Anda di halaman 1dari 20

ANJAK PIUTANG

Kelompok 10:
1. Salsabila N Tsabita 192010200043
2. Agustin Ika W 192010200110
3. Shanty Dhea P 192010200089
4. Aditya Eka S 192010200109
PEMBAHASAN

01 PENGERTIAN, SEJARAH, DAN FUNGSI ANJAK PIUTANG

02 PELAKSANAAN, BIAYA, DAN ANJAK PIUTANG

KRITERIA DAN PENILAIAN PERUSAHAAN ANJAK


03 PIUTANG
01

PENGERTIAN, SEJARAH,
DAN FUNGSI ANJAK
PIUTANG
PENGERTIAN ANJAK PIUTANG
Anjak Piutang sebagaimana yang didefinisikan
dalam peraturan yang berlaku adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau
pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam negeri ataupun
transaksi perdagangan luar negeri

Tiga pihak yang terlibat dalam anjak piutang adalah


penjual, debitur, dan pihak yang membiayai
(factor).
SEJARAH ANJAK PIUTANG
Sejarah anjak piutang ini telah di kenal terutama di daratan inggris dan
amerika serikat, sebutan pertama kalinya yaitu factoring sejak 2000
tahun di pergunakan di Mesopotamiapada waktu itu masih dalam
bentuk sederhana, pihak factor biasanya bertindak sebagai agen
penjual yang sekaligus juga sebagai agen perlindungan kredit yang
sudah lazim di kenal sebagai general factoring.
Dan seiring perkembangan zaman anjak piutang berkembang sangat
pesat terutama di daratan inggris dan amerika, pada abad ke 19
lembaga factoring berlahan-lahan mulai meninggalkan sifat ke
agenannya dan mulai beralih sekaligus berkonsentrasi pada
pengelolaan kredit bagi kliennnya seperti menjamin kredit, melakukan
penagihan dan menyediakan dana. Berawal dari hal ini terbentuk suatu
embrio bisnis anjak piutang modern yang di kenal saat ini dan
menggunakan sistem hukum yang berasal dari sistem common law.
PENGGOLONGAN ANJAK PIUTANG
Terbagi dalam 5 golongan, yaitu:

1. Berdasarkan pelayanan, diantaranya:


Full service Factoring, Jenis ini memberikan jasa factoring secara keseluruhan
baik jasa pembiayaan ataupun non pembiayaan
Bulk Factoring, Jenis ini memberitahukan informasi jasa pembiayaan dan pada
saat jatuh tempo kepada nasabah atau pemilik piutang tanpa memberikan jasa
lain seperti admisitrasi penjualan, resiko piutang dan lain sebagainya.
Maturity Factoring, Jenis ini menyediakan jasa proteksi terhadap risiko piutang,
dan juga administrasi penjualan secara keseluruhan.
Finance Discounting, Jenis ini hanya akan menyediakan fasilitas pembiayaan
tanpa ikut serta dalam menanggung risiko terhadap piutang yang tak tertagih.
Dalam prosesnya, penyediaan dana tunai pada saat penyerahan faktur pada
investor berjumlah sampai dengan 80% dari nilai faktur dengan besar
pembiayaan sesuai dengan limit kredit.
2. Berdasarkan Penanggungan Resiko
Recourse Factoring, Jenis ini mengatur bahwa apabila pihak
perusahaan investor ternyata tidak mendapatkan secara penuh
tagihannya dari pihak nasabah atau debitur, maka klien masih
bertanggung jawab untuk melunasinya.
Without Recourse Factoring, Jenis ini membebankan seluruh tanggung
jawabnya kepada investor, sehingga apabila nasabah tidak berhasil
membayar tagihan secara keseluruhan, pihak klien tidak memiliki
kewajiban untuk membayarnya.
3. Berdasarkan Perjanjian
Diclosed Factoring, Dalam hal ini nasabah akan diberitahukan bahwa
tagihannya telah dialihkan kepada pihak investor.
Undisclosed Factoring, Dalam hal ini nasabah tidak diberitahukan
perihal pengalihan piutangnya.

4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan


Domestic Factoring, Dalam lingkup kegiatan ini semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan anjak piutang berada di satu negara.
Internasional Factoring, Dalam lingkup kegiatan ini kegiatan anjak
piutang melibatkan perusahaan di negara yang berbeda dan berperan
sebagai expor factor dan impor factor.
5. Berdasarkan Sarana Pengalihan
Account Receivables, Dalam hal ini pihak klien akan memberikan bukti
utang dalam bentuk laporan akun receivables kepada pihak investor.
Promissory Notes, Dalam hal ini pihak customer atau nasabah akan
mengeluarkan promissory notes yang ditujukan kepada klien,
kemudian klien akan mengendorse promissory notes tersebut kepada
investor sebagai bentuk pengalihan utang.
PRINSIP & FUNGSI ANJAK PIUTANG
PRINSIP 
pengalihan penyelesaian piutang atau tagihan jangka pendek
dari pihak yang berpiutang kepada pihak lain yang kemudian
menagih piutang tersebut kepada pihak yang berutang atau
pihak yang ditunjuk oleh pihak yang berutang

FUNGSI
sebagai alternatif pembiayaan jangka pendek/modal kerja atau
sebagai alternatif pengelolaan administrasi tagihan /
penjualan secara lebih efektif bagi Penjual Piutang (client).
PERBEDAAN ANJAK PIUTANG SYARIAH &
KONVENSIONAL
Pembiayaan anjak piutang syariah melibatkan peran dari DPS. Dengan
demikian, praktik pembiayaan ini lebih terjamin dari adanya unsur gharar,
maysir, serta riba. Sementara jenis konvensional tidak melibatkan DPS
dalam pengawasan prosesnya melainkan hanya mengacu pada aturan
negara.
MANFAAT ANJAK PIUTANG

1). Peningkatan penjualan, Dengan adanya jasa anjak piutang,


klien mampu menjual secara kredit.
2). Kelancaran modal kerja
3). Pengurangan resiko tidak tertagihnya piutang
4). Efisiensi usaha
5). Memudahkan perencanaan arus kas (cash-flow)
6). Discount fee/charge
7). Service/charge
8). Kesempatan untuk menaikkan pembelian secara kredit
9). Layanan penjualan yang lebih baik
02

PELAKSANAAN, BIAYA,
ANJAK PIUTANG
PELAKSANAAN ANJAK PIUTANG
Pelaksanaan Kegiatan Anjak Piutang di Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 meliputi:

1. Pengambil-alihan tagihan suatu perusahan dengan biaya


tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi
perdagangan dengan harga yang sesuai dengan
kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya
perusahaan anjak piutang dapat mengelola kegiatan
administrasi kredit suatu perusahaan sesuai dengan
kesepakatan.
BIAYA ANJAK PIUTANG
Dalam pemberian jasa pembiayaan ini dapat diberikan
pembiayaan dimuka besarannya berkisar 60% sampai 80%
bahkan 90% dari total piutang. Setelah dilakukan kontrak
anjak piutang dan penyerahan bikti bukti transaksi dapat
dilakukan atas dasar recourse factoring atau factoring
without recourse.
03
KRITERIA DAN
PENILAIAN
PERUSAHAAN ANJAK
PIUTANG
PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG
Perusahaan anjak piutang merupakan salah satu
lembaga keuangan yang menyediakan uang bagi
anjak piutang. Perusahaan yang menjual anjak
piutang menyerahkan hak atas piutang kepada
perusahaan piutang dengan ditambahkan biaya
administrasi dan suku bunga. Perusahaan anjak
piutang dapat berbentuk bank atau
lembaga keuangan bukan bank

Contoh perusahaan:
Aditama Finance, PT IFS Capital Indonesia, PT ifa
Finance, dan SG Finance.
KRITERIA & PENILAIAN ANJAK
PIUTANG
1. Kemampuan Keuangan Penilaian atas kondisi kemampuan keuangan client
danprospeknya dilakukan dengan menilai berbagai aspek antara lain :
● Keandalan Keuangan: Keadaan keuangan client dapat dilihat dari laporankeuangannya,
terutama laporan yang sudah diaudit untuk periode terakhir. Cakupan dan kualitas
pembukuan masing-masing client biasanya bermacam-macam. Oleh karena itu, untuk
mengambil keputusan,factor perlu memintapenjelasan dari client mengenai data-data
keuangan yang meragukan.
● Kredit Client : Penilaian terhadap para kreditur pihak client perlu puladilakukan untuk
mengetahui apakah mereka dibayar sesuai dengan jangka waktu yang mereka sepakati.
2. Kualitas Piutang Apabila factor bermaksud menawarkan fasilitas pembayarandimuka
(advanced payment ) kepada calonclient , maka piutang akan merupakanjaminan bagi
factor .
3.Risiko Customer : Penilaian risiko debitur ataucustomer risk oleh factor cukup penting baik
untuk kontrak dengan fasilitas recourse factoring maupun non-recoursefactoring dengan
memberikan pembayaran dimuka karena pada akhirnya pihakcustomerlah yang akan
membayar kembali pendanaan yang lebih dahulu diberikanoleh factor.

4.Risiko Perekonomian : Apabila perekonomian berada pada kondisi yang


kurangmenguntungkan maka kegiatan di segala bidang usaha akan terganggu yang
padaakhirnya dapat mempengaruhi usaha factor untuk menyalurkan pembiayaan
maupunmendapatkan kredit.

5.Risiko Pembiayaan Ketidakmampuancustomer atauclient untuk membayar kembalifasilitas


pembiayaan yang telah diberikan, dan apabila jumlahnya cukup materialdapat mempengaruhi
kinerja factor

6.Risiko Persaingan Semakin banyak pembiayaan yang memperluas jaringan


pemasarandapat menimbulkan persaingan antar factor yang lebih ketat untuk
memperebutkanpangsa pasar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai