Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Dasar Fiqh Kontemporer

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

Fiqh Kontemporer

Dosen pengampu : Dr. Zaini Dahlan, M.Pd.I

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 01

Ilham Maulana Damanik (900.20.148)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN

AL-ISHLAHIYAH BINJAI

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang maha esa Karna berkat limpahan Rahmat
dan karunia-Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kami sampaikan
kepada Dosen Pembina mata kuliah bapak Zaini Dahlan, MA, yang telah membimbing kami
dalam mengajar. Kami selaku penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kategori sempurna Sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga dengan
adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu Pengetahuan yang
baik bagi penulis maupun Bagi para pembaca.

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

PENDAHULUAN

A. Latar belakang ..................................................................................................1

B. Rumusan masalah ...........................................................................................1

C. Tujuan pembahasan ........................................................................................2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqh Kontemporer..........................................................................3

B. Ruang Lingkup Fiqh


Kontemporer.........................................................................................................4

C. Tujuan dan Kegunaan......................................................................................4

D. Pendapat Pakar ...............................................................................................6

PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi akhir akhir ini telahmenghasilkan
banyak inovasi dan penemuan baru yang belum pernah dijumpaiatau dikenal pada masa
sebelumnya. Karena penemuan itu merupakan hasil kreasidan inovasi manusia, maka sedikit
banyak ada unsur-unsur baru yang diciptakan,yang boleh jadi tidak sesuai atau bahkan berbeda
jauh dari masa masasebelumnya. Diantara perkembangan pesat yang banyak terjadi itu
adalahdibidang kedokteran, ekonomi, muamalah, dan politik.Perkara perkara baru dalam
bidang kedokteran banyak bermunculan belakangan ini, seperti dalam permasalahan bayi
tabung, sewa rahim, cloning,transplasi organ tubuh manusia, bank ASI, dan lain lain.Sementara
dalam masa modern sekarang umat islam islam lebih berposisisebagai objek, dimana setelah
segala inovasi dan penemuan baru dihasilkan dariluar, barulah kemudian dipulangkan kepada
fiqih islam untuk dimintai pandangandan tinjauannya terhadap kebolehan dan ketidakbolehan,
halal dan haram, penemuan tersebut dalam perspektif hukum islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian Fiqh kontemporer?

2. Apa saja ruang lingkup fiqh kontemporer?

3. Apa tujuan dan kegunaan fiqh kontemporer ?

4. Apa pendapat pakar tentang fiqih kontemporer?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi fiqh kontemporer

2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup fiqh kontemporer

3. Untuk mengetahui apa tujuan dan kegunaan fiqh kontemporer

4. Untuk mengetahui pendapat pakar tentang fiqih kontemporer

PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqih Kontemporer

Fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti. Adapunfiqh menurut
istilah adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat amali diambildari dalil-dalil yang tafsili.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kontemporer berartisewaktu, semasa, pada
waktu atau masa yang sama, pada masa kini,dewasa ini.Jadi dapat disimpulkan bahwa fiqh
kontemporer adalah tentang perkembangan pemikiran fiqh dewasa ini. Dalam hal ini yang
menjadi titik acuan adalah bagaimana tanggapan dan metodologi hukum islam dalam
memberikan jawabanterhadap masalah-masalah kontemporer.Adapun yang melatarbelakangi
munculnya isu Fiqh kontemporer yaituakibat adanya arus modernisasi yang meliputi hampir
sebagian besar Negara- Negara yang dihuni oleh mayoritas umat islam. Dengan adanya arus
moderenisasitersebut, mengakibatkan munculya berbagai macam perubahan dalam tataan
sosialumat islam, baik yang menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya dansebagainya.
Berbagai perubahan tersebut seakan-seakan cenderung menjauhkanumat dari nilai-nilai
agama.Perkembangan kehidupan manusia selalu berjalan sesuai dengan ruang danwaktu, dan
ilmu fiqh adalah ilmu yang selalu berkembang karena tuntutankehidupan zaman. Fiqh adalah
ilmu yang sangat penting bagi kehidupan umatislam.Dengan semakin berkembangnya arus
informasi dan jaringan komunikasidunia, terjadi pulalah apa yang disebut dengan proses
modernisasi. Modernisasitersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara
strukturalmaupun kultural.

Perubahan struktural berarti perubahan yang hanya meliputi struktur sosial belaka, yakni
jalinan dan hubungan satu sama lain dari keseluruhan unsur sosial.

Unsur-unsur sosial yang pokok adalah kaidah-kaidah, lembaga-lembaga,kelompok-kelompok


dan lapisan sosial. Sedangkan perubahan secara kulturallebih bersifat ideologis atau immaterial
yakni perubahan nilai-nilai, pemikiran dansebagainya. Dalam era modernisasi dewasa ini, salah
satu aspek pemikiran yangturut mengalami tuntutan perubahan adalah di bidang hukum
islam.Mengingat hukum islam merupakan salah satu bagian ajaran agama yangterpenting,
maka perlu ditegaskan di sini aspek mana yang mengalami perubahandalam kaitannya dengan
hokum islam tersebut. Karena agama dalam pengertiannnya sebagai wahyu Tuhan tidak akan
berubah, tetapi tentang pemikiran manusia tentang ajarannya, terutama dalam hubungan
dengan penerapannya di dalam dan di tengah-tengah masyarakat yang selalu
berubah.Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah
perubahan secara tekstual tetapi secara kontekstual. Teks Al-Qur’an tentunya tidak mengalai
perubahan, tetapai pemahaman dan penerapannya dapatdisesuaikan dengan konteks
perkembangan zaman. Karena perubanhan sosialmerupakan suatu proses kemasyarakatan
yang berjalan secara terus menerus,maka perubahan penerapan dan pemahaman ajaran islam
juga harus bersifatkontinu sepanjang zaman. Dengan demikian ialam akan tetap relevan dan
actual,serta mampu menjawab tantangan modernitas.Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahansosial secara umum ada dua macam. Ada yang terletak di
dalam masyarakat(factor intern) seperti bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk,
adanya penemuan-penemuan baru, terjadinya pertentangna atau konflik dalammasyarakatdan
timbulnya pemberontakan atau revolusi di dalam masyaakat itusendiri. Dan ada pula yang
bersumber dan sebagai pengaruh dari masyarakat lain(factor ekstern) seperti terjadinya
peperangan dan pengaruh kebudayaanmasyarakat lain.Pengaruh-pengaruh unsur perubahan di
atas dapat menimbulkan peruhandalam system pemikiran islam termasuk pembaharuan dalam
hokum islam.Dengan demikian hokum islam akan tetap mampu mengembangkan dirinya
sesuaidengan tuntutan zaman (modenitas). Tanpa adanya upaya pembaharuan
pemikirandimaksud tentu akan menimbulkan kesulitan dalam kemasyarakatan hukum sebagai
salah satu pilar masyarakat, sedangkan kehidupan masyarakat itu sendirisenantiasa mengalami
perkembangan, maka upaya pembaharuan pemahamanhokum islam pun harus dapat
mengikuti perubahan itu.

B. Ruang Lingkup Kajian Fiqih Kontemporer

Ruang lingkup fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan
situasi kontemporer (modern). Kajian fiqh kontemporermencakup masalah-masalah fiqh yang
berhubungan dengan situasi kontemporer(modern) dan mencakup wilayah kajian dalam Al-
Qur’an dan Hadits. Kajian fiqh kontemporer tersebut dapat dikategorikan ke dalam beberapa
aspek:

1. Aspek hukum keluarga, seperti ; akad nikah melalui telepon, penggunaanalat kontrasepsi,
dan lain-lain.

2. Aspek ekonomi, seperti; system bunga dalam bank, zakat profesi, asuransi,dan lain-lain.

3. Aspek pidana , seperti ; huku pidana islam dalam sistem hukum nasional.

4. Aspek kewanitaan seperti, ; busana muslimah (jilbab), wanita karir,kepemimpinan wanita,


dan lain-lain.

5. Aspek medis, seperti ; pencangkokan organ tubuh atau bagian organtubuh, pembedahan
mayat, euthanasia, ramalan genetika, cloning, penyebrangan jenis kelamin dari pria ke wanita
atau sebaliknya, bayitabung, percobaan-percobaan dengan tubuh manusia dan lain-lain.

6. Aspek teknologi, seperti ; menyembelih hewan secara mekanis, seruanadzan atau ikrar
basmalah dengan kaset, makmum kepada radio atautelevisi, dan lain-lain.

7. Aspek politik (kenegaraan), seperti ; yakni perdebatan tentang perdebatan


sekitar istilah “Negara islam”, proses pemilihan pemimpin, loyalitas kepada penguasa
(kekuasaan), dan sebagainya.

8. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah seperti: tayamum dengan selain tanah
(debu), ibdaha kurban dengan uang, menahan haid karena demi ibadah haji, dan lain
sebagainya.

Adapun mengenai kajian yang berkenaan dengan Al-Qur’an dan hadits yang erat hubungnnya
dengan fiqh kontemporer, antara lain adalah masalah metodologi pemahaman hokum islam
(ushul fiqh), persoalan histories dansosiologis ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi, kajian
tentang maqaashidut-tasyri’ (tujuan hokum), keterbukaan kembali pintu ijtihad, soal
kemaslahatanumum, adapt istiadat mayarakat yang berlaku, tentang teori nasakh dan teori
ellat hokum, tentang ijma’ dan lain-lain.Kajian hokum fiqh kontemporer tidak terlepas dari
aspek material dan formalnya hokum islam, serta mana yang permanent dalam hokum
islam(tasyri’iyyah)dan mana yang bersifat relatif (berubah) atau ghairu-tasyri.

C. Tujuan dan Kegunaan Fiqh Kontemporer

Tujuan dan kegunaan fiqh kontemporer adalah sebagai berikut:

1. Relevansi dengan Zaman Modern: Fiqih kontemporer bertujuan untuk menjadikan hukum
Islam relevan dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat dan teknologi. Hal ini
memungkinkan umat Islam untuk menjalankan ajaran agama mereka dengan baik dalam
konteks zaman sekarang.

2. Penyelesaian Masalah-Masalah Kontemporer: Salah satu kegunaan utama fiqih kontemporer


adalah memberikan panduan dalam menghadapi masalah-masalah yang tidak ada dalam
konteks zaman klasik. Contohnya, masalah teknologi digital, perbankan syariah, etika medis,
dan isu-isu lingkungan.

3. Membangun Keseimbangan Antara Tradisi dan Kebutuhan Modern: Fiqih kontemporer


berusaha menciptakan keseimbangan antara mempertahankan tradisi agama dan memenuhi
kebutuhan masyarakat modern. Ini memungkinkan umat Islam untuk tetap setia pada prinsip-
prinsip agama mereka sambil menjalani kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan zaman
sekarang.

4. Memahami Tujuan-tujuan Syariah: Fiqih kontemporer menekankan pemahaman terhadap


tujuan-tujuan syariah (Maqasid al-Shariah) dan bagaimana mereka dapat diterapkan dalam
berbagai konteks. Hal ini membantu menjadikan hukum Islam lebih fleksibel dan responsif
terhadap kepentingan umat.

Dengan demikian, fiqih kontemporer memiliki peran yang penting dalam menjaga
keberlanjutan ajaran Islam dalam konteks zaman modern sambil menawarkan panduan dalam
menghadapi berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang terus berkembang.

D. Pendapat Pakar Fiqh Kontemporer

Lima pendapat ahli tentang fiqih kontemporer yang dapat dijelaskan:

1. Dr. Yusuf al-Qaradawi: Salah satu cendekiawan Muslim kontemporer yang terkenal, ia
berpendapat bahwa fiqih kontemporer harus memadukan prinsip-prinsip Islam dengan realitas
modern. Dia telah menulis banyak buku tentang isu-isu kontemporer seperti ekonomi,
perbankan syariah, dan demokrasi dalam kerangka Islam.

2. Dr. Tariq Ramadan: Tariq Ramadan adalah seorang ahli filsafat dan pemikir Islam yang vokal
tentang pentingnya pembaruan dalam fiqih kontemporer. Dia berargumen bahwa fiqih harus
relevan dengan zaman kita dan dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh umat
Islam di era modern.

3. Dr. Abdullah bin Bayyah: Seorang cendekiawan asal Mauritania, Dr. Abdullah bin Bayyah
mendukung pendekatan fiqih kontemporer yang berfokus pada kerja sama antara ulama dan
ilmuwan. Ia mendorong dialog antaragama dan dialog antarbudaya untuk mencari solusi atas
masalah-masalah dunia saat ini.

4. Dr. Jasser Auda: Dr. Jasser Auda adalah seorang pemikir Islam yang mengembangkan konsep
"Maqasid al-Shariah," yaitu tujuan-tujuan syariah. Dia berpendapat bahwa fiqih kontemporer
harus berpusat pada pemahaman tujuan-tujuan syariah ini untuk menemukan solusi yang
relevan bagi masalah-masalah masa kini.

5. Dr. Ingrid Mattson: Seorang cendekiawan Islam Amerika, Dr. Ingrid Mattson menekankan
pentingnya keterlibatan wanita dalam pembahasan fiqih kontemporer. Dia berupaya untuk
menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi perempuan dalam interpretasi dan aplikasi hukum
Islam.
Pendapat-pendapat ini mencerminkan berbagai pendekatan dalam menghadapi isu-isu fiqih
kontemporer dan menunjukkan kompleksitas diskusi dalam dunia pemikiran Islam saat ini.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Latar belakang munculnya isu Fiqh kontemporer yaitu akibat adanya arus modernisasi
yang meliputi hampir sebagian besar Negara negara yang dihuni oleh mayoritas umat islam.
Modernisasi tersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara struktural
maupun kultural.Teks Al-Qur’an tentunya tidak mengalai perubahan, tetapi pemahaman dan
penerapannya dapat disesuaikan dengan konteks perkembangan zaman.Karena perubanhan
sosial merupakan suatu proses kemasyarakatan yang berjalansecara terus menerus, maka
perubahan penerapan dan pemahaman ajaran islam juga harus bersifat kontinu sepanjang
zaman. Dengan demikian islam akan tetaprelevan dan aktual, serta mampu menjawab
tantangan modernitas.Ruang lingkup fiqh kontemporer meliputi aspek hukum keluarg,
aspekekonomi, aspek pidana, aspek kewanitaan, aspek medis,aspek teknologi,aspek politik
(kenegaraan), dan aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah.Sifat dinamis dan terbuka
terhadap perubahan ini sebagai konsekuensi logis daritugas fiqh, yang harus selalu berusaha
menyelaraskan problema kemanusiaanyang terus berkembang dengan pesat dan akseleratif
dengan dua sumber rujukanutamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Kompleksitas persoalan-
persolan baru yang muncul di masa kini tentunyaakan membutuhkan pemecahan masalah
berdasarkan nilai-nilai agama. Di sinilahletak betapa pentingnya rumusan ideal moral maupun
formal dari fiqh kontemporer tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Al Qardhawi, Yusuf. Ijtihad Kontemporer,Surabaya : Risalah Gusti, 1995.

Anwar, Syahrul.2010.Ilmu Fiqh & Ushul Fiqh. Bogor : Ghalia Indonesia.

Arifin , Bey.Terjemah Sunan An-Nasai, Semarang : CV Syi Syifa, 1992.


Azhar, Muhammad. 1996. Fiqh Kontemporer . Yogyakarta: Lesiska.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah , Depok : Al-Quran Tajwid ,2008.

Mubarok, Jaih. Fiqh Kontemporer, Bandung : Pustaka Setia, 2003.

Saleh, Hasan . Kajian Fiqh Nawawi& Fiqh Kontemporer ,Jakarta : Rajawali Press , 2008.

Qardhowi , Yusuf.Fatwa – fatwa Kontenporer, Jakarta : Gema Insani Press,1996.

Anda mungkin juga menyukai