Anda di halaman 1dari 12

Anjak Piutang

2EB12

Bank dan Lembaga


Keuangan 2
Kelompok 3

Fairuz Mu’ammar Zuhdi (20221679) Hamdalita Permata Brilliant(20221842)

Farel Nandana Gustin (20221705)


Materi Pembelajaran

Pengertian Anjak Piutang Kegiatan Anjak Piutang

Pihak yang terlibat dan Contoh Kasus Anjak Piutang


fasilitas yang diberikan
oleh perusahaan Anjak
Piutang
Pengertian Anjak
Piutang
Anjak Piutang atau yang lebih dikenal dengan istilah
factoring adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan
penagihan atau pembelian atau pengambilalihan atau
pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien).

Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI No.


1251/KMK013/1988 tanggal 20 desember 1988 tentang anjak
piutang atau factoring merupakan suatu badan usaha
yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.

Selanjutnya ditegaskan kembali dalam Keputusan Menteri


Keuangan No.172/KMK.06/2002 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri.
Kegiatan Anjak
Piutang
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang
suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu tergantung kesepakatan
dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Bagi perusahaan kreditor, dengan
adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi
resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan. Di samping itu, mereka
dapat lebih berkosentrasi terhadap kegiatan lain yang lebih strategis di perusahaannya.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20


Desember 1988 dapat disimpulkan bahwa kegiatan perusahaan anjak piutang meliputi
kegiatan antara lain :

1) Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.


2) Pembelian piutang suatu perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan
harga yang sesuai dengan kesepakatan.
3) Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan anjak piutang
dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
Berdasarkan peraturan menteri keuangan
no.84/MPK.12/2006 tentang perusahaan pembiayaan
pasal 4 bahwa :
1) Kegiatan anjak piutang dilakukan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
perusahaan berikut pengurusan atas piutang
tersebut.
2) Kegiatan anjak piutang sebagaimana maksud
pada ayat (1) dapat dilakukan dalam bentuk anjak
piutang tanpa jaminan dari penjual piutang dan
dengan jaminan piutang
Pihak yang terlibat dan fasilitas yang
diberikan oleh perusahaan Anjak
Piutang
Ada tiga pihak yang terlibat dalam transaksi kegiatan anjak piutang yang berhubungan dan saling
berkepentingan. Kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan mungkin terealisasikan apabila tanpa
keterlibatan salah satu dari ketiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang.
Adapun para pihak yang berperan penting dan terlibat dalam kegiatan anjak piutang adalah :
1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak piutang untuk ditagih
atau dikelola atau diambil alih dengan cara dikelola atau dibeli sesuai perjanjian dan kesepakatan
yang telah dibuat.
2. Perusahaan anjak piutang (factoring), yaitu badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan
dalam bentuk pembelian dan pengalihan serta pengurusan piutang suatu perusahan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri. perusahaan yang akan mengambil alih atau mengelola
piutang atau penjualan kredit debiturnya.
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah utang kepada kreditor (klien)
Diagram Prosedur anjak piutang
Kegiatan perusahaan anjak piutang sebagai berikut :
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang baik dengan cara
memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai dengan kesepakatan yang
telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada kreditor setelah semua
persoalan utang piutang diselesaikan

Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang dalam penagihan atau pengelolaan penjualan
kreditnya kepada kreditornya (kliennya) dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut :

Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pemberitahuan :


1. Disclosed, yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang dalam penagihan
piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
2. Undisclosed, merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak piutang tanpa
pengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat atau
oleh perusahaan anjak piutang mengandung suatu risiko.
Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan pelanggan :
1. Full service factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang memberikan semua jenis fasilitas jasa
anjak piutang baik dalam jasa pembiayaan maupun jasa nonpembiayaan, termasuk fasilitas untuk
menanggung risiko terhadap kredit macet.
2. Advanced payment, yaitu transaksi pengalihan piutang di mana pembayarannya dilakukan pada saat
jatuh tempo dan besarnya sekitar 80% dari nilai faktur.

Fasilitas perusahaan anjak piutang berdasarkan tanggung jawab :

1. Withre course, dalam hal ini apabila si debitur tidak mampu untuk melunasi segala kewajibannya, maka
risiko kredit tersebut menjadi tanggung jawab pihak si kreditor dan pihak anjak piutang mengembalikan
tanggung jawab penagihannya.
2. Without recourse, dalam fasilitas ini apabila semua risiko yang tidak terbayar dalam suatu penagihan
menjadi tanggung jawab pihak anjak piutang sepenuhnya dan bukan tanggung jawab kreditor.

Fasilitas yang diberikan perusahaan anjak piutang berdasarkan wilayah :

1. Domestic factoring, merupakan perusahaan anjak piutang yang hanya beroperasi di wilayah Indonesia.
2. International factoring, merupakan kegiatan perusahaan anjak piutang yang kegiatannya dapat
dilakukan antarnegara seperti pembiayaan fasilitas ekspor impor.
Contoh Kasus Anjak
Piutang

Contoh kasus mengenai factoring, seperti :


1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan
Pembeli (customer) ingkar janji (wanprestasi) yaitu tidak
mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring
walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari
debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian.

2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar


hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga kemungkinan
perusahaan atau lembaga anjak piutang yang mengalami
kerugian
TERIMAKASIH
Hope It’s Useful

Anda mungkin juga menyukai