Anda di halaman 1dari 12

OTORITAS JASA

KEUANGAN &
OTORITAS MONETER
KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :

1. Rizki Nur Cahyani (192010200142)


2. Nur Lailah (192010200125)
3. Alfin Zakiyah (192010200139)
4. Maulana Rizky W (192010200136)
OJK merupakan lembaga yang baru berdiri
pada 16 Juli 2012 lalu. Sejarah berdirinya OJK
berangkat dari upaya untuk menghadirkan
sistem pengaturan dan pengawasan pada
kegiatan jasa keuangan di Indonesia.Tugas
pengawasan industri keuangan non-bank dan
pasar modal secara resmi beralih dari
Kementerian Keuangan dan Bapepam-LK ke
OJK pada 31 Desember 2012. Sedangkan
pengawasan di sektor perbankan beralih ke
OJK pada 31 Desember 2013 dan Lembaga
Keuangan Mikro pada 2015.
Otoritas Jasa
Keungan (OJK)
Merupakan lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 21
Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan baik di sektor perbankan, pasar
modal, dan sektor jasa keuangan non-bank
seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan
lainnya.
TUJUAN OJK
Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK menyebutkan bahwa OJK dibentuk
agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan:

01 02 03

Terselenggara secara Mampu mewujudkan Mampu melindungi


teratur, adil, sistem keuangan yang kepentingan konsumen
transparan, dan tumbuh secara dan masyarakat
akuntabel berkelanjutan dan
stabil
VISI OJK :
menjadi lembaga pengawas industri
jasa keuangan yang terpercaya,
melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan
menjadi pilar perekonomian nasional
yang berdaya saing global serta dapat
memajukan kesejahteraan umum
MISI OJK :

Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan


secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan


dan stabil.

Melindungi kepentingan konsumen dari masyarakat.


HUBUNGAN KELEMBAGAAN

Hubungan Hubungan
OJK dengan BI OJK dengan LPS
Menurut Pasal 39 UU Nomor 21 tahun 2011, Sesuai Pasal 41 UU Nomor 21 Tahun 2011, OJK
OJK bisa berkoordinasi dengan BI dalam menginformasikan kepada Lembaga Penjamin
pengaturan dan pengawasan perbankan, Simpanan (LPS) mengenai bank bermasalah
misalnya, dalam hal kewajiban pemenuhan yang sedang dalam upaya penyehatan oleh OJK.
modal minimum bank ataupun kebijakan Begitu juga LPS dapat melakukan pemeriksaan
penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan terhadap bank yang terkait dengan fungsi, tugas
dana valuta asing maupun pinjaman komersial dan wewenangnya serta berkoordinasi terlebih
luar negeri dahulu dengan OJK.
OTORITAS
MONETER
Merupakan suatu entitas yang memiliki
wewenang untuk mengendalikan
jumlah uang yang beredar pada suatu
negara dan memiliki hak untuk
menetapkan suku bunga dan parameter
lainnya yang menentukan biaya dan
persediaan uang.
Otoritas Moneter dipegang oleh Bank Indonesia (BI)
sebagaimana diatur oleh UU No.23/1999. UU ini
bertujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter yang efektif dan
efisien melalui sistem keuangan yang sehat,
transparan, terpercaya, dan dapat
dipertanggungjawabkan, yang didukung oleh sistem
pembayaran yang lancar, cepat, tepat, dan aman, serta
pengaturan dan pengawasan bank yang memenuhi
prinsip kehati-hatian.
3 Tugas Utama Bank Indonesia
Sebagai Otoritas Moneter: Menetapkan dan
melaksanakan
kebijakan moneter

Mengatur dan
menjaga kelancaran
sistem pembayaran

Mengatur dan
mengawasi bank
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai