Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP MASAIL FIQHIYYAH AL- HADISAH


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Masailul Fiqih
Dosen Mata Kuliah : Khadijah, S. Kom.I, M. Pd

Disusun oleh :
Handika Pratama Gustina
NIM. 2111110453
Angga Hidayat
NIM. 2111110933
Dewi Sartika
NIM. 2111110475

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Waata’ala,
karena dengan rahmat dan karunia- Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam tim penulis curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita bisa bersama dengan beliau di
akhirat kelak.
Ungkapan rasa terima kasih juga penulis haturkan kepada dosen pengajar
khususnya Ibu Khadijah, S. Kom.I, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Masailul Fiqih yang telah membimbing dan selalu memberikan semangat yang
pada akhirnya bisa membantu untuk lebih sedikit demi sedikit memperluas
wawasan pengetahuan tim penulis sehingga dapat terselesaikannya makalah ini
yang berjudul “Konsep Masail Fiqhiyyah al- Hadisah ”, jika ditinjau lebih jauh
makalah ini masih belum sempurna untuk dikatakan sebagai makalah yang baik,
tim penulis menyadari bahwa tim penulis bukanlah manusia yang tercipta dalam
kesempurnaan, namun tim penulis akan berusaha untuk menjadi lebih baik dengan
terus belajar.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, tim penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca yang dapat membangun agar makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palangka Raya, 17 September 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB 1................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
PEMBAHASAN................................................................................................................
A. Pengertian Masail Fiqhiyyah al- Hadisah...............................................................
B. Ruang Lingkup Masail Fiqhiyyah al- Hadisah.......................................................
C. Tujuan Mempelajari Masail Fiqhiyyah al- Hadisah...............................................
BAB III..............................................................................................................................
PENUTUP.........................................................................................................................
Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai permasalahan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, baik
yang menyangkut masalah ibadah, akidah, ekonomi, sosial, sandang, pangan,
kesehatan, dan sebagainya sering kali meminta jawaban kepastiannya dari
sudut hukum. Dalam keadaan yang demikian, maka berkembanglah salah satu
disiplin ilmu yang dinamakan Ilmu Masail al-Fiqhiyah. Berbagai masalah
yang dibicarakan dalam ilmu ini biasanya amat menarik, unik, dan sekaligus
problematik. Hal yang demikian terjadi, karena untuk menjawab berbagai
masalah tersebut telah pula bermunculan berbagai jawaban yang disebabkan
karena latar belakang pendekatan dan sistem pemecahan yang digunakan
berbeda-beda. Demikian pula perbedaan teologi, pandangan politik
sebagaimana yang terdapat pada sunni dan si’i juga memengaruhi dalam
pengambilan keputusan hukum.
Sebagai suatu ilmu, Masail al-Fiqhiyah sangatlah penting untuk dipelajari,
karena dalam ilmu ini membahas berbagai permasalahan yang cukup
kompleks dalam kehidupan masyarakat saat ini. Maka, untuk lebih mudah
memahami bagaimana konsep umum dari Masail al-Fiqhiyah ini, penulis akan
mengulasnya dalam makalah ini, dengan harapan supaya dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Masail Fiqhiyyah al-Hadisah ?
2. Apa saja ruang lingkup dari Masail Fiqhiyyah al-Hadisah ?
3. Apa tujuan mempelajarinya Masail Fiqhiyyah al-Hadisah ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian Masail Fiqhiyyah
al-Hadisah
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami ruang lingkup Masail
Fiqhiyyahnal-Hadisah

1
2

3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tujuan mempelajari Masail


Fiqhiyyah al-Hadisah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masail Fiqhiyyah al-Hadisah


Masail Fiqhiyah al-Haditsah terdiri dari 3 suku kata, yaitu Masail,
Fiqhiyah, dan Al-Haditsah. Secara bahasa, Masail ((‫اِئل‬AA‫ َم َس‬merupakan
jamak dari kata (‫ ) َم ْساَلَة‬yang berarti persoalan atau masalah. Sedangkan
Fiqhiyah berasal dari kata fiqh yang secara bahasa bermakna paham,
sedangkan menurut istilah berarti syariat (ilmu yang berkaitan dengan
amal perbuatan manusia yang diambil dari nash Al-Quran atau As-Sunnah,
dan Al-Haditsah berarti hal yang baru. Jadi, Al-Masailul Fiqhiyah Al-
Haditsah adalah persoalan keagamaan yang bersifat baru yang masuk
dalam kehidupan manusia sehari-hari yang belum terjadi pada masa
Rasulullah SAW. maupun sahabatnya.
Masail Al-Fiqhiyah adalah ilmu yang berangkat dari berbagai
perkembangan masalah-masalah baik yang datang dari segi ibadah,
akidah, ataupun yang datang dari masalah-masalah kemasyarakatan,
seperti ekonomi, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Semua masalah
tersebut ada yang berawal dari perkembangan dan tuntutan zaman tetapi
ada juga yang berasal dari perbedaan tafsir atas konteks kepentingan.
Permasalahan tersebut jelas membutuhkan jawaban yang pasti dan berdalil
hukum.
Metode kajian dalam Masa’il Fiqhiyah ini lebih banyak mengambil
metode ijtihad daripada istinbat. Yang dimaksud ijtihad disini adalah
menggali hukum dengan sungguh-sungguh terhadap masalah-masalah
kehidupan yang bersifat baru dan tidak ada nash-nya. Sedangkan
pengertian istinbat adalah upaya untuk menggali hukum dari sebuah
persoalan melalui nash, baik Al-Quran ataupun Al-Hadits. Di dalam
melakukan ijtihad ada rambu-rambu yang menjadi pegangan bagi setiap
mujtahid yang tidak boleh dilangga
1. Tidak boleh merusak ketentuan dasar dalam aqidah Islam.
2. Tidak boleh mengurangi atau merusak martabat manusia.

3
4

3. Tidak boleh mendahulukan kepentingan perorangan dari


pada kepentingan umum.
4. Tidak boleh mengutamakan hal-hal yang masih samar
kemanfaatannya atas hal-hal yang sudah nyata manfaatnya.
5. Tidak boleh melanggar akhlaqul karimah (moralitas
manusia)
Seiring berkembangnya zaman, permasalahan keagamaan yang
bersifat baru sangatlah banyak, yang masing-masing membutuhkan
jawaban, sehingga Islam bisa diterima disetiap zaman dan tempatnya, dan
akhirnya kaum muslimin juga tidaklah buta akan hukum
pekerjaan/tindakan yang dijalaninya.
Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi munculnya Al-
Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah antara lain:
1. Sosiologis yaitu status atau pranata sosial yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat yang berbeda-beda, sehingga kehidupan
masyarakat selalu diukur dengan status sosialnya atau ada
kecenderungan masyarakat terhadap pergaulan. Dalam kasus ini
muncul persoalan fiqih terkini seperti aborsi dengan alasan sosial
dengan akibat pergaulan bebas.
2. Antropologis, yaitu tatanan adat istiadat atau kebudayaan yang
beraneka ragam yang ada dalam kehidupan masyarakat, atau
masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, kehidupan
kebudayaan atau tradisi yang dijalankan secara terus-menerus yang
dipatuhi oleh masyarakat adat, seperti kawin lari.
3. Astronomis, yaitu suatu keadaan pergantian siang dan malam,
adanya pembagian waktu serta abnormalnya kondisi waktu daerah
tertentu, seperti kasus puasa di daerah yang malam dan atau
siangnya yang tidak seimbang, atau bagaimana sholat diangkasa
luar ke mana arah kiblatnya.
4. Anatomis, yaitu keadaan yang ada pada tubuh manusia, seperti
masalah donor ginjal.
5

5. Geografis, yaitu keadaan suatu daerah yang berbeda keadaan


daerahnya dengan daerah yang lainnya, sehingga juga
memunculkan persoalan-persoalan daerah, seperti masalah zakat
6. Medis, yaitu bidang kesehatan dan farmasi, seperti aborsi karena
medis, penggunaan obat dengan terapi urine.
7. Politis, yaitu keadaan yang mengatur hubungan ketatanegaraan
dan atau hubungan antar Negara, seperti golput dalam pemilu dan
nikah antar negara.
8. Biologis, yaitu keadaan yang ada pada makhluk hidup yang ada
dipermukaan bumi, kaitannya dengan usaha pemenuhan kebutuhan
hidupnya, seperti memakai alat seksual untuk memenuhi kebutuhan
seks.
9. Yuridis, yaitu keadaan hukum karena adanya perubahan tempat,
kepentingan, keadaan, manfaat, dan niatnya, seperti kasus haram
rokok bagi wanita hamil, dan anak-anak.
10. Religius/Mazhab, yaitu pemahaman terhadap agama dan banyak
macam ragam agama di dunia serta pemahaman terhadap madzhab
tertentu, seperti nikah beda agama, menahan haid karena demi
ibadah haji.
11. IPTEK, seperti jejaring sosial dan jual beli online.
12. Ekonomis, seperti: Sistem bunga bank, zakat mal dalam
perpajakan, kredit dan arisan, zakat profesi, asuransi, dll.
Semua masalah tersebut masing-masing membutuhkan jawaban karena hal
itu masuk dalam aktivitas manusia sehari-hari.

B. Ruang Lingkup Masail Fiqhiyyah al-Hadisah


Berdasarkan pengertian diatas maka ruang lingkup dari Masail
Fiqhiyyah al-Hadisah adalah berbagai masalah mulai dari masalah sejarah
dan perkembangan pemikiran hukum Islam, pertumbuhan Fiqih, Ushul
Fiqh dan Qawa’id Fiqhiyah, implikasi perubahan sosial terhadap
perubahan hukum, serta berbagai pandangan teologi amat menarik untuk
dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Demikian pula adanya kelemahan
6

pengadilan dalam Islam, serta berbagai jawaban terhadap masalah yang


muncul di abad modern.
Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam berbagai sumber
referensi Masail Al-Fiqhiyah, bahwa Masail Al-Fiqhiyah membahas
tentang masalah-masalah kontemporer yang sudah terjawab maupun yang
sedang diselesaikan, dan prediksi munculnya permasalahan baru.
Permasalahan-permasalahan tersebut tentu membutuhkan jawaban dan
jawaban tersebut tentunya harus berdasarkan dalil hukum serta
mengutamakan kemaslahatan umat. Sebagai contoh masalah-masalah
kontemporer yang dibahas dalam Masail Al-Fiqhiyah adalah sebagai
berikut:
1. Perkawinan antar orang yang berlainan agama.
2. Monogami, Poligami, dan Perceraian.
3. Bayi Tabung/Inseminasi buatan menurut hukum Islam.
4. Adopsi dan Status hukum anaknya.
5. Zina dan status anak zina.
6. Homoseksual dan Lesbian.
7. Transfusi darah, hubungan antara donor dan resipien, dan
menjualbelikan darah menurut Islam.
8. Dan kasus-kasus yang lainnya.

C. Tujuan Mempelajari Masail Fiqhiyyah al-Hadisah


Diantara tujuan-tujuan dari mempelajari Al-Masailul Fiqhiyah Al-
Haditsah adalah sebagai berikut:

1. Agar umat Islam dapat memahami pengertian, tujuan, ruang lingkup dan
berbagai persoalan kajian Masa’il Fiqhiyah al-Haditsah yang berkaitan
dengan persoalan fiqh kontemporer.
2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh yang
berkembang di tengah masyarakat.
3. Menghindari sifat taqlid fanatisme beragama.
7

4. Mampu bersikap arif dan toleran (tasamuh) atas perbedaan pandangan


dalam pemahaman fiqh secara rasional tanpa taqlid dengan suatu paham
tertentu tanpa mengetahui dalil-dalilnya.
5. Akan dapat menerapkan kaidah-kaidah pada dalil-dalil syara’ yang
terperinci dalam persoalan fiqh kontemporer, akan dipahami kandungan
nash-nash syara’ dan diketahui hukum-hukum yang ditunjukinya, sehingga
dengan demikian dapat diperoleh hukum perbuatan atau perbuatan-
perbuatan dari nash tersebut.
6. Dapat menerapkan kaidah-kaidah hukum yang ditentukan jalan keluar
(sikap) yang diambil dikala menghadapi masalah-masalah fiqih aktual,
sehingga dapat ditentukan pula hukum sesuai dengan jalan keluar yang
diambil.

Dengan demikian, Masail Al-Fiqhiyah ini sangat penting untuk dipelajari sebab
dengan mengetahui perkembangan masyarakat saat ini dan masalah-masalah yang
dihadapi, maka kita mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat
serta mampu juga mampu bersikap toleran.
8

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan:


1. Pengertian dari Masail Fiqhiyyah al-Hadisah Al-Masailul Fiqhiyah Al-
Haditsah adalah persoalan keagamaan yang bersifat baru yang masuk
dalam kehidupan manusia sehari-hari yang belum terjadi pada masa
Rasulullah SAW. maupun sahabatnya.
2. Ruang lingkup dari Masail Fiqhiyyah al-Hadisah Ruang lingkup dari
Masail Fiqhiyyah al-Hadisah adalah berbagai masalah mulai dari masalah
sejarah dan perkembangan pemikiran hukum Islam, pertumbuhan Fiqih,
Ushul Fiqh dan Qawa’id Fiqhiyah, implikasi perubahan sosial terhadap
perubahan hukum, serta berbagai pandangan teologi amat menarik untuk
dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Masail Al-Fiqhiyah membahas
tentang masalah-masalah kontemporer yang sudah terjawab maupun yang
sedang diselesaikan, dan prediksi munculnya permasalahan baru.
3. Tujuan mempelajarinya Masail Fiqhiyyah al-Hadisah:
a. Agar umat Islam dapat konsep umum dan berbagai persoalan
kajian Masa’il Fiqhiyah al-Haditsah yang berkaitan dengan
persoalan fiqh kontemporer.
b. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah fiqh
yang berkembang di tengah masyarakat.
c. Menghindari sifat taqlid fanatisme beragama.
d. Mampu bersikap arif dan toleran (tasamuh) atas perbedaan
pandangan dalam pemahaman fiqh secara rasional.
e. Dapat menerapkan kaidah-kaidah pada dalil-dalil syara’ yang
terperinci dalam persoalan fiqh kontemporer.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Masail Al-Fiqhiyah (Jakarta: Prenada Media, 2003), 1.
Kaserun A. S. Rahman, Kamus Modern Indonesia-Arab Al-Kamal
(Surabaya: Pustaka Progressif, 2010), 792.
Nazar Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1994), 8.
Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2014),
153.
Sudarto, Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah (Yogyakarta: Deepublish, 2018),
1.
Nata, Masail Al-Fiqhiyah, i.
Sudarto, Masailul Fiqhiyah Al-Haditsah, 1-2.
Nata, Masail Al-Fiqhiyah, 224.
Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung,
1997), ix.

Anda mungkin juga menyukai