Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Dosen Pengampu : Kurniyati M.M

Kelompok 1 :

Zola Frandika (503220127)

M.Khailil Saputra (503220144)

Eka Febri Nurdiani (503220135)

Eka Camelia (503220157)

Cindy Nika Cintya (503220142)

Andre Prasetyo (503220162)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI AKUNTANSI SYARI`AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pandangan para ekonomi barat tentang sistem keuangan syariah kini makin
berkembang seiring dengan terjadinya krisis keuangan global. Sebab, ketika keuangan
konvensional tumbang terkena krisis, keuangan syariah tetap bisa bertahan dan
berkembang. Karena itu, banyak ahli ekonomi barat yang mulai mempelajari keuangan
syariah. Bahkan sejumlah negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat mulai
mendirikan unit-unit ekonomi syariah.

Keunggulan sistem ekonomi syariah, termasuk bank syariah tidak hanya diakui
oleh para tokoh di negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim. Ketahanan
sistem ekonomi syariah terhadap hantaman krisis keuangan global telah membuka mata
para ahli ekonomi dunia. Banyak diantara mereka yang lalu melakukan kajian
mendalam terhadap perekonomian yang berlandaskan prinsip – prinsip syariah.

Pasalnya keuangan syariah tidak menggunakan instrumen derivatif seperti


halnya keuangan konvensional. Meski keuangan syariah juga memiliki resiko, namun
syariah jauh dari ketidakpastian atau gharar. Jika terkena resiko, maka keuangan syariah
akan berbagi resiko tersebut. Di bidang ritel, nasabah dan bank membagi resiko dari
segala investasi sesuai dengan peraturan yang telah disetujui serta membagi keuntungan
yang di dapat.

Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi hampir


seluruh aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali
kemampuannya baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri. Manajemen juga
berfungsi mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen
keuangan syari’ah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia dalam beberapa
tahun ini, karena hal ini bisa menunjukan bahwasannya masyarakat
membutuhkansistem ekonomi termasuk sistem keuangannya yang lebih terpercaya dan
berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian manajemen keuangan syariah !


2. Jelaskan fungsi dari manajemen keuangan syariah !
3. Jelaskan mengenai manajer keuangan dan pasar keuangan syariah !

C. Tujuan Penelitian

1. Memahami pengertian dari manajemen keuangan syariah.


2. Mengetahui fungsi dari manajemen keuangan syariah.
3. Memahami apa itu manajer keuangan dan apa saja pasar keuangan syariah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan Syariah

Kata manajemen berasal dari kata “management” yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga diartikan sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran atau tujuan (goals) secara efektif dan efisien. Secara garis besar
manajemen keuangan syariah merupakan suatu disiplin ilmu yang mengatur segala
system keuangan baik dalam pengorganisasian serta pengontrolan sumber daya dalam
aspek keuangan syariah.

Sedangkan manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan


planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan
dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai
dengan tujuan dan sasaran perusahaan.

Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan


menjaga nilai ekonomi atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan
keputusan harus difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Dalam memperkenalkan
teknik pengambilan keputusan, kita akan lebih menekan kan logika yang mendasari
teknikteknik itu. Dalam teori manajemen syari’ah, manajemen memiliki dua pengertian
pertama sebagai ilmu, kedua rangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan terhadap sumber daya yang dimiliki oleh entitas
bisnis. Dengan demikian dapat disimpulkan manajemen keuangan syari’ah adalah
aktivitas perusahaan termasuk kegiatan planning, analisis dan pengendalian terhadap
kegiatan keuangan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
menggunakan dana.1

B. Fungsi Manajemen Keuangan Syariah

Fungsi utama dari manajemen keuangan syariah adalah sebagai berikut2:

1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi
Laba.

2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran


biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.

3. Controling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas


keuangan dan system keuangan perusahaan.

4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan


perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi
penyimpangan.

5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang


kondisikeuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.

C. Cara Memanajemen Keuangan Secara Syariah

Maqashid al-Syarfah atau tujuan dari syariah adalah dasar yang sangat penting
dalam perencanaan keuangan Islami. Tujuan dari syariah Islam adalah agar manusia
mendapatkan al-falah yaitu keberhasilan atau kemenangan dalam hidupnya di dunia dan
di alam akhirat nanti. Keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat adalah jika berhasil
memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan sekaligus mendapatkan
kesejahteraan dan kebahagiaan di akhirat kelak."

1
Mardiasmo, “Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah: Edisi Terbaru.” Andi;Yogyakarta (2018)
2
Lailatus Sa`adah,”Manajemen Keuangan”;Universitas KH A.Wahab Hasbullah (2020)
Perencanaan keuangan syariah memiliki beberapa tujuan. Pertama, agar tidak
meninggalkan utang bagi orang yang kita sayangi. Dengan gaya hidup konsumtif, sering
kali kita terjebak ke dalam utang yang bukan merupakan utang produktif. Padahal utang
merupakan sesuatu yang tidak disukai dalam Islam, apalagi kalau utang tersebut
memakai bunga (riba). Dengan perencanaan finansial yang baik utang-utang yang buruk
bias dihindari, kalau pun perlu berutang perlu dilakukan manajernen yang baik agar
menjadi utang yang produktif dan dibuat rencana yang matang untuk melunasinya.

Kedua, agar bias menjalankan berbagai ibadah yang diperintahkan oleh Allah
Swt. Tidak bias dipungkiri, banyak sekali ibadah dalam agama Islam yang harus
dilakukan dengan biaya yang cukup besar seperti haji, umrah, kurban, wakaf, dan
lainnya.

Ketiga, proteksi, untuk dapat memberikan kehidupan yang baik dan sejahtera
bagi keluarga dan keturunan. Sebaik-baik kepala keluarga adalah mereka yang bisa
memberikan kenyamanan hidup bagi istri dan anak-anaknya dan tidak meninggalkan
mereka dalam keadaan miskin.

Keempat, mengelola kekayaan. Perencanaan keuangan yang baik juga


dimaksudkan untuk mencapai capital growth atau berkembangnya aset yang kita miliki.
Untuk itu diperlukan strategi alokasi asset dan investasi syariah yang baik sesuai dengan
tujuan-tujuan kita dan sesuai dengan prioritas kehidupan di dalam Islam.

Kelima, memelihara harta yang telah terakumulasi. Setelah kita memiliki aset, kita
harus menjaga nya dari risiko-risiko finansial agar tidak terjadi kerugian yang besar.

Pilar yang dibutuhkan dalam menjaga harta yang kita miliki adalah dengan
membuat dan merumuskan manajemen aset, manajemen utang, dan investasi bisnis
maupun instrument lainnya, agar jangan sampai kita berinvestasi pada instrumen yang
salah.

Keenam, distribusi kekayaan. Ketika kita sudah memiliki kekayaan finansial,


maka dalam perencanaan keuangan islami sangat penting untuk mendistri- busikan harta
tersebut kepada hal-hal yang sesuai dengans yariah Islam baik melalui tujuan-tujuan
yang sesuai dengan kehidupan dalam Islam.

D. Pasar Keuangan Syariah

Pasar keuangan merupakan pasar dimana memiliki fungsi yang penting dalam
perekonomian. Fungsinya adalah melakukan penyaluran dana dari pihak yang berada
dalam kondisi kelebihan dana kepada pihak yang berada dalam kondisi defisit dana.
Lembaga keuangan yang ada akan membantu agar transaksi keuangan menjadi lebih
efisien dengan cara untuk mengurangi harga yang ada pada transaksi. Pasar keuangan
sendiri terbagi atas dua pasar, yaitu pasar modal dan pasaruang. Bila dalam pasar uang
yang diperjual belikan adalah untuk berbagai instrument jangka pendek sedang dalam
pasar modal yang diperdagangkan adalah berbagai instrument keuangan jangka panjang.
Berikut adalah penjelasan tentang pasar keuangan yang ada di Indonesia :

Pada dasarnya pasar uang merupakan pasar yang abstrak yang dipergunakan
untuk kepentingan pembiayaan dan juga perdagangan untuk dana jangka pendek,
dimana yang dimaksudkan dengan jangka pendek adalah untuk jangka waktu kurang
dari satu tahun. Transaksi yang dipergunakan dalam pasar uang adalah transaksi surat
berharga dan atau sekuritas yang ada.

Seiring dengan perkembangan yang ada berkaitan dengan pasar uang syariah
maka pasar uang yang ada di satu negara juga akan mengalami perkembangan, dimana
aka nada pasar uang konvensional dan juga pasar uang syariah sehingga kerangka pasar
yang ada akan menjadi lebih beragam.

Pasar uang syariah dan pasar uang konvensional pada dasarnya memiliki tujuan
yang sama, yaitu sebagai sarana untuk pengelolaan akan likuiditas dan akan membantu
perbankan untuk melakukan pengelolaan akan likuiditasnya. Baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang. Hanya dalam pasar uang syariah tidak ada instrument suku
bunga yang dipergunakan dan diganti dengan skema bagi hasil. Dari sisi peserta yang
ikut dalam pasar uang antar bank syariah merupakan bank syariah dan juga bank
konvensional. Sedang dalam pasar uang konvensional yang menjadi peserta adalah
terbatas hanya pada bank konvensional saja.

Adapun peraturan terkait dengan pasar uang antar bank syariah di Indonesia
adalah PBI No 17/4/PBI/015 tentang Pasar Uang Antar Bank berdasarkan prinsip
syariah yang kemudian diperbarui dengan aturan baru nomor 22 tahun 2020 juga
tentang pasar uang antar bank dengan prinsip syariah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata manajemen berasal dari kata “management” yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Secara garis besar manajemen keuangan syariah
merupakan suatu disiplin ilmu yang mengatur segala system keuangan baik dalam
pengorganisasian serta pengontrolan sumber daya dalam aspek keuangan syariah.
Sedangkan manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan
dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai
dengan tujuan dan sasaran perusahaan.
Fungsi utama dari manajemen keuangan syariah adalah sebagai berikut:
Planning atau Perencanaan Keuangan, Budgeting atau Anggaran, Controling atau
Pengendalian Keuangan, Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, Reporting atau
Pelaporan Keuangan.
Perencanaan keuangan syariah memiliki beberapa tujuan. Pertama, agar tidak
meninggalkan utang bagi orang yang kita sayangi. Dengan gaya hidup konsumtif, sering
kali kita terjebak kedalam utang yang bukan merupakan utang produktif.
Pasar keuangan merupakan pasar dimana memiliki fungsi yang penting dalam
perekonomian. Fungsinya adalah melakukan penyaluran dana dari pihak yang berada
dalam kondisi kelebihan dana kepada pihak yang berada dalam kondisi defisit dana.
Lembaga keuangan yang ada akan membantu agar transaksi keuangan menjadi
lebih efisien dengan cara untuk mengurangi harga yang ada pada transaksi Pasar
keuangan sendiri terbagi atas dua pasar, yaitu pasar modal dan pasar uang.
DAFTAR PUSTAKA

Lailatus Sa'adah. (2020). Manajemen Keuangan. Jombang: Universitas KH. A Wahab


Hasbullah
Mardiasmo. (2018). Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah: Edisi Terbaru.
Yogyakarta: Andi
Djakman D Chaerul. 1999. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

https://zelts-consulting.com/perencanaan-keuangan-syariah/diakses 29 Maret 2012


https://accounting.binus.ac.id/2022/12/06/pasar-keuangan-syariah/

Anda mungkin juga menyukai