Anda di halaman 1dari 14

Fokus – Hebat -Juara

MODUL 2

KOnsep elastisitas DAN


teori perilaku konsumen

1
Fokus – Hebat -Juara

DAFTAR ISI

Konsep Elastisitas ......................................................................................................... 3


1. Elastisitas Permintaan ....................................................................... 3
a. Elastisitas Harga .......................................................................... 3
b. Elastisitas Silang ......................................................................... 4
c. Elastisitas Pendapatan ................................................................. 5
d. Rangkuman ................................................................................. 5
2. Elastisitas Penawaran ....................................................................... 5
3. Aplikasi Konsep Elastisitas ............................................................... 6
a. Hubungan Elastisitas Harga, Total Penerimaan,
Penerimaan Marjinal ................................................................... 6
b. Pergeseran Beban Pajak .............................................................. 6
Teori Perilaku Konsumen ............................................................................. 7
1. Asumsi-asumsi utama ....................................................................... 7
a. Utilitas ......................................................................................... 7
b. Hukum Pertambahan Manfaat yang Semakin Menurun ............. 7
c. Konsistensi Preferensi ................................................................. 7
d. Pengentahuan Sempurna ............................................................. 7
2. Teori Kardinal ................................................................................... 8
3. Teori Ordinal ..................................................................................... 8
a. Kurva Indiferensi ........................................................................ 8
b. Kurva Garis Anggaran ................................................................ 8
c. Perubahan Harga dan Pendapatan ............................................... 9
d. Keseimbangan Konsumen........................................................... 9
e. Kurva Harga Konsumsi ............................................................... 9
f. Kurva Pendapatan Konsumsi ...................................................... 10
Contoh Soal dan Pembahasan ....................................................................... 10

2
Fokus – Hebat -Juara

Konsep elastisitas

1. Elastisitas Permintaan
Berapa persen satu variabel akan berubah, bila variabel lain berubah sebesar
satu persen, ceteris paribus analisis ini disebut analisis elastisitas. Pada materi
sebelumnya setidaknya ada tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan
terhadap suatu barang yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait,
dan pendapatan.

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas
harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga
barang lain yang terkait disebut dengan elastisitas silang (cross elasticity), dan bila
dikaitkan dengan pendapatan disebut dengan elastisitas pendapatan (income
elasticity).
a. Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta %∆Q ∆Q/Q


Ep = = %∆P =
Persentase perubahan harga ∆P/P

∆Q P
Ep = ∆P x Q

Angka elastisitas harga bernilai negatif. Ep = -2 mempunyai arti bila harga


barang naik 1% maka permintaan terhadap barang itu turun sebesar 2%, ceteris
paribus. Angka Ep juga merupakan nilai absolut sehingga Ep = 2, artiya sama
dengan Ep = -2. Tidak memperhatikan tanda negatif dan positif. Catatan: Bila
suatu barang, misalnya mempunyai elastisitas harga yang positif (yaitu kalau harga
naik, permintaannya juga naik), maka angka atau koefisien elastisitas harganya
diberi tanda (+).
 Angka elastisitas Harga (Ep)
a. Inelastis (Ep < 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih kecil daripada perubahan
harga. Misalya harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun
sebesar kurang dari 10%. Contohnya adalah barang kebutuhan pokok.
b. Elastis (Ep > 1)
Perubahan permintaan (dalam persentase) lebih besar daripada perubahan
harga. Misalnya harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun
sebesar lebih dari 10%

3
Fokus – Hebat -Juara

c. Elastis unitari (Ep = 1)


Perubahan permintaan (dalam persentase) sama dengan perubahan harga.
Misalnya harga naik 10% menyebabkan permintaan barang turun sebesar
10% juga.
d. Inelastis sempurna (Ep = 0)
Berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli sebesar jumlah
yang dibutuhkan. Contohnya adalah permintaan garam.
e. Elastis sempurna (Ep = ∞)
Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak
terbilang besarnya.
 Bentuk kurva yang berkaitan dengan elastisitas
harga
Semakin elastis suatu barang, maka kurvanya akan
semakin landau atau datar, sebaliknya semakin
inelastis suatu barang maka kurvanya akan semakin
tegak.
 Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas
Harga
a. Tingkat substitusi
Makin sulit mencari substitusi suatu barang, maka permintaanya semakin
inelastis
b. Jumlah pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, permintaan akan suatu barang makin inelastis.
Hamper semua suku bangsa di Indonesia menggunakan beras sebagai makanan
pokok. Hal ini menjelaskan mengapa permintaan beras di Indonesia bersifat
inelastis. Penjelasan ini sebenarnya menunjukkan bahwa elastisitas harga
dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang bagi kita. Semakin pokok suatu
barang maka semakin inelastis, namun pokok tidaknya suatu barang adalah
relatif.
c. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen.
Bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastis

b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu
barang sebagai akibat perubahan harga barang lain yang terkait sebesar satu
persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta %∆Qx ∆Qx/Qx


Ec = = %∆Py =
Persentase perubahan harga barang Y ∆Py/Py

∆Qx Py
Ec = ∆Py x Qx

4
Fokus – Hebat -Juara

Nilai Ec mencerminkan hubungan antara barang X dengan Y. Bila Ec > 0


(positif), X merupakan barang substitusi Y. Kenaikan harga barang Y
menyebabkan harga barang X relatif lebih murah, sehingga permintaan barang X
meningkat. Nilai Ec < 0 (negatif) menunjukkan hubungan X dan Y adalah
komplementer. X hanya bisa digunakan bersama-sama dengan Y. Penambahan
atau pengurangan terhadap X menyebabkan, penambahan atau pengurangan
terhadap Y. kenaikan harga Y menyebabkan permintaan terhadap Y menurun,
yaitu menyebabkan permintaan terhadap X ikut menurun.

c. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)


Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta %∆Q ∆Q/Q


Ei = = =
Persentase perubahan pendapatan %∆I ∆I/I

∆Q I
Ei = x
∆I Q

Umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan


meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatannya
semakin besar. Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal. Jika nilai Ei
antara 0 sampai 1, barang tersebut barang kebutuhan pokok. Barang dengan Ei >
1 merupakan barang mewah. Ada pula barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap
barang tersebut justru menurun ketika pendapatan nyata meningkat, barang
tersebut adalah barang inferior.

d. Rangkuman
1. Dari elastisitas harga (Ep), apakah permintaan suatu barang elastis atau
inelastis?
2. Dari elastisitas silang (Ec), apakah korelasi barang tersebut bersifat substitusi
atau komplementer?
3. Dari elastisitas pendapatan (Ei), apakah barang tersebut merupakan barang
mewah, barang kebutuhan pokok, atau barang inferior?

2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) dapat didefinisikan dengan analogi logika yang
sama dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah bila harga barang
berubah satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan %∆Q ∆Q/Q


Es = = %∆P =
Persentase perubahan harga ∆P/P

5
Fokus – Hebat -Juara

∆Q P
Es = ∆P x Q

Angka elastisitas sama dengan elastisitas


harga permintaan, begitu juga dengan bentuk kurva
elastisitas penawaran, hanya saja yang membedakan
yaitu slopenya positif yaitu naik dari kira bawah ke
kanan atas, tidak seperti di kurva permintaan yang
berslope negatif. Semakin datar kurvanya, maka
peawarannya semakin elastis.
Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Penawaran
a. Jenis Produk
Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastic, sebab produsen tidak
mampu memberikan respon yang cepat terhadap perubahan harga. Jika harga beras
naik 10%, petani harus menanam dahulu dan baru 3-4 bulan kemudian dapat
memanen hasil, sebaliknya dengan tekstil yaitu elastis karena memiliki respon
yang cepat terhadap perubahan harga.
b. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat inelastis bila kenaikan penawaran hanya dapat
dilakukan dengan mengeluarkan biaya produksi yang sangat tinggi, begitu
sebaliknya.

3. Aplikasi Konsep Elastisitas


a. Hubungan Elastisitas Harga, Penerimaan Total (TR), dan Pendapatan
Marjinal (MR)
 Untuk barang yang permintaannya inelastis, kenaikan harga 10% akan
menyebabkan penurunan permintaan lebih kecil daripada 10% sehingga
penerimaan total atau total revenue (TR) akan meningkat
 Untuk barang yang permintaannya elastis, kenaikan harga 10% akan
menyebabkan penurunan permintaan lebih besar daripada 10% sehingga
penerimaan total akan menurun, oleh karena itu untuk barang yang elastis
sebaiknya menurunkan harga.
 Untuk barang yang permintaannya unitary, kenaikan harga 10% akan
menyebabkan penurunan permintaan sama dengan 10% sehingga tidak
berpengaruh terhadap penerimaan total.
b. Pergeseran Beban Pajak (Tax Incidence)
 Apabila permintaan suatu barang elastis dan penawarannya inelastis, maka
sebagian besar pajak ditanggung oleh produsen
 Sedangkan apabila permintaan suatu barang inelastis dan penawarannya
elastis, maka sebagian besar pajak oleh konsumen

6
Fokus – Hebat -Juara

Teori perilaku konsumen

1. Asumsi-asumsi utama
Perilaku konsumen penting dibahas agar dapat memahami sisi permintaan barang dan
jasa. Bab ini akan menguraikan perilaku konsumen dalam menentukan alokasi sumber
daya ekonominya. Tujuan yang ingin dicapai oleh konsumen adalah kepuasan maksimum.
a. Utilitas (Utility)
Utilitas adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang. Utilitas
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh konsumen. Utilitas total (Total
Utility) adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi.
Utilitas marjinal (Marginal Utility) adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena
menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.
b. Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The Law of Diminishing
Marginal Utility)
Gejala yang terjadi yaitu pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang
akan memberi tambahan utilitas yang besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan
saja makin menurun, bahkan menjadi negatif. Hal ini biasanya juga disebut LDMU,
hal ini terjadi ketika MU mulai menurun. Hukum pertambahan manfaat yang semakin
menurun disebut juga hukum Gossen (Gossen law).
Catatan: Mengapa berlian lebih mahal daripada air? (Paradox value)
Karena TU berlian lebih tinggi daripada air. Pernyataan ini lalu disanggah
bahwa ada kondisi dimana air terasa lebih bernilai daripada berlian, misalnya pada
saat manusia sangat haus. Akan tetapi kemudian hal ini diperjelas bahwa, pertambahan
manfaat dari air cepat sekali menurun dibandingkan berlian, misalnya pada saat
manusia haus, segelas pertama akan memberikan manfaat yang sangat besar, tetapi
setelah gelas keempat atau kelima, pertambahan manfaat air sudah sangat menurun.
c. Konsistensi preferensi (Transitivity)
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun
prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan. Contoh: Bila barang X lebih disukai
dari pada barang Y (X > Y) dan barang Y lebih disuka daripada Z (Y > Z), maka
barang X lebih disukai dari Z (X > Z).
d. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna
berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang,
kapasitas produksi, teknologi yang digunakan, dan harga barang di pasar. Mereka
mampu memprediksi jumlah penerimaan untuk suatu periode konsumsi.

7
Fokus – Hebat -Juara

2. Teori Kardinal (Cardinal Theory)


Teori kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat
dihitung secara nominal dengan satuan. Sedangkan satuan
ukuran kegunaan adalah util.
 Seseorang akan berhenti menambah konsumsi akan
suatu barang ketika MU = P.
 TU maksimum ketika MU = 0
 Sumbu Y adalah util dan sumbu X adalah barang

3. Teori Ordinal (Ordinal Theory)


Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung; hanya dapat dibandingkan,
sebagaimana kita menilai kecantikan. Untuk menjelaskan pendapatnya teori ordinal
menggunakan kurva indiferensi (indifference curve).
a. Kurva Indiferensi (Indifference Curve)
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi
konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen. Sekumpulan kurva indiferensi disebut peta indiferensi
(indifference map).
Asumsi-asumsi/ ciri-ciri Kurva Indiferensi
1. Semakin ke kanan atas, tingkat kepuasannya makin
tinggi; tetapi tidak dapat dikatakan berapa kali lipat.
2. Menurun dari kiri bawah ke kanan atas (Downward
Sloping); asumsi ini menggambarkan adanya kelangkaan.
Bila suatu barang makin langka, harganya makin mahal.
Hal ini juga menjelaskan MRS (Marginal Rate of
Substitution) yaitu berapa banyak barang Y dikorbankan
untuk menambah satu unit barang X demi menjaga tingkat
kepuassan yang sama. Berdasarkan hukum LDMU,
jumlah Y yang ingin dikorbankan makin kecil pada saat jumlahnya makin
sedikit (langka).
3. Cembung ke titik origin (convex to origin); menjelaskan MRS.
4. Kurva indiferensi tidak bisa saling berpotongan tapi dapat bersinggungan; ini
penting agar asumsi transitivitas (transitivity) terpenuhi.
b. Kurva Garis Anggaran (Budget Line Curve)
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukkan kombinasi
dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang
sama besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL,
sedangkan harga sebagai P (Px untuk barang X dan Py untuk
barang Y) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q (Qx
untuk barang X dan Qy untuk barang Y). Maka persamaan garis
anggarannya adalah
Px
BL = Px.Qx + Py.Qy; slope kurva BL adalah negatif = -Py

8
Fokus – Hebat -Juara

c. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan


Perubahan harga barang dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur
dari besarnya luas bidang segitiga yang dibatas kurva garis anggaran.
 Perubahan harga barang; jika harga film naik, dengan
jumlah pendapatan nominal yang sama, jumlah film yang
dapat dibeli makin sedikit, sehingga BL berotasi ke
dalam, begitu sebaliknya.

 Perubahan pendapatan: jika pendapatan menurun


berarti daya beli menurun, sehingga BL bergeser sejajar
ke kiri, begitu sebaliknya.

d. Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana
konsumen telah mengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada
(jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat
kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaan) atau
tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan
anggaran yang paling minim (minimalisasi biaya).
Secara grafis keseimbangan tercapai pada saat kurva
garis anggaran bersinggungan dengan kurva indiferensi.

e. Kurva Harga-Konsumsi (Price-Consumption Curve)


Perubahan harga salah satu barang
menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya
barang yang harganya turun atau naik menjadi
relatif lebih murah atau mahal dibandingkan
harga barang lainnya. Perubahan ini
menyebabkan pendapatan nyata berubah
meskipun pendapatan nominalnya tetap.
Akhirnya jumlah barang yang dikonsumsi berubah karena tingkat keseimbangan
konsumen juga berubah. Perubahan-perubahan diatas dapat digambarkan dalam
kurva yang disebut Kurva Harga-Konsumsi (Price Consumption Curve) atau biasa
disebut juga sebagai tempat kedudukan (lokus) titik-titik keseimbangan konsumen
pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan harga suatu barang, dimana
pendapatan nominal tetap.
Dari kurva PCC dapat diturunkan kurva permintaan individu. Jumlah
permintaan individu-individu yang ada di pasar adalah permintaan pasar. Dengan
kata lain untuk memperoleh permintaan pasar dengan cara menjumlahkan kurva
permintaan individu secara horizontal.

