Rp. 50.000.000 dengan jaminan berbentuk piutang dagang sebesar Rp 75.000.000.

Pinjaman ini dipungut biaya administrasi sebesar 5% dan bunga 12% setahun.
Pelanggan yang piutangnya dipakai sebagai jaminan tidak diberitahu dan penagihan tetap
dilakukakan oleh PT MCC Sidoarjo.Selama bulan April 2015 piutang yang dapat ditagih
sejumlah Rp. 30.000.000 dan pada tanggal 30 April 2015 disetor ke bank untuk melunasi
pinjaman dan bunga.Selama bulan Mei 2015 piutang yang dapat ditagih sebesar Rp
25.000.000. Sisa piutang dan bunga dilunasi pada tanggal 31 Mei 2015.

1 April 2015:
Meminjam uang Rp. 50.000.000 dikurangi biaya 5%. Piutang dijaminkan sebesar Rp
75.000.000.

2
April 2015:

Piutang yang ditagih sebesar Rp 30.000.000.

Kas Rp. 30.000.000


Piutang dijaminkan Rp. 30.000.000

30 April 2015 :

3
Mei 2015 :
Piutang yang ditagih sebesar Rp. 25.000.000

Kas Rp 25.000.000
Piutang dijaminkan Rp. 25.000.000

31 Mei 2015 :

2. Menjual Piutang (Anjak Piutang – Factoring)


Factoring atau anjak piutang merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dana.

Pengertian anjak piutang atau factoring adalah menjual piutang dagang yang dimiliki ke bank
atau lembaga-lembaga non bank.
Semua kemungkinan yang timbul terhadap piutang yang dijual misalnya potongan tunai atau
tidak dapat ditagih menjadi tanggungjawab bank atau lembaga-lembaga kredit yang membeli
piutang-piutang tersebut.

4
Biaya yang timbul dalam transaksi tersebut antara lain: service charge, yaitu biaya yang
terkait dengan fungsi pembukuan penjualan, yang besarnya tergantung persetujuan kedua
belah pihak.
Untuk piutang domestik 0,5% – 1,5% dan 1% – 2,5 % untuk internasional yang
pembayarannya dipotong dari pembayaran dimuka.

Kemudian discount charge, yaitu biaya yang terkait dengan pembayaran dimuka, yang
besarnya
tergantung negosiasi sebelum kontrak dilakukan dengan rata-rata 2% -3% diatas prime rate.
Pada waktu terjadi penjualan piutang, para pelanggan yang piutangnya dijual diberitahu
untuk melunasi ke bank atau lembaga-lembaga kredit tersebut.
Untuk menentukan jumlah uang yang akan dibayarkan, bank atau lembaga kredit akan
memeriksa keadaan piutang-piutang yang akan dibelinya mengenai saat timbulnya piutang ,
periode potongan, dan jangka waktu kredit.

Piutang-piutang yang masih dalam jangka waktu potongan diakui sebesar jumlah bersihnya
yaitu piutang dikurangi potongan, dan potongannya dicatat dalam buku penjual piutang.
Lebih jelasnya baca artikel perlakuan diskon retur penjualan.

Apabila piutang yang dijual itu sudah dicadangkan kerugian piutangnya maka cadangan
kerugian piutang dihapuskan pada waktu penjualan.

Contoh Pendanaan dengan Anjak Piutang, perhitungan dan Jurnal Pencatatannya

Misalnya PT MCC Sidoarjo pada tanggal 10 Januari 2016 menjual piutang sebesar Rp.
50.000.000.

Syarat pembayaran adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian piutang yang sudah dibentuk
sebesar Rp 2000.000.

Piutang sebesar Rp. 50.000.000 dibeli oleh bank A seharga Rp. 45.000.000. Setelah diteliti,
piutang yang masih berada dalam periode potongan adalah sebesar Rp 40.000.000.

5
Jurnal yang dibuat oleh PT MCC Sidoarjo untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai
berikut :
10 Januari 2016:

Rugi penjualan piutang dalam jurnal di atas didebitkan ke rekening macam-macam biaya
karena jumlah Rp. 2.200.000 itu merupakan bunga, komisi dan biaya-biaya yang
diperhitungkan oleh bank terhadap piutang yang dibelinya.

Oleh karena itu, bagi PT MCC Sidoarjo jumlah Rp. 2.200.000 itu merupakan biaya-biaya
yang timbul dalam piutang.

3. MENDISKONTOKAN WESEL
Pengertian Pendiskontoan Wesel
Pendiskontoan wesel adalah aktivitas menjaminkan surat wesel untuk mendapatkan sejumlah
dana cair. Besaran dana cair yang didapatkan dengan menjaminkan surat wesel tersebut
biasanya lebih kecil dari nominal piutang wesel yang dimiliki namun tidak terlalu jauh

6
bedanya. Penjaminan surat wesel ini tidak bisa ke sembarang orang. Biasanya, pihak yang
dipercaya sebagai tempat untuk menjaminkan surat wesel adalah bank. Piutang wesel ini
merupakan salah satu surat resmi yang dasar hukumnya cukup kuat sehingga bisa digunakan
untuk melakukan pencairan dana secara resmi ke lembaga keuangan.
Pihak pemegang surat wesel biasanya akan melakukan pendiskontoan wesel ketika ia
mendapati si pembuat wesel tidak bisa melunasi kewajibannya pada tanggal jatuh tempo.
Meski begitu, bank tidak akan berhubungan langsung dengan si pembuat wesel ini.
Kewajiban untuk menagih hak kepada pembuat wesel ada di pemegang surat wesel itu.

Pengertian Diskonto
Diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayarkan saat awal peminjaman sejumlah
uang. Hal ini mengakibatkan seseorang tidak bisa mendapatkan pinjaman dengan besaran
yang utuh dari yang diajukan. Diskonto juga dikenal dengan istilah bunga dibayar di muka.

CONTOH :
Tuan A memiliki surat wesel dari pembelinya yang membeli barang secara kredit dengan
nilai Rp 10.000.000. Karena Tuan A membutuhkan dana untuk keperluan pribadi yang
jumlahnya setara, ia memutuskan untuk meminjam uang dari bank dengan jaminan surat
wesel yang dimilikinya. Bank menyetujui namun dengan syarat tingkat diskonto 10% per
tahun. Diskonto 10% ini jika ditunaikan akan setara dengan Rp 1.000.000 (didapat dari
perhitungan 10% x Rp 10.000.000). Jika Tuan A setuju dengan syarat diskonto tersebut,
maka uang yang bisa didapatkan oleh Tuan A bukan genap Rp 10.000.000 melainkan Rp
9.000.000 (dari perhitungan Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000).

menghitung bunga wesel memiliki beberapa syarat yang harus diperhatikan. Syarat pertama
adalah satu tahun dihitung 360 hari. Syarat kedua, jumlah hari dalam bulan dihitung sesuai
jumlah hari dalam bulan bersangkutan. Syarat terakhir adalah tanggal transaksi tidak dihitung
sebagai hari bunga sedangkan tanggal pelunasan dihitung sebagai hari bunga.

Perhitungan Diskonto Wesel Tanpa Bunga


Untuk kasus wesel tak berbunga, ada cara sendiri untuk menghitung diskonto wesel tanpa
bunga. Sebelumnya, kita harus mengetahui unsur-unsur yang akan digunakan dalam
perhitungan ini.

7
Unsur pertama dari perhitungan ini adalah nominal wesel. Dikarenakan ini bukan wesel
berbunga, maka nominal wesel saat jatuh tempo sama dengan nominal wesel ketika ditarik
pertama kali.
Periode diskonto adalah usia mulai dari piutang wesel dijaminkan sampai dengan tanggal
jatuh temponya. Perlu diketahui bahwa hari pertama atau hari terjadinya transaksi diskonto
wesel tanpa bunga ini tidak dihitung sebagai hari diskonto. Namun, hari jatuh tempo akan
dihitung sebagai hari diskonto.
Menghitung nominal diskonto dengan rumus = nilai jatuh tempo (nominal wesel ketika
ditarik) x tarif x periode diskonto.
Rumus akhir untuk mendapatkan uang yang diterima dari hasil pendiskontoan wesel tanpa
bunga ini adalah = nilai jatuh tempo – nominal diskonto.

Ketika perusahaan memutuskan untuk mendiskonto piutang wesel tanpa bunga yang mereka
miliki, perusahaan akan mencatatnya seperti ini:
mendebit kas sebesar nilai uang yang diterima.
mendebit biaya bunga sebesar nilai diskonto.
mengkredit piutang wesel sebesar nilai nominal wesel tagih.

CONTOH :
Perusahaan Dagang SAHABAT memiliki surat promes dari konsumennya bernama Tuan
Andi dengan nominal Rp 300.000 tertanggal 1 Maret 2011. Jangka waktu piutang wesel
tersebut adalah 2 bulan dengan bunga 12% per tahun. Dikarenakan pihak perusahaan punya
kepentingan tersendiri, tanggal 25 Maret 2011 piutang wesel PD SAHABAT didiskontokan
ke Bank Negeri dengan potongan diskonto sebesar 10% per tahun.

Dari ilustrasi sederhana di atas, kita bisa menghitung nilai jatuh temponya yaitu sebesar nilai
nominal wesel ketika pertama kali ditarik, yaitu Rp 300.000.

Periode diskonto adalah 36 hari, dihitung sejak tanggal 26 Maret 2011 sampai dengan tanggal
30 April 2011 (jatuh temponya). Maka, diskontonya senilai Rp 3.000 (didapat dari
perhitungan Rp 300.000 x 10% x 36/360).

Maka dari itu, kita bisa menghitung uang yang diterima PD SAHABAT pada tanggal 25
Maret 2011 yaitu sebesar Rp 297.000 (didapat dari perhitungan Rp 300.000 – Rp 3.000).
8
Jurnal yang diperlukan PD SAHABAT ketika mendapat uang hasil diskonto wesel berbunga
tersebut adalah sebagai berikut:
Kas Rp 297.000

Biaya Bunga Rp 3.000

Piutang Wesel Rp 300.000

Perhitungan Diskonto Wesel Berbunga

Pada umumnya, piutang wesel yang kita kenal memiliki bunga yang akan menjadi
keuntungan bagi pemegang surat promes atau piutang wesel tersebut. Dalam menghitung
diskonto wesel berbunga, ada rumusnya yang sudah disediakan. Namun kita harus tahu
unsur-unsur yang digunakan dalam rumus diskonto wesel berbunga berikut ini :
1. Unsur pertama dari perhitungan ini adalah nominal wesel. Dikarenakan ini wesel berbunga,
maka nominal wesel saat jatuh tempo sama dengan nominal wesel ketika ditarik pertama kali
ditambah dengan bunga yang dihasilkan selama usia piutang wesel.
2. Periode diskonto adalah usia mulai dari piutang wesel dijaminkan sampai dengan tanggal
jatuh temponya. Perlu diketahui bahwa hari pertama atau hari terjadinya transaksi diskonto
wesel berbunga ini tidak dihitung sebagai hari diskonto. Namun, hari jatuh tempo akan
dihitung sebagai hari diskonto.
3. Menghitung nominal diskonto dengan rumus = nilai jatuh tempo (nominal wesel dan
bunganya) x tarif x periode diskonto.
4. Rumus akhir untuk mendapatkan uang yang diterima dari hasil pendiskontoan wesel dengan
bunga ini adalah = nilai jatuh tempo – nominal diskonto.
Ketika perusahaan memutuskan untuk mendiskonto piutang wesel dengan bunga yang
mereka miliki, perusahaan akan mencatatnya seperti ini:
• mendebit kas sebesar nilai piutang wesel jatuh tempo dikurangi dengan diskonto.
• mengkredit pendapatan bunga dengan nominal selisih antara nilai uang yang diterima dengan
nilai nominal piutang wesel ditagih.
• mengkredit piutang wesel sebesar nilai nominal wesel tagih.

9
CONTOH :
Perusahaan Dagang SAHABAT memiliki surat promes dari konsumennya bernama Tuan
Andi dengan nominal Rp 300.000 tertanggal 1 Maret 2011. Jangka waktu piutang wesel
tersebut adalah 2 bulan dengan bunga 12% per tahun. Dikarenakan pihak perusahaan punya
kepentingan tersendiri, tanggal 25 Maret 2011 piutang wesel PD SAHABAT didiskontokan
ke Bank Negeri dengan potongan diskonto sebesar 10% per tahun.

Dari ilustrasi sederhana di atas, kita bisa menghitung nilai jatuh temponya yaitu sebesar nilai
nominal wesel ditambah dengan bunganya (Rp 300.000 + (12% x 2/12 x Rp 300.000)) yaitu
Rp 306.000.

Periode diskonto adalah 36 hari, dihitung sejak tanggal 26 Maret 2011 sampai dengan tanggal
30 April 2011 (jatuh temponya). Maka, diskontonya senilai Rp 3.060 (didapat dari
perhitungan Rp 306.000 x 10% x 36/360).

Maka dari itu, kita bisa menghitung uang yang diterima PD SAHABAT pada tanggal 25
Maret 2011 yaitu sebesar Rp 302.940 (didapat dari perhitungan Rp 306.000 – Rp 3.060).

Jurnal yang diperlukan PD SAHABAT ketika mendapat uang hasil diskonto wesel berbunga
tersebut adalah sebagai berikut:
Kas Rp 302.940

Piutang Wesel Rp 300.000

Pendapatan Bunga Rp 3.940

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Jaminan
http://notaris-bhakti-simamora.blogspot.com/2017/03/piutangtagihan-sebagai-jaminan-
kredit.html
https://manajemenkeuangan.net/inilah-pengertian-anjak-piutang-dan-fungsinya-bagi-
perusahaan/amp/
https://dosenakuntansi.com/pengertian-pendiskontoan-wesel

11

Anda mungkin juga menyukai