Anda di halaman 1dari 3

Anjak Piutang

Pengertian Anjak Piutang


Anjak piutang atau invoice factoring adalah pembiayaan dengan melakukan pembelian
piutang perusahaan. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.03/1988, kegiatan anjak piutang dapat disimpulkan sebagai berikut:
 Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee
 Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang
sesuai dengan kesepakatan.
 Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan factoring
dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.

Perbedaan Anjak Piutang dengan Pinjaman Bank


 Anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan.
 Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
 Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

Pihak yang Terlibat dalam Anjak Piutang


Ada tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang:
 Kreditur, atau klien adalah pihak yang memiliki piutang dari pihak kedua (debitur).
Kreditur menjual tagihannya kepada perusahaan factoring
 Debitur, adalah nasabah yang memiliki utang kepada kreditur.
 Perusahaan Anjak Piutang (factoring), adalah perusahaan pemberi jasa yang akan
membeli atau mengambil alih piutang.

Manfaat Anjak Piutang


 Menurunkan biaya produksi.
 Memberikan fasilitas pembayaran di muka.
 Meningkatkan daya saing perusahaan klien.
 Meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh laba.
 Menghindari kerugian karena kredit macet.
 Mempercepat proses ekonomi.
 Memperlancar arus kas dengan cepat.

Jenis Anjak Piutang


1. Berdasarkan Pelayanan
o Full service Factoring
Jenis anjak piutang yang satu ini akan mampu memberikan jasa anjak piutang
secara menyeluruh, baik itu secara jasa pembiayaan, ataupun non pembiayaan.
o Bulk Factoring
Bulk Factoring ini mampu memberikan informasi terkait jasa pembiayaan dan
pada saat jatuh tempo kepada pihak nasabah atau pihak pemilik piutang tanpa
memberikan jasa lainnya, seperti resiko piutang, fee penjualan, dll.

o Maturity Factoring
Maturity Factoring adalah jenis anjak piutang yang mampu menyediakan jasa
proteksi atas risiko piutang, dan juga administrasi di dalam penjualan secara
menyeluruh.

o Finance Discounting
Finance discounting akan menyediakan suatu fasilitas pembiayaan tanpa turut
ikut serta dalam hal menanggung resiko pada piutang yang tidak tertagih.
Dalam proses pelaksanaan, penyediaan dana tunai ketika penyerahan faktur
pada pihak investor berjumlah hingga 80% dari nilai faktur dengan besaran
pembiayaan yang sesuai dengan batasan kredit.

2. Berdasarkan Penanggungan Resiko


o Recourse Factoring
Resource factoring akan memiliki peraturan bahwa pihak perusahaan investor
tidak bisa mendapatkan tagihannya secara penuh dari pihak debitur atau
nasabah, untuk itu dalam hal ini klien masih memiliki tanggung jawab dalam
melunasinya.

o Without Recourse Factoring


Berbeda dengan resource factoring, jenis anjak piutang ini akan memberikan
seluruh beban tanggung jawabnya pada pihak investor, sehingga jika pihak
nasabah tidak mampu membayar tagihan secara menyeluruh, maka pihak klien
akan terlepas dari risiko gagal bayar.

3. Berdasarkan Perjanjian
o Disclosed Factoring
Jenis anjak piutan ini akan memberikan informasi pada nasabah bahwasanya
tagihannya sudah berpindah ke pihak investor

o Undisclosed Factoring
Undisclosed factoring tidak akan memberitahukan pada nasabah tentang
peralihan piutang nya.

4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan


o Domestic Factoring
Domestic factoring adalah kegiatan yang melibatkan seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan piutang yang ada pada suatu negara.

o Internasional Factoring
Di dalam ruang lingkup kegiatan ini akan melibatkan perusahaan yang berada
pada negara yang berbeda dan memiliki peran sebagai export factor dan juga
import factor.

5. Berdasarkan Sarana Pengalihan


o Account Receivables
Dalam hal ini, klien nantinya akan diberikan bukti utang yang tersedia dalam
bentuk laporan akun receivables kepada investor.

o Promissory Notes
Promissory notes adalah suatu catatan dari pihak nasabah yang diberikan
kepada pihak klien, lalu pihak klien nantinya bisa meng endorse promissory
notes pada pihak investor sebagai bentuk pengalihan utang.

Kegiatan Perusahaan Anjak Piutang


Kegiatan Anjak Piutang di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 , meliputi :
 Pengambil-alihan tagihan suatu perusahan dengan biaya tertentu.
 Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan dengan harga yang
sesuai dengan kesepakatan.
 Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan Anjak
Piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu perusahaan sesuai dengan
kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai