Disusun oleh :
Kelompok 11
Putri Dewi Wardani ( 211102030042 )
Nur Elmi Annisa Ramadani ( 211102030036 )
Tegar Maisa Julian ( 211102030031 )
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN AJARAN2021-2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
perlindungannya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami,
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini merupakan tugas
dari dosen kami bapak
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................ 3
A. Pengertian Hukum Islam dan Perubahan Sosial ................. 3
B. Karakteristik Hukum Islam dan Perubahan Sosial ............. 4
C. Pendekatan Hukum Islam dan Perubahan Sosial ................ 7
D. Tujuan Hukum Islam dan Perubahan Sosial ....................... 11
E. Contoh Hukum Islam dan Perubahan Sosial ....................... 13
BAB III PENUTUP .................................................................... 15
A. Kesimpulan........................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum Islam dan perubahan sosial memiliki hubungan antara satu
sama lain yaitu, salah satu masalah dasar dalam filsafat hukum. Masyarakat
senantiasa melakukan suatu perubahan sosial dalam hidup diikuti dengan
hukum islam dan juga suatu hukum tidak akan berubah begitu saja tanpa
memperhatikan isi dari sumber utama yaitu Al-Quran.
Perubahan sosial dapat terjadi karena adanya perubahan dalam
masyarakat yang mempengaruhi suatu nilai sikap dan pola kelakuandiantara
suatu kelompok yang ada dalam masyarakat. Suatu perubahan menuntut
kemampuan adaptasi diri untuk melakukan perubahan yang terjadi pada
kehidupan masyarakat.
Kebutuhan sosial yang berhubungan dengan hukum yang terkait
dengan aspek kerja hukum yaitu perubahan hukum sarana kontrol sosial dan
sarana engneering.
Perubahan hukum Islam merupakan suatu penyesuaian zaman dan
karakter Masyarakat . Kebutuhan zaman tersebut harus berdasarkan maqashid
Al-syari’ahdan maslahah . Islam juga memiliki prinsip yang harus ditegaskan
yaitu, keadilan, kebebasan serta sikap toleransi terhadap agama yang lain
1
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas rumusan
masalah sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut
1. Pengertian dari hukum islam dan perubahan social
2. Bagaimana karakteristik hukum islam dan perubahan social
3. Apa saja pendekatan hukum islam dan perubahan social
4. Tujuan hukum islam dan perubahan sosial
5. Contoh hukum islam dan perubahan social
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengeertian hukum islam dan perubahan social
2. Memahami karakteristik hukum islam dan perubahan social
3. Memahami pendekatan hukum islam dan perubahan social
4. Mengetahui tujuan hukum islam dan perubahan social
5. Dapat memberikan contoh hukum islam dan perubahan sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Muslehudin, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Studi
Perbandingan Sistem Hukum Islam, (Yogyakarta, Tiara Wacana, 1997)
2
Rohidin, Pengantar Hukum Islam, (Yogyakarta, Lintang Rasi Aksara Books, 2016),1-3
3
yang mengatur perilaku kehidupan kaum muslimin dalam keseluruhan aspeknya,
baik secara keseluruhan ataupun individual.
Setelah kita memahami tantang pengertian Hukum Islam, maka kita lanjut
dengan mencoba memahami pengertuan dari Perubahan Sosial.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah segala perubahan pada
lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk nilai,
sikap dan pola perilaku didalam kelompok masyarakat.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah
perubahan dalam struktur masyarakat seperti munculnya organisasi buruh dalam
masyarakat kapitak, perubahan orgabisasi ekonomi dan politik serta perubahan
lainnya seperti perubahan dalam nilai, norma, tingkah laku, wewenag, organisasi
sosial, lapisan sosial, kekuasaan dan interaksi social. 3
3
Muhammad Faisol, “Hukum Islam dan Perubahan Sosial”, Jurnal Ilmiah Syari’ah, vol.18, no.1,
2019
4
2. Hukum islam bersifar Universal artinya bahwa hukum islam ditunjukkan
bukan hanya untuk satu golongan atau bangsa, akan tetapi ditunjukkan
untuk seluruh umat manusia. Seperti dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 28
ولقد ك ّر منا بني ادم وحملنهم في الب ّر والٌبحر ورزقنهم ّمن الّطيبت وفضّلنهم على كثير ّم ّمن خلقنا
)70( تفضيال
Artinya: Dan sesungguh, kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan
kami angkut mereka di darat dan di laut, dan kami beri mereka rezekidari
yang baik-baik dan kami lebihkan mereka di atas banyak mahluk yang
kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S Al-Isra’ ayat 70)
)3(فطور
ٍ ت فارجع البصر هل ترى من
ٍ الرحمن من تفو ٍ الّذي خلق سبع سمو
ّ ت طباقا ً ماترفي خلق
5
Maka lihatlah sekali lagi, adakah amu melihat sesuatu yang cacat?(Q.S
Al-Mulk ayat 3).
4
Musnad Rozin, Karakteristik Hukum Islam dalam Perubahan Sosial, Jurnal Hukum,
vol.13, no.2, 2016
5
Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial ,jurnal,
hal 146
6
C. Pendekatan Hukum Islam dan Perubahan Sosial
Pendekatan sosial dalam memahami hukum Islam tidaklah bisa dihindari,
karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian hukum Islam itu berkaitan erat
dengan masalah sosial. Sebagian ahli hukum Islam berusaha untuk memahami
ilmu-ilmu sosial sebagai salah satu alat untuk memahami hukum Islam.
Pendekatan ilmu sosial ini digunakan untuk memahami perilaku seseorang di
masyarakat sesuai dengan hukum Islam yang berlaku.
Dalam hukum Islam perubahan sosial, budaya dan letak geografis suatu
objek hukum, merupakan variabel urgent yang ikut menentukan bisa
tidaknya, dan perlu atau tidaknya suatu perubahan hukum. Sebagaimana
rumusanDari kaidah fiqihtaghayyural-ahkam bitaghayyural-azman (tidak dapat
dipungkiri bahwa berubahnya hukum dengan sebab berubahnya zaman).6
6
Ibn Qayyim al-Jauziyah, I’lamal-Muawaqi’in ‘anRabbial-‘Alamin(Beirut: Dar Al-fikri,
t.t.),14.
7
7
Pembaruan hukum Islam yang terjadi dalam bidang hukum keluarga
yang disebabkan oleh nilai yang terkandung dalam kitab fikih. Beberapa nilai-
nilai fikih yang telah diperbaharui sebagian telah menjadi peraturan perundang-
undangan hukum positif..
Merupakan ahli waris non muslim sejajar dengan ahli waris muslim
Merupakan hal yang baru dalam hukum kewarisan Islam yang berlaku di
Indonesia.
7
Beberapa contoh permasalahan hukum keluarga yang muncul saat ini adalah
perkawinan yang ijab kabulnya dilakukan melalui telepon, pembagian harta kewarisan yang
berbeda dalam Alquran dengan melihat aspek sosial, pemberian harta warisan yang berbeda
agama antara ahli waris dan pewaris, mengangkat anak angkat sebagai orang yang dapat
menerima harta warisan melalui wasiat wajibah, wakaf dalam bentuk uang tunai. Akibat majunya
teknologi dan perkembangan zaman dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan mengharuskan
negara untuk segera mengaturnya dalam peraturan perundang-undangan yang dapat
Memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan agar tidak terjadi kekacauan di masyarakat.
8
4. Putusan Mahkamah Konstitusi No.46/PUU-VIII/2010
Dalam pasal 40 bagian c Inpres Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang KHI,
disebutkan dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dan seorang
wanita karena keadaan tertentu, yaitu wanita yang tidak beragama Islam.
Dalam pasal 209 KHI menjelaskan bahwa, orang tua angkat yang tidak
menerima wasiat diberikan wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta
wasiat anak angkatnya, begitu juga dengan anak angkat yang tidak menerima
wasiat, diberikan wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta wasiat orang
tua angkatnya.
9
3. ASPEK SOSIAL DALAM FIKIH
8
Yang dimaksud kontak adalah pertemuan langsung yang terjadi antara dua individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Sedangkan yang dimaksud
dengan komunikasi yaitu seseorang memberikan respons atau tafsiran pada perilaku orang lain
yang menjadi lawan komunikasi, baik itu respons dalam bentuk pembicaraan, gerakan badan
(bahasa tubuh) maupun dalam bentuk sikap. Komunikasi merupakan sesuatu yang harus terjadi
diantara individu dalam menciptakan interaksi sosial, karena tanpa adanya komunikasi, tidak
tercipta interaksi sosial dalam masyarakat.
9
Anthony Giddens, Kapitalisme dan teori Sosial Modern, terj.
SoehebaKramadribata(Jakarta: UI Press, 1986), 207.
10
yang orisinal terhadap sumber-sumber keislaman, dengan demikian hukum
Islam tetap relevan bagi perkembangan dan perubahan sosial.
a. Dharûriyyah
10
Rahmat Rosyadi, Formalisasi Syariat Islam dalam Persfektif Tata Hukum Indonesia,
(Bogor:Ghalia Indonesia, 2006), hlm. 46
11
Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003),
hlm. 19.
11
Melindungi hak-hak untuk Hidup, merdeka dan merasakan keamanan. Ia
melarang Bunuh diri (an-Nisa’: 29)dan pembunuhan. 12
2. Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam hukum Islam banyak terjadi suatu perubahan yang
signifikan. Terkait dengan bidang politik , bidang sosial dan bidang kependidikan
a) Bidangpolitik
12
Q.S. an-Nisa’: 29 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling Memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan Yang berlaku dengan
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
Dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”
12
kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka,
dan lainnya. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan
atau sunan seperti halnya para wali.
b) Bidang sosial
c) Bidang pendidikan
Sebenarnya ada banyak hal yang sering kita temukan tentang contoh
hukum islam. Bahkan, kita juga mengalaminya. Contoh hukum islam yang
nyaris kita tidak pernah memikirkan sampai kesana adalah masalah pencatatan
pernikahan.
Jika dilihat di Al-Quran ataupun di hadits, perintah yang mewajibkan
atau menyuruh pencatatan pernikahan tidak ada. Ternyata di masa Rasulullah
SAW pun katanya juga tidak pencatatan nikah. Namun, setelah sepeninggalan
beliau juga tidak mewajibkan untuk mencatat pernikahan.
Menariknya, dari semua itu, tidak ada yang melarang melakukan
pencatatan. Kemudian di era saat ini, pencatatan nikah dilakukan. Hal ini karena
pencatatan nikah dianggap memberi banyak manfaat besar bagi masyarakat.
Misalnya, meminimalisir terjadinya kemudharatan, perselingkuhan dsb. Karena
13
melihat manfaat inilah, maka pencatatan nikah kini menjadi hukum islam
modern yang didasarkan pada maslaha mursalah. 13
1. Cara Berpakaian
Contoh perubahan sosial yang cukup umum adalah cara berpakaian.
Seperti diketahui jika tren fashion pakaian terus berkembang dari tahun ke
tahun. Tak heran jika masyarakat yang sebelumnya mengenakan pakaian adat
daerah kini berubah lebih modern dan mengikuti tren terbaru.
2. Komunikasi
Perubahan sosial dapat dilihat pada cara berkomunikasi. Dulunya
orang-orang berkomunikasi lewat surat yang dikirim pos yang membutuhkan
waktu lama. Kemajuan teknologi juga merubah cara berkomunikasi yang kini
bisa dilakukan dengan cepat lewat perangkat handphone, email atau internet.
3. Gaya Hidup
Lifestyle atau gaya hidup orang juga terus mengalami perubahan seiring
perkembangan zaman. Perubahan sosial ini cukup beragam karena mencakup
banyak bidang, mulai dari fashion, makanan hingga wisata. Ada perubahan
sosial ke gaya hidup positif namun tak sedikit yang negatif.
4. Pola Pikir
Perubahan sosial juga dapat dilihat pada pola pemikiran rakyat.
Masyarakat menjadi lebih kritis karena akses informasi yang mudah didapa Selain
itu literasi masyarkat menjadi lebih maju berkat dampak globalisasi yang terjadi
saat ini. 14
13
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-islam/
14
https://tirto.id/contoh-perubahan-sosial-dalam-masyarakat-di-kehidupan-sehari-hari-
gbRv
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama Islam memainkan peranan dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat, sekalipun masyarakat itu telah disusupi oleh kebudayaan Barat atau
dipengaruhi oleh sekularisma. Dalam masa masyarakat mengalami perubahan
sosial yang dahsyat, maka pribadi dan masyarakat kehilangan pegangan, karena
lembaga-lembaga yang sesungguhnya merupakan pemberi pegangan (seperti
kebudayaan, keluarga, pendidikan) sedang dalam perobahan dan lembaga-
lembaga itu sendiri tidak dapat mengatasi persoalannya. Dalam suasana dan
keadaaan beginilah agama dapat membantu dengan memberi pegangan agar
pribadi dan masyarakat tidak gelisah dan menemukan pegangan yang pasti dan
benar pada ajaran Tuhan.
Hukum Islam dengan berbagai kelebihan yang dimiliki dapat eksis dalam
perubahan sosial dengan prinsip-prinsip dasar yang melekat padanya, sehingga
mampu merespon segala perubahan social yang terjadi. Hukum Islam dengan
segala keunggulannya, merupakan aturan Tuhan yang bertujuan memberikan
kebaikan dan kemudahan kepada umat manusia. Perubahan hukum Islam itu
perlu, untuk menyesuaikan dengan konteks zaman sekaligus dengan karakter
masyarakatnya.
Walaupun hukum Islam didasarkan pada wahyu tetapi tidak menutup
kemungkinan diperlukan adanya interpretasi atau kontekstualisasi dari ketentuan
nash yang ada, dengan demikian ijtihad sebagai keniscayaan. Dengan ketentuan
semacam itu hukum Islam selalu up to date sesuai dengan perkembagan zaman.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-islam/
https://tirto.id/contoh-perubahan-sosial-dalam-masyarakat-di-kehidupan-
sehari-hari-gbRv
16