Anda di halaman 1dari 10

RELASI RELASI ILMU’ULUMUDDINIYAH DAN

DIRASAH ISLAMIYAH FIKIH, SENI, SOSIOLOGI, KOMUNIKASI


(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah Wahdatul’Ulum)

Dosen Pengampu: Abdul Roni, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok X / HKI-A / Semester 1

Najri Aulia (0201231004)


Nisa Ul Zakiyah (0201231037)
Muhammad Farhan Damanik (0201231008)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Tanpa pertolongan – Nya tentunya kami tidak akan bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tidak lupa Shalawat serta Salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti – nantikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Kami selaku penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Roni, M.Ag.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Wahdatul’Ulum, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “RELASI RELASI
ILMU’ULUMUDDINIYAH DAN DIRASAH ISLAMIYAH: FIKIH, SENI, SOSIOLOGI,
KOMUNIKASI” sebagai tugas dari mata kuliah Wahdatul’Ulum.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, apabila ada kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar
– besarnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 27 November 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................1
Rumusan Masalah.....................................................................................................1
Tujuan Penelitian......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................2
Pengertian ‘Ulumuddiniyah......................................................................................2
Pengertian Fikih........................................................................................................2
Pengertian Seni.........................................................................................................3
Pengertian Sosiologi.................................................................................................4
Pengertian Komunikasi.............................................................................................4
Relasi Fikih, Seni, Sosiologi, Komunikasi...............................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................6
Kesimpulan...............................................................................................................6
Saran.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan 'Ulumuddiniyah, Fikih, Seni, Sosiologi, dan Komunikasi dapat dilihat dari
hubungan yang kompleks dalam konteks pemahaman agama dan hukum dalam tradisi Islam
Ulumuddiniyah adalah cabang ilmu yang mempelajari aspek-aspek teologis, sejarah agama
ajaran, dan keyakinan dalam Islam ‘Ulumuddiniyah membentuk landasan pemahaman
tentang keyakinan dan ajaran agama yang mendalam.
Fikih adalah ilmu yang mengatur perilaku individu Muslim dan masyarakat dalam hal
hukum Islam Yang meliputi aturan tentang ibadah dan mu amalah Fikih lebih mengambil
prinsip-prinsip hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Yang mencakup
eksplorisasi konsep-konsep seperti keadilan, kebenaran, atika, dan logika. Keempat ilmu ini
saling terkait dalam pemahaman Islam yang komprehensif Ulumuddinivah memberikan
pemahaman tentang keyakinan dan dasar prinsip-prinsip agama, Secara singkatnya. fiath
menerapkan hukum-hukum praktis yang berdasarkan ajaran agama. lFikih membantu dalam
proses penarikan hukum-hukum ini, sementara filsafat dapat memberikan perspektif filosofis
yang lebih dalam tentang konsep-konsep agama dan hukum dalam Islam.
Keseluruhan relasi ini dapat membantu dalam memahami agama Islam secara holistik
dan dalam konteks yang lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian Latar Belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan 'Ulumuddiniyah?


2. Apa yang dimaksud dengan Fikih ?
3. Apa yang dimaksud dengan Seni ?
4. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi ?
5. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi ?
6. Apa relasi Fikih, Seni, Sosiologi, Komunikasi ?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan uraian Rumusan Masalah diatas, maka penulis dapat merumuskan tujuan
masalah sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan 'Ulumuddiniyah.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Fikih.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Seni.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sosiologi.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Komunikasi.
6. Untuk mengetahui relasi Fikih, Seni, Sosiologi, dan Komunikasi.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ‘Ulumuddiniyah


Ulumuddiniyah adalah istilah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada
ilmu-ilmu agama atau pengetahuan keagamaan." Istilah ini mencakup berbagai disiplin ilmu
yang berkaitan dengan agama khususnya dalam konteks Islam Ulumuddinivah mencakup
berbagai aspek seperti tafsir, hadis, filcih, aqidah, sejarah Islam dan bidang-bidang lain yang
membantu memahami dan mempraktikan ajaran Islam Istilah "ulumuddiniyah sering
digunakan dalam konteks pendidikan Islam dan pengembangan pengetahuan agama ini
adalah ilmu yang penting bagi umat Islam untuk mempelajari prinsip-prinsip, ajaran, dan
praktik agama mereka.
Dalam pengertian yang lebih luas 'Ulumuddiniyah juga mencakup tentang
pemahaman etika, moral, dan nilai- nilai Islam. Pengetahuan dan pemahaman dalam bidang
‘Ulumuddiniyah penting bagi seorang Muslim untuk menjalani kehidupan sehari-hari mereka
sesuai dengan ajaran agama daba untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah.1

2.2 Pengertian Fikih


Menurut bahasa, “Fiqih” berasal dari kata “faqiha yafqahu-faqihan” yang berarti
mengerti atau paham.
Al-Fiqih merupakan istilah bahasa arab yang berasal dari akar kata "faqiha-
yafqahufaqhan", secara bahasa (etimologi) kata tersebut mengandung arti al-'Ilmu bi al-Syai
wa alFahmu lahu wa al-Fathanatu" (pengetahuan, pemahaman, dan ketajaman pemikiran
terhadap sesuatu). "Idrak al-Syai' wa al-'Ilmu bihi" (mengetahui dan memahami sesuatu).2
Secara terminologi Al-Quran dan sunnah, Fiqih adalah pengetahuan yang luas dan
mendalam mengenai perintah-perintah dan realitas Islam dan tidak memeiliki relevansi
khusus dengan bagian ilmu tertentu. Akan tetapi, dalam terminology ulama, istilah fiqih
secara khusus diterapkan pada pemahaman yang mendalam atas hukum-hukum Islam.3
Al-Fiqih dalam bahasa arab mengetahui sesuatu dengan mengerti (al-‘ilm bisyai’I
ma’a al-fahm). Ibnu Al-Qayim mengatakan bahwa fiqih lebih khusus dari pada paham, yakni
pemahaman mendalam terhadap berbagai isyarat Al-Quran, secara tekstual maupun
kontekstual. Tentu saja, secara logika, pemahaman akan diperoleh apabila sumber ajaran
yang dimaksudkan bersifat tekstual, sedangkan pemahaman dapat dilakukan secara tekstual
maupun kontekstual. Hasil dari pemahaman terhadap teks-teks ajaran islam disusun secara
sistematis agar mudah diamalkan. Oleh karena itu, ilmu fiqih merupakan ilmu yang
1
Syahrin Harahap, Wahdatul’Ulum Pradigma Pengembangan Keilmuan dan Karakter Lulusan UINSU (Medan
IAIN Pres Medan-Indonesia, 58
2
Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hal 4
3
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, (Jakarta: Kencana, 2010), hal 3

v
mempelajari ajran islam yang disebut dengan syariat yang bersifat amaliah (praktis) yang
diperoleh dari dalil-dalil yang sistemati. Rasyid Ridha mengatakan pula bahwa dalam Al-
Qur’an banyak ditemukan kata-kata fiqih yang artinya adalah paham yang mendalam dan
amat luas terhadap segala hakikat, yang dengan fiqih itu, seseorang ‘alim menjadi ahli
hikmah (filosof), pengamal yang memiliki sikap yang teguh. Kata fiqih dan tafaqquh berarti
“pemahaman yang dalam”, keduanya sering digunakan dalam Al-Quran dan Hadits. 4

2.3 Pengertian Seni


Seni adalah bentuk ekspresi kreatif yang dihasilkan oleh manusia, yang
mencerminkan imajinasi, keterampilan, dan ide-ide mereka. Seni dapat berupa visual, seperti
lukisan dan patung; performa, seperti tari dan teater; atau sastra, seperti puisi dan cerita. Seni
memiliki banyak fungsi, termasuk komunikasi ide dan perasaan, kritik sosial, representasi
estetika, dan hiburan.
Seni juga dapat dipahami dalam konteks budaya dan sejarah. Misalnya, seni
tradisional dari suatu masyarakat dapat mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan mereka,
sementara seni kontemporer dapat mencerminkan isu-isu dan tantangan masa kini.5
A. Pengertian seni menurut para ahli
1. Seyyed H. Nasr Seni Islam merupakan hasil dari pengejawantahan Ke-esaan pada
bidang keanekaragaman yang merefleksikan Ke-Esaan Illahi, kebergantungan
keanekaragaman kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesementaraan dunia dan kualitaskualitas
positif dari eksistensi kosmos atau makhluk sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam
Al-Qur’an (Nanang, 2012).
2. Ismail Raji al-Faruqi Seni dibangun berdasarkan paradigma tawhid yang
menegaskan bahwa tanpa tauhid tidak akan ada Islam. Tauhid memberikan identitas
peradaban Islam yang mengikat semua unsur-unsurnya menjadi suatu kesatuan yang integral
dan organis. Karena itu tauhid merupakan fundamen penting baik dalam dimensi normativitas
dan historisitas agama Islam. Seni dalam Islam dapat dilihat dari ekspresinya dalam seni
sastra, seni kaligrafi, seni ornamentasi, seni ruang, dan seni suara, yang semuanya merupakan
manifestasi dari konsep tawhid sebagai inti sari ajaran Islam. (Keagamaan, 2012).
3. Dr. M. Quraish Shihab, M.A. Seni adalah sebauah keindahan, Ia merupakan
ekspresi ruh dari manusia yang menghasilkan tata laku manusia yang mengandung sebuah
nilai keindahan. Ia lahir dari sisi yang paling terdalam dari diri manusia terdorong oleh
kecenderungan kepada sesuatu yang indah apapun jenis keindahannya. Bukti tersebut
merupakan naluri manusia atau fitrah yang telah dianugerahkan oleh allah kepada mahluk
NYA. (Shihab, 2018).
Dari pendapat beberapa ahli yang telah disebutkan diatas sangatlah jelas bahwa seni
dan kesenian adalah sesuatu yang hakiki dan paling dasar dari manuasia dan hanya dimiliki
oleh makhluk Allah satu satunya yaitu manusia itu sendiri. Seni yang timbul dari diri manusia

4
Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf, Kaedah-Kaedah Praktis Memahami Fiqih Islami, (Gresik: Pustaka al-
Furqan, 2009), hal 47-54
5
M.Abdul Jurnal Fisip UMSU 2023

vi
merupakan aktualisasi diri dari rasa dan perassaan yang telah dianugerahkan Allah, dan Allah
sendiri telah menjaminnya bahwa tidak ada yang salah denagan nilai seni.6

2.4 Pengertian Sosiologi


Ilmuwan sosial pertama yang menggunakan istilah sosiologi adalah seorang ilmuwan
Francis bernama Auguste Comte yang hidup pada tahun 1798-1857. Menurut Comte,
sosiologi merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu kata socius yang berasal dari Bahasa
Latin yang mengandung beberapa arti seperti society (masyarakat), association
(perkumpulan), togetherness atau companionship (kebersamaan). Kata yang kedua berasal
dari Bahasa Yunani logos yang secara literal berarti to speak about (untuk membicarakan
tentang) atau word (kata). Hanya saja secara umum kata logos ini sering diartikan sebagai
study (kajian) atau science (Zerihun Doda, 2005: 3).
Oleh karenanya secara etimologis, sosiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang
masyarakat atau pengertian sederhananya adalah studi atau kajian tentang masyarakat dan
budaya.
Sedangkan pengertian sosiologi secara terminologis (istilah) banyak diungkapkan oleh para
ahli. 7
Pada dasarnya, sosiologi menurut Amir B. Marvasti adalah ilmu sosial yang bertujuan
secara empiris untuk menggali kompleksitas kehidupan manusia.
Dan Sosiologi juga adalah studi ilmiah tentang masyarakat, termasuk pola perilaku
sosial, interaksi sosial, dan budaya. Sosiologi mencoba memahami struktur sosial dan
bagaimana mereka mempengaruhi perilaku individu dan kelompok. Sosiologi mencakup
berbagai sub-disiplin, seperti sosiologi kriminal, sosiologi pendidikan, sosiologi politik, dan
lainnya.8

2.5 Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan pemahaman melalui penggunaan
simbol. Komunikasi bisa berupa verbal (melalui kata-kata) atau nonverbal (melalui gestur,
ekspresi wajah, dan bahasa tubuh). Komunikasi juga bisa berlangsung dalam berbagai
konteks, seperti interpersonal, kelompok, publik, dan massa. Studi komunikasi mencakup
berbagai aspek, seperti teori komunikasi, psikologi komunikasi, komunikasi antarbudaya, dan
lainnya.
Tujuan dari komunikasi adalah untuk mencapai kebersamaan dan membangun
hubungan antarindividu atau kelompok.9

6
Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 3 No. 1 Mei 2018
7
Bernard Raho, SVD, Sosiologi, Yogyakarta, Penerbit Ledalero, 2019 hal 123
8
Bernard Raho, SVD, Sosiologi, Yogyakarta, Penerbit Ledalero, 2019 hal 135
9
Nadya Karina Putri, “MODEL KOMUNIKASI DAN MENURUT AHLI” Universitas Mitra Indonesia, Jakarta hal 2

vii
2.6 Relasi Fikih, Seni, Sosiologi, Komunikasi
Fikih, seni, sosiologi, dan komunikasi adalah empat elemen yang saling terkait dalam
masyarakat. Mari kita bahas satu per satu.

1. Fikih: Fikih adalah studi tentang hukum Islam yang mencakup berbagai aspek
kehidupan, termasuk interaksi sosial dan komunikasi. Fikih memberikan panduan tentang
bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang etis dan adil. Dalam konteks
seni, Fikih juga memberikan panduan tentang apa yang dianggap dapat diterima dan tidak
dapat diterima dalam seni Islam.

2. Seni: Seni adalah cara manusia untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi
dengan orang lain. Dalam konteks Fikih dan sosiologi, seni dapat mencerminkan nilai-nilai
dan norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat. Seni juga bisa menjadi alat komunikasi
yang efektif untuk menyampaikan pesan atau ide.

3. Sosiologi: Sosiologi adalah studi tentang masyarakat dan perilaku manusia.


Sosiologi membantu kita memahami bagaimana Fikih, seni, dan komunikasi mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh struktur dan dinamika masyarakat.

4. Komunikasi: Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan ide antara


individu atau kelompok. Komunikasi memainkan peran penting dalam Fikih (misalnya,
bagaimana hukum dan prinsip-prinsipnya disampaikan dan dipahami), dalam seni (misalnya,
bagaimana pesan atau emosi disampaikan melalui karya seni), dan dalam sosiologi (misalnya,
bagaimana informasi dan ide bergerak dalam masyarakat).

Jadi, Fikih, seni, sosiologi, dan komunikasi saling terkait dan saling mempengaruhi
satu sama lain dalam berbagai cara. Mereka semua berkontribusi pada cara kita memahami
dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

viii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ulumuddiniyah adalah istilah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk kepada
ilmu-ilmu agama atau pengetahuan keagamaan." Istilah ini mencakup berbagai disiplin ilmu
yang berkaitan dengan agama khususnya dalam konteks Islam Ulumuddinivah mencakup
berbagai aspek seperti tafsir, hadis, filcih, aqidah, sejarah Islam dan bidang-bidang lain yang
membantu memahami dan mempraktikan ajaran Islam Istilah "ulumuddiniyah sering
digunakan dalam konteks pendidikan Islam dan pengembangan pengetahuan agama ini
adalah ilmu yang penting bagi umat Islam untuk mempelajari prinsip-prinsip, ajaran, dan
praktik agama mereka.
Menurut bahasa, “Fiqih” berasal dari kata “faqiha yafqahu-faqihan” yang berarti
mengerti atau paham.
Seni adalah bentuk ekspresi kreatif yang dihasilkan oleh manusia, yang
mencerminkan imajinasi, keterampilan, dan ide-ide mereka. Seni dapat berupa visual, seperti
lukisan dan patung; performa, seperti tari dan teater; atau sastra, seperti puisi dan cerita. Seni
memiliki banyak fungsi, termasuk komunikasi ide dan perasaan, kritik sosial, representasi
estetika, dan hiburan.
Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang masyarakat atau pengertian
sederhananya adalah studi atau kajian tentang masyarakat dan budaya.
Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dan pemahaman melalui penggunaan
simbol. Komunikasi bisa berupa verbal (melalui kata-kata) atau nonverbal (melalui gestur,
ekspresi wajah, dan bahasa tubuh).

3.2 Saran
Penulis berharap pembaca dapat memahami makalah ini yang berjudul Relasi Relasi
Ilmu’ulumuddiniyah Dan Dirasah Islamiyah Fikih, Seni, Sosiologi, Komunikasi, serta dapat
memahami isinya. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat menjadi referensi bacaan dan
dapat disempurnakan dengan pembahasan lebih lanjut mengenai Relasi Relasi
Ilmu’ulumuddiniyah Dan Dirasah Islamiyah Fikih, Seni, Sosiologi, Komunikasi.

ix
DAFTAR PUSTAKA

Syahrin Harahap, Wahdatul’Ulum Pradigma Pengembangan Keilmuan dan Karakter Lulusan


UINSU (Medan IAIN Pres Medan-Indonesia,

Abdul Mudjib, Kaidah-Kaidah Ilmu Fiqih, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008),

A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, (Jakarta: Kencana, 2010),

Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf, Kaedah-Kaedah Praktis Memahami Fiqih Islami,
(Gresik: Pustaka al-Furqan, 2009),

M.Abdul Jurnal Fisip UMSU 2023

Jurnal Tahdzibi: Manajemen Pendidikan Islam Volume 3 No.

Bernard Raho, SVD, Sosiologi, Yogyakarta, Penerbit Ledalero, 2019

Nadya Karina Putri, “MODEL KOMUNIKASI DAN MENURUT AHLI” Universitas Mitra
Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai