ANJAK PIUTANG
KELOMPOK 4
M.Ihsan ( )
FAKULTAS HUKUM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pengelolaan suatu perusahaan terdapat berbagai kegiatan usaha, mulai dari
kegiatan pokok sampai dengan kegiatan tambahan. Yang menjadi masalah adalah jika
kegiatan pokok mengalami hambatan, maka hal ini akan menyebabkan kehidupan
perusahaan terancam. Kegiatan pokok merupakan tulang punggung kegiatan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan. Terancamnya kegiatan pokok tersebut akan mengakibat kan
terancam pula keuntungan yang akan diperoleh dan pada akhirnya akan membahaya kan
kehidupan perusahaan yang bersangkutan.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan
utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat
tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan terganggunya
perputaran barang dan perputaran keuangan, apalagi jika sampai kredit tersebut tidak
mampu lagi dibayar oleh pihak yang berutang.
Karena penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan memiliki tagihan (piutang)
kepada pelanggan/customer. Piutang bagi perusahaan akan memperlambat arus kas karena
dana tunai/kas baru akan masuk setelah piutang tersebut jatuh tempo atau dilunasi. Padahal
disisi lain perusahaan membutuhkan uang tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika
perusahaan kekurangan kas maka biasanya akan pinjam ke pihak lain misalnya bank.
Apabila masalah piutang macet ini tidak dapat segera ditanggulangi secara serius,
bukan tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat dihindari lagi. Untuk melakukan
penagihan piutang yang macet diperlukan biaya maupun tenaga yang harus dikorbankan.
Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut
dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup ntuk melakukannya. Adalah perusahaan
anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan
piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan
cara dikelola atau dengan cara dibeli serta dapat pula dilakukan pengelolaan administrasi
piutang suatu perusahaan. Jadi bagi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan seperti itu
dapat menyerahkan seluruh persoalannya kepada perusahaan anjak piutang dengan imbalan
fee dan biaya-biaya lainnya yang disepakati bersama. Dengan kata lain perusahaan
mempunyai alternatif lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau
mengalihkan faktur- faktur piutang yang dimilikinya ke Lembaga Keuangan Anjak Piutang
(Factoring).
PEMBAHASAN
a. Dahlan Siamat
Anjak Piutang adalah sebagai transaksi pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek klien (penjual) kepada perusahaan
factoring, kemudian akan ditagih oleh perusahaan anjak piutang (factoring) kepada
pembeli karena adanya pembayaran kepada klien oleh perusahaan factoring (factor).
b. Veitzal Rivai
Factoring didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan
baik dalam bentuk piutang maupun promes atas dasar diskonto dari klien dengan
syarat recourse maupun without recourse sehingga hak penagihan berpindah kepada
perusahaan Anjak Piutang (Factoring).
c. Sudargo Gautama
Anjak Piutang atau Factoring pada intinya adalah pelaksanaan usaha
pembelian piutang atas dasar suatu tingkat diskonto tertentu dari sisi penjual piutang.
d. Handowo Dipo
Anjak piutang adalah suatu suatu teknik pendanaan jangka pendek dengan
memanfaatkan piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
e. Subagyo
Usaha Anjak Piutang (Factoring) adalah usaha pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan (debitur) dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
Meskipun penjual piutang (Client) itu suatu perusahaan, namun tidak berarti hanya
perusahaan yang berbadan hukum saja, seperti PT (Perseroan Terbatas) atau Koperasi
tetapi juga meliputi perusahaan yang tidak berbadan hukum, seperti Firma, CV,
Persekutuan Perdata, dan sebagainya.
3. Nasabah (Customer)
Nasabah atau debitur (Customer) adalah pihak yang berhutang kepada penjual
piutang (Client). Dengan terjadinya transaksi Anjak Piutang (Factoring), maka
hutangnya Customer kepada Client tersebut dialihkan kepada perusahaan Anjak Piutang
(Factor). Posisi customer disini cukup penting, karena ia dapat menentukan macet
tidaknya serta lunasnya piutang client yang telah dialihkan kepada Perusahaan Anjak
Piutang (Factor).
1. Bagi Client
Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam bentuk fee dari pihak
klien. Fee tersebut terdiri dari:
a. Discount fee/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor memberikan jasa
pembiayaan (uang muka) atas piutang yang diberikan oleh factor.
b. Service/charge. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor memberikan jasa
nonpembiayaan yang nilainya ditentukan sebesar presentase tertentu dari piutang
atas dasar beban kerja yang akan dilakukan oleh factor.
3. Bagi Nasabah
a. Transaksi anjak piutang dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, anjak piutang
dengan pembiayaan (financing activity), yaitu dalam bentuk pembelian dan
pengalihan piutang dan, anjak piutang non–pembiayaan (non–financing activity)
yaitu dalam bentuk pengurusan piutang atau tagihan.
Kemudian berkaitan dengan jasa-jasa yan diberikan pihak anjak piutang juga
akan membebankan sejumlah biaya kepada kreditur. Dalam praktiknya paling tidak
ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada kliennya akibat dari pembiayaan yang
dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee dan biaya administrasi erhadap
pembiayaan tertentu.
F. Jenis Anjak Piutang
a. Domestic Factoring
Yaitu Factoring dimana semua para pihak berada dalam satu negara.
b. International Factoring
Yaitu Factoring dimana pihak customernya berada di luar negeri. Untuk
international factoring ini sering disebut juga dengan istilah Export/Import
Factoring.
a. Disclosed Factoring
Pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan
pihak debitur (customer). Oleh karena itu pada saat piutang terebut jatuh tempo
perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada debitur yang bersangkutan.
Untuk dapat melakukan hal tersebut di dalam faktur dicantumkan pernyataan
bahwa bahwa piutang yang timbul dari faktur ini telah dialihkan kepada
perusahaan anjak piutang.
b. Undisclosed Factoring
Transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang
oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali bila ada pelanggaran atas
kesepakatan pada pihak klien, atau secara sepihak perusahaan anjak piutang
menganggap akan menghadapi risiko.
4. Berdasarkan Pelayanan
b. Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat
jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti resiko piutang,
administrasi penjualan, dan penagihan.
c. Maturity Factoring
Fasilitas jasa yang diberikan kepada kreditur adalah perlindungan kredit yang
meliputi pengurusan atau penjualan, penagihan dari debitur dan perlindungan
atas piutang dan dalam jenis ini jasa yang diberikan adalah tanpa pembiayaan.
d. Financial Factoring
Merupakan jenis Factoring yang memberikan jasa-jasa, disamping jasa-jasa yang
diberikan oleh manurity factoring, ditambah lagi dengan jasa pemberian bantuan
financial.
e. Resource Factoring
Jasa yang diberikan perusahaan anjak piutang meliputi hampir semua jasa anjak
piutang kecuali proteksi terhadap resiko tidak terbayar tagihannya. Dalam hal ini
resiko kredit tetap berada pada kreditor.
f. Advance Payment
Transaksi pengalihan piutang dimana pembayarannya dilakukan pada saat jatuh
tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.
2. Surat pengesahan pendirian perusahaan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia dan Berita Negara
a. Klien harus merupakan badan hukum atau bentuk usaha tetap seperti PT, CV,
Firma, dan lain-lain dan bukan perorangan, demikian pula nasabahnya.
b. Volume penjualan calon klien masuk dalam kategori yang telah dipersyaratkan
oleh perusahaan anjak piutang misalnya Rp. 100.000.000 per bulan.
d. Calon klien harus bersedia untuk disurvei oleh tim dari perusahaan anjak piutang
guna mendapatkan gambaran usaha yang seutuhnya.
Adapun mekanisme dalam transaksi anjak piutang pada prinsipnya sama antara
perusahaan anjak piutang yang satu dengan lainnya, yaitu dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap permohonan
Setiap permohonan pembiayaan anjak piutang, klien harus mengisi formulir
aplikasi yang telah disediakan oleh perusahaan anjak piutang dengan lengkap dan
ditandatangani oleh klien.
Untuk memastikan bahwa transaksi penjualan yang dilakukan antara klien dan
nasabah termasuk dalam kriteria tagihan yang dapat dianjakpiutangkan.
1. Untuk mempelajari prosedur administrasi penjualan yang dilakukan oleh
klien, termasuk syarat dan kondisi penjualan.
3. Untuk menghitung secara pasti berapa besar tingkat penjualan calon klien
disbanding dengan laporan yang disampaikan.
5. Notification letter
1. Ketentuan Umum
d. Ketentuan mengenai jaminan yang diberikan oleh klien atas piutang yang
ditawarkan untuk dijual kepada perusahaan anjak piutang, dan risiko akibat
jaminan yang tidak benar.
2. Keabsahan Piutang
Perusahaan anjak piutang akan meminta klien untuk memberikan jaminan bahwa
piutang yang dijual benar-benar ada dan barang telah diserahkan kepada nasabah. Apabila
piutang dalam bentuk pemberian jasa, maka klien harus menjamin bawha pemberian jasa
tersebut telah dilakukan. Klien juga harus menjamin bahwa nilai jumlah piutang oleh klien
benar-benar telah dihitung dengan benar dan piutang tersebut bebas dari perselisihan dan
tidak dilakukan contratrading oleh nasabah atau kemungkinan akan dituntut oleh pihak
ketiga.
3. Pengalihan Resiko
Perusahaan anjak piutang perlu menetapkan apakah dalam pengalihan risiko
dilakukan dengan syarat :
a. Without recourse, yaitu risiko tidak terbayarnya faktur atau piutang oleh nasabah
berada pada perusahaan anjak piutang.
b. With recourse, yaitu risiko tidak terbayarnya piutang berada pada klien.
4. Pengalihan Piutang
Dalam pelaksanaan pengalihan piutang (cessie) perlu diatur ketentuan antara lain
sebagai berikut:
a. Pengalihan piutang harus dibuat dalam suatu akta di bawah tangan atau akta autentik
dengan melampirkan dokumen yang mendukung.
a. Pengalihan piutang harus diberitahukan kepada nasabah dan disetujui atau diakui
oleh pejabat yang berwenang dari pihak nasabah.
c. Pemberitahuan oleh klien ini hanya diperlukan sekali untuk setiap nasabah pada
waktu pengalihan pertama.
d. Persetujuan atau pengakuan terhadap pemberitahuan ini oleh nasabah dapat pula
dilakukan dengan persetujuan terhadap instruksi pembayaran.
e. Pemberitahuan ini tidak diharuskan untuk kegiatan anjak piutang semacam invoice
discounting factoring maupun undisclosed factoring.
6. Syarat Pembayaran
Klien diminta untuk menjamin bahwa setiap piutang yang dijual harus memiliki
persyaratan pembayaran yang sama dengan persyaratan penjualan yang disetujui oleh
perusahaan anjak piutang sebelumnya. Pembayaran oleh nasabah dilakukan secara
langsung kepada perusahaan anjak piutang dari waktu ke waktu.
7. Perubahan Persyaratan
Klien diwajibkan memberitahukan perusahaan anjak piutang secara tertulis setiap
ada rencana perubahan atas ketentuan-ketentuan dan persyaratan kredit yang diberikan
kepada nasabah sepanjang yang berkaitan dengan piutang atau tagihan yang dijual
tersebut.
a. Nasabah tidak mengakui kebenaran piutang atau jumlah piutang yang harus
dibayar nasabah
b. Nasabah tidak membayar sebagian atau tidak sepenuhnya melunasi tagihan yang
telah jatuh tempo
9. Jaminan Klien
a. Klien harus menjamin bahwa hak perusahaan anjak piutang atas piutang yang
dibelinya tersebut tidak menjadi hapus.
b. Klien tidak diperbolehkan membuat pernyataan lunas atas suatu piutang yang
telah dijual tanpa persetujuan tertulis dari perusahaan anjak piutang.
1. Aditama Finance
2. SG Finance
5. Indomobil Group
4. Biaya anjak piutang bisa dikurangkan dari penghasilan kena pajak, sebab
berhubungan dengan proses menghasilkan pendapatan.
Kelemahannya:
3. Akan menurunkan laba, jika cash flow yang diperoleh tidak dimanfaatkan dengan
efektif.
4. Cash flow yang diperoleh harus bisa dimanfaatkan dengan cepat supaya tidak
merugikan.
5. Bisa menimbulkan kesan yang buruk pada pembeli karena penggantian pemilikan
piutang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Pihak-pihak
yang terlibat dalam Perusahaan Anjak Piutang yaitu Perusahaan Anjak Piutang (Factor),
Penjual Piutang (Client) dan Nasabah (Customer).
http://dewiningrum2795.blogspot.co.id/2015/04/blk-anjak-piutang.html
PT Ayu Esti W. 2004. Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan Anjak Piutang (Factoring).
Bachelor thesis, Universitas Udayana.
http://hikmahangelf.blogspot.co.id/2014/12/makalah-anjak-piutang- factoringtugas.html
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/contoh-perusahaan- anjak-piutang
Amanita Novi. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Universitas Negeri Yogyakarta.