Anda di halaman 1dari 25

UANG, INFLASI, DAN KEGIATAN

EKONOMI

Kelompok 1

1. Attalia Reinita E.P (192010200474)


2. Dwi Fitri Widyasari (192010200304)
3. Adinda Syafira Rahmah (192010200391)
4. Rizky Fajar Farhansyah (192010200351)
5. Feby Tiara Pinata (192010200402)
APA ITU UANG?
Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya juga untuk pembayaran hutang.

Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara
umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai
alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang
dan jasa. Dengan kata lain, bahwa uang merupakan alat yang dapat
digunakan dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam
suatu wilayah tertentu saja.

Kesimpulannya, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh
masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran
atas pembelian barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak
sebagai alat penimbun kekayaan.
MANFAAT UANG

1. Mempermudah untuk memperoleh dan memilih barang dan


jasa yang diinginkan secara cepat

2. Mempermudah dalam menentukan nilai (harga) dari barang


dan jasa (SATUAN HITUNG)

3. Memperlancar proses perdagangan secara luas

4. Digunakan sebagai tempat menimbun kekayaan.


KRITERIA UANG
1. Ada Jaminan :Dengan adanya jaminan dari pemerintah tertentu, maka kepercayaan untuk menggunakan uang
untuk berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari masyarakat luas.
2. Disukai umum :Uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya apakah sebagai alat tukar, penimbun
kekayaan atau sebagai standar pencicilan utang.
3. Nilai yang stabil :Nilai uang harus memiliki kestabilan dan ketetapan serta diusa hakan fluktuasinya sekecil
mungkin. Apabila nilai uang sering mengalami ketidakstabilan, maka akan sulit untuk dipercaya oleh yang
menggunakannya
4. Mudah disimpan :Uang harus memiliki fleksibilitas, seperti bentuk fisiknya yang tidak terlalu besar, mudah
dilipat dan terdapat nominal mulai dan yang kecil sampai nominal yang maksimal.
5. Mudah dibawa dan tidak mudah rusak :Agar memudahkan saat akan melakukan transaksi dan Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah kualitas fisik uang harus benar-benar dijaga dan terjamin kualitasnya sehingga
uang dapat digunakan untuk waktu yang relatif lama.
6. Mudah dibagi :Uang mudah dibagi ke dalam satuan unit tertentu dengan berbagai nominal yang ada guna
kelancaran dalam melakukan transaks mulai dari nominal kecil sampai dengan nominal yang besar sekalipun.
7. Suplai harus elastis :Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar jumlah uang yang beredar di masyarakat
haruslah mencukupi. Tersedianya uang dalam jumlah yang cukup disesuaikan dengan kondisi usaha atas kondisi
perekonomian suatu wilayah
FUNGSI UANG
Pada awalnya fungsi uang hanyalah sebagai alat guna
memper lancar pertukaran. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman fungal uang pun sudah beralih dari
alat tukar ke fungsi yang lebih luas. Uang sekarang ini telah
memiliki berbagai fungsi sehingga benar-benar dapat
memberikan banyak manfaat bagi pengguna uang.
Beragamnya fungsi uang berakibat penggunaan uang yang
semakin penting dan semakin dibutuhkan dalam berbagai
kegiatan masyarakat luas.

Fungsi-fungsi dari uang secara umum yaitu :Alat tukar-


menukar, Satuan hitung ,Penimbun kekayaan, Standar
pencicilan utang
APA ITU INFLASI?
Inflasi merupakan salah satu konsep dalam ekonomi makro
yang mana memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi, daya beli masyarakat, dan kecenderungan
masyarakat dalam berinvestasi.
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan
jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan, deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan
terus menerus.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS), link ke metadata SEKI-IHK. Kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali
bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya.
KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa
melakukan segala hal seorang diri. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan
bantuan dari orang lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekonomi akan sangat mengacu pada sejauh mana pelaku ekonomi
memahami wawasan tentang ekonomi dan nilai-nilai ekonomi yang cocok untuk
dipakai dalam setiap kegiatan ekonomi. Perilaku manusia dipengaruhi oleh kaidah–
kaidah yang sudah terbentuk dalam masyarakat dan sudah diakui kebenarannya
inilah yang kemudian biasa disebut dengan etik. Sehingga setiap kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh pelaku ekonomi akan terikat dengan etika tersebut.
TUJUAN KEGIATAN EKONOMI
Tujuan melakukan kegiatan ekonomi :
1. Untuk memilih barang atau jasa yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

2. Untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas


barang dan jasa yang akan digunakan.

3. Untuk memilih kebutuhan mana yang lebih


prioritas.

4. Untuk mempertimbangkan untung rugi dari


pilihan yang telah dibuat
1. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
menghasilkan barang atau jasa. Kegiatan pokok ekonomi
produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan
barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen

PRINSIP
2. Kegiatan Distribusi
KEGIATAN Distribusi ialah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari
pihak produsen kepada pihak konsumen. Orang yang
melakukan distribusi disebut distributor.
EKONOMI
3. Kegiatan Konsumsi
Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi
adalah kegiatan ekonomi yang menghabiskan nilai guna
suatu barang atau jasa secara berangsur-angsur atau langsung
habis.
KARAKTERISTIK KEGIATAN EKONOMI :
1. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah untuk mendapatkan keuntungan dan
akibatnya memperoleh kekayaan. Kegiatan ini dilakukan oleh
individu untuk mencari nafkah melalui keuntungan ekonomi.
2. Penggunaan Sumber Daya
Melakukan aktivitas ekonomi membutuhkan pemanfaatan
sumber daya seperti tanah, tenaga kerja, modal, dll.
3. Penggunaan Rasional
Kegiatan yang melibatkan maksimalisasi keuntungan dengan
mengalokasikan sumber daya yang langka secara rasional.
4. Mengikat Secara Hukum
Kegiatan yang dilakukan untuk keuntungan moneter dapat disebut
kegiatan finansial hanya jika itu sah secara hukum.
5. Diterima Secara Sosial
Kegiatan finansial yang dilakukan harus berpegang pada norma
sosial. Mereka tidak mungkin tidak diinginkan secara sosial.
SEJARAH PERKEMBANGAN
PERBANKAN
Asal mula perbankan terjadi pada zaman kerajaan tempo dulu di
daratan Eropa yang berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang
saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya seperti di benua
Asia, Afrika maupun Amerika. Sejarah dikenalnya perbankan
dimulai dari jasa penukaran uang, sehingga dalam sejarah perbankan
arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarkan uang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan


perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia
perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan.
Perkembangan perdagangan semula hanya di daratan Eropa akhirnya
menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudah terkenal pada saat
itu di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1711, kemudian
menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320.
Sejarah perbankan mengacu pada kemunculan bank sebagai
tempat untuk menukarkan uang hingga berubah menjadi
tempat transaksi simpan pinjam. Kata Bank sendiri berasal dari
Bahasa Italia ‘Blanko’ yang berarti meja atau bangku, yang
digunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut, hingga akhirnya berubah menjadi lembaga perbankan.

Perkembangan perbankan menyebar dari Italia utara ke seluruh


Kekaisaran Romawi Suci, dan Eropa Utara pada abad ke-15 dan 16.
Hal ini diikuti oleh sejumlah inovasi penting yang berlangsung di
Amsterdam selama Republik Belanda pada abad ke-17, dan di London
sejak abad ke-18. Selama abad ke-20, perkembangan di bidang
telekomunikasi dan komputasi menyebabkan perubahan besar pada
pola kegiatan bank dan menjadikan bank-bank meningkat secara
ukuran, jumlah dan penyebaran geografis.
Pada akhir abad ke-18, VOC di Indonesia diambil oleh pemerintahan Kerajaan Belanda. Pada masa
penjajahan Hindia Belanda, sejarah perbankan mencatat beberapa bank yang memegang peranan
penting, diantaranya De Javasce NV, De Post Poar Bank,Hulp en Spaar bank dan sebagainya. Bank
Belanda yang berhasil berkembang dan menjadi cikal bakal bank sentral Indonesia adalah De
Javasche Bank. De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828. Pemerintah Hindia Belanda
memberikan monopoli kepada De Javasche Bank untuk mengeluarkan uang yang mana pengedaran
uangnya ditangani oleh pemerintahannya sendiri. Sejak saat itu, De Javasche Bank dikenal dengan
bank of issue atau bank sirkulasi.

Setelah Indonesia merdeka, De Javasche Bank mulai beroperasi kembali dan berfungsi sebagai bank
sentral. Meskipun pada saat itu De Javasche Bank masih menjadi badan usaha swasta dan beberapa
bagian sahamnya masih dimiliki oleh tangan asing. Akhirnya pada tahun 1951, De Javasche Bank
dinasionalisasi berdasarkan Undang-Undang nomor 24 tahun 1951. Pada tahun-tahun berikutnya,
Pemerintah Indonesia meresmikan Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank pemerintah pertama di
Indonesia. Bank Rakyat Indonesia sempat berhenti beroperasi, namun bank tersebut beroperasi
kembali setelah dibentuknya perjanjian Renville. Pada waktu tahun 1960, Bank Koperasi Tani dan
Nelayan dibentuk. Bank Koperasi Tani dan Nelayan merupakan hasil peleburan dari Bank Rakyat
Indonesia, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij.
PENGERTIAN PERBANKAN
Berdasarkan UU No. 14 tahun 1967 yang digantikan dengan
UU No.7 tahun 1992 pasal 1, Perbankan adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.
Lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui
kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dan
menyalurkan ke dalam masyarakat. Sedangkan menurut Kep. SK
Menkeu RI no. 792 tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua
badan usaha yang ada di bidang keuangan, di mana lembaga-
lembaga tersebut melakukan penghimpunan dana, menyalurkan
kepada masyarakat dan memberikan biaya investasi
pembangunan.
Jasa atau layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan
kepada masyarakat adalah jasa pemindahan uang, jasa
penagihan, jasa penjualan mata uang asing, jasa kliring, dan lain-
lain.
FUNGSI BANK
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang
umumnya didirikan dengan kewenangan menerima simpanan
uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Menurut Pasal 3 UU Nomor 10 Tahun
1998 tentang perbankan. Bank disebutkan sebagai badan usaha
yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat sebagai bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Sehingga, dapat disebutkan bahwa bank berfungsi
sebagai penerima kredit, menyalurkan kredit, melakukan
0
pembiayaan, investasi, menerima deposito, menciptakan uang
dan jasa-jasa lainnya seperti tempat penyimpanan barang
berharga.
Fungsi bank secara luas yaitu sebagai alat pemerintah untuk
menjaga kestabilan ekonomi moneter dan keuangan. Fungsi
bank yang utama jika dilihat secara umum dalam
melaksanakan kegiatannya mempunyai fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Bank sebagai penampung dana masyarakat
2. Bank sebagai penyalur uang ke masyarakat
3. Bank sebagai lembaga yang memberikan fasilitas
dan jasa
4. Menerima tabungan (saving)
5. Fungsi trust service
6. Save keeping function
7. Menjembatani kesenjangan waktu
8. Penciptaan uang
9. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
10. Penghimpunan dana simpanan masyarakat
11. Mendukung kelancaran transaksi internasional
Adapun fungsi bank yang utama ada 3, yaitu:
1. Bank berfungsi sebagai alat untuk menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat.
2. Fungsi bank yaitu memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi suatu
negara, dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi
terhadap peambangunan negara.
3. Bank berfungsi sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Hal tersebut dapat membuat masyarakat merasa nyaman dan
aman di dalam menyimpan dananya tersebut
LEMBAGA KEUANGAN SEBAGAI
LEMBAGA PERANTARA
Lembaga keuangan sebagai lembaga perantara, artinya bank
menjembatani kebutuhan dua nasabah yang berbeda. Dimana
satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan pihak
lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan

Lembaga keuangan merupakan perantara keuangan (financial


intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital
untuk menunjang kelancaran perekonomian dengan dasar
memiliki fungsi mentransfer dana-dana dari penabung atau unit
surplus kepada peminjam atau unit deficit. Dana tersebut
dialokasikan dengan negosiasi antara pemilik dana dan pemakai
dana melalui pasar uang dan pasar modal. Produk yang
ditransaksikan berupa sekuritas primer (saham, obligasi,
promes, dan sebagainya) serta sekuritas sekunder (giro,
tabungan, deposito, polis, program pensiun, saham, dan
sebagainya).
PERAN LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

Secara umum lembaga keuangan dapat di kelompokkan


dalam 2 bentuk yaitu bank dan bukan bank, dimana
perbedaan utama antara kedua lembaga tersebut adalah
pada penghimpunan dana. Dalam penghimpunan dana
secara tegas disebutkan bahwa bank dapat menghimpun
dana baik secara langsung maupun tidak langsung dari
masyarakat sedangkan lembaga keuangan bukan bank
hanya dapat menghimpun dana secara tidak langsung
dari masyarakat.

Lembaga keuangan baik itu bank maupun lembaga


keuangan bukan bank mempunyai peran yang sangat
penting bagi aktifitas perekonomian. Peran strategis
lembaga keuangan tersebut sebagai wahana yang mampu
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara
efektif dan efisien kearah peningkatan taraf hidup rakyat.
Dari uraian di atas menghasilkan perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
lainnya. Perbedaan utamanya adalah dari ragam produk yang ditawarkannya. Kegiatan utama pihak
perbankan di samping menyalurkan dana juga menghimpun dana, sedangkan lembaga keuangan
lainnya lebih diarahkan kepada penyaluran dana nya saja. Meskipun berbeda produk yang
ditawarkan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya, ada suatu hal yarg sama,
yaitu dalam hal menentukan harga yang harus dibayar atau dibeli oleh nasabahnya. Penentuan harga
yang harus dibayar atau harga jual dananya ditentukan dalam suatu tingkat suku bunga (kecuali bank
yang berdasarkan Prinsip Syariah). Masing-masing lembaga keuangan baik bank maupun lembaga
keuangan lainnya mempunyai cara sendiri dalam hal menentukan suku bunga pinjamannya. Hal ini
sesuai pula dengan tujuan perusahaan masing-masing.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peranan lembaga keuangan (terutama bank)
adalah sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang
kekurangan. dana. Bagi masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan uangnya dalam bentuk
simpanan giro, tabungan, deposito atau bentuk sim panan lainnya. Begitu pula masyarakat yang
kekurangan dana dapat meminjamkan uang di lembaga-lembaga keuangan dalam bentuk kredit.
Struktur Peranan Lembaga Keuangan Sebagai Perantara Keuangan

Lembaga Keuangan (Bank)


1 Beli Jual 3
Masyarakat Masyarakat
Kelebihan Kekurangan
Dana 2 Giro Pinjaman 4 Dana
Tabungan (Kredit)
Deposit
Keterangan:
1. Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uang di bank. Dalam hal ini nasabah sebagai penyimpan
dan bank yang menerima titipan simpanan sebagai pembeli dana. Nasabah dapat memilih menyimpan dana
dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito.
2. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga atau bagi hasil bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah.
3. Oleh bank, dana yang disimpan oleh Nasabah di bank yang bersangkutan disalurkan kembali (dijual) kepada
masyarakat yang kekurangan/membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman/kredit.
4. Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman/kredit dari bank akan mengembalikan pinjaman tersebut beserta
bunga yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah. Khusus bagi bank yang berdasarkan
prinsip syariah pengembalian pinjaman disertai dengan sistem bagi hasil sesuai hukum islam.
Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank sebagai lembaga yang
melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan dalam memberikan
distribusi keadilan dalam masyarakat, antara lain:
1. Menghimpun Dana Masyarakat
Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2. Menyalurkan Dana Masyarakat
Lembaga keuangan bank dapat menyalurkan dana kepada masyarakat untuk mendapatkan
distribusi keadilan dengan tujuan memberikan modal kerja, investasi dan konsumsi baik kepada
kepala badan usaha maupun kepada para individu-individu dalam masyarakat baik jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang.
3. Pengalihan Aset (Asset Transfer)
Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat
diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan
kebutuhan peminjam.
4. Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.
Beberapa sekuritas sekunder dibeli oleh sektor usaha dan rumah tangga terutama
dimaksudkan untuk tujuan likuiditas.
5. Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang memadai
dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas
akan berkurang. Sehingga, untuk menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka dapat
menyisihkan atau mengalokasikan pendapatannya untuk persiapan dengan prinsip dapat
membeli atau menyimpan barang.
6. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya rekening
giro, tabungan, deposito dan sebagainya yang merupakan bagian dan sistem pembayaran.
INTERMEDIASI DAN PENGAWASAN
Intermediasi keuangan adalah proses pembelian dana
dari unit surplus (penabung) untuk selanjutnya
disalurkan kembali kepada unit defisit (peminjam),
yang bisa terdiri dari unit usaha, pemerintah dan juga
rumah tangga. Dengan kata lain, intermediasi
keuangan merupakan kegiatan pengalihan/penyaluran
dana dari penabung (kelebihan dana) kepada
peminjam (kekurangan dana), yang dilakukan oleh
lembaga keuangan sebagai mediator.

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran


kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat
mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai
dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Sebagai
contoh, pengawasan oleh Bank Indonesia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai