Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH HUKUM DAGANG

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DAN DOKUMEN PERUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN

Nama Kelompok :

1. Aldi Saputra ( 181010200979)

2. Andu Sutan Abdillah Harahap ( 181010200777)

3. Dwi Dian Anggraini ( 181010200823)

4. M. Rifqi Farhan ( 181010201336)

5. Rahma Trinanda ( 181010201258)

UNIVERSITAS PAMULANG

FAKULTAS HUKUM

2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Hukum Dagang dengan judul “ Wajib Daftar
Perusahaan dan Dokumen Perusahaan”.

Terimakasih kami sampaikan kepada dosenj mata kuliah Hukum Dagang yang telah
membimbing serta memberikan tugas kuliah demi lancarnya perbuatan makalah ini.

Demikian tugas yang kami semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata kuliah
Hukum Dagang dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami serta para
pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala
kerendahan hati saran-saran dan kritik yang bersifat kontruktif dan membangun sangat kami
harapkan bagi para pembaca guna untuk peningkatan perbuatan makalah dalam tugas waktu
mendatang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 2

B. Rumusan Masalah 3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Daftar Perusahaan 4

B. Dasar Hukum 4

C. Tujuan dan Sifat 5

D. Ketentuan Umum Wajib Daftar Perusahaan 6

E. Kewajiban Pendaftaran 6

F. Cara dan Tempat Serta Waktu Pendaftaran 7


G. Hal-Hal Yang Wajib Didaftarkan 8
H. Pengertian Dokumen Perusahaan 9
I. Jenis-Jenis Dokumen Perusahaan 10
J. Sifat Rahasia Pembukuan 11
K. Kewajiban Perusahaan 12
L. Pemyimpanan Dokumen Perusahaan 13
M. Pemindahan Dokumen Perusahaan 13
N. Pemusnahan Dokumen Perusahaan 13
O. Tanggung Jawab Atas Pemusnahan 14
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 15
B. SARAN 16
DAFTAR PUSTAKA 17
A. Latar Belakang
Wajib Daftar Perusahaan adalah sebagai upaya dalam mewujudkan pemberian
perlindungan tersebut, serta juga pembinaan kepada dunia usaha dan perusahaan, khususnya
golongan ekonomi lemah. Dalam penyusunannya diperhatikan pula kebiasaan-kebiasaan yang
benar-benar hidup dalam masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya.1

Bagi Pemerintah, adanya Daftar Perusahaan sangat penting karena akan memudahkan
untuk sewaktu-waktu dapat mengikuti secara seksama keadaan dan perkembangan sebenarnya
dari dunia usaha di wilayah Negara Republik Indonesia secara menyeluruh, termasuk tentang
perusahaan asing. Dengan demikian Pemerintah dapat memperoleh informasi secara seksama
mengenai keadaan dan perkembangan yang sebenarnya tentang dunia usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia yang sangat berguna untuk menyusun dan menetapkan kebijaksanaan dalam
rangka memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan atas dunia usaha, serta dalam
menciptakan iklim usaha yang sehat dan tertib. Disamping untuk kepentingan tersebut di atas
Daftar Perusahaan sekaligus dapat dipergunakan sebagai pengaman pendapatan Negara, karena
dengan wajib daftar perusahaan itu dapat diarahkan dan diusahakan terciptanya iklim usaha yang
sehat dan tertib.2

Bagi dunia usaha, Daftar Perusahaan adalah penting untuk mencegah dan menghindari
praktek-praktek usaha yang tidak jujur (persaingan curang, penyelundupan dan lain sebagainya).
Sebagaimana telah disampaikan di muka, salah satu tujuan utama Daftar Perusahaan adalah
untuk melindungi perusahaan yang dijalankan secara jujur (“te goeder trouw“). Daftar
Perusahaan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi untuk kepentingan usahanya.
Demikian pula untuk pihak ketiga yang berkepentingan akan informasi semacam itu.

Karena Daftar Perusahaan merupakan sumber informasi resmi mengenai identitas dan hal-
hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang didirikan, bekerja dan berkedudukan di
wilayah Negara Republik Indonesia, maka kepada semua pihak yang berkepentingan diberikan
kesempatan agar dengan secara mudah dapat mengetahui dan meminta keterangan-keterangan

1
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan, (Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2009) hal.12
2
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan. Hal.12
yang diperlukan mengenai hal-hal yang sebenarnya tentang suatu perusahaan. Jadi dengan
adanya Daftar Perusahaan dapat dicegah atau dihindarkan timbulnya perusahaan-perusahaan dan
badan-badan usaha yang tidak bertanggungjawab serta dapat merugikan masyarakat. 3

Suatu hal yang penting pula adalah bahwa kewajiban pendaftaran perusahaan mempunyai
sifat mendidik pengusaha-pengusaha supaya dalam segala tindakan menjalankan usahanya
bersikap jujur dan terbuka karena keterangan-keterangan yang diberikan adalah sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya sehingga perusahaan yang mendaftarkan itu sendiri dapat memperoleh
kepercayaan dari masyarakat. Selain untuk masyarakat pada umumnya dan para pengusaha
khususnya, karena Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat
secara benar dari setiap kegiatan usaha yang dijalankan secara benar, maka Daftar Perusahaan
dapat merupakan alat pembuktian yang sempurna terhadap setiap pihak ketiga sepanjang tidak
dibuktikan sebaliknya.4

Undang-undang nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan (Undang-undang


dokumen perusahaan) telah mulai berlaku dan diundangkan sejak tahun 1997. Undang-undang
dokumen perusahaan tersebut mencabut ketentuan pasal 6 kitab undang-undang hukum dagang
dan segala ketentuan perundang-undangan yang bertentangan dengan undang-undang dokumen
perusahaan. Undang-undang dokumen perusahaan, termasuk pengalihan, pemindahan,
penyerahan dan pemusnahan dokumen perusahaan. Dengan berlakunnya Undang-undang
dokumen perusahaan, maka pengaturan mengenai penyimpanan dokumen menjadi lebih singkat
dan ketentuan mengenai pemusnahan dokumen ditentukan sendiri oleh pimpinan perusahaan.
Hal ini menjadikan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

3
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan.Hal.12
4
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan.Hal.12
B. Rumusan Masalah

➢ Apa pengertian dari Wajib Daftar Perusahaan ?


➢ Apa dasar hukum dari Waib Daftar Perusahaan ?
➢ Bagaimana tujuan dan sifat Wajib Daftar Perusahaan ?
➢ Apa kewajiban Pendaftaran ?
➢ Bagaimana cara, tempat serta waktu pendaftaran ?
➢ Apa saja hal-hal yang di daftarkan ?
➢ Apa pengertian dokumen perusahaan?
➢ Jenis dokumen perusahaan?
➢ Sifat rahasia pembukuan?
➢ Apa kewajiban perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Daftar Perusahaan

Menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982, daftar Perusahaan adalah daftar
catatan resmi yang diadakan menurut aturan atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan
atau peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap
perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.5

B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
(UUWDP).
2. SK Menperindag No.12/MPP/Kep/1/1998 jo SK Menperindag No.327/MPP/Kep/7/1999
tentang perubahan atas SK Menperindag No.12/MPP/Kep/1/1998 tentang Penyelenggaraan
Wajib Daftar Perusahaan. 6

5
Elsi Kartika Sari dan Advendi, Hukum Dalam Ekonomi ed.2 (Jakarta: PT Grasindo,2008) Hal.47
6
Handri Raharjo, Hukum perusahaan.Hal.12
C. Tujuan dan Sifat
1. Melindungi perusahaan yang jujur dan terbuka dari kemungkinan kerugian akibat praktik
usaha yang tidak jujur, seperti persaingan curang.
2. Melindungi masyarakat atau konsumen dari kemungkinan kerugian akibat perbuatan yang
tidak jujur atau insolvable suatu perusahaan. Dengan kewajiban pendaftaran perusahaan dapat
diketahui keadaan perusahaan melalui daftar perusahaan yang sifatnya terbuka untuk semua
pihak.7
3. Mengetauhi perkembangan dunia usaha dan perusahaan yang didirkan, bekerja dan
berkedudukan di Indonesia melalui daftar perusahaan pada kantor pendaftaran perusahaan.
4. Memudahkan pembinaan, pengarahan dan pengawasan serta penciptaan iklim usaha yang
sehat melalui data yang dibuat secara benar dalam daftar perusahaan sehingga dapat dijamin
perkembangan dunia usaha dan kepastian berusaha.8
5. Tujuan daftar perusahaan menurut Pasal 2 UUWDPadalah mencatat bahan-bahan keterangan
yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk
semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, serta keterangan lainnya tentang
perusahaan yang tercantum dalam Daftat Perusahaan dalam rangka menjamin kepastian
berusaha. Hal ini semata-mata untk melindungi perusahaan yang dijalankan secara jujur
(tegoeder trouw).9
6. Sifat daftar perusahaan menurut Pasal 3 UUWDP adalah terbuka untuk semua pihak, artinya
daftar perusahaan itu dapat dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber informasi.Setiap
pihak yang berkepentingan, setelah memenuhi biaya administrasi yang ditetapkan oleh
Menteri, berhak memperoleh keterangan yang diperlukan dengan cara mendapatkan salinan atau
petikan resmi dari keterangan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh
pejabat yang berwenang untuk itu dari kantor pendaftaran perusahaan. 10

7
Sudrajat Permana, Bikin Perusahaan itu Gampang, (Yogyakarta: PT Buku Kita, 2009)Hal.95
8
Sudrajat Permana, Bikin Perusahaan itu Gampang,Hal.95
9
Handri Raharjo,Hukum Perusahaan.Hal.12
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib daftar Perusahaan, BAB II Tujuan dan
sifat, Pasal 4 Hal.12
D. Ketentuan Umum Wajib Daftar Perusahaan
Daftar catatan resmi terdiri formulir-formulir yang memuat catatan lengkap mengenai hal-
hal yang wajib didaftarkan:
1. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap
dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia.11
2. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan sesuatu jenis perusahaan. Dalam hal pengusaha perseorangan, pemilik perusahaan
adalah pengusaha yang bersangkutan.
3. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian,
yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. 12

E. Kewajiban Pendaftaran
Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan dan perusahaan yang wajib
didaftarkan adalah setiap perusahaan yang berkedudukan di wilayah NKRI menurut ketentuan
perundang-undangan yang berlaku termasuk di dalamnya kantor cabang, kantor pembantu, anak
perusahaan, dan agen serta perwakilan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenang untuk
mengadakan perjanjian. Dalam pengertian perusahaan ini termasuk perusahaan asing yang
berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Republik Indonesia menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agen dan perwakilan perusahaan
diperlakukan sama dengan perusahaan.13
Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan
atau dapat diwakilkan kepada orang lain dengan memberikan suratkuasa yang sah. Apabila salah
seorang dari mereka telah memenuhi kewajibannya, yang lain dibebaskan dari kewajiban
tersebut. 14

11
Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia Bagian,Hal.70
12
Kansil,HUkum Perusahaan Indonesia Bagian 1. (Jakarta: PT. Pradya Paramita,2005)Hal.70
13
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan, Hal.13
14
Sudaryat Permana,Bikin Perusahaan itu Gampang, Hal.96
Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang berkedudukan di wilayah
Negara Republik Indonesia tidak bertempat tinggal diwilayah Negara Republik
Indonesia, pengurus atau kuasa yang ditugaskan memegang pimpinan perusahaan berkewajiban
untuk mendaftarkan. Bentuk perusahaan yang wajib didaftarkan dalam perusahaan itu adalah
badan hukum (termasuk koperasi), persekutuan, perorangan, dan perusahaan lainnya di luar yang
tersebut di atas. Sedangkan perusahaan yang dikecualikan dari wajib daftar perusahaan adalah
usaha nonperekonomian dan nonprofit, misalnya pendidikan dormal, notaris, pengacara, jasa
kesehatan dan rumah sakit yang dikelola oleh bukan badan usaha antara lain:
1. Setiap perusahaan Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) seperti diatur
dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40)
jo Indische Bedrijvenwet (Staatsblad Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana dan ditambah.
2. Setiap perusahaan kecil perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau
dengan mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan
izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan.15

F. Cara dan Tempat Serta Waktu Pendaftaran


Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982BAB IV pasal 9, yaitu:
1. Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang ditetapkan oleh Menteri
pada kantor tempat pendaftaran perusahaan.
2. Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan, yaitu: 16
a) Di tempat kedudukan kantor perusahaan;
b) Di tempat kedudukan setiap kantor cabang, kantor pembantu perusahaan atau kantor anak
perusahaan;
c) Di tempat kedudukan setiap kantor agen dan perwakilan perusahaan yang mempunyai
wewenang untuk mengadakan perjanjian. 17
3. Dalam hal suatu perusahaan tidak dapat didaftarkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
pasal ini, pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan di Ibukota Propinsi tempat
kedudukannya.

15
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan. Hal.14
16
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar perusahaan.Hal.3
17
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982.Hal.3
Waktu pendaftaran sesuai UU No. 3 Tahun 1982 pasal 10 yaitu, Pendaftaran wajib
dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelah perusahaan mulai menjalankan usahanya.
Dalam hal ini batasan suatu perusahaan dianggap mulai menjalankan usahanya, yaitu pada saat
menerima izin usaha dari instansi teknis yang berwenang. Sedangkan mengenai hal-hal yang
wajib didaftarkan di dalam daftar perusahaan tersebut sangat bergantung pada jenis perusahaan
yang didaftarkan. Pengaturan yang rinci mengenai hal-hal apa saja yang harus didaftarkan
tersebut dijelaskan di dalam pasal 11 sampai dengan pasal 17 UUWDP.18

G. Hal-hal Yang Wajib Didaftarkan


Hal-hal yang wajib didaftarkan itu tergantung pada bentuk perusahaan, seperti; perseroan
terbatas, koperasi, persekutuan atau perseorangan. Perbedaan itu terbawa oleh perbedaan bentuk
perusahaan.
1. Umum :
➢Nama Perseroan
➢Merek Perusahaan
➢Tanggal Pendirian Perusahaan
➢Jangka Waktu Berdirinnya perusahaan
➢Kegiatan pokok dan kegiatan lain dari kegiatan usaha perseroan
➢Izin-izin usaha yang dimiliki
➢Alamat Perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan selanjutnya
➢Alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu agen serta perwakilan perseroan

18
Handri Raharjo, Hukum Perusahaan. Hal.14
2. Mengenal Pengurus Komisaris :
➢Nama lengkap dengan alias-aliasnya
➢Setiap namannya dahulu apabila berlainan dengan nama sekarang
➢Nomor dan tanggal tanda bukti diri
➢Alamat tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal Indonesia
➢Tempat tanggal lahir
➢Negara tempat tanggal lahir, bila dilahirkan diluar wilayah negara RI
➢Kewarganegaraan pada saat pendaftaran
➢Setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan yang sekarang
➢Tanda tangan dan tanggal mulai menduduki jabatan
3. Kegiatan usaha lain-lain oleh setiap pengurus dan komisaris ;
➢Modal dasar
➢Banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham
➢Besarnya modal yang disetor
➢Tanggal dimulainya kegiatan usaha
➢Tanggal dan nomor pengesahan badan hukum
➢Tanggal pengajuan permintaan pendaftaran
4. Mengenai setiap pemegang saham
➢Nama lengkap dan alias-aliasnya
➢Setiap namanya dulu bila berlainan dengan yang sekarang
➢Nomor dan tanggal tanda bukti diri
➢Alamat tempat tinggal yang tetap
➢Alamat dan negara tempat tinggal yang tetap bila tinggal bertempat tinggal di Indonesia
➢Tempat dan tanggal lahir
➢Negara tempat lahir, jika dilahirkan diluar wilayah negara RI
➢Kewarganegaraan
➢Jumlah saham yang dimiliki
➢Jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham
4. Akta pendirian perseroan
Pada waktu mendaftarkan, pengurus wajib mendaftarkan salinan resmi akta pendirian perseroan
19

H. Pengertian Dokumen Perusahaan


Dokumen perusahaan adalah data,catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau
diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis diatas kertas atau
sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca atau
didengar.20
Undang-undang nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan (Undang-undang
dokumen perusahaan) telah mulai berlaku dan diundangkan sejak tahun 1997. Undang-undang
dokumen perusahaan tersebut mencabut ketentuan pasal 6 kitab undang-undang hukum dagang
dan segala ketentuan perundang-undangan yang bertentangan dengan undang-undang dokumen
perusahaan. Undang-undang dokumen perusahaan, termasuk pengalihan, pemindahan,
penyerahan dan pemusnahan dokumen perusahaan. Dengan berlakunnya Undang-undang
dokumen perusahaan, maka pengaturan mengenai penyimpanan dokumen menjadi lebih singkat
dan ketentuan mengenai pemusnahan dokumen ditentukan sendiri oleh pimpinan perusahaan.
Hal ini menjadikan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.21

19
Kansil, Hukum Perusahaan Indonesia Bagian I . Hal.74
20
Handri Raharjo, Pengertian Dokumen Perusahaan. Hal.14
21
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan.Hal.6
I. Jenis-Jenis Dokumen Perusahaan
➢ Dokumen Keuangan:
1. Catatan terdiri dari:
- Neraca tahunan yaitu salah satu bentuk catatan yang menggambarkan posisi kekayaan, utang,
dan modal pada akhir tahun buku yang merupakan pertanggungawaban keuangan
- Perhitungan Laba Rugi Tahunan
- Rekening yaitu salah satu bentuk catatan yang dibuat perusahaan untuk menampung transaksi
yang sejenis yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan, dan dapat juga
disebut buku besar atau perkiraan.
- Jurnal Transaksi Harian yaitu salah satu bentuk catatan yang menggambarkan adanya transaksi
yang dapat berupa buku harian atau catatan harian atau tulisan lainnya
- Tulisan yang berisi hak dan kewajiban serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha
suatu perusahaan. 22
2. Bukti Pembukuan terdiri dari:
- Warkat-warkat yang digunakan sebagai dasar pembukuan yang mempengaruhi sebagai dasar
pembukuan yang mempengaruhi perubahaan kekayaan, utang, dan modal
- Warkat adalah dokumen tertulis yang bentuk dasn penggunaanya ditetapkan menurut aturan
tertentu dan merupakan bukti transaksi, misalnya cek, bilyet giro, surat perintah membayar,
dan sebagainnya. 23

3. Data Pendukung Administrasi Keuangan, yang merupakan data administrative yang


berkaitan dengan keuangan untuk digunakan sebagai pendukung penyusunan dan pembuatan
dokumen keuangan. Terdiri dari :
- Data pendukung yang merupakan bagian dari bukti pembukuan(surat perintah kerja, perjanjian
atau kontrak).
- Data pendukung yang tidak merupakan bagian bukti pembukuan (Rekening harian,dsb)24

22
Sudaryat Permana,Jenis Dokumen Catatan, Hal.96
23
Kansil, Jenis Bukti Pembukuan Diri. Hal.74
24
Handri Raharjo, Jenis Data Pendukung Administrasi Keuangan. Hal.14
➢ Dokumen Lainnya
Data atau setiap tulisan yang berisi ketersangan yang mempunnya nilai guna bagi
perusahaan meskipun tidak terkait langsung dengan dokumen keuangan. Yang termasuk
dokumen lainnya adalah :
- Risalah RUPS, akta pendirian perusahaan, akta otentik lain yang mengandung kepentingan
hukum tertentu, NPWP.
- Akta otentik lain : Surat izin usaha perdagangan perusahaan (SIUP), Surat Tanda Daftar
Perusahaan25

J. Sifat Rahasia Pembukuan


➢ Tidak setiap orang dapat melihat atau memeriksa pembukuan suatu perusahaan tanpa dasar
hukum yang kuat.
➢ Hanya neraca dan perhitungan laba rugi yang dipublikasikan pada 2(dua) surat kabar harian
setelah mendapatkan pengesahan RUPS. 26
K. Kewajiban Perusahaan
➢ Wajib, agar setiap saat dapat diketahui keadaan kekayaan, utang, modal, hak dan kewajiban
perusahaan, melindungi perusahaan, pemerintah, pihak ketiga
➢ Kewajiban, bersifat keperdataan, sehingga resiko yang muncul menjadi tanggung jawab
perusahaan
➢ Perusahaan wajib membuat catatan sesuai dengan kebutuhan.
➢ Catatan dibuat dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah, dan
disusun dalam bahasa Indonesia.
➢Catatan yang berbentuk neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, atau tulisan lain yang
menggambarkan neraca dan laba rugi, wajib dibuat diatas kertas dan wajib ditandatangani oleh
pemimpin perusahaan atau pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang bersangkutan
➢Wajib dibuat paling lambat 6 bulan terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang

bersangkutan.27

25
Handri Raharjo, Jenis Dokumen Lainnya. Hal.14
26
Sudaryat Permana,Sifat Rahasia Pembukuan, Hal.96
L. Penyimpanan Dokumen Perusahaan
➢ Catatan, bukti pembukuan, data pendukung yang merupakan bagian dari bukti pembukuan:
wajib disimpan selama 10 tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang bersangkutan.
➢ Data pendukung yang bukan bagian dari bukti pembukuan : wajib disimpan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan (dibuat jadwal retensi yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan
perusahaan).
➢ Dokumen Lainnya : wajib disimpan sesuai dengan nilai guna dokumen (dibuat jadwal retensi
yang ditetapkan dengan keputusan pimpinan perusahaan).28

M. Pemindahan Dokumen Perusahaan


➢Pemindahan dokumen perusahaan dari unit pengelolaan ke unit kearsipan dilingkungan
perusahaaan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan pimpinan perusahaan yang pelaksanaanya
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
➢Dokumen perusahaan tertentu yang mempunyai nilai guna bagi kepentingan nasional yang
diserahkan kepada arsip nasional republik Indonesia berdasarkan pimpinan perusahaan.29

N. Pemusnahan Dokumen Perusahaan


➢Pemusnahan catatan, bukti pembukuan dan data pendukung administrasi keuangan
dilaksanakan berdasarkan keputusan pemimpin perusahaan.
➢ Pemusnahan data pendukng administrasi keuangan dan dokumen lainnya dilaksanakan
berdasarkan jadwal retensi
➢ Pemusnahan dokumen perusahaan harus disertai dengan berita acara yang dilampiri daftar
perusahaan. 30

27
Sudaryat Permana, Kewajiban Perusahaan, Hal.96
28
Kansil, Penyimpanan Dokumen Perusahaan . Hal.74
29
Kansil, Pemindahan Dokumen Perusahaa, Hal.75
30
Sudaryat Permana, Pemusnahan Dokumen Perusahaan, Hal.97
O. Tanggung Jawab Atas Pemusnahan
➢Pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab atas pemusnahan dokumen perusahaan atau
pejabat yang ditunjuk, bertanggung jawab atas kerugian perusahaan dan pihak ketiga, dalam hal:
1. Pemusnahan dokumen perusahaan dilakukan sebelum habis jangka waktu simpan.
2. Pemusnahan dokumen perusahaan dilakukan, sedangkan diketahui atau patut diketahui bahwa
dokumen perusahaan tersebut masih tetap harus disimpan, karena mempunyai nilai guna baik
yang berkaitan dengan kekayaan, hak, dan kewajiban perusahaan maupun kepentingan lainnya.
31

31
Handri Raharjo, Tanggung Jawab Atas Pemusnahan. Hal.14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wajib Daftar Perusahaan adalah sebagai upaya dalam mewujudkan pemberian
perlindungan tersebut, serta juga pembinaan kepada dunia usaha dan perusahaan, khususnya
golongan ekonomi lemah. Dalam penyusunannya diperhatikan pula kebiasaan-kebiasaan yang
benar-benar hidup dalam masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya.Pasal 1
Undang-undang Nomor 3 Tahun 19982, daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang
diadakan menurut aturan atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan atau peraturan
pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta
disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.
Dasar hukum wajib daftar perusahaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (UUWDP).SK Menperindag
No.12/MPP/Kep/1/1998 jo SK Menperindag No.327/MPP/Kep/7/1999 tentang perubahan atas
SK Menperindag No.12/MPP/Kep/1/1998 tentang Penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan.
Dokumen perusahaan adalah data,catatan, dan atau keterangan yang dibuat dan atau
diterima oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis diatas kertas atau
sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat dilihat, dibaca atau didengar.
Undang-undang nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan (Undang-undang
dokumen perusahaan) telah mulai berlaku dan diundangkan sejak tahun 1997. Undang-undang
dokumen perusahaan tersebut mencabut ketentuan pasal 6 kitab undang-undang hukum dagang
dan segala ketentuan perundang-undangan yang bertentangan dengan undang-undang dokumen
perusahaan. Undang-undang dokumen perusahaan, termasuk pengalihan, pemindahan,
penyerahan dan pemusnahan dokumen perusahaan. Dengan berlakunnya Undang-undang
dokumen perusahaan, maka pengaturan mengenai penyimpanan dokumen menjadi lebih singkat
dan ketentuan mengenai pemusnahan dokumen ditentukan sendiri oleh pimpinan perusahaan.
Hal ini menjadikan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.
B. Saran
Sudah seharusnya semua perusahaan diIndonesia mendaftarkan perusahaanya, ini
merupakan tanggung jawab hukum yang dimilii para pemilik perusahaannya, ini merupakan
tanggung jawab hukum yang dimiliki para pemilik perusahaan diindonesia. Di samping itu
hindari pula hal-hal yang mengenai penyelewenangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
data-data perusahaan.
Daftar Pustaka

Kansil. 2005. Hukum Perusahaan Indonesia Bagian 1.Jakarta: PT. Pradya Paramita.
Kartika Sari, Elsi dan Advendi. 2008.Hukum Dalam Ekonomi ed.2, Jakarta: PT Grasindo.
Permana, Sudaryat. 2009. Bikin Perusahaan itu Gampang. Yogyakarta: PT Buku Kita.
Raharjo, Handri. 2009. Hukum Perusahaan.Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar perusahaan.
Kansil. 2005. Dokumen Perusahaan .Jakarta: PT. Pradya Paramita.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai