BAB I
PEDAHULUAN
Selain seb agai makhluk sosial manusia juga disebut sebagai makhluk
ekonomi hal ini dikarnakan dari hasil kerjasama yang mereka lakukan tadi dalam
ide-ide untuk menciptakan sesuatu yang baru baik itu dalam bentuk barang
ataupun jasa untuk memenuhi keburuhan dan kelangsungan hidupnya. Hal inilah
makhluk ekonomi manusia juga tidak dapat hidup tanpa melakukan kegiatan
ekonomi, baik itu berupa produksi, kosumsi, atau distribusi. Untuk memenuhi
alat tukar yang digunakan sebagai sarana untuk memperoleh barang maupun jasa
yang dibutuhkan dan untuk mendapatkan uang manusia harus bekerja. Adanya
uang sebagai alat tukar yang dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi
dengan manusia lainnya dalam bentuk transaksi. Sebagai contoh kecil yang kita
kebutuhan ialah melakukan transaksi baik itu dalam bentuk jual beli atau hanya
lainnya. Dengan adanya transaksi yang dilakukan manusia yang bertindak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang sesuai dengan prinsip ekonomi, dan sesuai
faktor lain. Dengan adanya kegitan ekonomi yang muncul akibat dari cara
teknoligi yang ada sehingga manusia terus melakukan inovasi dan perubahan
berawal dari transaksi yang awalnya hanya sekedar dilakukan dengan cara tukar
menukar barang yang sering kita kenal dengan sebutan barter yang menjadi sarana
memenuhi kebutuhan hidup hingga kini timbul lah satu inovasi baru yang mana
merubah sistem perekonimian yang mana dulunya dilakukan dengan cara barter
menjadi dengan menciptakan satu alat tukar yang baru sebagai sarana transaksi
jual beli barang, atau pun jasa yang kita kenal dengan barang berharga bernama
uang. Uang merupakan alat berharga yang bisa dijadikan sebagai alat untuk
manusia mempeoleh barang yang di inginkan ata layanan jasa yang ingin di
dapatkan serta bisa dilakukan untuk membayar hutang. Uang merupakan alat
berharga yang bisa dijadikan sebagai alat untuk manusia mempeoleh barang yang
di inginkan ata layanan jasa yang ingin di dapatkan serta bisa dilakukan untuk
membayar hutang. Dengan munculnya uang sebagai alat tukar yang sah dan
Dengan munculnya uang sebagai alat tukar yang sah dan sebagai sarana
lembaga keuangan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita sebagai
Perkemangan praktik lembaga keuangan saat ini tidak hanya terjadi utuk
lembaga keuangan konvesioal saja namun juga pada lemaga keuangan syariah
baik di level nasional maupun internasional. Hal ini membuktikan bahwa sistem
ekonomi Islam mampu bersaing degan sistem ekonomi kovensioal yang maa telah
kegiatan dari Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2017 di Grand City,
Development; Dr. Benny Witjaksono, Badan Pengelola Keuangan Haji; Dr. Rifki
keynotes dari Menteri PPN, Prof. Bambang Brodjonegoro. Pada seminar tersebut
4
berjangka panjang serta belum optimalnya instrumen pasar dan lembaga keuangan
potensi wakaf tunai, sukuk linked wakaf dan wakaf linked sukuk.1
Hal ini juga membuktikan bahwa istrumen keuangan islam memliki peran
yang amat besar dalam pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi mash bayak dalam
lingkungan Masyarakat saat ini yang masih belum memahami dan megetahui
prinsip keuagan islam. Utuk itu peneliti tertarik untuk membahas lebih medalam
B. Idetifikasi Masalah.
islam.
islam.
1
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/pengembangan-ekonomi/cetak-biru/Pilar-
2/Pages/Pengembangan-Skim-Keuangan-Syariah--untuk-Pembiayaan-Infrastruktur.aspx
5
C. Batasan Masalah.
Dalam penelitian kali ini peneliti tidak melakuka pembatasan pada teori
D. Rumusan Masalah.
E. Kerangka Pemikiran.
Masyarakat
Kesimpulan
BAB II
LANDASA TEORI
dalam bentuk apapun dalam transaksi keuangan syariah. Aset-aset itu bisa berupa
kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima
atau akad yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan kewajiban
bentuk apapun, baik kas; bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak
sebagai "setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan
2
https://maglearning.id/2020/12/01/instrumen-keuangan-syariah-apa-saja/
#:~:text=Instrumen%20keuangan%20syariah%20adalah%20aset,tunai%20atau%20instrumen
%20keuangan%20lainnya
3
7
2) Musyarakah adalah akad kerja sama yang terjadi antara para pemilik
b. Akad jual beli / sewa menyewa yang merupakan jenis akad tijarah dengan
1) Sharf adalah perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
adanya imbalan.
lain.
merupakan akad, di mana syarat dan kondisinya akan menentukan risiko dan
profil keuntungan instrumen tersebut. Konsep, isi dan aplikasi seluruh struktur
inti Hukum Ilahi dalam Islam bersifat kontraktual. Sebuah kontrak dianggap
legal dan berkekuatan hukum oleh syari’ah jika pasal kontrak tersebut bebas dari
sebagai landasan bagi pendesainan instrumen keuangan yang lebih rumit dan
kompleks. Tidak ada klasifikasi kontrak baku dalam sistem hukum Islam, akan
komersial dan bisnis dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori besar yaitu:6
a. Kontrak Transaksional
pertukaran. Pertukaran dapat berbasis on the spot atau berjangka (deffered) dan
dapat berupa pertukaran komoditas dengan komoditas, jual beli barang dengan
harga tertentu, atau jual beli dengan utang. Berbagai kontrak ini menciptakan
aset, yang bisa menjadi basis peluang pendanaan dan investasi. Karena itu
pertukaran ini membentuk inti sistem ekonomi dan keuangan yang lebih luas.
dasarnya adalah kontrak pertukaran, penjualan aset atau penjualan hak untuk
b. Kontrak Pembiayaan
mobilisasi sumber daya antara investor dan pengusaha. Ciri utama kontrak
dalam modal) yang dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk seperti kemitraan,
Jika dilihat dari perspektif risiko relatifnya, pada salah satu ujung
kontinum risiko sistem tersebut menawarkan sekuritas dengan aset risiko rendah,
berisiko, seperti modal ventura dan ekuitas privat. Di antara kedua ujung
kontinum ini, ada sekuritas yang berasal dari kontrak ijarah dan istishna
yang dikaitkan dengan aset riil yang dapat memuaskan kebutuhan investor yang
c. Kontrak Intermediasi
kontrak transaksional dan finansial yang efisien dan transparan. Kontrak ini
aktifitas ekonomi.
dapat menjalin kemitraan dengan agen akonomi lain yang memiliki keterampilan
dan musyarakah merupakan hal penting dalam penciptaan kredit dan modal,
namun kontrak lain seperti wakalah, jo’ala, dan rahn memainkan peran penting
9
Ibid, hal. 129.
10
Teguh Prasetyo, Yuli Agustina, Trisetia Wijijayanti, Etika Islam dan Instrumen
Keuangan Syariah Sebuah Pendekatan Meta Analisis
12
syari’ah11
a) Mudharabah
(pemilik dana) dan mudharib (pengelola) dengan nisbah bagi hasil menurut
penyalahgunaan dana.
b) Musyarakah
suatu usah tertentu, baik yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya
mitra dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah
atau aktiva non kas, termasuk aktiva tidak berwujud, seperti lisensi dan hak
paten. Laba musyarakah dibagi di antara para mitra dan bank secara
proporsional sesuai dengan modal yang disetorkan (baik kas maupun aktiva
lainnya) atau sesuai dengan nisbah yang disepakati oleh semua mitra. Sedangkan
rugi dibebankan secara proporsional sesuai dengan modal yang disetorkan (baik
Dalam musyawarah permanen, bagi modal setiap mitra ditentukan sesuai akad
dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Sedangkan musyarakah menurun,
bagian modal bank akan menurun dan pada akhir masa akad mitra akan menjadi
c) Murabahah
kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual (bank) dan
14
Selain itu, dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga
harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapatkan potongan dari pemasok,
maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi
murabahah, antara lain dalam bentuk barang yang telah dibeli dari bank. Bank
dapat meminta urban kepada nasabah sebagai uang muka pembelian pada saat
pada pendekatan ta’zir yaitu untuk membuat nasabah lebih disiplin terhadap
kewajibannya. Besarnya denda sesuai yang diperjanjikan dalam akad dan dana
yang berasal dari denda diperuntukan sebagai dana sosial (qardhul hasan).[9]
Salam adalah akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan
Bank dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual dalam suatu transaksi
salam. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak
lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut
1) Akad kedua antara bank dan pemasok terpisah dari akad pertama
13
Ibid, hal. 295-296.
16
Istishna adalah akad jual beli antara al-mustashni (pembeli) dan as-
sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang
cara istishna’ maka hal ini disebut istishna paralel. Istishna paralel dapat
Ajran semakna dengan kata al-awadh yang mempunyai arti ganti atau upah, dan
dapat juga berarti sewa. Dengan kata lain ijarah adalah akad sewa menyewa
antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan
imbalan atas obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek
obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu
g) Wadiah
Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap
atas pengembalian titipan. Wadiah dibagi atas wadiah yad- mudhamanah dan
selama jangka waktu tertentu dan mengembalikan dalam jumlah yang sama pada
i) Sharf
14
Qomarul Huda, Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal. 77.
18
pembayaran (nuqud), atau mata uang (suatu valuta dengan valuta lainnya).15
Transaksi valuta asing pada Bank Syariah (di luar jual beli banknotes) hanya
dapat dilakukan dengan tujuan lindung nilai (hedging) dan dibenarkan untuk
tujuan spekulatif. Selisih penjabaran aktiva dan kewajiban valuta asing dalam
j) Wakalah
taukil (tugas) atas nama pemberi kuasa. Akad wakalah tersebut dapat digunakan
antara lain dalam pengiriman transfer, penagihan utang baik melalui kliring
k) Kafalah
hartanya sendiri untuk menunaikan suatu hak yang diwajibkan kepada seseorang
beban ashil dalam tuntunan dengan benda (materi) yang sama, baik utang,
15
Tim Laskar Pelangi, Metodologi Fiqh Muamalah, (Kediri: Lirboyo Press, 2013), hal. 23.
16
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 189.
19
l) Hiwalah
dana dari satu orang ke orang lain atau satu pihak ke pihak lain.
pembiayaan bersama proyek besar berdasarkan prinsip bagi hasil. Instrumen ini
dengan syariah Islam dan berdasarkan prinsip bagi hasil jenis ini diperbolehkan.
Saham ini memiliki hak-hak istimewa seperti deviden tetap dan prioritas
dalam likuidasi. Karena ada unsur pendapatan tetap (seperti bunga), maka
a. Option
b. Future contract
c. Forward Purchased
bonds atau sertifikat deposito, walupun jika kemudian dinyatakan oleh fikih
klasik bahwa ekuiti tidak bisa dipersamakan dengan instrumen keuangan Islami,
seperti kontrak mudharabah atau musyarakah. Ekuiti dapat dijual kapan saja
mudharib.
memungkinkan terjadinya jual beli saham di bursa efek sebagai pasar sekunder.
Pasar modal adalah sarana untuk proses alokasi modal. Selain itu, pasar modal
juga berfungsi sebagai penilai kontinu terhadap nilai sebuah perusahaan. Dalam
modal yang rasional adalah terjadinya perilaku rasional dalam harga saham
3) Margin Trading
pada broker yang nilainya merupakan persentase tertentu dari saham yang akan
yang diminta. Bentuk kontrak dalam Islam yang dapat disejajarkan dengan
margin trading adalah bai-muajjal atau bai murabahah, yang dibenarkan dalam
khawatir akan membuka kembali pintu bagi spekulasi atau judi pada jual-beli
4) Islamic Bonds
dengan tujuan pendanaan proyek tertentu yang dijalankan perusahaan. Proyek ini
jangka panjang sampai jatuh tempo. Trading tetap terjadi, namun hanya pada
23
jatuh tempo dengan harga padapar, sama dengan nominal yang tertera pada
shahdah al- dayn (sertifikat obligasi). Islamic bonds tidak diperbolehkan dalam
Islam karena di dalamnya terdapat jual-beli utang. Hal yang demikian adalah
underlying asset-nya.
mendesain strategi dan solusi inovatif untuk menjamin risiko. Hal yang banyak
kontrak untuk membeli atau menjual suatu aset di masa depan dengan harga
yang ditetapkan untuk disepakati. Sedangkan option adalah hak dan bukan
kewajiban untuk membeli atau menjualunderlying asset dengan harga dan waktu
melarang derivatif dengan dasar di dalamnya ada unsur gharar. Sementara yang
ini, semuanya adalah dirujukan pada kebutuhan manajemen risiko. Yaitu semua
itu dilakukan untuk hedging, yaitu menutup risiko dari fluktuasi harga, dan
dengan risiko yang melekat dalam instrumen tersebut. Dengan kata lain risiko
disini diartikan dalam risiko kredit yang dapat dikatakan sebagai sebuah
and Kritzman 1999). Bagaimanapun, dalam kasus definisi diatas masih kurang
mewakili
definisi dalam arti risiko kredit yang terjadi dalam perbankan berbasis
syariah (Islamic Bank). Jenis pembiayaan yang berbeda digunakan oleh Bank
hutang bank syariah hanya fokus pada instrumen pendanaan dalam lingkup bagi
dan Rahman (2015) ini juga disebut sebagai instrument Non-Profit and Loss
Sharing (PLS). Dalam kasus risiko kredit ketika mudharib atau agen melakukan
potensi adanya kerugian dalam menjalankan usaha atau bisnis akibat dari
Prinsip dan dasar hukum Islam tidak hanya diaplikasikan pada sistem,
pengguna dana.
Secara prinsip keuangan, hal ini tidak berbeda jauh dengan manajemen
keuangan konvensional. Namun, tentu saja dalam beberapa hal, keuangan berbasis
yaitu:
b. Tujuan yang hendak dicapai haruslah sesuai dengan petunjuk Allah SWT
e. Sektor yang dibiayai bukan sektor yang dilarang dalam syariah Islam.
ekonomi syariah”.
26
b. Maisir adalah memperoleh sesuatu dengan mudah tanpa bekerja keras atau
judi. Hal ini diatur dalam surat Al Maidah ayat 90 tentang “Meninggalkan
c. Gharar adalah segala sesuatu yang bersifat tidak jelas atau tidak pasti.
Gharar juga bisa dimaknai sebagai pertaruhan. Hal ini mencakup seluruh
transaksi yang masih belum jelas barangnya atau tidak berada dalam
jangkauan. Misalnya, jual beli ikan yang masih diternakkan dalam air dan
d. Boros yang diatur dalam surat Al Isra ayat 26-27 tentang “Meninggalkan
18
https://lifepal.co.id/media/keuangan-syariah
27
Kesimpulan
dalam bentuk apapun dalam transaksi keuangan syariah. Aset-aset itu bisa
berupa kas, bukti kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual
lainnya.
dapat dikelompokkan sebagai berikut : yaitu akad investasi dan akad jual
beli.
3. Prinsip dan dasar hukum Islam tidak hanya diaplikasikan pada sistem,