Disusun Oleh:
Kelompok 7
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fiqih Ushul Fiqih. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “Reaktualisasi Ushul Fiqih” bagi para
pembaca dan juga bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Muhammad Zamroni, MHI mata
kuliah Fiqih Ushul Fiqih. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami harap Bapak memberikan kami saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. PENGERTIAN REAKTUALISASI................................................................................................5
B. PEMBAHA RUAN ILMUUSHUL FIQIH......................................................................................5
C. USHUL FIQH DALAM..................................................................................................................6
D. REKONSTRUKSI METODOLOGIS: INTEGRASI-INTERKONEKSI.........................................7
E. USHUL FIQIH INTEGRATIF-HUMANIS....................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................9
A. KESIMPILAN.................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ushul Fiqh memegang peranan penting dan posisi strategis dalam melahirkan ajaran
Islam rahmatan lil’alamin. Wajah kaku dan keras ataupun lembut dan humanis dari ajara
Islam, ditentukan oleh bangunan ushul fiqh itu sendiri. Sebagai “mesin produksi”dari
hukum Islam, ushul fiqh menempati poros dan inti dari ajaran Islam. Ushul fiqh menjadi
arena untuk mengkaji batasan, dinamika, dan makna hubungan antara Tuhan dan
manusia. Melihat fungsinya yang demikian, rumusan ushul fiqh seharusnya bersifat
dinamis dan terbuka terhadap upaya-upaya penyempurnaan. Sifat dinamis dan terbuka
terhadap perubahan ini sebagai konsekuensi logis dari tugasushul fiqh , yang harus selalu
berkembang dengan pesat dan akseleratif dengan dua sumber rujukan utamanya, Al-
Quran dan Sunnah, yang sudah selesai dan final sejak empat belas abad silam.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian reaktualisasi?
2. Bagaimanakah proses pembaharuan ilmu ushul fiqh?
3. Bagaimanakah Ushul fiqh dalam Islamic Studies (dirasat Islamiyah)?
4. Apa itu rekontruksi metodologis Integrasi-Interkoneksi?
5. Apa itu ushul fiqh Integratif-Humanis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REAKTUALISASI
Kata dasar dari reaktualisasi adalah “aktual”. Kata tersebut merupakan kata serapan
dari bahasa inggris actual yang mempunyai arti sebenarnya atau sesungguhnya, kata
actual kemudian dengan tambahan ize (actualize) yang berarti melaksanakan atau
mewujudkan. Apabila kata tersebut ditambah awalan re dan actualize menjadi kata benda
reactualization yang berarti “membangun kembali atau menghidupkan kembali”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata aktual mempunyai arti betul-betul terjadi, sedang
menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi. Kata “aktualisasi” prihal
mengaktualkan atau pengaktualan. Kata aktualisasi dengan tambahan awalan “re”
menjadi reaktualisasi mempunyai arti perbuatan mengaktualisasikan kembali atau
penyegaran dan pembaharuan nilai-nilai kehidupan masyarakat.
Pemikiran reaktualisasi dapat diartikan sebuah proses dinamis dalam rangka
pembentukan karakter baru tentang sesuatu sebagai akibat logis dari adanya perubahan
situasi dan kondisi. Artinya perubahan itu harus terus dilakukan sepanjang situasi dan
kondisi itu tidak berhenti berubah dan berkembang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
1. Pemikiran reaktualisasi dapat diartikan sebuah proses dinamis dalam rangka
pembentukan karakter baru tentang sesuatu sebagai akibat logis dari adanya perubahan
situasi dan kondisi. Artinya perubahan itu harus terus dilakukan sepanjang situasi dan
kondisi itu tidak berhenti berubah dan berkembang.
2. Ushul Fiqh memegang peranan penting dan posisi strategis dalam melahirkan ajaran
islam rahmatan lil alamin
3. Persoalan ushul fiqh hanya berkisar pada pertanyaan interpretasi nash dengan konsep
konsep dalam prinsip ilmu tafsir mengkaji makna umum dan khusus, kontadiksi
(ta'arudl ), dalil, mafhum mukhalafah dan lain-lain sebagainya.
4. Secara epistemologis, perkembangan pemikiran islam menurut al-Jabiri, meliputi
tradisi bayani, irfani, dan burhani.
5. Rekonstruksi dimaksud sebagai upaya penyempurnaan atas berbagai ruang kosong
yang belum dijamah oleh para mualif min a'immat al-mazahib