Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM FIQH ISLAM KONTEMPORER


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Fiqh

Disusun oleh :
Wahdatunnisa (XII B)

MADRASAH ALIYAH MUHAMADIYAH


KUBANGKONDANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Ini. Makalah tentang Sistem
Hukum Fiqh Islam Kontemporer ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran “Fiqh”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dan memerlukan banyak perbaikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk penyempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.
Pada kesempatan ini dengan tulus ikhlas penulis menyampaikan teirma kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini serta teman-teman yang
telah memberikan bantuan dan partisipasinya baik dalam bentuk moril maupun materil untuk
keberhasilan dalam penyusunan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan ini memberikan manfaat bagi para pembaca. Aamiin

Kubangkondang, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fiqh Kontemporer......................................................................................... 2
B. Ruang Lingkup Fiqh Kontemporer................................................................................. 3
C. Peranan Fiqh Kontemporer dalam Penyelesaian Masalah Dimasyarakat....................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum Islam dan dinamika masyarakat sering dipersepsikan sebagai dua hal
yang sangat berbeda dan bahkan dikatakan saling bertentangan. Dalam satu sudut
pandang, hukum Islam merupakan sesuatu yang tidak akan mungkin mengalami
perubahan, karena berdasarkan wahyu Allah yang bersifat qadim. Setiap yang qadim,
bersifat statis tidak berubah. Sebaliknya, masyarakat secara substansial mengalami
perubahan yang cukup besar dan bersifat dinamis.
Fiqih (hukum) merupakan bagian dari unsur ajaran islam sebagai pedoman
hidup bagi manusia terutama dalam melaksanakan tugas kekhalifannya di muka bumi.
Fiqh islam cenderung berbicara tentang aspek eksoteris keagamaan yang bersifat
legal-formal, berhubungan dengan boleh atau tidaknya sesuatu pelaksanaan amaliah,
atau dengan kata lain sesuatu yang diakitkan dengan konteks halal-haram dalam
agama. yang selalu menjadi persoalan dalam proses sosialiasasi fiqh ( hukum islam)
bukan yang menyanngkut tentang eksistensi hukum tersebut, tetapi yang sering
menjadi ajang perdebatan di kalangan ulama adalah dalam hal relevansi maupun
aktualiasasi hukum itu sendiri, terutama bila dikaitkan dengan tempat (lokal) maupun
zaman (temporal). Akibat dari madernisasi dan kemajuan zaman, munculah masalah-
masalah baru yang sebelumnya tidak pernah terjadi sehingga perlu ditetapkan
hukumnya, maka dari itu ada pemikiran mengenai fiqh kontemporer.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian fiqh kontemporer?
2. Apakah saja ruang lingkup fiqh kontemporer?
3. Bagaimanakah peran fiqh kontemporer dalam menyelesaikan masalah
dimasyarakat?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui fiqh kontemporer
2. Untuk mengetahui ruang lingkup fiqh kontemporer
3. Untuk mengetahui peran fiqh kontemporer dalam menyelesaikan masalah
dimasyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fiqh Kontemporer


Fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti. Adapun
fiqh menurut istilah adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat amali diambil dari
dalil-dalil yang tafsili.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kontemporer berarti
sewaktu, semasa, pada waktu atau masa yang sama, pada masa kini,dewasa ini. Jadi
dapat disimpulkan bahwa fiqh kontemporer adalah tentang perkembangan pemikiran
fiqh dewasa ini. Dalam hal ini yang menjadi titik acuan adalah bagaimana tanggapan
dan metodologi hukum islam dalam memberikan jawaban terhadap masalah-masalah
kontemporer.
Adapun yang melatarbelakangi munculnya isu Fiqh kontemporer yaitu akibat
adanya  arus modernisasi yang meliputi hampir sebagian besar Negara- Negara yang
dihuni oleh mayoritas umat islam. Dengan adanya arus moderenisasi tersebut,
mengakibatkan munculya berbagai macam perubahan dalam tataan sosial umat islam,
baik yang menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya dan sebagainya. Berbagai
perubahan tersebut seakan-seakan cenderung menjauhkan umat dari nilai-nilai agama.
Perkembangan kehidupan manusia selalu berjalan sesuai dengan ruang dan
waktu, dan ilmu fiqh adalah ilmu yang selalu berkembang karena tuntutan kehidupan
zaman. Fiqh adalah ilmu yang sangat penting bagi kehidupan umat islam.
Dengan semakin berkembangnya arus informasi dan jaringan komunikasi
dunia, terjadi pulalah apa yang disebut dengan proses modernisasi. Modernisasi
tersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara struktural maupun
kultural.
Perubahan struktural berarti perubahan yang hanya meliputi struktur sosial
belaka, yakni jalinan dan hubungan satu sama lain dari keseluruhan unsur sosial.
Unsure-unsur sosial yang pokok adalah kaidah-kaidah, lembaga-lembaga, kelompok-
kelompok dan lapisan sosial. Sedangkan perubahan secara kultural lebih bersifat
ideologis atau immaterial yakni perubahan nilai-nilai, pemikiran dan sebagainya.
Dalam era modernisasi dewasa ini, salah satu aspek pemikiran yang turut mengalami
tuntutan perubahan adalah di bidang hukum islam.

2
Mengingat hukum islam merupakan salah satu bagian ajaran agama yang
terpenting, maka perlu ditegaskan di sini aspek mana yang mengalami perubahan
dalam kaitannya dengan hukum islam tersebut. Karena agama dalam pengertiannnya
sebagai wahyu Tuhan tidak akan berubah, tetapi tentang pemikiran manusia tentang
ajarannya, terutama dalam hubungan dengan penerapannya di dalam dan di tengah-
tengah masyarakat yang selalu berubah.
Berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah
perubahan secara tekstual tetapi secara kontekstual. Teks Al-Qur’an tentunya tidak
mengalai perubahan, tetapai pemahaman dan penerapannya dapat disesuaikan dengan
konteks perkembangan zaman. Karena perubanhan sosial merupakan suatu proses
kemasyarakatan yang berjalan secara terus menerus, maka perubahan penerapan dan
pemahaman ajaran islam juga harus bersifat kontinu sepanjang zaman. Dengan
demikian ialam akan tetap relevan dan actual, serta mampu menjawab tantangan
modernitas.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
sosial secara umum ada dua macam. Ada yang terletak di dalam masyarakat (factor
intern) seperti bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk, adanya penemuan-
penemuan baru, terjadinya pertentangna atau konflik dalam masyarakatdan timbulnya
pemberontakan atau revolusi di dalam masyaakat itu sendiri. Dan ada pula yang
bersumber dan sebagai pengaruh dari masyarakat lain (factor ekstern) seperti
terjadinya peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Pengaruh-pengaruh unsur perubahan di atas dapat menimbulkan peruhan
dalam system pemikiran islam termasuk pembaharuan dalam hukum islam. Dengan
demikian hukum islam akan tetap mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan
tuntutan zaman (modenitas). Tanpa adanya upaya pembaharuan pemikiran dimaksud
tentu akan menimbulkan kesulitan  dalam kemasyarakatan hkum sebagai salah satu
pilar masyarakat, sedangkan kehidupan masyarakat itu sendiri senantiasa mengalami
perkembangan, maka upaya pembaharuan pemahaman hukum islam pun harus dapat
mengikuti perubahan itu.

B. Ruang Lingkup  Kajian Fiqh Kontemporer


Ruang lingkup fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang
berhubungan dengan situasi kontemporer (modern). Kajian fiqh kontemporer
mencakup masalah-masalah fiqh yang berhubungan dengan situasi kontemporer

3
(modern) dan mencakup wilayah kajian dalam Al-Qur’an dan Hadits. Kajian fiqh
kontemporer tersebut dapat dikategorikan ke dalam beberapa aspek :
1. Aspek hukum keluarga, seperti ; akad nikah melalui telepon, penggunaan alat
kontra sepsi, dan lain-lain.
2. Aspek ekonomi, seperti ; system bunga dalam bank, zakat profesi, asuransi, dan
lain-lain.
3. Aspek pidana , seperti ; huku pidana islam dalam sistem hukum nasional
4. Aspek kewanitaan seperti, ; busana muslimah (jilbab), wanita karir,
kepemimpinan wanita, dan lain-lain.
5. Aspek medis, seperti ; pencangkokan organ tubuh atau bagian organ tubuh,
pembedahan mayat, euthanasia, ramalan genetika, cloning, penyebrangan jenis
kelamin dari pria ke wanita atau sebaliknya, bayi tabung, percobaan-percobaan
dengan tubuh manusia dan lain-lain.
6. Aspek teknologi, seperti ; menyembelih hewan secara mekanis, seruan adzan atau
ikrar basmalah dengan kaset, makmum kepada radio atau televisi, dan lain-lain.
7. Aspek politik (kenegaraan), seperti ; yakni perdebatan tentang perdebatan sekitar
istilah “Negara islam”, proses pemilihan pemimpin, loyalitas kepada penguasa
(kekuasaan), dan lain sebagainya.
8. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, seperti ; tayammum dengan
selain tanah (debu), ibadah kurban dengan uang, menahan haid karena demi
ibadah haji, dan lain sebagainya.
Adapun mengenai kajian yang berkenaan dengan Al-Qur’an dan hadits yang
erat hubungnnya dengan fiqh kontemporer, antara lain adalah masalahmetodologi
pemahaman hukum islam (ushul fiqh), persoalan histories dan sosiologis ayat-ayat
Al-Qur’an maupun hadits Nabi, kajian tentang maqaashidut-tasyri’ (tujuan hukum),
keterbukaan kembali pintu ijtihad, soal kemaslahatan umum, adapt istiadat mayarakat
yang berlaku, tentang teori nasakh dan teori ellat hukum, tentang ijma’ dan lain-lain.
Kajian hukum fiqh kontemporer tidak terlepas dari aspek material dan
formalnya hukum islam, serta mana yang permanent dalam hukum
islam (tasyri’iyyah) dan mana yang bersifat relatif (berubah) atau ghairu-tasyri.

C. Peranan Fiqh Kontemporer Dalam Menyelesaikan Masalah Dimasyarakat


Ushul fiqh memegang peranan penting dan posisi strategis dalam melahirkan
ajaran islam rahmatan lil ‘alamin. Ushul fiqh menjadi arena untuk mengkaji batasan,

4
dinamika, dan makna hubungan antara Tuhan dan manusia. Melihat fungsinya yang
demikian, rumusan fiqh seharusnya bersifat dinamis dan terbuka terhadap upaya-
upaya penyempurnaan. Sifat dinamis dan terbuka terhadap perubahan ini sebagai
konsekuensi logis dari tugas fiqh, yang harus selalu berusaha menyelaraskan
problema kemanusiaan yang terus berkembang dengan pesat dan akseleratif dengan
dua sumber rujukan utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadts.
Adanya dinamika zaman yang terus berkembang dan melahirkan bentuk
perubahan, baik perbahan yang bersiafat structural maupun maupun cultural
kemasyarakatan. Sebagai contoh, di era modern ini berkembang konsep perjanjian
asuransi. Konsep perjanjian asuransi (akad at-ta’min) merupakan jenis kad baru yang
belum pernah ada pada masa permulaan perkembangan fiqh islam. Oleh karena itu
masalah ini menimbulkan perdebatan di kalangan ulama masa kini. Sebelum ke
pembahasan lebih lanjut kita perlu mengetahui apa itu asuransi.
1. Definisi Asuransi
Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris insurance yang dalam bahsa
Indonesia telah menjadi bahsa popular dan diadopsi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia dengan padanan kata “penanggungan”.
Sedangkan asuransi menurut istilah, ada beberapa definisi yang
dikemukakan oleh beberapa pendapat :
a. Menurut Robert L. Merh Yang dikutip oleh M.Syakir Sula : asuransi adalah
suatu alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit
yang berisiko, agar kerugian individu secara kolektif dapat diprediksi.
Kerugian yang dapat diprediksi tersebut kemudian dibagi dan didistribusikan
secara proporsional di antara semua unit dalam gabungan tersebut.
b. Dalam kitab Undang-Undang Hukmu Dagang Pasal 246 yang berbunyi :
asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan pergantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
c. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asuransi adalah pertanggungan
(perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran
dan pihak yang lan berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada

5
pembayar iuran, apabila terjadi sesuatu yang menimpa dirinya atau barang
miliknya yang diasuransikan sesuai dengan perjanjian yang dibuatnya.
Dari definisi-definisi tersebut dapat dipahami bahwa asuransi adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung menerima
premi asuransi dari tertanggung, dengan imbalan kewajiban untuk menanggung
kerugian atau kerusakan yang diderita oleh tertanggung.
2. Asuransi Syariah
Di dalam referensi hukum islam, asuransi disebut dengan
istilah thadamun, takaful, dan at-ta’min. kata thadamun, takaful, dan at-
ta’min atau asuransi diartikan dengan “saling menanggung atau tanggung jawab
sosial”
Islam memandang “pertanggungan” sebagai suatu fenomena sosial yang
dibentuk atas dasar saling tolong menolong dan rasa kemanusiaan.
3. Landasan Asuransi Syariah
Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum
praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai sebagai
wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-nilai yang ada dalam
ajaran islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas ayat yang menjelaskan tentang
praktik asuransi seperti yang ada pada saat ini. Walaupun begitu Al-Qur’an masih
mengakomodir ayat-ayat yang mempunyai muatan nilai-nilai dasar yang ada
dalam praktik asuransi, seperti nilai dasar tolong menolong, kerjasama, atau
semangat untuk melakukan proteksi terhadap peristiwa kerugian di masa
mendatang.
Di antara ayat Al-Qur’an yang mempunyai muatan nilai-nila yang ada
dalam praktik asuransi yaitu seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT surat
Al-Maidah ayat 2 :
)‫ זּ‬: ‫(المائداة‬  ‫وتعاونواعلى البروالتقوىوالتعاونواعلى ا الثم والعدوان واتقواهللا ان اهللا شديدالعقاب‬
“ Tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya”. (Al-
Maidah: 2)
Ayat ini memuat perintah (amr) tolong menolong antar sesame manusia.
Dalam bisnis asuransi, nilai ini terlihat dalam praktik kerelaan anggota (nasabah)

6
perusahaan asuransi untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana
sosial (tabarru). Dana sosial ini berbentuk rekening tabarru pada perusahaan
asuransi dan difungsikan untuk menolong salah satu anggota (nasabah) yang
sedang mengalami musibah.
Demikian pula yang terdapat dalam surat Al-Baqoroh ayat 185 tentang
nilai-nilai yang ada pada praktik asuransi. Allah berfirman:
‫يريدهللا بكم اليسرواليريد بكم العسر‬

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki


kesukaran bagimu”. (Al-Baqoroh: 185)
Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bahwa keudahan adalah sesuatu
yang dikehendaki oleh-Nya dan sebaliknya, kesukaran adalah sesuatu yang  tidak
dikehendaki oleh-Nya. Dalam praktik bisnis asuransi, ayat tersebut dapat dipahami
bahwa dengan adanya lembaga asuransi seseorang dapat memudahkan untuk
menyiapkan dan merencanakan kehidupannya di masa mendatang dan dapat
melindungi kepentingan ekonominya dari sebuah kerugian yang tidak disengaja.
Melihat uraian di atas, dapatlah kita kemukakan bahwa persoalan fiqh
kontemporer di masa akan datang lebih komplek lagi disbanding yang kita hadapi
sekarang. Hal tersebut disebabkan arus perkembangan zaman yang berdampak
kepada semakin terungkapnya berbagai persoalan ummat manusia, baik hubungan
antar sesame maupun dengan kehidupan alam sekitarnya..
Kompleksitas persoalan tersebut tentunya akan membutuhkan pemecahan
masalah berdasarkan nilai-nilai agama. di sinilah letak betapa pentingnya rumusan
ideal moral maupun formal dari fiqh kontemporer tersebut, yang tidak lain
bertujuan untuk menjaga keutuhan nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan kealaman,
terutama yang menyangkut dengan aspek lahiriah kehidupan manusia di dunia ini.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Latar belakang munculnya isu Fiqh kontemporer yaitu akibat adanya  arus
modernisasi yang meliputi hampir sebagian besar Negara- Negara yang dihuni oleh
mayoritas umat islam. Modernisasi tersebut melahirkan berbagai macam bentuk
perubahan baik secara struktural maupun kultural.
Teks Al-Qur’an tentunya tidak mengalai perubahan, tetapi pemahaman dan
penerapannya dapat disesuaikan dengan konteks perkembangan zaman. Karena
perubanhan sosial merupakan suatu proses kemasyarakatan yang berjalan secara terus
menerus, maka perubahan penerapan dan pemahaman ajaran islam juga harus bersifat
kontinu sepanjang zaman. Dengan demikian islam akan tetap relevan dan aktual, serta
mampu menjawab tantangan modernitas.
Ruang lingkup fiqh kontemporer meliputi aspek hukum keluarg, aspek
ekonomi, aspek pidana, aspek kewanitaan, aspek medis,aspek teknologi,aspek politik
(kenegaraan), dan aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah.
Sifat dinamis dan terbuka terhadap perubahan ini sebagai konsekuensi logis
dari tugas fiqh, yang harus selalu berusaha menyelaraskan problema kemanusiaan
yang terus berkembang dengan pesat dan akseleratif dengan dua sumber rujukan
utamanya yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
Kompleksitas persoalan-persolan baru yang muncul di masa kini tentunya
akan membutuhkan pemecahan masalah berdasarkan nilai-nilai agama. Di sinilah
letak betapa pentingnya rumusan ideal moral maupun formal dari fiqh kontemporer
tersebut.

B. Saran
Demikian makalah yang bisa penulis susun, semoga makalah yang penulis
susun bisa bermanfaat dan semoga pembaca bisa memahami ilmu tentang fiqh
kontemporer.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Syahrul.2010. Ilmu Fiqh & Ushul Fiqh. Bogor : Ghalia Indonesia


Azhar, Muhammad. 1996. Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Lesiska.
Azhar, Muhammad. 1996. Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Lesiska.
Anwar, Syahrul.2010. Ilmu Fiqh & Ushul Fiqh. Bogor : Ghalia Indonesia.
Ali, Hasan. 2004. Asuransi Dalam Perspektif Hukum. Jakarta :Kencana.
Sula, Muhammad Syakir.2004. Asuransi Syariah, Konsep dan Sistem Operasional. Jajarta:
Gema Insani.

Anda mungkin juga menyukai