Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR FIQH KONTEMPORER

Diajukan dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Fiqh Kontemporer

DI SUSUN OLEH :

NUR RAHMI NIM : 2131014

ST. HANIAH NIM : 2131008

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Mumtahanah, S.Pd.I., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
DARUD DAKWAH WAL-IRSYAD
(STAI DDI MAROS)
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Pengantar
Fiqh Kontemporer” disusun sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Fiqh Kontemporer.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Mumtahanah, S.Pd.I., M.Pd. sebagai
dosen dari mata kuliah Fiqh Kontemporer yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
Orangtua kami yang telah memfasilitasi kegiatan perkuliahan, teman-teman yang telah
membantu dan memberikan gagasan yang mendukung dalam proses penyelesaikan makalah
ini, serta berbagai pihak yang secara tidak langsung turut berpartisipasi.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya lebih
baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Maros, 12 Februari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................iii

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

A. Pengertian Fiqh Kontemporer..............................................................................................3

B. Ruang Lingkup Kajian Fiqh Kontemporer..........................................................................6

C. Uegensi Kajian Fiqh Kontemporer......................................................................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................................................11

B. Saran..................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akibat arus modrenisasi yang meliputi hampir sebagian besar Negara-negara yang
dihuni mayoritas umat islam. Dengan adanya arus modrenisasi tersebut, mengakibatkan
munculnya berbagai macam perubahan dalam tatanan sosial umat islam, baik yang
menyangkut Ideologi Politik, Sosial, Budaya dan sebagainya. Berbagai perkembangan
tersebut seakan-akan cenderung menjauhkan umat dari nilai-nilai agama. Hal tersebut
terjadi karena aneka prubahan tersebut banyak melahirkan simbol-simbol sosial dan
kultural yang secara eksplisit tidak memiliki simbol keagamaan yang telah mapan, atau
disebabkan kemajuan modrenisasi tidak diimbangi dengan pembaharuan pemikiran
keagamaan.

Telah mapannya sistem pemikiran barat di mayoritas negeri muslim secara factual
lebih mudah diterima dan diamalkan apa lagi sangat didukung oleh kekuatan yang
bersifat struktural maupun kultural, namun masyarakat islam dalam penerimaan konsepsi
barat tersebut tetap merasakan adanya semacam “kejanggalan” baik secara
psikologis,sosiologis maupun politis. Tetapi karena belum terwujudnya konsepsi islam
yang lebih kotekstual, maka dengan rasa ketidak berdayaan mereka mengikuti saja
konsepsi yang tidak islami. Hal tersebut akhirnya menggugah naluri pakar hukum islam
yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian fiqh kontemporer?

2. Apa saja ruang lingkup kajian fiqh kontemporer?

3. Bagaimana urgensi kajian fiqh kontemporer?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian fiqh kontemporer

1
2. Untuk mengetahui ruang linkup kajian fiqh kontemporer

3. Untuk mengetahui urgensi kajian fiqh kontemporer

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqh Kontemporer

Fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti. Adapun fiqh
menurut istilah adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat amali diambil dari dalil-
dalil yang tafsili (Anwar, Syahrul, 2010: 13)

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kontemporer berarti


sewaktu,semasa, pada waktu atau masa yang sama, pada masa kini,dewasa ini. Jadi dapat
disimpulkan bahwa fiqh kontemporer adalah tentang perkembangan pemikiran fiqh
dewasa ini. Dalam hal ini yang menjadi titik acuan adalah bagaimana tanggapan dan
metodologi hukum islam dalam memberikan jawaban terhadap masalah-masalah
kontemporer.

Menurut Nifatri, Alisyah Puti dan Wargo (2002: 2) kata fiqh kontemporer tidak dapat
dipisahkan dengan Masailul fiqhiyyah. Pengertian Masailul fiqhiyah sendiri ketika dilihat
dari segi etimologi merupakan permasalahan-permasalahan baru yang muncul disebabkan
karena perkembangan zaman dan waktu yang permasalahan tersebut bertalian dengan
masalah-masalah fiqh yang harus dicarikan jawaban dan hukumnya. Definisi tersebut
secara keabsahan kemudian melahirkan pengertian Masailul fiqhiyyah secara istilah yaitu
permasalahan-permasalahan hukum islam dewasa ini yang kemudian dipertanyakan
hukumnya oleh umat islam disebabkan dalam Al-Qur’an maupun hadis belum dijelaskan
secara eksplisit terkait masalah-masalah tersebut.

