Anda di halaman 1dari 47

ELASTISITAS

Demand & Supply


• Hukum permintaan dan penawaran meramalkan
arah perubahan harga dan kuantitas sebagai
reaksi terhadap berbagai pergeseran
permintaan & penawaran
• Namun, “Berapa banyak kenaikan & penurunan
yang terjadi penting juga utk diketahui”
• Mengukur dan menjelaskan hingga seberapa
jauh reaksi perubahan kuantitas terhadap
perubahan harga dan variabel-variabel lainnya,
merupakan hal yang akan dijelaskan dalam :
KONSEP ELASTISITAS
Contoh:
Jika kurva supply bergeser ke kiri (S1
& S1’), harga ekuilibrium akan naik
dan kuantitas ekuilibrium akan turun.
Berapa besar masing-masing
perubahan tersebut ?
Tergantung pada Elastisitas
Permintaan
S1
S1'

S
p1' S'
p1

p p'

D
q1 q
q1' q

i. Kurva Permintaan Elastis ii. Kurva Permintaan Inelastis

Gambar Pengaruh Bentuk Kurva Permintaan


 Gambar (i) menggambarkan suatu kasus dimana
jumlah yang diminta konsumen sangat
sensitif/sangat peka terhadap perubahan harga.
Produksi yang berkurang berakibat pada naiknya
harga.
Perubahan harga sedikit akan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap jumlah yang
diminta.
 Gambar (ii) menggambarkan suatu kasus
dimana jumlah yang diminta tidak begitu
tanggap/tidak terhadap perubahan harga
Perubahan harga yang relatif besar hanya kecil
saja pengaruhnya terhadap jumlah yang diminta.
Dalam bentuk model matematik, konsep permintaan umum untuk
suatu produk (barang dan/atau jasa), dinotasikan sebagai berikut:
QDX = f(PX ,I, PR,P e ,Ie ,PAe,T, N, A, F, O)
Di mana:
QDx = kuantitas permintaan produk X,  
PX = harga dari produk X,
I = pendapatan konsumen,
PR = harga dari barang lain yang berkaitan,
Pe = ekspektasi konsumen terhadap harga dari produk X di masa mendatang,
Ie = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatannya dimasa mendatang
PAe = ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan produk X itu di masa mendatang
T = selera konsumen,
N = banyaknya konsumen potensial,
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari produk X,
O = faktor-faktor spesifik lain yang terkait dengan permintaan terhadap produk
itu.
 
1. Elastisitas Permintaan/Harga (Ed)
Merupakan suatu ukuran reaksi jumlah yang diminta
terhadap perubahan harga
Besarnya elastisitas bervariasi antara nol hingga tak
terhingga
Persentase Perubahan Jumlah Yang Diminta
Ed ( ) =
Persentase Perubahan Harga
Cara perhitungan Ed:
1. Elastisitas Titik
Misalkan Qd = f (P), maka : q p
Ed  
Di mana; p q
q/ p Derivatif fungsi permintaan terhadap harga
2. Elastisitas Busur
Ep = (∆ Q/rata-rata Q)/(∆ P/rata-rata P)
= (∆ Q/ ∆ P)(rata-rata P / rata-rata Q)
Tabel 1. Data P dan Qd
Harga Harga Jumlah Jumlah Jumlah
Komoditi Harga Baru
Awal Rata-rata Pertama Baru Rata-rata

Keju Rp 1.700 Rp 1.500 Rp 1.600 116.250 kg 123.750 kg 120.000 kg

Baju Pria Rp 8.100 Rp 7.900 Rp 8.000 197.500 lbr 202.500 lbr 200.000 lbr

Radio Rp 40.100 Rp 39.900 Rp 40.000 9.950 bh 10.050 bh 10.000 bh

Tabel 2 Perubahan P dan Qd


Komoditi P↓ (Rp) Qd ↑ (Unit)
 Keju  200/kg  7.500
 Baju Pria  200/Unit  5.000
 Radio  200/Unit  100
Tabel 3 Persentase Perubahan P dan Qd serta Ed

Komoditi % (P) % (Qd) Ed

 200 7500 6.25%


x100%  12.5% x100%  6.25%   0.5
Keju 1.600 120000  12.5%

 200 5000 2.5%


Baju Pria x100%  2.5% x100%  2.5%   1.0
8.000 200000  2.5%

Radio  200 100 1.0%


x100%  0.5% x100%  1.0%   2.0
40.000 10000 0.5%
Menafsirkan Angka Elastisitas Harga

No. Elastisitas Sensitivitas Permintaan terhadap Nilai Ep


Permintaan Perubahan Harga Produk

1. Elastik Sempurna |%.Q| > 0% dan | %.P | = 0% Tidak Terdefinisi

2. Elastik |%.Q| > |%.P| >1

3. Elastik Unitary |%.Q| = |%.P| =1

4. Inelastik |%.Q| < |%.P <1

5. Inelastik Sempurna |%.Q| = 0% dan |%.P| > 0% =0


Contoh elastisitas permintaan
Manajer telah mengetahui koefisien elastisitas permintaan untuk
produk X yang dijual adalah -2,5 sepanjang range harga sekarang
yang sedang dipertimbangkan oleh departemen pemasaran.
Manajer ingin memperkirakan berapa persen peningkatan kuantitas
yang diminta oleh konsumen apabila harga diturunkan sebesar 8
persen?
Berdasarkan definisi koefisien elastisitas permintaan, kita mengetahui
bahwa:
Ep = (% ∆ Q/% ∆ P)  
-2,5 = (% ∆ Q) / - 8% , jadi % ∆ Q = - 2,5 x - 8% = + 20%
Berarti manajer itu dapat mengharapkan peningkatan kuantitas
permintaan produk sebesar 20% apabila harga diturunkan sebesar
8%.
Contoh
Bila Fungsi Permintaan : Q = 245 - 3,5 P
Berapa koefisien elastisitas permintaan harga $10?
Maka koefisien (Ed ) dapat dihitung, sebagai berikut:
∆Q/ ∆P = -3,5
Q pada titik harga US$10 = 245 - 3,5(10) = 210 unit
Ed = (∆ Q/ ∆ P)(P/Q) = (-3,5 X10/210) = -0,167
Ed = -0,167 berarti, jika harga dari produk itu naik maka kuantitas yang
diminta akan berkurang sekitar 0,167%.
Nilai absolut dari koefisien elastisitas permintaan yang lebih kecil daripada
1, menunjukkan bahwa permintaan ter-hadap produk itu bersifat inelastik.
Skedul Permintaan untuk Fungsi permintaan D0: QDX=217,1-15Px
Tabel Elastisitas Titik untuk Fungsi Permintaan DO: QDX = 217,1 - 15 PX
Tabel Elastisitas Busur untuk Fungsi Permintaan DO: QDX = 217,1 - 15 PX

Catatan: Elastisitas interval dihitung berdasarkan formula:


Ep = (% ∆.Q/% ∆.P) = (∆.Q/. ∆ P) x (rata-rata P/ rata-rata Q)
Nilai Elastisitas Harga pada Kurva
Permintaan yang Berbentuk Linier

140

120
Ed=-5

100
Harga

80
Ed=-1
60

40
Ed=-0.2
20

0
0 10 20 30 40 50 60 70

Jumlah Yang Diminta

Nilai Elastisitas bervariasi di sepanjang kurva permintaan


HUBUNGAN ELASTISITAS PERMINTAAN
DENGAN PENDAPATAN TOTAL
• Manajer perlu mengetahui hubungan
antara elastisitas permintaan dan
pendapatan total (total revenue), agar
keputusan yang diambil berkaitan dengan
perubahan harga produk akan efektif
meningkatkan pendapatan total sebagai
sasaran utama dalam pemasaran suatu
produk.
Elastisitas dan Total Penerimaan
• Total Penerimaan : Jumlah uang yg
dibayar oleh konsumen dan merupakan
penerimaan bagi produsen.
TR = P x Q
dimana :
P = Harga jual komoditi
Q = Jumlah komoditi yg dijual
• Perubahan pendapatan total (∆TR)diakibatkan oleh perubahan harga jual
(∆P) dan perubahan kuantitas permintaan (∆Q) secara bersama.
Hubungan Elastisitas Permintaan Televisi
dengan Pendapatan total
• Hubungan elastisitas harga dari permintaan dengan pendapatan total
secara umum dapat ditunjukkan dalam Tabel Berikut

Elastisitas Perubahan Harga Dampak Pendapatan Total


No.
Permintaan produk (AP) (TR)
1. Elastik Meningkat Menurun
Menurun Meningkat
2. Elastik Unitary Meningkat Tetap (Tidak berubah)
Menurun Tetap (Tidak berubah)
3. Inelastik Meningkat Meningkat
Menurun Menurun
Tampak bahwa kurva pendapatan total
meningkat pada dae-rah elastisitas permintaan
elastik |E | > 1 , mencapai maksimum pada titik
elasti-sitas permintaan elastik unitary | E | = 1 ,
kemudian menurun pada daerah elastisitas
permintaan inelastik |E | < 1 . Hal ini berarti
bahwa apabila produk-produk yang dijual itu
TR, berada dalam daerah elastisitas permintaan
Pendapatan Total elastik |E | > 1, maka strategi paling efektif untuk
meningkatkan pendapatan total dari produk itu
Ep<1 |Ep|.1 Ep>1 (TR) adalah melalui penurunan harga produk itu,
sebaliknya apabila produk-produk yang dijual itu
berada dalam daerah elastisitas permintaan
inelastik |E | < 1, maka strategi paling efektif
untuk meningkatkan pendapatan total dari
produk itu adalah melalui pening-katan harga
TR produk itu. Apabila produkproduk yang dijual
memiliki elastisitas permintaan elastik unitary |E
| = 1, strategi perubahan harga (menaikkan atau
menu-runkan harga) menjadi tidak efektif,
karena tidak memberikan dampak pada
perubahan pendapatan total (pendapatan total
tetap).

• Bentuk hubungan antara elastisitas permintaan dan


pendapatan total
Hubungan Elastisitas Harga dengan
Total Penerimaan (TR)

Penurunan Peningkatan
Harga harga
Ed

Elastis (|Ed|>1) TR meningkat TR turun

Inelastis (|Ed|<1) TR turun TR meningkat

Unitary Elastis) (Ed =1) TR tetap TR tetap


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Elastisitas Harga
(1) Daya substitusi komoditi tersebut.
(2) Kegunaan komoditi tersebut.
(3) Kebutuhan konsumen akan komoditi
tersebut.
(4) Besarnya bagian pendapatan konsumen
yang
digunakan untuk membeli komoditi
tersebut.
2. Elastisitas Pendapatan
• Elastisitas Permintaan Terhadap
Pendapatan (Ei): Merupakan kepekaan
(reaksi) permintaan terhadap perubahan
pendapatan
• Rumusnya:
Persentase Perubahan Jumlah Yang Di min ta
Ei (y) 
Persentase Perubahan Pendapa tan
• Untuk sebagian besar barang, kenaikan
pendapatan berakibat pada kenaikan
permintaan (Komoditi normal)
Elastisitas pendapatan positif (Ei>0)
• Barang-barang yg konsumsinya menurun
sbg tanggapan terhadap kenaikan
pendapatan (Komoditi inferior)
Elastisitas pendapatan negatif (Ei<0).
Elas Elastisitas Elas
Pendapatan tisita
tisit s
Positif pen
as (komoditi dap
pen normal) atan
nol
dap
Elastisitas
atan pendapatan
nol negatif (komoditi
inferior)

0 I1 I2 I3 I4 I5
Faktor yang Mempengaruhi
Elastisitas Pendapatan
Suatu barang yang makin mendasar
(kebutuhan pokok) dalam pola
konsumsi rumah tangga,
elastisitasnya terhadap pendapatan
makin rendah
Contoh Kasus:
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap
permintaan televisi berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara
umum dari produk TV itu, sebagai berikut:

QDX = -l,4 -15Px +7,5Py+ 2,6I + 2,5A


di mana:
QDx = kuantitas permintaan TV berwarna (fungsi banyak), dalam
ribuan unit
PX = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
P = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan produk TV berwarna (fungsi banyak), dalam ratus juta
rupiah per tahun
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menghitung elastisitas
pendapatan dari permintaan untuk produk televisi berwarna ukuran
20 inchi berfungsi banyak (ceteris paribus = dengan asumsi
pengaruh dari variabel lain dalam fungsi permintaan adalah
konstan).

Dalam kasus ini kita boleh mengubah fungsi permintaan televisi


berwarna (fungsi banyak) di Pasar Jakarta di atas, ke dalam fungsi
permintaan yang hanya melibatkan variabel pendapatan konsumen
(I) sebagai variabel bebas, QDx = f(I), dengan jalan
mensubstitusikan nilai-nilai dari variabel bebas lain, kecuali
pendapatan konsumen, ke dalam persamaan permintaan, sebagai
berikut:

QDX = -1,4-15 Px + 7,5 Py+ 2,6 I + 2,5 A


= -1,4 -15(11) + 7,5(9,0) + 2,6 I + 2,5(50)
= 26,1 + 2,6 I
Elastisitas pendapatan dari permintaan dapat juga dihitung menggunakan teknik
perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, yaitu menggunakan
formula:
EI = (% ∆ Q/% ∆ I ) = (∆ Q/ ∆ I ) x (rata-rata I / rata-rata Q)

Berbagai koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan untuk produk televisi


fungsi banyak yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas
interval atau elastisitas busur, ditunjukkan dalam Tabel berikut:

Elastisitas Pendapatan dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi


Banyak pada Berbagai Perkiraan Pendapatan Konsumen (Ceteris Paribus)
Elastisitas Pendapatan
Dari analisis tabel di atas kita mengetahui bahwa
elastisitas pendapatan dr produk tersebut pada tingkat
pendapatan Rp 10 juta telah dianggab sebagai
kebutuhan primer bukan mewah.
Koef elastisitas pendapatan sebesar 0,5 berarti
perubahan pendapatan konsumen sebesar 1% akan
mengubah kuantitas penjualan produk televisi sebesar
0,5% dari tingkat penjualan sebelumnya.
Informasi dari tabel tersebut juga akan memberi petunjuk
bagi seorang manajer untuk mengantisipasi perubahan
pendapatan konsumen terhadap penjualan produk yang
sedang dipasarkan, agar keputusan yang berkaitan
dengan harga maupun output menjadi efektif.
3. Elastisitas Permintaan Silang
• Merupakan kepekaan (reaksi)
permintaan terhadap perubahan
harga komoditi lain
• Rumusnya:

Persentase Perubahan Jumlah Barang X Yang Di min ta


Ec (xy) 
Persentase Perubahan H arg a Barang Y
• Nilai elastisitas silang dari (-∞) sampai
(+∞).
• Ec Positif (Ec>0) : Komoditi substitusi
(mobil pribadi & transportasi umum)
• Artinya : kenaikan harga mobil yg cukup
tinggi akan berakibat naiknya permintaan
transportasi umum
• Ec Negatif (Ec<0) : Komoditi
komplementer (mobil & bensin)
• Artinya : kenaikan harga bensin yang
sangat besar akan mengakibatkan
penurunan permintaan terhadap mobil
ELASTISITAS HARGA-SILANG DARI
PERMINTAAN
Elastisitas harga-silang dari permintaan (cross-price elasticity of demand)
mengukur sensitivitas permintaan untuk suatu produk tertentu terhadap
perubahan harga dari produk lain yang berkaitan apakah sebagai produk
substitusi atau produk komplementer. Elastisitas harga silang dari permintaan
produk X terhadap perubahan harga produk Y, sering dinotasikan sebagai: EX ,
dan dihitung melalui rasio antara persentase perubahan kuantitas permintaan
produk X (%Q ∆ ) dan persentase perubahan harga produk Y(%∆P) Secara
matematik elastisitas harga silang itu ditulis sebagai berikut:
EXY = (% ∆Qx/ ∆Py) = ( ∆QX /∆PY) (Py/Qx)
Manajer bisa mengetahui sifat produk X terhadap produk Y dengan melihat nilai
elastisitas silang:
Apabila produk X dan Y itu bersifat substitusi, maka koefisien elastisitas harga
silang E positif (EXY > 0),
Apabila produk X dan Y itu bersifat komplementer, maka koefisien elastisitas
harga silang E negatif (EXY < 0).
Apabila produk X dan Y itu tidak saling berkaitan (bebas satu sama lain),
maka koefisien elastisitas harga silang E sama dengan nol (EXY = 0).
Contoh kasus:
Dalam suatu survei pasar yang komprehensif di Jakarta terhadap permintaan
televisi berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara umum dari
produk TV itu, sebagai berikut:
QDX = -l,4 -15Px + 7,5Py + 2,6l + 2,5A
di mana:
QDX = kuantitas permintaan (penjualan) TV berwarna (fungsi banyak) dalam
ribuan unit
Px = harga dari TV berwarna (fungsi banyak) dalam ratus ribu rupiah
Py = harga dari TV berwarna (fungsi terbatas) dalam ratus ribu rupiah
I = pendapatan konsumen dalam jutaan rupiah per tahun
A = pengeluaran iklan untuk produk TV berwarna (fungsi banyak),
dalam
ratus juta rupiah per tahun
Pada tahun 2006, saat survei pasar ini dilakukan, rata-
rata harga TV berwarna ukuran 20 inchi (fungsi banyak)
di pasar Jakarta adalah Rp. 1,1 juta, rata-rata harga TV
berwarna ukuran 20 inchi (fungsi terbatas) adalah Rp 0,9
juta, rata-rata pendapatan konsumen TV berwarna
berukuran 20 inchi (fungsi banyak) adalah Rp 10 juta per
tahun, dan total pengeluaran iklan untuk produk TV
berwarna 20 inchi (fungsi banyak) adalah Rp 5 milyar
rupiah.
Dalam kasus di atas produk televisi berwarna ukuran 20
inchi (fungsi terbatas) dapat dianggap sebagai produk
substitusi bagi produk televisi berwarna ukuran 20 inchi
(fungsi banyak). Perbedaan kedua jenis produk televisi
itu adalah pada fungsinya, di mana televisi berfungsi
banyak berarti memiliki fungsi lebih banyak dibandingkan
televisi yang memiliki fungsi terbatas.
Berdasarkan informasi di atas, kita dapat menghitung
elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi
berwarna ukuran 20 inchi berfungsi banyak (ceteris paribus —
dengan asumsi pengaruh dari variabel lain dalam fungsi
permintaan adalah konstan).
Dalam kasus ini kita boleh mengubah fungsi permintaan
televisi berwarna (fungsi banyak) di Pasar Jakarta di atas, ke
dalam fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel
harga produk televisi (fungsi terbatas) sebagai variabel
bebas, Qdx = f(PY), dengan jalan mensubstitusikan nilai-nilai
dari variabel bebas lain, kecuali harga produk televisi
berwarna (fungsi terbatas), ke dalam persamaan permintaan,
sebagai berikut:
Qdx = -l,4 -15Px + 7,5Py + 2,6l + 2,5A
= -1,4 -15(11) + 7,5Py + 2,6(10) + 2,5(50)
= -15,4 + 7,5 Py
• Selanjutnya berdasarkan fungsi permintaan yang hanya melibatkan variabel harga
produk televisi fungsi terbatas, Py, itu dapat diturunkan berbagai koefisien elastisitas
harga silang dari permintaan untuk produk televisi berwarna fungsi banyak pada
setiap titik harga produk televisi fungsi terbatas yang diperkirakan. Berbagai koefisien
elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi berwarna fungsi banyak
yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas titik, ditunjukkan dalam
Tabel berikut :

Elastisitas Harga silang dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi


Banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Televisi Fungsi Terbatas (Ceteris Paribus)
• Dari analisis dalam Tabel, kita mengetahui bahwa elastisitas harga silang
dari permintaan produk televisi berwarna fungsi banyak pada tingkat harga
produk substitusi televisi fungsi terbatas sebesar Rp. 0,9 juta per unit pada
tahun 2006 (P = 9,0) adalah sebesar 1,30.

• Koefisien elastisitas harga silang dari permintaan sebesar 1,30 dapat


diinterpretasikan sebagai, setiap perubahan harga produk substitusi televisi
fungsi terbatas sebesar 1% dari tingkat harga produk substitusi itu pada
tahun 2006, akan mengubah kuantitas penjualan produk televisi berwarna
fungsi banyak sebesar 1,30% dari tingkat penjualan pada tahun 2006
sebesar 52.100 unit (ceteris paribus — dengan asumsi semua nilai variabel
lain yang mempengaruhi permintaan televisi fungsi banyak adaiah konstan).

• Informasi dalam Tabel di atas mampu memberikan petunjuk kepada


manajer untuk mengantisipasi perubahan harga produk pesaing terhadap
perubahan penjualan produk kita, agar keputusan yang berkaitan dengan
harga maupun output akan menjadi lebih efektif.
Sebagai misal, apabila pada tahun 2007 pihak manajemen pesaing yang
memproduksi televisi berwarna ukuran 20 inchi fungsi terbatas mengumumkan
melalui media massa bahwa harga produk telah diturunkan dari Rp. 0,9 juta per unit
menjadi Rp. 0,85 juta per unit, maka manajer yang memproduksi televisi fungsi
banyak itu dapat memperkirakan bahwa kuantitas permintaan produk televisi fungsi
banyak pada tahun 2007 akan menurun menjadi 48,35 (ribu unit) — 48.350 unit.

Hal ini menunjukkan bahwa penurunan harga produk substitusi televisi fungsi
terbatas se-besar 5,55% (dari Rp. 0,9 juta per unit pada tahun 2006 menjadi Rp. 0,85
juta per unit pada tahun 2007) telah menurunkan penjualan produk televisi berwarna
fungsi banyak sebesar 7,20% (dari 52.100 unit pada tahun 2006 menjadi 48.350 unit
pada tahun 2007), yang berarti koefisien elastisitas harga silang dari permintaan
untuk produk televisi berwarna fungsi banyak adalah sebesar: E = (% ∆Q x /% ∆P ) =
-7,20% / -5,55% = 1,30.
Elastisitas harga silang dari permintaan dapat juga dihitung menggunakan teknik
perhitungan elastisitas interval atau elastisitas busur, yaitu menggunakan formula:
Exy = (%∆Qx/%∆Py ) = (∆ Qx/ ∆ Py ) x (rata-rata P / rata-rata Qx)
Berbagai koefisien elastisitas harga silang dari permintaan untuk produk televisi
fungsi banyak yang dihitung menggunakan teknik perhitungan elastisitas interval
atau elastisitas busur, ditunjukkan dalam Tabel berikut :
. Elastisitas Harga silang dari Permintaan untuk Produk Televisi Fungsi
Banyak pada Berbagai Perkiraan Harga Televisi Fungsi Terbatas (Ceteris Paribus)
• Sebagai misal: perhitungan elastisitas harga silang pada interval DE (harga
produk substitusi P = 8,5 sampai 9,0 dan kuantitas Qx = 48,35 sampai 52,10)
adalah sebagai berikut:
∆ Qx/∆ Py = 7,5
Rata-rata Py = (8,5 + 9,0)/2 = 17,50 / 2 = 8,75
Rata-rata Qx = (48,35 + 52,10) / 2 = 100,45 / 2 = 50,225
E = (% ∆Q /% ∆P ) =(∆ Q/ ∆P ) x (rata-rata P / rata-rata Q ) =
7,5(8,75 /0,225) = 1,31

• Koefisien elastisitas interval pada interval harga produk substitusi televisi fungsi
terbatas Rp. 0,85 juta sampai Rp. 9,0 juta per unit (interval DE) sebesar 1,31
dapat diinterpretasikan sebagai apabila rata-rata harga produk substitusi dalam
interval harga Rp. 0,85 juta - Rp. 0,9 juta per unit itu meningkat/menurun
sebesar 1%, maka kuantitas rata-rata permintaan untuk produk televisi fungsi
banyak akan meningkat/ menurun sebesar 1,31% dari kuantitas rata-rata yang
sekarang sebesar 50,225 (ribu unit) — 50.225 unit (ceteris paribus).
4. Elastisitas Penawaran
• Mengukur kepekaan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga
komoditi itu sendiri
• Rumusnya:

Persentase Perubahan Jumlah Barang Yang Ditawarkan


Es(s ) 
Persentase Perubahan H arg a
Menghitung Elastisitas Titik dari Penawaran:

• Misalkan Qs = f (P), maka elastisitas


penawaran dihitung dengan menggunakan
rumus:
q p
Es  
p q
di mana ;
q/ p = turunan pertama fungsi penawaran
terhadap harga
(selalu positif)
q = jumlah yang diminta
p = harga
Kisaran Angka Elastisitas Penawaran

 Elastis Sempurna ES = 
 Elastis ES > 1
 Unitary Elastis ES = 1
 Inelastis ES < 1
 Inelastis Sempurna ES = 0
Faktor yang menentukan Besarnya Es
• Dipengaruhi oleh perilaku hubungan biaya
dengan output

• Jika biaya produksi meningkat secepat kenaikan


output, maka rangsangan untuk meningkatkan
produksi sebagai akibat kenaikan harga akan
cepat pula diikuti dengan kenaikan biaya
produksi (Es inelastis)

• Jika kenaikan biaya lebih lambat dari kenaikan


produksi, maka kenaikan harga akan
merangsang kenaikan produksi dalam jumlah
yang lebih besar (Es elastis)
Terminologi Elastisitas
Elastisitas Angka Elastisitas

A.Elastisitas harga Permintaan (Penawaran)


Inelastis Sempurna Nol
- Inelastis 0 < e <1
- Elastis Tunggal Satu
- Elastis 1<e<
- Elastis Sempurna 
B.Elastisitas permintaan terhadap pendapatan
- Komoditi Inferior Negatif
- Komoditi normal Positif
C.Elastisitas permintaan silang
Komoditi substitusi Positif
Komoditi komplemen Negatif

Anda mungkin juga menyukai