1. Pengertian
Anjak piutang (factoring) adalah suatu kontarak di mana perusahaan anjak piutang
menyediakan jasa-jasa sekurang-kurangnya: jasa pembiayaan, jasa perlindungan terhadap resiko
kredit dan untuk klien berkewajiban kepada perusahaan anjak piutang secara terus menerus
menjual atau menjaminkan piutang yang berasal piutang yang berasal dari penjualan barang-
barang atau pemberian jasa-jasa.
2. Landasan Hukum
Di Indonesia, anjak piutang adalah aktivitas keuangan yang dilindungi hukum perdata. Dasar
hukum anjak piutang mengacu pada Keputusan Presiden (Kepres) No. 61 tahun 1988 pasal 2, yang
meresmikan anjak piutang (factoring) sebagai salah satu bidang usaha pembiayaan.
Selain itu, terdapat beberapa dasar hukum anjak piutang lainnya, yaitu:
Pasal 6 huruf (1) UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan
Keputusan Presiden (Kepres) No. 81 tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan
Keputusan Menteri Keuangan No. 468/KMK.017/1995 tentang Penentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan
Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan
Peraturan Presiden (PP) No. 9 tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan
2)Anjak Diungkapkan/Pemberitahuan
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang
dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait lainnya (dokumen
asli).
Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah dialihkan ke
lembaga anjak piutang.
a.Jasa Pembiayaan
Jasa pembiayaan dilakukan dengan cara menyediakan pembiayaan di muka yang besarnya
berkisar antara 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan
menyerahkan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak dapat dilakukan atas dasar withrecourse
(risiko kemacetan hutang ditanggung oleh klien) atau without recourse (perusahaan anjak
piutang yang akan mengambil risiko kemacetan piutang)
b. Jasa Non-pembiayaan
Penyediaan jasa untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien. Produk jasa non
pembiayaan yang ditawarkan antara lain:
1) Investigasi Kredit/Analisis kredit yaitu lembaga anjak piutang membantu perusahaan untuk
menilai calon customer/debitur.
2) Buku Penjualan, merupakan jasa penata usaha atas jasa penjualan yang dilakukan klien.
Dalam jasa ini kadang-kadang meliputi penjualan dalam berbagai valuta asing dalam export
factoring sehingga klien dapat mengikuti perkembangan ekspornya dalam berbagai mata
uang asing
3) Kredit Pengawasan, merupakan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang
dilakukan klien termasuk pula penetapan prosedur penagihannya
4) Perlindungan terhadap risiko kredit, perusahaan anjak piutang dapat mengusahakan cara-
cara pengamanan terhadap risiko piutang khususnya dalam hal eksport financing.
b.Kualitas Piutang
Penilaian kualitas piutang dapat digunakan dengan menggunakan informasi sbb:
Perpencaran Piutang
Jumlah Credit Notes yaitu jumlah klaim terhadap faktur
Pelunasan Piutang oleh costumer
Piutang yang Dikecualikan
2. RISIKO CUSTOMER
Risiko customer sangat penting karena pada akhirnya pihak customerlah yang akan membayar
kembali pendanaan yang lebih dulu diberikan oleh perusahaan factoring.
Perusahaan PT Jaya Raya memperoleh fasilitas anjakpiutang dari factor PT Merpati, dimana
tagihan yang sedang diajukan sejumlah Rp. 125.000.000 dengan tingkat pembiayaan 80% disaat
tagihan jatuh tempo selama 89 hari dengan jumlah sebesar 35% per tahun, maka besarnya bunga
yang dibebankan oleh factor adalah sebesar, sebagai berikut:
14. Penyebab Berakhirnya Anjak Piutang
Pada saat kegiatan usaha mengalami peningkatan dengan naiknya volume penjualan secara cepat
telah menimbulkan masalah lain yaitu masalah administrasi penjualan terutama dalam mengelolan
penjualan secara kredit.
Hal ini menyebabkan perusahaan akan mengalami masalah piutang macet yang jelas, akan sangat
mempengaruhi kelancaran arus ksnya.Dengan mengatasi kendala yang dialami dunia usaha,
kehadiran lembaga keuangan anjak piutang akan memberikan suatu alternatif pemecahan masalah.
Disclosed Factoring Adalah pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan
sepengahuan nasabah, sehingga saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang berhak menagih pada
nasabah.
Undisclose Factoring, merupakan pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang tanpa
sepengetahuan nasabah. Oleh karena itu perusahaan anjak piutang tidak mempunyai hak untuk
melakukan penagihan kepada nasabah.
Keterangan:
(1) Supplier (klien) menjual barang atau jasa kepada pembeli (customer). Penyerahan
barang dengan D/O yang ditandatangani pembeli. Asli D/O kembali kepada supplier.
(2) Karena alasan cash flow, supplier atau klien kemudian menjual tagihannya kepada
perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli (customer).
(3) Klien menyerahkan data tagihan, termasuk faktur-faktur atau D/O kepada perusahaan
anjak piutang.
(4) Kontrak persetujuan dan pengambilalihan tagihan antara klien dengan perusahaan
anjak piutang.
(5) Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan.
(6) Pada saat jath tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan kepada pembeli
(customer).
(7) Pelunasan utang oleh pembeli.
Keterangan:
(1) Penjualan barang atau jasa kepada pembeli secara kredit.
(2) Sebagai bukti utang atas transaksi jual beli, pembeli mengeluarkan promes
kemudian diserahkan kepada supplier.
(3) Supplier kemudian meng-endors promes tersebut kemudian dijual kepada
perusahaan anjak piutang secara diskonto.
(4) Perusahaan anjak piutang membayar promes atas dasar diskonto.
(5) Setelah jatuh tempo, perusahaan najak piutang menyerahkan promes tersebut
kepada bank untuk ditagihkan pembayarannya dari pembeli.
(6) Pembayarannya diteruskan kepada perusahaan anjak piutang setelah dilakukan
penagihan.