Abdul Aziz Dahlan (1997: 377) mengungkapkan bahwa pengertian lain fiqh
kontemporer atau Masailul fiqhiyyah juga disandingkan dengan makna atau pengertian
dari fiqh waqi’,yaitu sebuah hasil ijtihad yaitu bertolak secara objektif pada realitas
kehidupan yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dilihat dari
pelaksanaannya,fiqh waqi’ berawal dari pemahaman terhadap suatu kejadian akan
peristiwa dan fenomena dalam kehidupan masyarakat. Kemudian masalah tersebut dikaji
dan diteliti secara cermat menggunakan metodologi keilmuan sehingga ditemukan sebuah

3
inti permasalahan,setelah itu baru kemudian dilihat sumber hukum berdasarkan Al-
Qur’an, hadis, ijma’dan qiyas.

Dengan begitu dapat dipahami bahwa fiqh kontemporer merupakan permasalahan


hukum fiqh masa modern yang permasalahan dan dalil hukumnya belum ditemukan
semasa Rasulullah masih hidup. Jelas fiqh kontemporer dan klasik sangat berbeda terlihat
dari masa terjadinya hukum tersebut. Selain itu, fiqih kontemporer mengambil hukum
berdasarkan hasil ijtihad para ulama mujtahid (Azhar, Muhammad 1996: 57).

Adapun yang melatarbelakangi munculnya isu Fiqh kontemporer yaitu akibat adanya
arus modernisasi yang meliputi hampir sebagian besar Negara- Negara yang dihuni oleh
mayoritas umat islam. Dengan adanya arus moderenisasi tersebut,mengakibatkan
munculya berbagai macam perubahan dalam tataan sosial umat islam, baik yang
menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Berbagai perubahan
tersebut seakan-seakan cenderung menjauhkan umat dari nilai-nilai agama.

Perkembangan kehidupan manusia selalu berjalan sesuai dengan ruang dan


waktu,dan ilmu fiqh adalah ilmu yang selalu berkembang karena tuntutan kehidupan
zaman.Fiqh adalah ilmu yang sangat penting bagi kehidupan umat islam.

Dengan semakin berkembangnya arus informasi dan jaringan komunikasi


dunia,terjadi pulalah apa yang disebut dengan proses modernisasi. Modernisasi tersebut
melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara struktural maupun kultural.

Perubahan struktural berarti perubahan yang hanya meliputi struktur sosial


belaka,yakni jalinan dan hubungan satu sama lain dari keseluruhan unsur sosial. Unsur-
unsur sosial yang pokok adalah kaidah-kaidah, lembaga-lembaga, kelompok-kelompok
dan lapisan sosial. Sedangkan perubahan secara kultural lebih bersifat ideologis atau
immaterial yakni perubahan nilai-nilai, pemikiran dan sebagainya. Dalam era
modernisasi dewasa ini, salah satu aspek pemikiran yang turut mengalami tuntutan
perubahan adalah di bidang hukum islam.

Mengingat hukum islam merupakan salah satu bagian ajaran agama yang
terpenting,maka perlu ditegaskan di sini aspek mana yang mengalami perubahan dalam

4
kaitannya dengan hukum islam tersebut. Karena agama dalam pengertiannnya sebagai
wahyu Tuhan tidak akan berubah, tetapi tentang pemikiran manusia tentang ajarannya,
terutama dalam hubungan dengan penerapannya di dalam dan di tengah-tengah
masyarakat yang selalu berubah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah


perubahan secara tekstual tetapi secara kontekstual. Teks Al-Qur’an tentunya tidak
mengalai perubahan, tetapai pemahaman dan penerapannya dapat disesuaikan dengan
konteks perkembangan zaman. Karena perubanhan sosial merupakan suatu proses
kemasyarakatan yang berjalan secara terus menerus, maka perubahan penerapan dan
pemahaman ajaran islam juga harus bersifat kontinu sepanjang zaman. Dengan demikian
ialam akan tetap relevan dan actual, serta mampu menjawab tantangan modernitas.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan social


secara umum ada dua macam. Ada yang terletak di dalam masyarakat (factor intern)
seperti bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk, adanya penemuan-penemuan
baru, terjadinya pertentangna atau konflik dalam masyarakat dan timbulnya
pemberontakan atau revolusi di dalam masyaakat itu sendiri. Dan ada pula yang
bersumber dan sebagai pengaruh dari masyarakat lain (factor ekstern) seperti terjadinya
peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Pengaruh-pengaruh unsur perubahan di atas dapat menimbulkan peruhan dalam


system pemikiran islam termasuk pembaharuan dalam hukum islam. Dengan demikian
hukum islam akan tetap mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan zaman
(modenitas). Tanpa adanya upaya pembaharuan pemikiran dimaksud tentu akan
menimbulkan kesulitan dalam kemasyarakatan hukum sebagai salah satu pilar
masyarakat,sedangkan kehidupan masyarakat itu sendiri senantiasa mengalami
perkembangan, maka upaya pembaharuan pemahaman hukum islam pun harus dapat
mengikuti perubahan itu.

5
B. Ruang Lingkup Fiqh Kontemporer

Yang dimaksud dengan ruang lingkup kajian fiqih kontemporer disini mencakup:
pertama, masalah-masalah fiqih yang berhubungan dengan situasi
kontempoerer(modern). Kedua, wilayah kajian dalam al-qur’an dan hadist (Azhar
Muhammad, 1996: 22).

1. Kajian fiqih kontemporer tersebut dapat di kategorikan ke dalam beberapa aspek:

a. Aspek hukum keluarga, seperti: pembagian harta waris, akad via telepon,
perwakafan, nikah hamil, KB, dan lain-lain.

b. Aspek ekonomi, seperti: Sistem bungan dalam bank, zakat mal dalam perpajakan,
kredit dan arisan, zakat profesi, asuransi, dan lain-lain.

c. Aspek pidana, seperti: Hukum potong tangan, hukum pidana islam dalam system
nasional, dan lain-lain.

d. Aspek kewanitaan, seperti: busana muslimah (jilbab), wanita karir, kepemimpinan


wanita, dan lain-lain.

e. Aspek medis, seperti: pencakokan bagian organ tubuh, pembedahan mayat,


kontasepsi mantap, rekayasa genetika, pemilihan jenis kelamin, ramalan genetika,
konseling genetika, perubahan genetika, revolusi biologik, cloning, percobaan
dengan tubuh manusia, penyeberang jenis kelamin dari pria ke waniat atau
sebaliknya, kornea mata, bayi tabung, bank susu, bank darah, bank sperma,
vasektomi dan tubektomi dalam aneka variasinya, transfusi darah, insemniasi
sperma manusia dengan hewan, dan lain-lain.

f. Aspek teknologi, seperti: penyembelihan hewan secara mekanis, seruan azan atau
basmalah dengan kaset, makmum kepada radio atau televisi, memberi salam
dengan bel, penggunaan hisab dengan meninggalkan rakyat, dan lain-lain.

g. Aspek politik (kenegaraan) yakni tentang perdebatan sekitar istilah ‘negara islam’
proses pemilhan pemimpin, loyalitas kepada penguasa, dan sebagainya.

6
h. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, seperti,; tabungan haji,
tayamum dengan selain tanah (debu), ibadah qurban dengan uang, menahan haid
karena demi ibadah haji, dan lain-lain.

Itulah hal-hal yang sering jadi bahan kajian di tengah-tengah masyarakat muslim di
tengah-tengah masyarakat muslim dewasa ini, tentu banyak hal lainnya yang penulis
ketahui atau belum menjadi isu fiqh kontemporer.

Mengenai wilayah kajian yang berkenaan dengan al-qur’an dan hadits yang erat
hubungannya dengan fiqih kontemporer, antara lain adalah maslahah metodelogi
pemahaman hukum islam, yang perlu dilakukan pengakajian mendalam lagi, persoalan
histories dan sosiologis ayat-ayat al-qur’an maupu hadist nabi, kajian tentang
maqoosiduttasrii’ (tujuan hukum) dan hubungannya dengan formalita shukum,keterbukaan
kembali pintu ijtihad, soal kemaslahatan umum, adat istiadat masyarakat yang berlaku,
tentang teori nasakh dan teori I’llat hukum, tentang ijma’, dan lain-lain.

Menurut penulis ruang lingkup kajian fiqih kontemporer tidak terlepas dari aspek
material dan formalnya hukum islam, serta mana yang permanen dalam hokum islam dan
mana yang bersifat relatif (berubah) atau ghoiruttasyri’. Kajian tentang aspek moralitas dan
formalitas hukum inilah yang menjadi ajang kajian fiqih kontemporer ini.

Dapatlah kita kemukakan bahwa persoalan fiqih kontemporer di masa akan datang
lebih komplit lagi dibanding yang kita hadapi hari ini. Hal tersebut disebabkan arus
perkembangan zaman yang berdampak kepada semakin terungkapnya berbagai persoalan
umat manusia, baik hubungan antara sesama maupun dengan kehidupanalam
sekitarnya.Kompleksitas masalah tersebut tentunya akan membutuhkan pemecahan
masalah berdasarkan nilai-nilai agama. Disinilah letak betapa pentingnya rumusan ideal
moral maupun formal dari fiqih kontemporer tersebut, yang tidak lain bertujuan untuk
menjaga keutuhan nilai ketuhanan, kemanusiaan dan kealaman,terutama yang menyangkut
dengan aspek lahiriyah kehidupan manusia di dunia ini.

7
C. Urgensi Kajian Fiqih Kontemporer
Adanya perkembangan masyarakat,modernisasi dan kemajuan ilmu,maka
perkembangan materi-materi,perbendaharaan,dan kesempurnaan pembahasan fiqh adalah
sebuah keniscayaan (Kutbudin Aibak 2008: 14).
Urgensi kajian fiqh kontemporer muncul karena beberapa faktor, termasuk
perkembangan zaman dan munculnya permasalahan baru yang memerlukan penafsiran
hukum Islam. Beberapa latar belakang munculnya fiqh kontemporer antara lain adalah
perbedaan antara syari'ah dengan fiqih, serta kebutuhan zaman akan kajian fiqh yang
relevan dengan konteks kontemporer. Selain itu, urgensi kajian fiqh kontemporer juga
terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memunculkan berbagai
permasalahan kontemporer yang perlu dijawab melalui perspektif hukum Islam. Salah
satu contoh urgensi kajian fiqh kontemporer adalah dalam konteks lingkungan, di mana
munculnya krisis lingkungan dipandang perlu untuk dikaji dari perspektif fiqh guna
menemukan solusi hukum Islam yang relevan dengan permasalahan tersebut.
Satria Effendi (2005: 13) mengatakan bahwa Fiqh adalah satu persatu dalil dalam Al-
Qur’an dan sunnah dalam kaitannya dengan perbuatan mukalaf,dengan menggunakan
kaidah-kaidah Ushul Fiqh.
Terdapat beberapa urgensi dalam kajian fiqh kontemporer. Salah satunya adalah
perlunya fiqih lingkungan sebagai instrumen pendukung hukum lingkungan dalam
menghadapi perkembangan masyarakat, modernisasi, dan kemajuan ilmu. Hal ini
disebabkan oleh adanya bencana alam dan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi
sumber daya alam serta ketidakpedulian manusia. Selain itu, para ahli juga sepakat bahwa
ushul fiqh menduduki posisi penting dalam disiplin ilmu syariah dan memiliki urgensi
dalam dunia modern. Urgensi ini juga mendorong perluasan kajian fiqih untuk menyikapi
perkembangan zaman dan merespons isu-isu kontemporer, termasuk dalam hal
pengembangan hukum Islam.
Studi fiqh kontemporer memiliki urgensi yang signifikan dalam konteks
perkembangan hukum Islam dan penyelesaian permasalahan kontemporer. Beberapa
urgensi kajian fiqh kontemporer antara lain:

8
1. Penyelesaian Problematika Kontemporer: Fiqh kontemporer membantu dalam
menjawab permasalahan kontemporer yang muncul dalam masyarakat.
2. Pengembangan Hukum Lingkungan: Kajian fiqh lingkungan mendukung
pengembangan hukum lingkungan, dengan dasar ushul fiqih seperti konsep maslahah
dan saddu zari'ah, serta kaidah fiqih.
3. Kontribusi terhadap Kelestarian Lingkungan: Ahli fiqih diharapkan mampu
menawarkan solusi bagi permasalahan lingkungan dan menggerakkan umat Islam
untuk berkontribusi nyata terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Dengan demikian, kajian fiqh kontemporer memiliki relevansi yang besar dalam
konteks penyelesaian masalah-masalah hukum dan sosial yang dihadapi dalam
masyarakat modern.
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi urgensi kajian fiqh kontemporer. Beberapa
sumber menyarankan agar para ahli fiqih mampu menawarkan solusi bagi permasalahan
kontemporer dan mampu menggerakan umat Islam untuk berkontribusi nyata terhadap
isu-isu seperti lingkungan hidup. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan mampu
memperkaya referensi dan tidak fanatik terhadap satu pemikiran, serta memberikan solusi
ilmiah demi perbaikan umat tanpa memecah belah umat. Selain itu, ruang lingkup kajian
fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan situasi
kontemporer (modern). Oleh karena itu, para ahli fiqih perlu memperhatikan isu-isu
kontemporer dan lingkungan hidup dalam kajian-kajiannya untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam teori hukum,norma agama diyakini lebih mendekati norma hukum ketimbang
norma moral,sebab norma agama juga mengandung unsur ancaman,ketegasan,dan
terlebih lagi unsur kepercayaan. Munkin saja norma agama lebih efektif daripada norma
hukum karena keberlakuannya mensyaratkan kepercayaan terhadap eksistensi dan
kekuasaan otoritas di atas manusia (Jimly Asshiddiqie 2012: 26).
Kajian fiqh kontemporer memiliki urgensi yang signifikan dalam konteks kehidupan
modern. Melalui kajian ini, fikih Islam mampu menjawab segala permasalahan yang
muncul dalam situasi kontemporer, seperti dalam bidang kedokteran, ekonomi, dan
muamalah. Fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan
situasi kontemporer dan wilayah kajian dalam Al-Qur'an serta hadis. Urgensinya terletak

9
pada kemampuannya untuk memberikan pandangan hukum Islam terkini terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial yang terjadi. Oleh karena itu,
kajian fiqh kontemporer sangat relevan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan
kontemporer yang kompleks. Dalam konteks ini, kajian fiqh kontemporer juga dapat
membantu dalam menjelaskan bahwa fikih Islam mampu menjawab segala permasalahan
yang muncul dalam situasi kontemporer.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti. Adapun fiqh
menurut istilah adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat amali diambil dari
dalil-dalil yang tafsili. Fiqh kontemporer adalah tentang perkembangan pemikiran
fiqh dewasa ini. Dalam hal ini yang menjadi titik acuan adalah bagaimana tanggapan
dan metodologi hukum islam dalam memberikan jawaban terhadap masalah-masalah
kontemporer. Dengan begitu dapat dipahami bahwa fiqh kontemporer merupakan
permasalahan hukum fiqh masa modern yang permasalahan dan dalil hukumnya
belum ditemukan semasa Rasulullah masih hidup. Jelas fiqh kontemporer dan klasik
sangat berbeda terlihat dari masa terjadinya hukum tersebut. Selain itu, fiqih
kontemporer mengambil hukum berdasarkan hasil ijtihad para ulama mujtahid.

2. Ruang lingkup kajian fiqih kontemporer meliputi aspek hukum keluarga, aspek
ekonomi, aspek pidana, aspek kewanitaan, aspek medis, aspek teknologi, aspek
politik (kenegaraan) dan aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, dan lain-
lain. Sifat dinamis dan terbuka terhadap perubahan ini sebagai konsekuensi logis dari
tugas fiqh, yang harus selalu berusaha menyelesaikan problema kemanusiaan yang
terus berkembang dengan pesat dan akseleratif dengan dua sumber rujukan utamanya
yaitu Al-Qur’an dan aAl-hadis.

3. Kajian fiqh kontemporer memiliki urgensi yang signifikan dalam konteks kehidupan
modern. Melalui kajian ini, fikih Islam mampu menjawab segala permasalahan yang
muncul dalam situasi kontemporer, seperti dalam bidang kedokteran, ekonomi, dan
muamalah. Fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang berhubungan
dengan situasi kontemporer dan wilayah kajian dalam Al-Qur'an serta hadis.
Urgensinya terletak pada kemampuannya untuk memberikan pandangan hukum
Islam terkini terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial
yang terjadi.

11
B. Saran
Demikian makalah Pengantar Fiqh Kontemporer yang kami susun. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman dan Ibu dosen agar lebih baik dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Semoga apa yang tertulis dalam malakah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

12
DAFTAR PUSTAKA

Al Qardhawi, Yusuf. Ijtihad Kontemporer, Surabaya : Risalah Gusti, 1995.

Anwar, Syahrul.2010. Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. Bogor : Ghalia Indonesia.

Arifin, Bey.Terjemahan Sunan An-Nasai, Semarang : CV Syi Syifa, 1992.

Azhar, Muhammad. 1996. Fiqh Kontemporer. Yogyakarta : Lesiska.

Kutbudin Aibak, Metodologi Pembaruan Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008) hal.
14.

Satria Effendi, M. Zein, Ushul Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2005), hal.13

Jimly Asshiddiqie, M.Ali Safa’at, Teori Hand Kelsen Tentang Hukum, (Jakarta: Konpress,
2012), hal.26.

13
14

Anda mungkin juga menyukai