Anda di halaman 1dari 4

1.

Konsumsi merupakan tindakan manusia untuk menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu
benda. Konsumsi dalam cakupan makro ekonomi adalah konsumsi nasional yang mempunyai fungsi
menghubungkan antara laju pengeluaran dengan pendapatan nasional. Namun harus diakui, bahwa
tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak berarti tambahan pendapatan. Sebab, tidak semua
pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi.

Pengeluaran konsumsi atau private consumption expenditure meliputi semua pengeluaran rumah-
rumah tangga keluarga dan perseorangan serta lembaga-lembaga swasta bukan perusahaan untuk
membeli barang dan jasa-jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Pembelian barang-barang tahan lama yang baru, seperti mobil, televisi, dan sebagainya
selain bangunan rumah, tergolong sebagai variabel ekonomi pengeluaran konsumsi. Pembelian atas
barang-barang yang telah dimiliki oleh konsumen tidak dianggap sebagai pengeluaran konsumsi,
sebab pengeluaran konsumen yang satu, yaitu konsumen pembeli, diimbangi oleh penerimaan
konsumen penjual, sehingga nettonya sebesar nol. Bangunan rumah tinggal pada umumnya
dikategorikan sebagai pengeluaran investasi.

Ciri-ciri kegiatan konsumsi

Ciri-ciri konsumsi terbagi menjadi beberapa, yaitu:

1. Kegiatan dilakukan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan hidup manusia.

2. Produk yang dikonsumsi memiliki nilai manfaat bagi manusia.

3. Produk barang dan jasa yang digunakan dapat berkurang atau habis.

4. Produk yang dikonsumsi merupakan barang ekonomi yang didapat dengan melakukan pembelian.

Investasi, adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanaman

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal

dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah

kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang

tersedia dalam perekonomian.

Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous

investment,) dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi

dalam jangka panjang seperti :

1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan

diperoleh.

2. Tingkat bunga.

3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.


4. Kemajujan teknologi

Investasi memainkan dua peran dalam ilmu makroekonomi. Pertama,

karena merupakan komponen pembelanjaan yang besar dan mudah berubah,

investasi seringkali mengarah pada perubahan dalam keseluruhan permintaan dan

mempengaruhi siklus bisnis. Selain itu, investasi mengarah kepada akumulasi

modal. Tambahan atas saham bangunan dan peralatan meningkatkan output

potensial negara dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka

panjang (Samuelson dan Nordhaus, 2004: 137-138).

Investasi juga dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran

penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan

perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi

barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan

jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan

lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman

modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah

haus dan perlu didepresiasikan.

2. Secara garis besar, faktor-faktor yang memengaruhi investasi yakni sebagai berikut.

1. Suku Bunga

Suku bunga turut menyumbang pengaruh pada iklim investasi. Nilai suku bunga disebabkan dalam
banyak faktor, termasuk kondisi global.

2. Sumber Daya Alam

Kekayaan SDA Indonesia bisa menjadi daya tarik bagi investor asing untuk berinvestasi. Indonesia
memiliki dua jenis sumber daya alam yakni fosil bumi dan pariwisata.

3. Demografis

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang padat bahkan melonjak dalam
beberapa tahun terakhir.

4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja terampil dengan usia produktif masih terbilang rendah di Indonesia. Keterampilan
tenaga kerja akan berdampak pada pendapatan pekerja, pendapatan per daerah atau provinsi,
hingga regional.
5. Iklim Perekonomian yang Baik

Di Asia, Indonesia termasuk negara dengan iklim ekonomi yang baik. Indonesia telah berulang kali
bertahan dari situasi ekonomi krisis berskala global.

6. Situasi dan Stabilitas Politik Dalam Negeri

Sejak era reformasi tahun 1998, situasi dan stabilitas politik dalam negeri memang naik-turun.

Untuk menjaga iklim investasi, pemerintah selalu dapat menekan pergolakan yang terjadi demi
terciptanya negara yang sehat dan aman.

7. Politik Luar Negeri

Untuk mendapatkan investor asing, pemerintah juga perlu berperan aktif menjalin hubungan baik
dengan negara lain.

8. Birokrasi

Salah satu mandeknya investasi asing adalah birokrasi yang njelimet dan memakan waktu lama.
Penilaian kelayakan dan kemudahan birokrasi negara dilakukan oleh Bank Dunia dan Internasional
Finance Corporation.

Faktor yang mempengaruhi pengeluaran konsumsi.

Pola konsumsi merupakan suatu susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan
dikonsumsi berdasarkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu. Perlu diketahui pola konsumsi
seseorang berbeda dengan orang lainnya. Hal ini tergantung dari besarnya pendapatan seseorang.

Seseorang juga akan menyusun kebutuhan konsumsinya berdasarkan prioritas yang pokok kemudian
sekunder. Seperti misalnya kebutuhan pokok adalah kebutuhan untuk makan, pendidikan, dan
kesehatan. Sedangkan yang termasuk ke dalam kebutuhan sekunder adalah hiburan dan rekreasi.

Sehingga ketika pendapatan seseorang tersebut mengalami penurunan, maka orang tersebut akan
memangkas kebutuhan sekunder nya kemudian memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi pokok terlebih dahulu. Hal ini akan menekan kebiasaan melakukan pola konsumsi yang
berlebihan. Karena pada dasarnya perilaku konsumtif akan menimbulkan efek negatif yang tidak baik
bagi kondisi perekonomian seseorang. Sementara faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi,
diantaranya:

- Penghasilan – Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar
penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang atau jasa,
begitu juga sebaliknya.
- Tingkat Pendidikan – Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan
kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya
juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

- Harga Barang dan Jasa – Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga
sebaliknya.

- Jumlah Keluarga – Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat
konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.

- Jenis Kelamin – Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal
tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.

- Selera dan Gaya – Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal
berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi
ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.

- Adat Istiadat dan Kebiasaan – Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi
tingkat konsumsi masyarakatnya.

- Tingkat bunga Ahli ekonomi klasik menganggap bahwa konsumsi merupakan fungsi dari tingkat
bunga. Khususnya mereka percaya bahwa tingkat bunga mendorong tabungan dan mengurangi
konsumsi.

3. Kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) adalah garis vertikal. Itu menunjukkan inelastis
sempurna. Oleh karena itu, perubahan dalam tingkat harga tidak mempengaruhi output agregat.

Alasan mengapa kurva penawaran agregat jangka panjang adalah vertikal terletak bagaimana input
berperilaku. Ekonom mengasumsikan semua input variabel dalam jangka panjang. Sehingga, ketika
tingkat harga meningkat, seluruh biaya input akan naik mengikutinya. Begitu juga sebaliknya, ketika
tingkat harga turun, biaya input juga akan turun.

Akibatnya, perusahaan tidak memiliki insentif untuk mengubah output mereka. Perubahan tingkat
harga tidak mendorong mereka untuk menaikkan atau memangkas produksi karena tidak
mempengaruhi keuntungan mereka. Margin keuntungan mereka adalah konstan karena biaya
bergerak secara proporsional mengikuti perubahan dalam tingkat harga.

Anda mungkin juga menyukai