Anda di halaman 1dari 9

Learning from Home – Pengembangan KurikulumPAI– Part 2

No Topik Tugas dan Activitas


1 Evaluasi Membaca materi yang terkait dengan minggu ini dan kemudian menjawab pertanyaan berikut ini:
Kurikulum 1. Menurut pendapat anda, apakah ada perbedaan mendasar dalam evaluasi pembelajaran PAI antara KTSP dan K13? Jelaskan
jawaban anda.
2. Bila anda diberi tanggung jawab untuk menyusun kurikulum PAI di SMA dan SMP, jenis assessment atau evaluasi
pembelajaran apa yang akan anda hadirkan dalam kurikulum tersebut? Jelaskan jawaban anda.
2 Isu-isu tentang Anda diwajibkan untuk mereview sebuah artikel dari jurnal2 ilmiah yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum PAI. Format
pengembangan reviewnya terdiri dari: a. References (judul artikel, pengarang, nama jurnal, vol, no, halaman, tahun terbit), b. Short summary, c.
kurikulum PAI Critical review (hal yang menarik dari artikel ini, kekuatannya, kelemahannya, kegunaan informasi dalam artikel ini bagi dunia
pendidikan, dll.).
3 Tugas Final Sebagai pengganti ujian final, Anda diwajibkan untuk menjawab dan merespon pertanyaan dibawah ini.
Menurut anda, bagaimana seharusnya kurikulum PAI yang ideal itu? Berikan contoh desain kurikulum PAI yang ideal menurut
anda (Bisa anda desain sendiri semuanya, ataupun boleh juga anda modifikasi dari kurikulum2 yang sudah ada dengan
menyebutkan kurikulum yang mana).

Jawaban Terhadap Pertanyaan Yang Telah Tertera Di Atas.


No Soal Jawaban
1. Menurut pendapat anda, apakah ada perbedaan Negara maju tentunya tidak pernah terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas
mendasar dalam evaluasi pembelajaran PAI antara pendidikan suatu negara, maka sekain tinggi pula kualitas suber daya manusia yang data memajukan
KTSP dan K13? dan mengharumkan negaranya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara sumber daya manusia antara
negara maju dan negara berkembang, yang berbeda hanyalah cara dalam mendidik sumberr daya
(Evaluasi Kurikulum) manusia itu sendiri.
Kurikulum 2013 sudah diiplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah
tertentu (terbatas). Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu juga
yang lama adanya perbedaan yang tidak dimiliki oleh yang baru.
Nah kalau seperti itu dimana juga perbedaannya diantara keduanya :
- Kompetensi
Pada KTSP, Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melalui Permendiknas No 22 Tahun 2006.
Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun
2006.
Pada Kurikulum 2013, SKL ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun
2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum yang
dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013.
Selain itu, kompetensi siswa SMA berbeda dengan siswa SMK pada KTSP. Sedangkan pada
Kurikulum 2013, kompetensi antara siswa SMA dan SMK pun serupa dalam dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
- Mata pelajaran
Pada KTSP, setiap mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dengan kompetensi dasar sendiri
pula. Pendekatan mata pelajaran berbeda antara satu dengan yang lainnya. Total ada sebelas
mata pelajaran yang harus dikuasai siswa.
Pada Kurikulum 2013, semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama
(saintifik). Siswa diajak mengamati, menalar, bertanya dan mencoba. Setiap mata pelajaran
saling terkait dan saling mendukung semua kompetensi pembelajaran seperti sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Total, ada enam hingga tujuh mata pelajaran yang harus
dikuasai siswa.
Meski demikian, pada dasarnya pendekatan saintifik juga sudah dipakai dalam KTSP. Hanya
saja, istilah yang digunakan adalah pendekatan inquiry.
Selain itu, mata pelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP sejajar dengan mata pelajaran lain dan
diperlakukan sebagai pengetahuan. Sedangkan dalam Kurikulum 2013, Bahasa Indonesia
menjadi alat komunikasi dan pembawa pengetahuan. Begitu juga dengan mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
- Proses pembelajaran
Pada KTSP, skema tematik diterapkan pada kelas satu hingga tiga SD. Sedangkan pada
Kurikulum 2013, pola Tematik Terpadu ini diterapkan di kelas satu hingga enam.
- Penjurusan
Pada KTSP, siswa SMA bisa memilih jurusan sekolah sejak kelas XI. Selain itu, penjurusan di
SMK juga sangat detil.
Pada Kurikulum 2013, tidak ada penjurusan bagi pelajar SMA. Siswa harus menamatkan mata
pelajaran wajib, peminatan, antarminat dan pendalaman minat. Pada SMK, penjurusan tidak
terlalu detil hingga bidang studi. Penjurusan di SMK meliputi pengelompokan peminatan dan
pendalaman.
- Penilaian
Pada KTSP, proses penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan. Pada Kurikulum 2013,
penilaian dilakukan secara otentik dengan mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
- Ekstrakurikuler
Pramuka tidak menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib pada KTSP. Sebaliknya, pramuka wajib
pada Kurikulum 2013.
Bila anda diberi tanggung jawab untuk menyusun
kurikulum PAI di SMA dan SMP, jenis
assessment atau evaluasi pelajaran apa yang akan
anda hadirkan dalam kurikulum tersebut?
Jelaskan jawaban anda.
2. Anda diwajibkan untuk mereview sebuah artikel Judul “Analisis Perbedaan Antara Kurikulum KTSP Dan
Kurikulum 2013”
dari jurnal2 ilmiah yang berkaitan dengan
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA
pengembangan kurikulum PAI. Format reviewnya Valume Dan Halaman VOL. 17, NO. 2, 280-292
Tahun 2017
terdiri dari: a. References (judul artikel,
Penulis Hakimlukmanul336@Gmail.Com
pengarang, nama jurnal, vol, no, halaman, tahun Review Dira Abdi
terbit), b. Short summary, c. Critical review (hal Tanggal Review 19 Juni 2020
Latar Belakang Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan bahwa pembentukan
yang menarik dari artikel ini, kekuatannya,
Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk
kelemahannya, kegunaan informasi dalam artikel
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut
ini bagi dunia pendidikan, dll.). UUD 1945, pasal 31, ayat (3) memerintahkan agar pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
(Isu-isu tentang pengembangan kurikulum Nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
PAI) akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa,
yang diatur dengan Undang-Undang. Sesuai dengan amanat UUD
1945, maka diberlakukanlah Undang-Undang No. 20 tahun 2003
tentang Pendidikan Nasional, yang menjadi dasar Hukum untuk
membangun pendidikan dengan menerapkan prinsip demokrasi,
desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang menjunjung tinggi
hak asasi manusia.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, salah satu unsur dalam
sumber daya pendidikan, perlu adanya kurikulum yang berbasis
pada kompetensi sebagai suatu instrumen mengarahkan peserta
didik menjadi: (1) manusia yang berkualitas yang mampu
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2)
manusia yang terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan (3) warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan kualitas
pendidikan di negeri ini, antara KTSP 2006 dan Kurikulum
Berbasis karakter 2013. Untuk mewujudkan seperangkat program
pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya
Indonesia.
Permasalahan Pengembangan kurikulum haruslah mengikuti perkembangan dan
perubahan zaman. Ini terbukti bahwa di banyak hal prestasi
peserta didik di dalam akademik dan intelektualitas sangat
menggembirakan dengan adanya pengembangan kurikulum
sesuai dengan perubahan zaman tersebut.
Namun di balik keberhasilan itu semua, wajah buram telah
tampak pada karakter siswa. Banyak kasus yang tidak
menyenangkan dan kriminalitas, seperti miras, penodongan,
pergaulan bebas dll.) melibatkan pelajar-pelajar sekolah
Banyak kasus perkelahian massal terjadi antar pelajar. Banyaknya
coret-coret baju seragam sekolah dilakukan oleh pelajar-pelajar
setelah pengumuman kelulusan UAN. Banyak pelajar mudah stres
dan cengeng dalam menghadapi problem pribadi dan masa depan.

Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan Library research (penelitian pustaka)


adalah pengumpulan data yang teoritis melalui perpustakaan
dengan cara membaca buku-buku, kitab jurnal, artikel dan tulisan-
tulisan lainnya yang ada kaitanya dengan masalah yang ingin
dibahas sehingga data tersebut dapat membantu pelaksaan
penelitian lapangan
Hasil Penelitian Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum 2013
lebih menekankan pada integrated curriculum. Pendekatan ini
mirip dengan Major approach to learning with a cognitive
approach yang dikemukakan oleh Steppen N. Elliot. Dia
menyatakan model pendekatan ini memiliki 3 ciri, antara lain:
Pertama, belajar haruslah meaningful (bermakna); Kedua, belajar
haruslah discovery learning (belajar mendapatkan penemuan, cari
tahu); Ketiga, belajar haruslah construtivism (belajar secara
konstruktif menurut teori constructivism).

