DI SUSUN OLEN :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penyusun
ii i
DAFTAR ISI
3.1 kesimpulan.................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai agama samawi terakhir yang hadir di muka bumi ini, Islam
mempunyai misi rahmatan lil'alamin, yakni menebar rahmat bagi sekalian alam.
Kehadiran Islam bukan untuk suku maupun komunitas tertentu, melainkan untuk
segenap alam dan isinya. Sebagai agama universal, muatan Islam didesain oleh
Tuhan untuk mencakup beragam lini dan sektor kehidupan ummat manusia.
1
sudah ada di dalam waktu yang lampau. Oleh karena itu, hukum Islam yang
menghadapi perubahan sosial dengan karakteristik yang dimilikinya mampu eksis
meskipun berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHSAN
Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa hukum Islam adalah hukum
yang berdasarkan wahyu Allah. Dengan demikian hukum Islam menurut ta’rif ini
mencakup hukum syara’ dan juga mencakup hukum fiqhi karena arti syara’ dan
fiqhi terkandung di dalamnya.
1
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam (Cet. 2, Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 12
2
Ibid., hal. 17
3
2.1.2 Perubahan Sosial
3
Abdi Wijaya, Eksistensi Hukum Islam dalam Perubahan Sosial. Al-Risalah. Volume 10 Nomor 2
Nopember 2010
4
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. XII,Jakarta: Rajawali Press: 1995), hal. 337
5
Yusuf al-Qardhawy, Keluasan dan Keluesan Hukum Islam (Cet. I, Semarang: Toha Putra, 1992),
hal. 24
4
2. Hukum yang Ditetapkan oleh Alquran tidak Pernah Memberatkan
5
masyarakat ideal yang bersih dari semua apa yang bertentangan dengan
agama dan moral.
Begitu juga ia tidak hanya bermaksud untuk membangun masyarakat
yang sehat saja, tetapi ia juga bertujuan untuk membahagiakan individu,
masyarakat dan seluruh umat manusia di dunia dan di akhirat. Itulah
beberapa karakteristik hukum Islam yang tentunya akan memudahkan kita
memahami lebih jauh tentang eksistensi hukum Islam dalam perubahan-
perubahan sosial.
Berpijak pada pandangan di atas dan dalam upaya menjawab tuntutan dan
permasalahan yang dihadapi masyarakat era industrialisasi maka perlu
merumuskan kembali metodologi untuk berijtihad untuk memperoleh teoritisasi
6
yang merupakan hasil kristalisasi dari pemahaman utuh atas Alquran dan Sunnah
harus diterapkan kepada kehidupan kaum muslimin dewasa ini dengan
mempertimbangkan situasi lokal dimana prinsip-prinsip tersebut akan
diaplikasikan.
7
jelaslah bahwa hukum lebih merupakan akibat dari pada faktor-faktor penyebab
terjadinya perubahan sosial.
Semangat atau pesan moral yang bisa kita pahami dari pernyataan Ibnu
Rusyd di atas adalah anjuran untuk melakukan ijtihad terhadap kasus-kasus
hukum baru yang tidak secara eksplisit dijelaskan sumber hukumnya dalam nash.
Dengan demikian, Ijtihad merupakan satu-satunya jalan untuk mendinamisir
ajaran Islam sesuai dengan tuntutan perubahan zaman dengan berbagai
kompleksitas persoalannya yang memasuki seluruh dimensi kehidupan manusia
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hukum Islam dengan berbagai kelebihan yang dimiliki dapat eksis dalam
perubahan sosial dengan prinsip-prinsip dasar yang melekat padanya, sehingga
mampu merespon segala perubahan social yang terjadi. Hukum Islam dengan
segala keunggulannya, merupakan aturan Tuhan yang bertujuan memberikan
kebaikan dan kemudahan kepada umat manusia. Perubahan hukum Islam itu
perlu, untuk menyesuaikan dengan konteks zaman sekaligus dengan karakter
masyarakatnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Imdad, Hukum Islam dalam Perubahan Sosial (Suatu Kajian Terhadap Elastisitas
Hukum Islam). http://www.lpsdimataram.com tahun 2013
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam (Cet. 2, Jakarta: Bumi Aksara,
199)
Satria Effendi M. Zein, Ijtihad Sepanjang Sejarah Hukum Islam. Dalam K.H. Ali
Yafie, Wacana Baru Fiqhi Sosial (Cet. I, Jakarta: Mizan, 1997)
10