Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU


JURUSAN AGRIBISNIS
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,4 Simpang Baru Pekanbaru (28293)
Telp. (0761) 63270 Fax. (0761) 63271 Email: ftan_ur@yahoo.co.id

PRAKTIKUM #2
Mata Kuliah : Ekonomi Mikro Semester : 2 (dua)
Kode MK : FPB-1210 Program Studi : Agb B
SKS : 3(2-1) Dosen Pengasuh : Ir. S. HUTABARAT, MAgrEcon
Waktu : 13.00 – 14.00 Hari/tanggal : Senin/20 Feb 2023/Lab MA

Nilai Total Nama Mahasiswa


: Nama Mahasiswa ::___________________________________
Shobrun Jamil
No. Mahasiswa : 2206110448

Topik bahasan:
Koefisien elastisitas harga permintaan (e) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang
diminta per unit waktu karena adanya persentase perubahan harga tertentu dari komoditi itu. Koefisien
elastisitas harga dari permintaan antara dua titik pada suatu kurva permintaan disebut elastisitas busur.
Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (e M) mengukur persentase perubahan jumlah
komoditi yang dibeli per unit waktu (∆Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu
dalam pendapatan konsumen (∆M/M).
Koefisien elastisitas silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y(e XY) mengukur
persentase perubahan jumlah X yang dibeli per unit waktu (∆Qx/Qx) akibat adanya persentase
perubahan tertentu dalam harga Y(∆Py/Py).
Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang
ditawarkan per unit waktu (∆Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga
komoditi itu (∆P/P).

Dijawab soal-soal pembahasan berikut:

ELASTISITAS HARGA DARI PERMINTAAN

(a) Apa yang umum diukur oleh elastisitas permintaan? (b) Apa yang umumnya diukur oleh elastisitas
harga dari permintaan, elastisitas pendapatan dari permintaan, dan elastisitas silang dari
permintaan? Jawab:

(a) Seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.
(b) Koefisien elastisitas harga permintaan (e) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang
diminta per unit waktu karena adanya persentase perubahan harga tertentu dari komoditi itu.
Koefisien elastisitas harga dari permintaan antara dua titik pada suatu kurva permintaan disebut
elastisitas busur. Lalu Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (eM) mengukur persentase
perubahan jumlah komoditi yang dibeli per unit waktu (∆Q/Q) akibat adanya persentase
perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen (∆M/M). kemudian Koefisien elastisitas silang
dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y(e XY) mengukur persentase perubahan jumlah X
yang dibeli per unit waktu (∆Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga
Y(∆Py/Py).
Microeconomic exercise #2 Page 1

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
JURUSAN AGRIBISNIS
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,4 Simpang Baru Pekanbaru (28293)
Telp. (0761) 63270 Fax. (0761) 63271 Email: ftan_ur@yahoo.co.id

ELASTISITAS PENDAPATAN DAN ELASTISITAS SILANG DARI PERMINTAAN


Tabel 3.15 menunjukkan jumlah “daging-potong biasa” yang akan dibeli oleh suatu keluarga per
tahun pada berbagai tingkat pendapatan. (“Daging potong biasa” berkenaan dengan potongan
daging babi dan potongan daging panggang; ”potongan daging yang mahal” berkenaan dengan bistik
dan sapi panggang sementara “potongan daging yang tipis” untuk hamburger dan ayam). (a) Carilah
elastisitas pendapatan dari permintaan keluarga tadi terhadap “daging-potong biasa” tersebut pada
berbagai tingkat pendapatan. (b) Pada rentang (range) pendapatan berapa “daging potong biasa”
tadi merupakan barang mewah, barang kebutuhan pokok, atau barang inferior (bermutu rendah)
bagi keluarga ini? (c) Gambarkan pada sebuah grafik, hubungan pendapatan-jumlah yang diberikan
di atas (tempatkan pendapatan pada sumbu verrtikal dan jumlah pada sumbu horisontal). Kurva
yang dihasilkannya disebut kurva Engel; dan akan lebih dibahas pada Bab 4.

Jawab :
(b) Bila eM negatif, barang tersebut adalah barang bermutu rendah (inferior)
Bila eM positif, barang tersebut adalah barang normal.
Barang normal biasanya menjadi barang mewah bila eM > 1.

Barang mewah pada tingkat pendapatan yang “rendah”.


Barang kebutuhan pokok pada tingkat pendapatan “menengah”.
Barang bermutu rendah pada tingkat pendapatan “tinggi”.
(c) Jawaban (a) dan (c) ada di kertas halaman terakhir.

Tabel 3.15

Pendapatan
4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000
($/tahun)
Kuantitas
100 200 300 350 380 390 350 250
(lb/tahun)
(a) Lihat kolom (5) dan kolom (6) Tabel 3.16

Tabel 3.16
Pendapatan Jumlah Persentase Persentase
($/tahun) (lb/tahun) Perubahan Q Perubahan M eM Jenis Barang

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


A 4.000 100
100 50 2 Mewah
B 6.000 200
50 33,33 1,50 Mewah
C 8.000 300
16,67 25 0,67 Kebutuhan pokok
D 10.000 350
8,57 20 0,43 Kebutuhan pokok
F 12.000 380
2,63 16,67 0,16 Kebutuhan pokok
G 14.000 390
- 10,26 14,28 0,72 Kebutuhan pokok
H 16.000 350
- 28,57 12,50 2,29 Mewah
L 18.000 250

ELASTISITAS HARGA DARI PENAWARAN


(a) Apakah yang umumnya diukur oleh elastisits harga dari penawaran? (b) Berapa lamanya waktu
penyesuaian perubahan harga suatu komoditi yang diperlukan untuk dapat mempengaruhi
elastisitas harga dari penawarannya? Mengapa? (c) Apakah perubahan elastisitas harga antara dua
titik pada kurva penawaran tergantung pada gerakan ke atas atau ke bawah kurva? (d) Apa yang
terjadi pada pengeluaran total untuk komoditi bila harganya naik sepanjang kurva penawaran
mempunyai kemiringan positif?
Jawab:

(a) Koefisien elastisitas harga dari penawaran (es) mengukur persentase perubahan jumlah
komoditi yang ditawarkan per unit waktu (∆Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu
dalam harga komoditi itu (∆P/P).
(b) Jangka waktu singkat : penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
Jangka pendek : kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun
perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Jangka panjang : produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka
panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
(c) Ya, titik pada kurva penawaran tergantung pada gerakan ke atas.
(d) Jika kurva penawaran mempunyai kemiringan positif (kasus yang biasa), maka harga dan
jumlah bergerak dengan arah yang sama dan eS > 0.

Microeconomic exercise #2 Page 3


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
JURUSAN AGRIBISNIS
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km 12,4 Simpang Baru Pekanbaru (28293)
Telp. (0761) 63270 Fax. (0761) 63271 Email: ftan_ur@yahoo.co.id

ELASTISITAS PENDAPATAN DAN ELASTISITAS SILANG DARI PERMINTAAN

Microeconomic exercise #2 Page 4

Anda mungkin juga menyukai