A. UANG
Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum
diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan
berharga lainnya juga untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi
uang sebagai alat penunda pembayaran.
Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai
alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang atau
sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain, bahwa uang
merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa
dalam suatu wilayah tertentu saja. Menurut Albert Gailort Hart
Pengertian uang menurut Albert Gailort Hart adalah suatu kekayaan yang dimiliki untuk
dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Menurut
Walker Pengertian uang secara umum adalah semua hal yang dapat dilakukan oleh uang itu.
Dengan kata lain, uang adalah uang karena fungsinya sebagai uang dan bukan karena fungsi-
fungsi yang lain.
Manfaat / Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara
lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Suatu
benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat
tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui
sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin
keberadaannya oleh pemerintahan. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan
lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah
dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai
yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Fungsi asli uang terbagi menjadi:
Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran.
Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi
cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara
barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang atau jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung,
uang juga berperan untuk memperlancar pertukaran.
Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan
daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini
menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka
ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa
mendatang.
B. INFLASI
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum
dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan, deflasi merupakan
kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya
yang berlangsung secara terus menerus. Jika harga barang dan jasa di dalam negeri
meningkat, maka inflasi mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut
menyebabkan turunnya nilai uang.
Penyebab
Secara umum, inflasi disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga Konsumen
(IHK). Tidak hanya itu, inflasi juga dipengaruhi oleh harga bahan pokok naik.
Adanya tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar), serta desakan
(tekanan) produksi atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau
juga termasuk kurangnya distribusi) juga penyebab terjadinya inflasi. Untuk sebab
pertama lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral),
sedangkan untuk sebab kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan
eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur,
regulasi, dll.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat adanya
kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau
permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara
signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi
yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai
dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya
posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala
distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal
seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana
alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi
spekulasi (penimbunan), dan lain-lain, sehingga memicu kelangkaan produksi yang
terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, di
mana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu: kenaikan harga, misalnya
bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan
usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
C. KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi akan sangat mengacu pada sejauh mana pelaku ekonomi
memahami wawasan tentang ekonomi dan nilai-nilai ekonomi yang cocok untuk
dipakai dalam setiap kegiatan ekonomi. Perilaku manusia dipengaruhi oleh kaidah–
kaidah yang sudah terbentuk dalam masyarakat dan sudah diakui kebenarannya inilah
yang kemudian biasa disebut dengan etik. Sehingga setiap kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh pelaku ekonomi akan terikat dengan etika tersebut.
Tujuan Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi dilakukan dengan tujuan jelas. Tujuan manusia melakukan
kegiatan ekonomi adalah agar bisa memenuhi kebutuhan diri maupun keluarga dalam
jangka waktu yang mungkin tidak terbatas di masa sekarang dan masa depan. Adapun
tujuan lain dari pelaksanaan kegiatan ekonomi adalah:
1. Memberdayakan akal sehat yang dimiliki
Setiap manusia diberikan akal sehat, melakukan kegiatan ekonomi adalah salah
satu wujud syukur dan usaha menjaga aset berikut supaya bisa berguna bagi
orang lain. Selain itu, akal sehat membantu mengolah kreativitas diri dalam
memikirkan cara meraih keuntungan maksimal guna memenuhi kebutuhan.
2. Mendapatkan uang, kekayaan dan kekuasaan
Meraih kekuasaan dan kekayaan menjadi tujuan kegiatan ekonomi selanjutnya.
Hasil transaksi dari kegiatan ekonomi membantu manusia dalam mendapatkan
kebutuhan pokok maupun sekunder.
3. Mengikuti norma sosial yang berlaku
Aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat juga menentukan kegiatan
ekonomi di dalamnya. Apabila kegiatan ekonomi sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat, maka kegiatan ekonomi bisa berjalan lancar.
Sebaliknya, masyarakat akan menolak apabila kegiatan menyimpang dari
norma sosial di wilayah tersebut. Sebagai contoh, pedagang minuman keras
mungkin akan bangkrut jika masyarakat di kawasannya mengutamakan nilai
agama, moral dan kesehatan.
4. Memanfaatkan sumber daya
Tujuan kegiatan ekonomi selanjutnya adalah guna memanfaatkan sumber daya
sekitar. Kendaraan, tanah, dan kemampuan diri dapat memiliki daya jual untuk
mendapatkan kebutuhan jika diolah dengan baik.
5. Tidak menyimpang hukum
Tidak menyimpang hukum adalah tujuan kegiatan ekonomi lainnya. Jika dalam
praktiknya terdapat korupsi, kecurangan, pencurian maupun tindakan-tindakan
menyimpang maka kegiatan itu tidak termasuk dalam apa yang dimaksud
kegiatan ekonomi.
Prisnsip Kegiatan Ekonomi :
1. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menghasilkan barang
atau jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam
rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen
2. Kegiatan Distribusi
Distribusi ialah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari pihak produsen
kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi disebut distributor.
2. Kegiatan Distribusi
Distribusi ialah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari pihak produsen
kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi disebut distributor.
Bank menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan uang tunai dan kredit
ekstra dan bank menawarkan rekening tabungan, sertifikat setoran, serta
rekening giro. Bank menggunakan simpanan ini untuk memberikan pinjaman.
Pinjaman ini termasuk hipotek rumah, pinjaman bisnis, dan pinjaman mobil.
Fungsi Bank
Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank sebagai
lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan
dalam memberikan distribusi keadilan dalam masyarakat, antara lain:
Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung.