E=0
Q
2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh pada perubahan permintaan.
E < 1, artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah
yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil.
Contoh: permintaan terhadap beras.
E<1
Q
3. Elastis Uniter (E = 1)
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan
sebanding dengan perubahan harga.
E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah
permintaan yang sama.
P
Contoh: barang-barang elektronik.
D
E=1
Q
4. Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar
dari perubahan harga.
E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam
jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
P
D
E>1
Q
5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan
tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga.
Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X.
E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh
naik-turunnya jumlah permintaan.
P Contoh: bumbu dapur.
E= ~
D
Q
2. Kegunaan barang
Semakin banyak kegunaan suatu barang maka elastisitas harga
permintaannya semakin besar. Misalnya elastisitas permintaan akan
kainlebih besar daripada elastisitas permintaan akan baking powder. Kain
dapat digunakan untuk membuat baju, celana, topi, sarung dan lain-
lain.Sedangkan baking powder hanya digunakan untuk membuat roti.
.
Ec= % Perubahan permintaan barang A
2014 5 200 6 60 4 40
2015 4 300 10 40 3 30
Dengan mengetahui besaran elastisitas pendapatan maka kita dapat
mengelompokkan barang-barang ke dalam barang kebutuhan pokok,
barang mewah atau barang inferior (barang yang rendah mutunya).
Pertanyaan :
Tentukanlah elastisitas pendapatan dari telur ayam dan termasuk
jenis barang apakah telur ayam itu?
Penafsiran terhadap elastisitas penawaran adalah sebagai
berikut :
Seester I Seester II
Barang P/kg Q(kg) P/kg Q(kg)