A. Pengertian
Anjak piutang dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan
factoring. Dalam bahasa Indonesia, anjak piutang berasal dari
gabungan kata anjak yang berarti pindah atau alin dan kata
piutang
berarti
tagihan
sejumlah
uang
sehingga
secara
Pembiayaan,
Anjak
Piutang
(Factoring)
adalah
belum
ada
pengaturan
secara
khusus
hanya
diatur
melalui
Surat
Keputusan
Presiden,
dimana
client
berdomisili
didalam
negeri
anjak
piutang
dimana
tanpa
ikut
menanggung
resiko
atas
menanggung
resiko
apabila
nasabah
tidak
memenuhi kewajibannya.
2) Without recourse factoring, yaitu anjak piutang dimana
perusahaan anjak piutang yang akan menanggung
resiko apabila nasabah tidak memenuhi kewajibannya.
d. Berdasarkan Pemberitahuan, anjak piutang dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Disclosed factoring/notification factoring, yaitu anjak
piutang dimana pengalihan piutang kepada perusahaan
anjak piutang diberitahukan kepada nasabah.
2) Undisclosed factoring/ non notification factoring, yaitu
anjak
piutang
dimana
pengalihan
piutang
kepada
factoring,
yaitu
anjak
piutang
menerbitkan
(promissory
pengakuan
notes)
hutang
surat
kepada
pengakuan
client.
tersebut
Terhadap
kemudian
hutang
surat
client
mengendosir,
sehingga
piutang
beralih
kepada
Menteri
Keuangan
RI
No.
1251/KMK.031/1988
tentang
piutang
atau
tagihannya
yang
timbul
dari
piutang
adalah
transaksi
jual
beli
atau
jasa
yang
Agar
memiliki
dasar
hukum
yang
sah,
maka
kegiatan
oleh
pihak
ketiga
tersebut.
Jadi,
dalam
cessie
dahulu
harga
klien
dapat
mendapatkan
harus
memiliki
fasilitas
usaha
anjak
yang
piutang,
baik
dan
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Berita Negara; Surat Izin
Usaha Perusahaan (SIUP); Tanda Daftar Perusahaan; Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP); Laporan keuangan 3 tahun terakhir;
Bank statement account untuk bulan terakhir; Perjanjian jual beli
dengan nasabah; Contoh invoice (faktur) dan credit note (nota
kredit) perusahaan; Professional background dari direksi dan/
atau komisaris; Struktur organisasi perusahaan client; Data-data
lain yang akan diminta kemudian bila diperlukan.
Selain syarat-syarat tersebut, biasanya perusahaan anjak
piutang meminta syarat lain, yaitu : Klien harus merupakan
badan hukum atau bentuk usaha tetap seperti PT, CV, firma, dan
lain-lain, dan bukan perorangan, demikian pula nasabahnya;
Volume penjualan calon client masuk dalam kategori yang telah
dipersyaratkan
oleh
perusahaan
anjak
piutang,
misalnya
klien
harus
bersedia
untuk
disurvei
oleh
tim
dari
NASABAH atau
COSTUMER
b
c
d
e
f
PERUSAHAAN ANJAK
PIUTANG
Keterangan:
a. Klien menjual barang kepada nasabah secara kredit
dengan jangka waktu pendek.
b. Untuk kepentingan dana segar (cash flow), klien meminta
persetujuan
kepada
nasabah
untuk
menjual
piutang
Keppres
No.
61
Tahun
1988
maupun
peraturan
e. Pemberitahuan atau
notifikasi
f. Syarat pembayaran
g. Perubahan persyaratan
h. Tanggung jawab klien atas
nasabah
i. Jaminan klien
j.
k. Sumber Rujukan:
l. Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Jakarta: Sinar
Grafika, 2008.
m. Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah,