Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Jika kita lihat dari pengertian nya kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno
yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian secara luas manajemen berarti
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.

Sedangkan arti dari manajemen syariah adalah sebuah kegiatan manajerial keuangan
untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip-prinsip syariah.

Ruang lingkup manajemen keuangan syariah meliputi :

1. Aktivitas perolehan dana

Setiap upaya-upaya dalam memperoleh harta semestinya memperhatikan cara-cara


yang sesuai dengan syariah seperti mudharabah, musyarokah, murabahah, salam, istihna,
ijarah, sharf dan lain-lain.

2. Aktivitas perolehan aktivas

Dalam hal ingin menginvestasikan uang juga harus memperhatikan prinsip-prinsip


“uang sebagi alat tukar bukan sebagi komoditi yang diperdagangkan”, dapat dilakukan
secara langsung atau melalui lembaga intermediasi seperti bank syariah dan reksadana
syariah. (QS.Al-Baqarah : 275)

3. Aktivitas penggunaan dana

Harta yang di peroleh digunakan untuk hal-hal yang tidak di larang seperti membeli
barang konsumtif dan sebagainya. Digunakan untuk hal-hal yang di anjurkan seperti infaq,
waqaf, shadaqah. Di gunakan untuk hal-hal yang di wajibkan seperti zakat. (QS.Al- Dzariyat
:19 dan QS. Al-Baqarah:254)

2. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana Manajemeb Keunangan Syari’ah.
b. Seperti apa karakteristik manajemen keuangan sayri’ah.
3. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah :

a. Untuk memenuhi Tugas Kuliah.


b. Menambah pengetahun penulis dan menambah khazanah ilmu penulis.
c. Dan untuk lebih memahami tentang Manajemen Keuangan Syariah.

BAB 11

PEMBAHASAN

Seperti yang kita tahu, keuangan syariah memang sedang menjadi tren di Indonesia.
Masih banyak juga orang yang hanya mengikuti tren tanpa mempelajari apa itu keuangan
syariah. Terlebih lagi dengan manajemen keuangan syariah, masih banyak juga yang belum
memahami apa itu manajemen keuangan syariah. Menurut G.R. Terry adalah suatu
proses atau kerangka kerja,yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang
nyata. Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola
uangya n g m e m p e n ga r u h i k e h i du p a n s e t i a p o r a n g d a n s e t i a p o r ga n i s a s i . K e
u a n ga n berhubungan dengan proses, lembaga, pasar, dan instrumen yang terlibat dalamtran
sfer uang diantara indi:idu maupun antara bisnis dan Pemerintahan.1

A. Analisis Laporan Keuangan Konvensional.

Laporan Keuangan syariah adalah adalah cara mengolah suatu informasi keuangan
berdasarkan syariah aturan dan hukum islam agar menghasilkan suatu laporan yang memberi
manfaat. System akuntansi berbasis syariah ini muncul akibat rasa kurangnya suatu system
akuntansi yang berdasarkan kepada nilai-nilai islam oleh kaum muslimin.

Pengertian Akuntansi konvensional secara umum adalah suatu metode mengolah


informasi keuangan dan menyajikannya agar dapat digunakan oleh pihak yang
berkepentingan terhadap hasil laporan tersebut. Akuntansi model konvensional ini bisa
dibilang adalah system akuntanni yang paling banyak digunakan oleh masyarakat umum.

Perbedaan laporan keuangan syariah dan laporan keuangan konvesional secara


umum adalah laporan keuangan syariah laporan yang tidak mengandung unsur ribawi dan
mengikuti kaidah-kaidah syari’at sedangkan laporan keuangan konvesional adalah laporan
keuangan yang mengandung unsur ribawi dan liberal.

Pada sisi aktiva: Sisi pasiva :


1. Piutang jual beli 1. Dana pihak ketiga
mudharabah Giro wadiah

1
Sundjaja Ridwan S. & Barlian Inge. Manajemen Keuangan, edisi ke lima. Literata Lintas Media.
Jakarta: 2003
salam. Tabungan wadiah
isthisna Deposito wadiah
lainnya 2. Investasi tidak terikat
2. Pembiayaan Tabungan mudharabah
Mudharabah Deposito mudarabah
musyarakah 3. Equity

B. Analisis Laporan Keuangan Syariah

Aplikasi penyajian laporan keuangan syariah sesuai dengan PSAK 101 Berikut
merupakan gambaran yang terdapat dalam praktek perbankan syariah titip hal ini bisa
dipahami Mengingat bahwa perkembangan perbankan syariah di Indonesia lebih maju
dibandingkan lembaga lembaga keuangan syariah lainnya.

Kemajuan ini didorong dengan adanya bank syariah atau Indonesia yang serius
mengembangkan perbankan syariah di Indonesia yang diharapkan bisa menjadi ikon
implementasi ekonomi syariah. Adapun komponen laporan keuangan syariah pada
perbankan syariah yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai berikut :

1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca);


2. Laporan Laba Rugi;
3. Laporan Arus Kas;
4. Laporan Perubahan Ekuitas;
5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat;
6. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil;
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat;
8. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebijakan; dan
9. Catatan atas Laporan Keuangan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah laporan yang di susun secara periodik menurut

prinsip-prinsip akutansi yang di terima secara umum tentang status keuangan baik

dari individu maupun organisasi. pada dasarnya laporan keungan syariah dan

konvensional adalah organisasi yang bertujuan sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kas yang dapat di percaya mengenai posisi keuangan

perusahaan atau lembaga keuangan pada periodik tertentu.

2. Memberikan laporan keuangan yang dapt dipercaya mengenai hasil usaha

perusahaan atau lembaga keuangan dalam periode tertentu.

3. Memberikan informasi yang dapat membantu pihak –pihak yang

berkepentingan untuk menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan potensi

suatu perusahaan atau lembaga keuanagan.

4. Memberikan informasi penting lainya yang relevan dengan kebutuhan pihak-

pihak berkepentinagan dengan lapora kebutuhan yang bersangkutan.

Hanya saja dalam sistem dan pelaksanaan yang berbeda. Jika bank syariah

berlandaskan pada hukum islam (syariah) sedangkan bank konvensional tidak

menggunakan konsep islam. Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki

konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum

islam yang dimana mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni
masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing

yang telah disepakati terlebih dahulu.

B. Saran

Menyadari penulisan ini jauh dari kata kesempurnaan penulis kedepannya akan lebih

fokus dan detail. Diatas sumber yang lebih banyak sehinga makalah ini dapat di

pertanggung jawabkan dengan sebenanarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan,(Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2004)

Drs. Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah, Jakarta: Kharisma Putera Utama,2011.

Drs. Wiyoko Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari’ah, PT

Grasindo, Jakarta, 2005.

Kasmir, Analisis Laporan keuangan, Jakarta ,PT Raja Grafindo Persada , Cet.5

Rivai arviyyan arivin, Islamic Banking Sebuah Teori Konsep Dan Aplikasi, Jakarta,

PT Bumi Aksara ,2010

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004

Suwiknya Dwi, Analisis Laporan Keuangan Syari’ah, Pustaka Belajar,


Yogyakarta,2013
Veithzal Rivai, arviyyan arivin, Islamic Banking Sebuah Teori Konsep Dan Aplikasi

,Jakarta : PT Bumi Aksara 2010.

Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip Dan Pelaksanaanya Di Indonesia, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada,2009

Anda mungkin juga menyukai