Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rio Munas Suseno

Npm : 191010301

Dosen pengampu : Dr. M. Musa, S.H., M.H..

1. Cari dan uraikan tentang latar belakang dan tahun lahirnya teori Asosiasi Diferensial
(Diferential Association) dalam kriminologi serta tokohnya, dalam teori ini ada dua versi teori
sebutkan. dan coba saudara cari kritik para tokoh kriminologi terhadap kelemahan teori
Asosiasi Diferensial ini.

:  Teori Asosiasi Diferensial (Differential Association Theory)

Sutherland  menghipotesakan bahwa perilaku kriminal itu dipelajari melalui asosiasi yang


dilakukan dengan mereka yang melanggar norma-norma masyarakat termasuk norma hukum.
Proses mempelajari tadi meliputi tidak hanya teknik kejahatan sesungguhnya, namun juga motif,
dorongan, sikap dan rasionalisasi yang nyaman yang memuaskan bagi dilakukannya perbuatan-
perbuatan anti sosial.
Theori asosiasi differensial Sutherland mengenai kejahatan menegaskan bahwa ;

a.    Perilaku kriminal seperti halnya perilaku lainnya, dipelajari.


b.    Perilaku kriminal dipelajari dalam hubungan interaksi dengan orang lain melalui suatu proses
komunikasi.
c.    Bagian penting dari mempelajari perilaku kriminal terjadi dalam pergaulan intim dengan mereka
yang melakukan kejahatan, yang berarti dalam relasi langsung di tengah pergaulan.
d.    Mempelajari perilaku kriminal, termasuk didalamnya teknik melakukan kejahatan dan motivasi/
dorongan atau alasan pembenar.
e.    Dorongan tertentu ini dipelajari melalui penghayatan atas peraturan perundang-undangan;
menyukai atau tidak menyukai.
f.     Seseorang menjadi deliquent karena penghayatannya terhadap peraturan perundangan lebih
suka melanggar daripada mentaatinya.
g.    Asosiasi diferensial ini bervariasi tergantung dari frekuensi, durasi, prioritas dan intensitas.
h.    Proses mempelajari perilaku kriminal melalui pergaulan dengan pola kriminal dan anti kriminal
melibatkan semua mekanisme yang berlaku dalam setiap proses belajar.
i.      Sekalipun perilaku kriminal merupakan pencerminan dari kebutuhan umum dan nilai-nilai,
akan tetapi tingkah laku kriminal  tersebut tidak dapat dijelaskan melalui kebutuhan umum dan
nilai-nilai tadi, oleh karena perilaku non kriminal pun merupakan pencerminan dari kebutuhan
umum dan nilai-nilai yang sama.

Teori asosiasi diferensial ini memiliki 2 versi :


Versi pertama dikemukakan tahun 1939 lebih menekankan pada konflik budaya dan disorganisasi
sosial serta asosiasi diferensial. Dalam versi pertama, Sutherland mendefinisikan asosiasi
diferensial sebagai “the contents of pattern presented in association would differ from individual
to individual”  (isi atau konten yang disajikan dari sebuah asosiasi akan berbeda dari satu
individu ke individu lain). Hal ini tidak berarti bahwa hanya kelompok pergaulan dengan
penjahat akan menyebabkan seseorang berprilaku kriminal. Yang terpenting adalah isi dari
proses komunikasi dengan orang lain. Hal ini jelas menerangkan bahwa kejahatan atau perilaku
jahat itu timbul karena komunikasi dengan orang lain yang jahat pula.

Pada versi kedua pada tahun 1947, Sutherland memaparkan versi kedua nya yang lebih menekankan
pada semua tingkah laku dapat dipelajari dan mengganti istilah social
disorganization dengan differential social organization. Teori ini menentang bahwa tidak ada
tingkah laku jahat yang diturunkan dari kedua orangtuanya. Pola perilaku jahat tidak diwariskan
tetapi dipelajari melalui suatu pergaulan yang akrab.

kritik para tokoh kriminologi terhadap kelemahan teori Asosiasi Diferensial ini ;

·Matza (1968 : 107) mengatakan bahwa Sutherland kurang peka tanggap terhadap pembaharuan
pemikiran dan kemasyarakatan, yaitu antara pelaku penyimpangan tingkah laku (deviant) dan
dunia yang konvensional

Nettler (1984) mengemukakan bahwa Judul istilah asosiasi diferensial adalah menyesatkan


karena Ia seakan-akan menunjuk pada suatu hubungan pergaulan antar individu, sebagaimana
halnya teori bad companion yang menghasilkan kejahatan

Clinard, meskipun mengakui hipotesis teori asosiasi diferensial-menyatakan bahwa teori


tersebut tidak dapat menjelaskan secara memadai semua kasus pelanggaran hukum, terutama
terhadap transaksi yang terjadi di pasar gelap dan tidak dapat diperlakukan secara tepat terhadap
adanya perbedaan-perbedaan individual sepanjang yang menyangkut masalah pentaatan terhadap
undang-undang dalam kaitan dengan dunia perdagangan. Clinard secara khusus menekankan
pentingnya, certain personality trait dari seorang individu.

2. Cari dan uraikan tentang latar belakang dan tahun lahirnya teori Anomi, siapa tokohnya serta
apa saja konsep dari teori anomi ini tentang kejahatan dalam perspektif kriminologi?.
Bagaimana kritik terhadap teori ini dari para ahli, coba saudara uraikan.

: Secara global, aktual dan representatif teori anomie lahir, tumbuh dan berkembang berdasarkan
kondisi sosial (social heritage) munculnya revolusi industri hingga great depression di Prancis
dan Eropa tahun 1930-an menghasilkan deregulasi tradisi sosial, efek bagi individu dan lembaga
sosial/masyarakat. Perkembangan berikutnya, begitu pentingnya teori analisis struktur sosial
sangat dilatar belakangi usaha New Deal Reform pemerintah dengan fokus penyusunan kembali
masyarakat. Untuk pertamakalinya, istilah Anomie diperkenalkan Emile Durkheim yang
diartikan sebagai suatu keadaan tanpa norma (the concept of anomie referred to onabsence of
social regulation normlessness).

Kemudian dalam buku The Division of Labor in Society (1893) Emile Durkheim


mempergunakan istilah anomie untuk mendeskripsikan keadaan “deregulation” di dalam
masyarakat yang diartikan sebagai tidak ditaatinya aturan-aturan yang terdapat pada masyarakat
sehingga orang tidak tahu apa yang diharapkan dari orang lain dan keadaan ini menyebabkan
deviasi.

Menurut Emile Durkheim, teori anomie terdiri dari tiga perspektif, yaitu :
1. Manusia adalah mahluk sosial (man is social animal).
2. Keberadaan manusia sebagai mahluk sosial (human being is a social animal).
3. Manusia cenderung hidup dalam masyarakat dan keberadaannya sangat tergantung pada
masyarakat tersebut sebagai koloni (tending to live incolonies, and his/her survival
dependent upon moral conextions).

Kemudian istilah anomiedi kemukakan oleh Emile Durkheim dalam bukunya suicide (1897)
yang mengemukakan asumsi bunuh diri dalam masyarakat merupakan akhir puncak dari anomie
karena dua keadaan social berupa social integration dan social regulation.

teori anomi ini tentang kejahatan dalam perspektif kriminologi :

Perspektif teori kriminologi untuk membahas masalah kejahatan pada umumnya


memiliki dimensi yang amat luas. Keluasan dimensi dimaksud sangat bergantung pada titik
pandang yang hendak dipergunakan dalam melakukan analisis teori terhadap subjek
pembahasan. Terdapat tiga titik pandang dalam melakukan analisis terhadap masalah
kejahatan yaitu :
a. Titik pandang secara makro (macrotheories)
b. Microtheories
c. Bridgingtheoriess

kritik terhadap teori anomi dari para ahli :

Traub dan Little (1975) memberikan krtiknya sebagai berikut:

teori anomi beanggapan bahwa setiap masyarakat terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang
dominan yang diteima sebagian besar masyarakat, dan teori ini tidak menjelaskan secara
memadai, mengapa hanya individu-individu tertentu dari golongan masyarakat bawah yang
melakukan penyimpangan-penyimpangan.

Cullen (1983) menyampaikan kritiknya:

1. Bahwa Durkheim tidak secara jelas merinci sifat dari keadaan sosial yang sedang terjadi.
2. Durkheim tidak konsisten dalam menjelaskan bagaimana “current anomy” menyebabkan
bunuhdiri.
3. Dalam seluruh tulisannya (suicidie) Durkheim tidak berhasil membahas bagaiman
akondisi sosial dapat membentuk penyimpangan tingkah laku dalam masyarakat

3. Cari dan uraikan tentang latar belakang dan tahun lahirnya teori Sub-Kultur, siapa tokohnya
serta apa saja konsep dan sasaran dari teori kontrol ini mengenai kejahatan.
Pada dasarnya, teori sub-culture membahas dan menjelaskan bentuk kenakalan remaja serta
perkembangan berbagai tipe gang . Sebagai social heritage, teori ini dimulai tahun 1950-an
dengan bangkitnya perilaku konsumtif kelas menengah Amerika. Di bidang pendidikan, para
kelas menengah mengharapkan pendidikan universitas bagi anak-anak mereka. Kemudian dalam
bidang iptek, keberhasilan Uni Soviet mengorbitkan satelit pertamanya akhirnya berpengaruh
besar dalam sistem pendidikan di AS. Di sisi lain, memunculkan urbanisasi yang membuat
daerah pusat kota menjadi kacau balau dan hal ini merupakan problem perkotaan.

Sehingga, kenakalan adalah problem kelas bawah serta gang adalah bentuk paling nyata dari
pelanggaran tersebut. Teori sub-culture sebenarnyadipengaruhi kondisi intelektual (intelectual
heritage) aliran Chicago, konsep anomie Robert K. Merton dan Solomon Kobrin yang
melakukan pengujian terhadap hubungan antara gang jalanan dengan laki-laki yang berasal dari
komunitas kelas bawah (lower class).

Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa ada ikatan antara hierarki politis dan kejahatan
teroganisir. Karena ikatan tersebut begitu kuat sehingga Kobrin mengacu kepada “Kelompok
Pengontrol Tunggal” (single controlling group) yang melahirkan konsep komunitas integrasi.

Anda mungkin juga menyukai