Selain itu, pada banyak hal pendekatan implementasi


pembelajaran pada Kurikulum 2013 senada dengan pendekatan
Thinking Skills and problem solving (Keterampilan berfikir dan
pemecahan masalah) yang disebutkan Steppen N. Elliot, dimana
menurutnya dalam pembelajaran dengan pendekatan tersebut
DUPE MODEL dapat diterapkan. Model Dupe ini memiliki
kriteria: Pertama, Defining the nature of the problems (Memberi
batasan tentang hakekat masalah). Kedua, Understanding the
nature of the problems (memahami hakikat masalah). Ketiga,
Planning the solution (rencanakan pemecahan masalah). Keempat,
Evaluating the solution (evaluasi pemecahan masalah). Ini berarti
bahwa kurikulum 2013 menekankan konsep, teori, dan dimensi
paedagogik modern dalam pembelajaran secara saintifik yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Menurut Ali Modofir, Kurikulum 2013 menggunakan konsep
scientific (ilmiah) dengan ciri-ciri sbb: Pertama, materi
pembelajaran berbasis pada fakta serta fenomena yang dapat
dijelaskan secara logis atau penalaran tertentu; bukan terbatas
pada kira-kira, khayalan, lagenda, atau dongeng semata. Kedua,
penjelasan guru dan respon siswa dan interaktif guru terbebas dari
prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau penalaran
menyimpang dari alur berfikir logis. Ketiga, mendorong dan
menginspirasi siswa berfikir secara kritis, analitis dalam
mengindentifikasikan, memahami, memecahkan masalah dan
mengaplikasikan teori pembelajaran. Keempat, mendorong dan
menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik dalam melihat
perbedaan dan kesamaan serta tautan satu sama lain. Kelima,
mendorong dan menginspirasikan siswa mampu memahami dan
menerapkan serta mengembangkan pola berfikir yang rasional
dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Keenam,
berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan. Ketujuh, tujuan pembelajaran
dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya. Kedelapan, proses pembelajaran menyatukan tiga
ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kesembilan,
kurikulum 2013 menekankan pada dimensi paedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Lebih jauh lagi Ali Mudiofir menyebutkan bahwa ada beberapa


persamaan antara konsep akhlak dan karakter yang merupakan
ciri khas dari kurikulum 2013 yang bebasis karakter.
Persamaannya adalah: Pertama,sama-sama membicarakan baik
dan buruk. Kedua, sama-sama menjadikan jiwa / nafs / suma
(perpaduan akal dan kalbu). Ketiga, sama-sama membuka hal
tidak tampak (bathiniah). Sedangkan perbedaan antara akhlak dan
karakter adalah: Pertama, akhlak merupakan kajian dari ilmu
agama, sementara karakter menjadi kajian ilmu budaya. Kedua,
Akhlak sumbernya wahyu, sementara karakter sumbernya
akal/budaya masyarakat setempat.
Dapat dipahami Banyak terdapat perbedaan antara KTSP 2006
dan Kurikulum 2013. Perbedaan tersebut meliputi satuan mata
pelajaran, jam pelajaran implementasi pembelajaran, strategi
pembelajaran dan proses penilaian standar kompentensi
kelulusan,dsb. Kurikulum 2013 memiliki tujuan yang jelas dalam
pembentukan karakter bangsa.

Kelebihan Penelitian ini sangat sangat membantu untuk mendapatkan hasil


yang lebih akurat, dalam memahami perbedaan antara KTSP
2006 dan Kurikulum 2013, sehingga memudahkan para
mahasiswa/siswa/i/guru menjadi sebuah bahan bacaan dan
rujukan.
Kekurangan Penelitian ini tidak terlalu lengkap, ada beberapa poin-poin yang
seharusnya ada tapi tidak disajikan dengan lengkap. Seperti
metodelogi penelitian.
3. Sebagai pengganti ujian final, Anda diwajibkan Pendidikan merupakan suatu proses yang komprehensif  yang berupaya mempersiapkan diri  dengan
untuk menjawab dan merespon pertanyaan segala yang dimilikinya menuju kabaikan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Pendidikan Islam ideal
dibawah ini. “Menurut anda, bagaimana adalah  membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT,  mampu menggunakan logikanya
seharusnya kurikulum PAI yang ideal itu? secara baik,  berinteraksi sosial dengan baik dan bertanggung jawab.  Dengan kata lain,  pendidikan
Berikan contoh desain kurikulum PAI yang ideal Islam ideal adalah membina potensi spiritual,  emosional dan intelegensia secara optimal. 
menurut anda (Bisa anda desain sendiri Ketiganya terintegrasi dalam satu lingkaran. Aktifitas pendidikan Islam pada dasarnya merupakan
semuanya, ataupun boleh juga anda modifikasi upaya dalam mewujudkan spirit Islam, yaitu suatu upaya dalam merealisasikan semangat hidup
dari kurikulum2 yang sudah ada dengan yang dijiwai oleh nilai Islami. Selanjutnya spirit tersebut digunakan sebagai pedoman hidup. Spirit
menyebutkan kurikulum yang mana)”. Islam ini berakar dalam teks-teks suci Al-Qur’an yang disampaikan Allah kepada Muhammad
SAW.
(Tugas Final)

Anda mungkin juga menyukai