KONSEP UANG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok dalam Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Kelas EI-4A
Dosen Pengampu :
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Akhir kata, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami memohon saran dan kritikan yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah dan pembelajaran ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem keuangan itu?
2. Bagaimana Lembaga keuangan itu?
3. Bagaimana prinsip-prinsip operasional Lembaga keuangan Syariah di
Indonesia?
4. Bagaimana struktur Lembaga keuangan Syariah di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem keuangan.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Lembaga keuangan.
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana prinsip-prinsip
operasional Lembaga keuangan Syariah di Indonesia.
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana struktur Lembaga
keuangan Syariah di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Keuangan
B. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya
terutama berbentuk asset keuangan (financial asset) atau tagihan (claims)
seperti saham dan obligasi. Pada perngertian lainnya Lembaga keuangan
adalah sebuah perusahaan keuangan yang kegiatan utamanya melakukan
kegiatan ekonomi financial. Lembaga keuangan sangat diperlukan dalam
perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok masyarakat yang
kelebihan dana dan kelompok masyarakat yang memerlukan dana.1
1
Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2012, hlm. 33
2
a. Lembaga keuangan (dalam hal ini bank sentral) mencetak uang
rupiah sebagai alat pembayaran yang sah untuk memudahkan
transaksi di antara masyarakat dan dalam perekonomian Indonesia.
b. Lembaga keuangan (dalam hal ini bank umum) menerbitkan cek
untuk memudahkan transaksi yang dilakukan nasabahnya.
2. Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak
yang kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana (intermediaton
role).
a. Lembaga keuangan dapat sebagai broker, pialang, atau dealer
dalam berbagai aktiva yang berperan untuk meningkatkan efisiensi
diantara kedua belah pihak.
b. Lembaga keuangan menbantu menyalurkan dana dari pemilik dana
ke peminjam yang tak terbatas dan tak dikenal oleh pemilik dana
dengan biaya transaksi dan biaya informasi yang relative lebih
rendah dibandingkan apabila peminjam harus mencari dan
melakukan transaksi langsung.
3. Lembaga keuangan dalam mengurangi kemungkinan risiko yang
ditanggung pemilih dana atau penabung.2
2
Ibd, hlm. 34
3
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan, sehingga resiko dari para investor
ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana
tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini
merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk
menghasilkan pendapatan.3
4
nondevisa. Bank umum berstatus devisa memiliki produk lebih
luas dibandingkan bank bestatus nondevisa, dimana dapat
melaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang
asing atau jasa bank luar negeri. Bank umum berfungsi sebagai
pencipta uang giral dan uang kuasi, dengan fungsi mempertemukan
anatara penabung dengan penanam modal, dan menyelenggarakan
lalu lintas pembayaran yang efisien.
Sejak dikeluarkannya UU No 7 tahun 1992 yang telah
diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 bank umum terdiri dari bank
konvensional dan bank syariah. Disahkan pula UU No. 21 tahun
2008 tentang Perbankan Syariah dlam tapat paripurna DPR tanggal
17 Juni 2008 yang menjadi landasan hukum perbankan syariah
nasional dimana Bank Syariah tediri dari Bank Umum dan Unit
Usaha Syariah.
5
Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi, (Yogyakarta:
Ekonisia,2008),90
5
diselenggarakan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, seperti
pembukaan rekening giro dan ikut kliring.
6
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan
kegiatan ekonominya.
f) Pembiayaan syariah adalah kegiatan pembiayaan untuk
mengadakan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan
pembayaran secara angsuran sesuai dengan prinsip syariah.
g) Perusahaan anjak piutang syariah adalah kegiatan pengalihan
piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut sesuai dengan prinsip syariah,
anjak piutang berdasarkan akad wakalah bil ujrah adalah
pelimpahan kuasa oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal
yang boleh diwakilkan dengan pemberian keuntungan.
h) Dana pensin syariah merupakan perusahaan yang kegiatannya
mengelola dana pensiun suatu perusahaan pemberi kerja atau
perusahaan itu sendiri.
i) Lembaga pengelola zakat (BAZ atau LAZ), lembaga ini
mengharapkan agar harta zakat unat Islam bisa terkosnentrasi pada
sebuah lembaga resmi dan dapat disalurkan secara optimal.
j) Lembaga penelola wakaf, sebagai lembaga independen untuk
mengembangkan perwakafan selain bertujuan menyediakan
berbagai sarana ibadah dan sosial, tetapi juga memiliki kekuatan
ekonomi yang berpotensi antara lain, memajukan kesejahteraan
umum.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah makalah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
dengan judul “Konsep Uang”. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA