Anda di halaman 1dari 17

Anjak Piutang [Pengertian, Pihak yang Terlibat, Manfaat,

serta Mekanismenya]
By IchsantiPosted on
Anjak Piutang [Pengertian, Pihak yang Terlibat, Manfaat, serta
Mekanismenya] | Perusahaan yang berkecimpung dalam bidang perdagangan
atau penjualan, terdapat kendala utama dalam menjalankan usahanya yang
akan menjadikan suatu ancaman ialah penjualan kredit yang banyak sehingga
semuanya tidak dapat tertagih atau mengalami hambatan atau macet.

Dengan kredit yang mengalami hambatan atau kemacetan ini, akan


mengakibatkan terganggunya proses perputaran barang dan keuangan, dan jika
masalah ini tidak segera diselesaikan, maka kerugian yang lebih besar mungkin
akan tidak dapat dihindari lagi. (Baca juga: pengertian dan pengakuan piutang )

Untuk menanggulangi masalah ini perusahaan menyerahkan kepada


perusahaan yang mampu membantu untuk menyelesaikan, yaitu perusahaan
anjak piutang dimana kegiatan utama perusahaan ini bergerak dibidang
penagihan piutang.

 Pengertian Anjak Piutang


 Pihak yang Terlibat
 Manfaat Anjak Piutang
o Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and
collection services)
o Membantu beban risiko (credit inscrrance)
o Memperbaiki sistem penagihan
o Membantu memperlancar modal kerja
o Meningkatkan kepercayaan
o Kesempatan untuk mengembangkan usaha
 Mekanisme Transaksi dalam Anjak Piutang
o Share this:

Pengertian Anjak Piutang


Istilah anjak piutang berasal dari gabungan kata ”anjak” yang berarti pindah
atau alih, sedangkan ”piutang” berarti tagihan sejumlah uang. Jadi, Anjak
Piutang adalah pengalihan atau perpindahan piutang dari pemiliknya kepada
pihak lain.

Dalam bahasa inggris anjak piutang disebut dengan factoring. Factoring ialah


piutang dagang dari suatu perusahaan (Clien) yang dijual kepada perusahaan
factoring dengan harga yang telah didiskon, dengan syarat bahwa piutang
dagang tersebut berasal dari transaksi bisnis pemilik perusahaan (Clien).

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan


No.448/KMK.017/2000 Anjak Piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. (Baca
juga: 10 alat pembayaran internasional )

Dalam kamus Bank Indonesia, Anjak Piutang merupakan hukum kegiatan


pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek atau perusahaan atas transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.

Sedangkan perusahaan yang melakukan Anjak Piutang disebut penganjak-


piutang (Factoring) dan pengertian penganjak-piutang yaitu adalah pihak yang
kegiatannya membeli piutang pihak lain dengan menanggung resiko tak terbayar
utang (Factor). (Baca juga: pengertian dan jenis-jenis persero dan perum)
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anjak piutang adalah
suatu cara pendanaan yang berjangka pendek yang memanfaatkaan piutang
suatu perusahaan tertentu.

Baca juga:

1. [Pengertian dan Contoh] Devaluasi, Revaluasi, Apresiasi, dan Resesi


2. [Lengkap] Pengertian, Jenis-Jenis serta Manfaat Reksa Dana
3. “Pengertian dan Manfaat” Reasuransi dan Koasuransi

Pihak yang Terlibat


Kegiatan transaksi anjak piutang melibatkan tiga pihak yang terlibat, yaitu:

1. Kreditor atau klien merupakan perusahaan pemilik piutang atau


perusahaan yang menjual piutang. Kreditor menjual tagihannya kepada
perusahaan factoring untuk dapat dikelola atau diambil alih dengan cara
dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang atau factoring merupakan perusahaan yang
akan membeli atau mengambil alih piutang atau menjual kredit debiturnya.
3. Debitur merupakan perusahaan atau nasabah yang memiliki masalah
dalam pembayaran tagihan utang kreditor (klien).

Manfaat Anjak Piutang


Berikut ini merupakan manfaat anjak piutang :

1. Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales


ledgering and collection services)
Perusahaan anjak piutang akan mendapatkan komisi sebesar persentase
tertentu dari jumlah piutang yang dianjakpiutangkan atas pemberian jasa-jasa
administrasi yang merupakan bagian dari perjanjian anjak piutang. (Baca juga:
perbedaan perusahaan dagang, jasa dan manufaktur )

2. Membantu beban risiko (credit inscrrance)


Sering kali klien membatasi penjualannya, ia akan menjual hanya kepada
nasabah lama saja dengan alasan akan terjadi risiko dalam kredit. Sehingga
perusahaan tersebut niasanya akan menolak menjual kredit kepada nasabah
yang baru. Hal ini akan menjadi sebuah kerugian.

Dengan perusahaan anjak piutang, perusahaan tersebut dapat membagi risiko


yang dimilikinya sehingga akan mampu meningkatkan keuntungan kepada
perusahaan tersebut karena pesanan barang dari nasabah baru tidak perlu lagi
ditolak. (Baca juga: 10 strategi pemasaran produk )

3. Memperbaiki sistem penagihan


Jika suatu perusahaan anjak piutang membeli suatu tagihan di suatu perusahaan
tertentu, maka perusahaan tersebut akan mengharapkan untuk dibayar pada
saat jatuh temponya.

Hal ini berarti tugas perusahaan anjak piutang adalah memantau pembayaran
yang dilakukan dan menginformasikan kepada klien atas tagihan-tagihan yang
telah jatuh tempo. 
Revisi posisi tagihan yang dianjak-piutangkan akan dilakukan oleh klien.
Perusahaan anjak piutang dalam melakukan penagihan sebisa mungkin tidak
memperburuk hubungan antara kliennya dengan nasabah atau customer. (Baca
juga: 3 sistem pemungutan pajak )

4. Membantu memperlancar modal kerja


Dengan adanya anjak piutang ini suatu perusahaan akan terlepas dari masalah
kredit.Selain itu, klien dapat menjual kredit untuk jangka waktu yang sedikit lebih
panjang guna untuk menarik lebih banyak nasabah. Karena hal tersebut klien
akan mampu meningkatkan pangsa pasarnya. (Baca juga: pengertian dan
manfaat pasar modal )

5. Meningkatkan kepercayaan
Karena arus dana tidak lagi menjadi masalah, sehingga setiap tagihan akan
membayar tepat waktu yang akan meningkatkan kepercayaan pihak klien.

Dengan memiliki reputasi yang baik akan memudahkan melakukan pembelian.


Sedangkan dalam penjualan tunai, pemberian diskon yang lebih menarik
biasanya akan dilakukan klien. (Baca juga: contoh transaksi pembelian dan
penjualan “tunai, retur,kredit )

6. Kesempatan untuk mengembangkan usaha


Perusahaan kecil akan memiliki kesempatan juga untuk mengembangkan
usahanya. Setidaknya akan ada permintaan atas produk atau jasa-jasa yang
dihasilkan dan perusahaan tersebut akan memiliki peluang untuk dapat menjual
kepada nasabah besar dengan reputasi baik.

Baca juga:

1. [7 Point] Masalah Ekonomi Makro dan Mikro


2. [3 Bahasan] Macam Macam Pajak di Indonesia dan Penjelasannya
3. Pengertian Dumping Adalah [Contoh dan Jenisnya] Dalam Perdagangan
Internasional

Mekanisme Transaksi dalam Anjak Piutang

Mekanisme transaksi perusahaan anjak piutang yaitu sebagai berikut:

1. Kreditor menjual atau memberikan piutang yang dimilikinya kepada


perusahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan kepada
debitur ataupun tidak
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sebagai
pihak yang memliliki utang sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat
dengan kreditor
3. Debitur membayar kewajiban utangnya kepada perusahaan anjak piutang
sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang disepakati
4. Perusahaan anjak piutang memberikan atau membayar uang penjualan
piutang dengan diskonto kepada kreditor sesuai tanggung jawabnya
sesudah semua permasalahan utang piutang diselesaikan

Sumber
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/anjak-
piutang-pengertian-pihak-yang-terlibat-manfaat-serta-
mekanismenya/ akutansilengkap

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
       Anjak piutang (Bahasa Inggris: factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual
piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan utama yang dapat menjadi
ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet
akan mengakibatkan terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apa lagi jika sampai kredit tersebut
tidak mamou lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet tidak dapat segera ditangani secara
serius, tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk menanggulangi masalah piutang
macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk
melakukannya, yaitu perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya
adalah0bergerak0dibidang0penagihan0piutang. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman0bank.:
Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kreditperusahaan.Kedua, anjak
piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua
pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

1.2    Rumusan Masalah
1.         Apa Pengertian Anjak Piutang ?
2.         Apa Kegiatan Anjak Piutang ?
3.         Bagaimana Permodalan Anjak Piutang ?
4.         Siapa Pelaku Anjak Piutang ?
5.         Apa Jenis-jenis Anjak Piutang ?
6.         Apa Keuntungan Anjak Piutang ?
7.         Bagaimana dasar hukum anjak piutang ?
8.         Bagaimana mekanismenya ?
9.         Apa Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang dalam Ekonomi ?
10.     Apa Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang ?
1.3    Tujuan Pembuatan Makalah
       Untuk mengetahui tentang :
1.    Pengertian Anjak Piutang
2.    Kegiatan Anjak Piutang
3.    Permodalan Anjak Piutang
4.    Pelaku Anjak Piutang
5.    Jenis-jenis Anjak Piutang
6.    Keuntungan Anjak Piutang
7.    Bagaimana dasar hukum anjak piutang itu?
8.    Bagaimana mekanismenya?
9.    Peran-peran dari Lembaga Anjak Piutang dalam Ekonomi?
10.Apa Manfaat dari Lembaga Keuangan Anjak Piutang?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN ANJAK PIUTANG


       Factoring dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi anjak piutang. Menurut Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
Secara umun anjak piutang (factoring) dapat di definisikan sebagai kontrak dimana
perusahaan anjak piutang menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya antara lain :
a. Jasa pembiayaan
b. Jasa pembukuan
c. Jasa penagihan piutang
d. Jasa perlindungan terhadap resiko
Untuk itulah klien berkewajiban kepada perusahaan anjak piutang secara terus menerus menjual atau menjaminkan
piutang yang berasal dari penjualan barang-barang atau pemberian jasa-jasa. Sedangkan pengertian anjak piutang
menurut Perpres no. 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu Perusahaan berikut pengurusan piutang tersebut.

2.2   KEGIATAN ANJAK PIUTANG


Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu perusahaan dengan
suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang).
Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988. Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
anjak piutang meliputi:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang sesuai dengan
kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang dapat mengelola kegiatan
administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
2.3  PERMODALAN ANJAK PIUTANG
Sesuai dengan PMK No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2009 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah
modal di setor atau di simpanan pokok dan simpanan wajib dalam rangka pendirian perusahaan pembiayaan
adalah :
a. Perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan sekurang-kurangnya sebesar Rp.100milyar.
b. Koprasi sekurang-kurangnya Rp.50 milyar.

2.4   PELAKU ANJAK PIUTANG


Dalam kegiatan anjak piutang terdapat 3 pelaku utama yamg terlibat yaitu :
a. Perusahaan anjak piutang (factor), Factor adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak pitang.
b. Klien (supplier), klien adalah pihak yang menggunakan jasa anjak piutang.
c. Nasabah (customer) atau di sebut debitor, adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
       Transaksi yang terjadi diantara ketiga pihak yang terlibat dalam kegiatan anjak piutang dapat dilihat pada
gambar birikut ini:

Perusahaan Anjak Piutang


1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan cara memberitahukan
kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan kesepakatan yang telahdibuat
dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor sesudah semua persoalan utang
piutang diselesaikan.

2.5  JENIS-JENIS ANJAK PIUTANG


1. Berdasarkan pemberitahuan :
- Disclosed Factoring atau juga di sebut dengan Negofication factoring.
Adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor (customer).
- Undisclosed atau juga di sebut dengan non-notafikation factoring.
Adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa
pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien atau secara sepihak
perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi resiko.
2. Berdasarkan penanggulangan resiko:
- Recourse Factoring
Anjak piutang dengan cara recourse atau disebut juga with recourse factoring berkaitan dengan resiko debitor yang
tidak mampu memenuhi kewajibannya.
- Without recorse factoring
Anjak piutang ini juga disebut non-recourse factoring yaitu perusahaan anjak piutang menanggung resiko atas tidak
tertagihnya piutang yang telah di alihkan oleh klien.
3. Berdasarkan pelayanan
- Full Service Factoring
Yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa anjak piutang baik dalam bentuk jasa pembiayaan
maupun jasa non-pembiayaan. Misalnya, urusan administrasi penjualan (sale ladger administration), tagihan dan
penagihan piutang termasuk menanggung resiko terhadap piutang yang macet.

- Finance Factoring
Yaitu perusahaan anjak piutang hanya menyediakan fasilitas pembiayaan saja tanpa ikut menanggung resiko atas
piutang tak tertagih.
- Bulk Factoring
Jasa factoring ini juga disebut dengan agency factoring yaitu transaksi yang mengaitkan perusahaan factoring
sebagai agen dari klien. Bentuk fasilitas factoring ini pada dasarnya hampir sama dengan full service factoring,
namun penagihan piutang tetap di lakukan oleh klien dan proteksi kredit tidak dijamin perusahaan factoring.
- Maturity factoring
Berbeda dengan jenis factoring yang telah di jelaskan di atas, di mana perusahaan factoring memberikan
pembiayaan dengan pembayaran di muka.dalam maturity factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak di perlukan
oleh klien tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak
piutang maturity memberikan kredit perdagangan kepada customer atau nasabah dengan pembayaran segera.
4. Berdasarkan pembayaran kepada klien
- Advanced payment
Yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran di muka (prepayment financing) oleh perusahaan
anjak piutang kepada klien berdasarkan penyerahan faktur yang besarnya 80% dari nilai factur.
- Maturity
Yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan perusahaan anjak piutang pada saat piutang
tersebut jatuh tempo. Pembayaran tagihan tersebut biasanya dilakukan berdasarkan rata-rata jatuh tempo tagihan
(faktur). Untuk lebih jelasnya lihat kembali maturity factoring yang telah dibahas di atas.

2.6  KEUNTUNGAN ANJAK PIUTANG


Keuntungan yang diperoleh oleh semua pihak adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan Anjak piutang
a. Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya administrasi.
b. Membantu menyelesaikan pertikaian diantara kreditor dan debitur.
c. Membantu manajemen pihak kredotor dalam penyelenggaraan kredit.
2. Bagi Kreditor (klien)
a. Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya.
b. Memperbaiki system administrasi yang semrawut
c. Memperlancar kegiatan usaha dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang, kreditor dapat
berkonsentrasi keusaha lainnya.
3. Bagi debitur
Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha
sekuat tenaga untuk segera membayar dengan beragai cara.

2.7  Dasar Hukum Anjak Piutang


       Aturan hukum yang ada di indonesia mengenai hal ini hanyalah diketemukan didalam keputusan presiden
republik indonesia nomor 61 tahun 1988 tanggal 20 desember 1988 lembaran negara republik indonesia nomor 93
tahun 1988 jis. Surat keputusan menteri keuangan nomor: 448/KMK. 06/2002, jis. Syrat keputusan menteri keuangan
nomor: 172/KMK. 06/2002 mengtur mengenai perusahaan pembiayaan, sehingga aturan anjak piutang hanyalah
dtemukan sebagai salah satu hukum administrasi yang mengatur keberadaan kegiatan kegiatan perusahaan
pembiaayaan dengan demikian terlihat pengaturan hukum dibidang lembaga anjak piutang itu terlihat masih sangat
sederhana dan belum lengkap.
Pengertian yang ada mengenai anjak iutang atau factoring masih dalam bentuk keputusan mentri keuangan nomor
1251/ KMK. 013/ 1988 jis nomor. 448/KMK. 017/ 2000 tanggal 27 oktober 2000 pada pasal 1 hruf E adalah ”kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/ atau pengalihan serta kepengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luara negri”. Selanjutnya pengertian anjak piutang
dipertegas dengan ketentuan surat keputusan mentri keuangan nomor 172/ KMK. 06/ 2002. Yang menyatakan
kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk:
a. Pembelian dan/ atau pengalihan; serta
b. Pengurusan atas piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
       Ketentuan tersebut ditujukan kepada lembaga pembiayaan yang boleh menggunakan usaha anjak piutang ini
berdasarkan kepuusan presiden nomor. 61 tahun 1998 tanggal 20 desember 1998 pada pasal 3 ayat 1 yaitu jenis
kegiatan dan pembiayaan ini dapa dlakukan oleh pembiayaan, lembaga keuangan bank dan bukan bank.

2.8  Jenis jenis anjak piutang


1. full service factoring
yaitu bentuk perlayaan yang diberikan atau disediakan oleh perusahaan anjak piutang yang meliputi semua jenis
jasa anjak piutang ,baik dalam bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non pembiayan.
2. recourse factoring
yaitu bentuk perlayaan yang diberikan yang meliputi hampir semua jasa jasa bank anjak piutang kecuali proteksi
terhadap resiko tidak dibayarnya tagihan.
3. Bull factoring
Yaitu bentuk bentuk perlayanan clien hanya memerlukan jasa pembiayaan atau pemberi tahuan jatuh tempo pada
nasabah atau costumer/ sedangkan jasa- jasa seperti proteksi sredit, seles ledger administration, dan penagihan
tidak diperlukan.
4. Matury factoring
Yaitu bentuk perlayanan dimana yang dibutuhkan klien adalah jaminan perlindungan kredit yang meliputi pengurusan
penh atas penjualan, penagihan dari pelanggan, dan proteksi atas piutang.
5. Agenci factoring
Bentuk factoring ini sering dikaitkan dengan bull factoring yaitu penyerangan keseluruhan enjualan anjak piutang
klien kepada perusahaan factoring atas dasar nitifikasi, tetapi tidak bertanggung jawab atas kepengurusan atas
kepenagihan piutang tersebut.
6. Invoice discouting
Klien dalam hal ini hanya membutuhkan jasapembiayaan perusahaan anjak piutang sedangkan jasa non-
pembiayaan ditangani sendiri oleh klien.
7. Undisclosed factoring
Biasanya berkaitan dengan suatu perjanjian penjualan piutang dimana perusahaan factoring memberikan proteksi
terjadinya kemacetan pelunasan piutang sampaidengan persentase tertentu(biasanya 80%)dari jumlah factur yang
disetujui yaitu dengan without recourse sebagai resiko kredit.
Pada dasarnya kegiatan usaha anjak piutang merupakan bidang usaha yang relative baru diindonesia. Eksistensinya
dimulai sejak adanya paket kebijaksanaan 20 desember 1988 atau pakdes 20,1988 sesuai dengan
keppres NO.61 tahun 1988 dan keputusan menteri keuangaan NO.1251/KMK.013/1988 tanggal 20 desmber 1988
dimana jumlah modal disetor atau simpanan pokok dan wajib ditetapkan sebagai berikut :
1. Perusahaan swasta nasional sebesar Rp 2 miliar.
2. Perusahaan patungan Indonesia –asing sebesar Rp 8 miliar.
3. Koperasi sebesar Rp 2 miliar

2.9  Mekanisme anjak piutang


Dalam kegiatan anjak piutang terhadap 3 pelaku utaama yang terlibat antara lain:
1. Perusahaan anjak piutang atau factor adalah perusahan atau pihak yang menawarkan jasa anjak piutang.
2. Klien atau suplier adalah pihak yang mengunakan jasa perusahaan anjak piutang
3. Nasabah atau costumer atau debitur adalah pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
Mekanisme anjak piutang ada 2,yaitu:
1. Tanpa factor atau tradisional piutang tersebut
2. Dengan jasa non pembiayaan atau non financing services
penyediaan jasa non pembiayaan merupakan jasa untuk melayani kepentingan kredit klien atau suplier.produk jasa
non pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain:
a. investasi kredit (credit investigation)
b. sales ledger administration atau salae accounting
c. pengawasan kredit dan penagihan nya
d. perlindungan terhadap resiko kredit
e. penagihan
       Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang atau perusahaan dengan
suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan daengan pihn kreditur (pihak yang punya piutang).
       Dalam praktiknya keuntungan yang diperoleh dari biaya- biaya yang dibebankan kepada para nasabahnya terdiri
dari :
1.      Jasa penagihan (servis darge)
Yaitu biaya yang dibebankan oeh perusahaan anjak piuang kepada kliennya, yang dikenal dengan isilah fee dan
besarnya di hitung kepada presentase tertentu. Kemudian besarnya fee yang diberikn tergantung dari kesepakatan
kedua belah pihak dengan berbagai pertimbangan seperti misalnya tingkat kesulitan atau jumlah piutang yang
ditagihkan.
2.      Biaya administrasi.
Yaitu biaya yang diterima oleh perusahaan anjak piutang setelah malakukan pengelolahan perusahaan kredior oleh
klien dan besarnya pun tergantung dari kesepakatan yang dibuat bersama.

2.10     Peran Lembaga Keuangan Anjak Piutang Dalam Ekonomi


       Kenyataan selama ini banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya
sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak tercapai. Disamping itu
perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan sedangkan administrasi
penjualan termasuk penjualan secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
       Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet.
Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam
memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan.
       Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha
adalah sebagai berikut:
• Penggunaan jasa anjak piutang akan menurunkan biaya produksi dan biaya penjualan.
• Anjak piutang dapat memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka (Advanced Payment)
sehingga akan meningkatkan kredit standing perusahaan .
• Kegiatan anjak piutang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien karena klien dapat
mengadakan transaksi perdagangan secara bebas baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan
internasional.
 Meningkatkan kemampuan klien dalam memperoleh laba melalui peningkatan perputaran modal kerja.
 Menghilangkan risiko kerugian akibat terjadinya kredit macet karena resiko kredit macet ini dapat diambil alih oleh
lembaga anjak piutang.
• Kegiatan anjak piutang dapat mempercepat proses ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional.

2.11     Manfaat Lembaga Keuangan Anjak Piutang


       Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Perusahaan yang kesulitan/kekurangan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas
masuk (cash in flow) yang bisa digunakan untuk modal kerja perusahaan. Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar
karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang sampai jatuh tempo.
2.      Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang
karena lembaga ini membantu mengelola administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection
service).
3.      Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru karena resiko tagihan
macet bisa ditanggung bersama dengan lembaga anjak piutang (credit insurance).
4.      Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang dapat dibayar tepat saat jatuh tempo dan
sebisa mungkin penagihan ini tidak merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya
(customer).

