Anda di halaman 1dari 7

SOAL DAN JAWABAN DARI MATERI ANJAK PIUTANG

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

1. Jelaskan pengertian anjak piutang yang sudah anda pelajari sebelumnya.

Jawab :

Anjak piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya
(misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan atas transaksi perdagangan dalam atau luar negeri; perusahaan yang melakukan anjak
piutang disebut perusahaan anjak piutang (factoring). Pengertian perusahaan anjak piutang
adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau
pengambilalihan atau pengelolaan piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran
tertentu milik perusahaan.

2. Pihak siapa saja yang terlibat dalam anjak piutang?

Jawab :

Ada tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang:

a. Kreditur, atau klien adalah pihak yang memiliki piutang dari pihak kedua (debitur). Kreditur
menjual tagihannya kepada perusahaan factoring 
b. Debitur, adalah nasabah yang memiliki utang kepada kreditur.
c. Perusahaan Anjak Piutang (factoring), adalah perusahaan pemberi jasa yang akan membeli
atau mengambil alih piutang.

3. Keuntungan apa yang diperoleh dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang terlibat dalam kegiatan anjak piutang.

Jawab :

Keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan Anjak Piutang

a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi


b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur
c. Membantu manajemen pihak kreditor dalam penyelenggaraan kredit.

2. Bagi Kreditor (klien)

a. Mengurangi risiko kerugian dengan tertagihnya piutang


b. Memperbaiki sistem administrasi yang semrawut
c. Memperlancar kegiatan usaha
d. Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat berkonsentrasi
ke usaha lainnya.

3. Bagi Debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu
sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera membayar dengan berbagai cara

4. Apa manfaat dari Anjak Piutang?

Jawab:

Manfaat dari dilakukannya anjak piutang adalah:

 Menurunkan biaya produksi.


 Memberikan fasilitas pembayaran di muka.
 Meningkatkan daya saing perusahaan klien.
 Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba.
 Menghindari kerugian karena kredit macet.
 Mempercepat proses ekonomi.
 Memperlancar arus kas dengan cepat.

5. Jelaskan jenis anjak piutang berdasarkan pelayanannya?

Jawab :

 Full servicefuctoring, yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa anjak
piutang baik dalam bentukjasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan, misalnya urusan
administrasi penjualan (sale ledger administration), tagihan dan penagihan piutang termasuk
menanggung risiko terhadap piutang yang macet.

 Financefactoring, yaitu perusahaan anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas


pembiayaan saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih. Penyediaan
pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur kepada perusahaan factoring sampai
sejumlah 80% dari nilai seluruh faktur sesuai dengan besarnya plafon pembiayaan (limit
kredit). Klien tetap bertanggung jawab terhadap pembukuan piutang dan penagihannya,
termasuk menanggung risiko tidak tertagihnya piutang tersebut.

 Bulk factoring. Jasa factoring ini juga disebut dengan agency factoring yaitu transaksi yang
mengaitkan perusahaan factoring sebagai agen dari klien. Bentuk fasilitas factoring ini pada
dasarnya hampir sama dengan full service factoring, namun penagihan piutang tetap
dilakukan oleh klien dan proteksi risiko kredit tidak dijamin perusahaan factoring.
 Maturity factoring. Dalam maturity factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan
oleh klien tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas
tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity memberikan kredit perdagangan kepada customer
atau nasabah dengan pembayaran segera. Misalnya, 2% 10 hari, net 30, artinya apabila debitor
membayar dalam jangka waktu 10 hari pertama, ia memperoleh potongan sebesar 2%.
Apabila tidak, pembayaran penuh harus dilakukan dalam waktu 30 hari. Dalam perjanjian
anjak piutang ini perusahaan factoring akan membayar kliennya tidak lebih dari 10 hari
setelah faktur jatuh tempo. Oleh karena itu tidak ada beban bunga yang diperhitungkan.
Pembayaran atas piutang yang dialihkan dapat dilakukan berdasarkan periode tertentu yang
didasarkan atas perkiraan rata-rata jatuh tempo faktur atau penyerahan copy faktur.

6. Jelaskan jenis-jenis kegiatan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang secara
umum dan lengkap!

Jawab :

Kegiatan anjak piutang meliputi kegiatan antara lain :

 pengambil alihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.


 pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang
sesuai dengan kesepakatan.
 mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang
dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.

7. Apa yang dimaksud dengan finance factoring?

Jawab :

Finance factoring merupakan jenis anjak piutang yang hanya menyediakan fasilitas pembiayaan
saja tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih.

Penyediaan pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur pada perusahaan factoring
sampai sejumlah 80% dari nilai seluruh faktur sesuai dengan besarnya plafon pembiayaan (limit
kredit). Klien tetap harus bertanggung jawab terhadap pembukuan piutang dan penagihannya,
termsuk menanggung risiko tidak tertagihnya piutang tersebut.

8. Apa Perbedaan Pembiayaan Piutang dengan Anjak Piutang?

Jawab :

Mereka Sama-sama menjadi sumber dana dan memperlancar arus kas dalam perusahaan, tetapi
pembiayaan piutang dan anjak piutang memiliki beberapa perbedaan mendasar, antara lain:

 Proses Penagihan, Anjak piutang tentu lebih praktis karena semua proses penagihan
kepada payor akan dilakukan investor.
 Biaya, Pembiayaan piutang akan jauh lebih mahal karena sejumlah bunga dan fee lainnya
akan dikenakan kepada Anda.
 Dampak ke Payor, Anjak piutang akan membuat penagihan menjadi terlihat lebih serius.
Sebab Anda memang menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengatasinya. Hal ini akan
membuat payor memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap sejumlah utang
yang dimiliki.

9. Bagaimana Mekanisme dalam anjak piutang?

Jawab :

Adapun mekanisme transaksi dalam anjak piutang, sebagai berikut:

 Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada perusahaan anjak
piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur ataupun tidak
 Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai pihak yang
memliliki utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor
 Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang sesuai dengan
tanggal jatuh tempo yang disepakati
 Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan piutang dengan
diskonto kepada kreditor sesuai tanggung jawabnya sesudah semua permasalahan utang
piutang diselesaikan

10. Apa perbedaan anjak piutan dengan Pinjaman bank?

Jawab :

Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank, yaitu:

 Anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
 Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
 Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

11. Apakah anjak piutang mampu membantu beban resiko?

Jawab :

Iya, karena Sering kali klien membatasi penjualannya, ia akan menjual hanya kepada nasabah
lama saja dengan alasan akan terjadi risiko dalam kredit. Sehingga perusahaan tersebut niasanya
akan menolak menjual kredit kepada nasabah yang baru. Hal ini akan menjadi sebuah kerugian.

Dengan perusahaan anjak piutang, perusahaan tersebut dapat membagi risiko yang dimilikinya
sehingga akan mampu meningkatkan keuntungan kepada perusahaan tersebut karena pesanan
barang dari nasabah baru tidak perlu lagi ditolak.

12. Apa dasar hukum dari anjak piutang?

Jawab :
ada beberapa ketentuan dalam hukum Indonesia yang dapat menjadi dasar hukum bagi eksistensi
suatu jasa factoring, yaitu ketentuan-ketentuan yang merupakan dasar hukum substantif dan
ketentuan-ketentuan tentang hukum yang bersifat administratif.

1. Dasar Hukum Substantif.


Dasar hukum yang bersifat substantif merupakan alas hak bagi eksistensi suatu kegiatan
factoring. Dasar hukum substantif dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Dasar Hukum Substantif Murni. Dasar hukum substantif murni merupakan dasar hukum bagi
suatu kegiatan factoring yang pada prinsipnya berasaskan sama dengan kegiatan leasing, yaitu
apa yang dikenal dengan "asas kebebasan berkontrak", yang bersumber pada ketentuan Pasal
1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Maksudnya adalah apabila kontrak
factoring yang dibuat oleh para pihak telah memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana
ditentukan dalam ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata, maka menurut ketentuan Pasal 1338 KUH
Perdata, kontrak tersebut sudah sah adanya dan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan undang-undang.  Dengan kata lain, selama kontrak factoring yang dibuat telah memenuhi
syarat-syarat sahnya suatu kontrak, maka kontrak factoring tersebut mempunyai kekuatan hukum
yang sama dengan undang-undang dan mengikat para pihak pembuatnya.

b. Dasar Hukum Substantif Bertendensi Prosedural. Dasar hukum substantif bertendensi


prosedural, yang juga terdapat dalam KUH Perdata, yaitu :

 ketentuan dalam buku kedua KUH Perdata tentang Cessie (pengalihan hutang), yang berlaku
berdasarkan ketentuan Pasal 613 KUH Perdata.
 ketentuan dalam buku ketiga KUH Perdata tetang Subrogasi, yang merupakan pergantian
hak si berpiutang oleh pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang. Subrogasi terjadi
baik karena perjanjian maupun karena undang-undang. Subrogasi berlaku berdasarkan
ketentuan Pasal 1400 KUH Perdata dan seterusnya. 
Disamping ketentuan tersebut di atas, mesti pula diindahkan ketentuan-ketentuan lainnya
yang berhubungan dengan penjualan piutang seperti Pasal 1459, 1491, 1492, 1495, 1533,
1534 KUH Perdata, dan lain sebagainya.

2. Dasar Hukum Administratif.

Dasar hukum yang bersifat administratif dalam tingkatan undang-undang ditemukan dalam :

 Undang-Undang Nomor : 7 tahun 1992 tentang Perbankan, Pasal 6 huruf I yang memberi
alas hukum kepada bank untuk melakukan kegiatan factoring, sekaligus memberikan
pengertian apa yang dimaksud dengan istilah factoring, yang dalam undang-undang tersebut
dipakai istilah "anjak piutang". 
 Undang-Undang Nomor : 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor : 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

13. Bagaimana peranan anjak piutang dalam ekonomi?

Jawab :
Berbagai kendala yang dihadapi dalam sektor usaha khususnya dalam bidang
permodalan atau lemahnya sistem pemasaran akibat sumber daya manusia yang kurang
mempuni/berpengalaman yang akan berimbas rendahnya penjualan. Kelemahan di
bidang manajemen menyebabkan semakin meningkatnya jumlah kredit macet. Kondisi
seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan semakin
menyulitkan perusahaan memperoleh tambahan sumber pembiayaan melalui lembaga
keuangan. Pada saat kegiatan usaha mengalami peningkatan dengan naiknya volume
penjualan secara cepat, telah menimbulkan masalah lain yaitu masalah administrasi
penjualan terutama dalam mengelolah penjualan secara kredit. Hal ini menyebabkan
perusahaan akan mengalami masalah piutang macet yang jelas, akan sangat
mempengaruhi kelancaran arus kasnya
14. Apa saja kegiatan Anjak Piutang yang dilakukan di indonesia?

Jawab :

dalam kegiatan anjak piutang yang dilakukan di indonesia terdapat beberapa hal penting


yang perlu digarisbawahi, yakni:

1. Transaksi anjak piutang dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, anjak piutang
dengan pembiayaan (financing activity), yaitu dalam bentuk pembelian dan
pengalihan piutang dan,anjak piutang non – pembiayaan (non – financing activity)
yaitu dalam bentuk pengurusan piutang atau tagihan.
2. Transaksi anjak piutang dapat dilakukan untuk transaksi perdagangan domestik
(anjak piutang domestik) dan transaksi perdagangan antar negara atau
ekspor/impor (anjak piutang international)
3. Objek pembiayaan anajak piutang adalah piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
4.  Pembiayaan anjak piutang hanya dapat dilakukan kepada perusahaan, bukan
kepada individual atau orang – perorangan.

15. Dalam Anjak Piutang perjanjian apa yang diwajibkan antara factor dengan
klien?

Jawab :

1. Pihak factor untuk memberikan jasa berupa: Pembiayan atas piutang usaha yang
dimiliki oleh klien. dan .Non pembiayaan berupa antara lain penagihan piutang dan
administrasi penjualan.
2. Pihak klien untuk: Menjual atau menjaminkan piutangmya kepada pihak factor.
dan .Memberikan balas jasa financial kepada factor

Anda mungkin juga menyukai