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
       Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya
(misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran lembaga anjak piutang dalam ekonomi,
Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha.
       Kelemahan dibidang manajemen atau pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet.
Kondisi seperti ini mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam
memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer usaha yang
menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya
berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran
sehingga target penjualan tidak tercapai. Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan
produksi dan penjualan sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit (Piutang) masih
terabaikan.
       Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak
piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan dengan fasilitas yang disediakan
perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui kebutuhannya sejak awal maka akan lebih
mempermudah dan mempercepat transaksi anjak piutang.
       Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification Factoring dan Disclosed/
Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) adalah perusahaan yang kesulitan dana akan
segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas masuk (cash in flow) dan Aliran kas (cash in flow) akan
lebih lancar, tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak
piutang, perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru, dan anjak
piutang dapat memperbaiki ancer penagihan supaya penagihan lancar dan tidak merusak hubungan baik antara
perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer).

3.2 Saran
       Lembaga Pembiayaan Anjak Piutang merupakan lembaga keuangan yang tergolong baru di Indonesia. Melihat
banyaknya perusahaan yang merugi akibat manajemen dan piutang yang macet, setidaknya anjak piutang dapat
menjadi pilihan alternative dalam pengelolaan perusahaan. Kami menyarankan agar perusahaan yang bergerak
dalam kegiatan pembiayaan keuangan atau perusahaan yang memiliki sangkut paut dengan piutang agar
memanfaatkan jasa anjak piutang dalam menjalankan dan mengelola usahanya, guna menjamin kelangsungan
usahanya.

DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. (2006). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Kasmir. (2010). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Jakarta: Rajawali Pers.
Pandi, Frianto, dkk, lembaga keuangan. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Libis, K, Suhrawardi, hukum ekonmi islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.
Prantouw, Rinus, Hak Tagih Faktor Atas Piutang Dagang. Jakarta: Prenada Media Group, 2006.
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

.       Dalam kegiatan factoring ada tiga pihak yang terkait,


yaitu:
         Perusahaan Factoring (factoring company), atau disebut dengan factor sebagai suatu badan
usaha yang melakukan kegiatan lembaga pembiayaan dengan bentuk pembelian dan/atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek perusahaan;
         Perusahaan penjual piutang atau disebut klien (client), adalah perusahaan yang menjual atau
mengalihkan piutang atau tagihannya kepada factor;
         Nasabah (customer), sebagai pihak yang berutang (debitur) kepada klien, dan piutang
tersebut oleh klien dijual atau dialihkan kepada factoring. Istilah klien (client) dan nasabah
(customer) dalam mekanisme anjak piutang memiliki pengertian yang sangat berbeda. Lain
halnya dengan bank yang memiliki nasabah atau customer, sedangkan perusahaan anjak piutang
hanya memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang memiliki nasabah atau
customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya diawali dari adanya transaksi jual beli barang
atau jasa yang pembayarannya secara kredit.
b.      Kegiatan factoring hanya berupa suatu kegiatan jual beli atau pengurusan piutang.
c.       Piutang atau tagihan itu merupakan tagihan jangka pendek dan berasal dari transaksi
perdagangan, dan umumnya mempunyai ciri-ciri di antaranya:
         Piutang yang terdiri dari seluruh tagihan berdasarkan faktur-faktur dari perusahaan yang belum
jatuh tempo;
         Piutang yang timbul dari surat-surat berharga yang belum jatuh tempo;
         Piutang yang timbul dari suatu proses pengiriman barang.
Istilah klien (client) dan nasabah (customer) dalam mekanisme anjak piutang
memiliki pengertian yang sangat berbeda. Lain halnya dengan bank yang memiliki
nasabah atau customer, sedangkan perusahaan anjak piutang hanya memiliki klien
dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang memiliki nasabah atau
customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenamya diawali dari adanya transaksi
jual beli barang atau jasa yang pembayarannya secara kredit. Dari Gambar 16-1
dapat dilihat siklus penjualan tradisional yang umum dilakukan oleh supplier
dan pembeli atau debitor.
Selanjutnya, apabila suatu transaksi penjualan melibatkan jasa jasa perusahaan
anjak piutang, maka secara diagram dapat dijelaskan mengenai pihak-pihak yang
terlibat dalam kegiatan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Gambar
berikut.

Siklus Penjualan Tradisional

Penggunaan jasa perusahaan anjak piutang sangat membantu perusahaan dalam


kondisi antara lain sebagai berikut:
1)      Perusahaan yang sedang melakukan ekspansi pemasaran.
Perusahaan anjak piutang dapat memberikan informasi mengenai keadaan pasar
yang akan dimasuki oleh perusahaan yang bersangkutan (klien).
2)      Perusahan baru yang berkembang pesat, sementara bagian kreditnya kurang
mampu mengimbangi ekspansi perusahaan. Dengan jasa factoring, pihak klien
diharapkan dapat menyusun rencana ekspansi secara lebih leluasa, clan fimgsi
pengelolaan kredit diambil alih oleh perusahaan anjak piutang.
3)      Perusahaan klien akan dapat beroperasi lebih efisien dengan menyerahkan
pengelolaan kreditnya kepada perusahaan anjak piutang karena tidak perlu lagi
membentuk unit organisasi yang berfungsi sebagai bagian kredit yang tentunya
akan menambah biaya operasi.
4)      Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan siap pakai (stand by facility) yang
disediakan oleh perusahaan anjak piutang.
Istilah dalam mekanisme anjak piutang perlu dipahami antara lain sebagai
berikut:
Disclosed.
Fasilitas disclosed adalah penjualan atau penyerahan piutang kepada perusahaan
anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor atau customer. Pada saat
utang tersebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang, atau disebutfactor
memiliki hak tagih pada nasabah yang bersangkutan. Oleh karena itu biasanya di
atas faktur dicantumkan pernyataan bahwa piutang yang timbul dari faktur ini
telah diserahkan atau dijual kepada perusahaan anjak piutang.

Sumber

http://blkaddicted.blogspot.com/2012/11/pihak-pihak-yang-terkait-dalam-anjak.html
Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang

Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan
kreditnya kepada kreditornya (kliennya) dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut :
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pemberitahuan:

1. Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam penagihan
piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
2. Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa
pengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat
atau oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu risiko.

Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan tanggung jawab

1. Withrecourse, dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala kewajibannya,
maka risiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab pihak si kreditor dan pihak anjak piutang
mengembalikan tanggung jawab penagihannya.
2. Without recourse, dalam fasilitas ini apabila semua risiko yang tidak terbayar dalam suatu
penagihan menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab
kreditor.

Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pelanggan

1. Full service factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua jenis
fasilitas jasa anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa nonpembiayaan, termasuk
fasilitas untuk menanggung risiko terhadap kredit macet.
2. Resource factoring, jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir fasilitas semua
jasa anjak piutang kecuali proteksi terhadap risiko tidak terbayar tagihannya. Dalam hal ini risiko
kredit tetap berada pada kreditor.
3. Bulk factoring, jasa yang diberikan terhadap kreditor hanyalah fasilitas jasa pembiayaan dan
pemberitahuan jatuh tempo pada debitur.
4. Maturity factoring, dalam perusahaan jenis ini fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditor adalah
perlindungan kredit yang meliputi pengurusan atas penjualan, penagihan dari debitur dan
perlindungan atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan.
5. Invoice discounting, pemberian fasilitas hanyalah yang berbentuk pembiayaan anjak piutang.
6. Undisclosed factoring, dalam fasilitas ini perusahaan anjak piutang memberikan proteksi terhadap
kemacetan pelunasan piutang sampai dengan presentase tertentu dari jumlah faktor yang telah
disetujui.
7. Advanced payment, yaitu transaksi pengalihan piutang di mana pembayarannya dilakukan pada
saat jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.

Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang berdasarkan wilayah

1. Domestic factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di wilayah
Indonesia.
2. International factoring, merupakan kegiatan perusahaan anjak piutang yang kegiatannya dapat
dilakukan antarnegara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor.

Sumber : https://www.ensikloblogia.com/2016/04/pihak-yang-terlibat-anjak-piutang-dan.html
ensikloblogia

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/84

Anda mungkin juga menyukai