9
Fokus – Hebat -Juara

f. Kurva Pendapatan-Konsumsi (Income-Consumption Curve)


Faktor lain yang dapat mengubah
keseimbangan konsumen adalah perubahan
pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak
berubah maka kurva garis anggaran bergeser
sejajar dengan garis anggaran sebelumnya.
Income-Consumption Curve (ICC) dapat
didefiniskan sebagai tempat kedudukan titik-titik
keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat
pendapatan nominal, dimana harga nominal
barang tidak berubah. Kemiringan ICC adalah
positif, karena umumnya permintaan terhadap
barang meningkat bila pendapatan meningkat
(barang nomal). Sudut kemiringan ICC dapat mengindikasi apakah suatu barang
merupakan barang kebutuhan pokok atau barang mewah.
Apabila kurva ICC diturunkan maka akan membentuk kurva engel. Kurva
engel yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pendapatan dan
tingkat konsumsi. Catatan: untuk barang inferior kurva engel memiliki korelasi
yang negatif yaitu menurun dari kiri atas ke kanan bawah.

Contoh Soal dan Pembahasan

1. Pada tingkat harga barang sebesar Rp 500,00 barang yang ditawarkan 1000 unit, jika harga
naik 20% barang yang ditawarkan juga bertambah sebanyak 100 unit. Berdasarkan data
tersebut elastisitasnya dinamakan....
a. Elastisitas sempurna
b. Inelastis sempurna
c. Unitari elastis
d. Elastis
e. Inelastis
Kunci Jawaban: e. Inelastis
%∆Q ∆Q 100
Pembahasan: Ep = %∆P; %∆P = 20%; %∆Q = x 100% = 1000 x 100% = 10%
Q
10%
Ep = 20% = 0.5 < 1 (Inelastis)

2. Request tables of rice in an area in one month:

Pursuant to request tables of rice above, what kind of request type including…

10
Fokus – Hebat -Juara

a. Elastic
b. Elastic uniter
c. Perfection elastic
d. Inelastic
e. Perfection inelastic
Kunci Jawaban: a. Elastic
%∆Q ∆Q P −2 4000
Pembahasan: Ep = %∆P; Ep = ∆P x Q; Ep = 500 x = −1.6 = 1.6 > 1 (elastis)
10

3. Data demand of apple fruit in the hypermarket is as the following :

Pursuant of the table above, hence the demand of elasticity coefficient is…
a. 0.04 d. 1.00
b. 0.10 e. 1.10
c. 0.40
Kunci Jawaban : d. 1.00
%∆Q ∆Q P −10 5000
Pembahasan: Ep = %∆P; Ep = ∆P x Q; Ep = 1000 x =1
50

4. Mobil mempunyai permintaan yang bersifat…


a. Inelastis, harga naik 10% permintaannya berkurang lebih besar dari 10%
b. Inelastis, harga turun 10% permintaannya bertambah lebih kecil dari 10%
c. Elastis, harga naik 10% permintaannya bertambah lebih besar dari 10%
d. Elastis, harga turun 10% permintaannya bertambah lebih besar dari 10%
e. Elastis, harga naik Rp10 juta, permintaanya berkurang lebih besar dari 10 unit
Kunci Jawaban: d. Elastis, harga turun 10% permintaannya bertambah lebih besar
dari 10%
Pembahasan: Mobil merupakan barang mewah, sehingga permintaanya bersifat elastis

5. Price Consumption Curve adalah kurva yang…


a. Menunjukkan korelasi berbagai tingkat harga dengan jumlah barang yang dikonsumsi
b. Menunjukkan korelasi berbagai tingkat pendapatan dengan jumlah barang yang
dikonsumsi
c. Menunjukkan berbagai kombinasi dua macam barang yang memberikan kepuasan yang
sama
d. Menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen apabila terjadi perubahan harga salah
satu macam barang
e. Menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen apabila terjadi perubahan pendapatan
konsumen
Kunci Jawaban: d. Menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen apabila terjadi
perubahan harga salah satu macam barang

11
Fokus – Hebat -Juara

Pembahasan: Sesuai dengan materi yang telah dilampirkan sebelumnya pada bagian PCC

6. Perhatikan grafik dibawah ini!

Kepuasan maksimum dicapai pada titik…


a. E1 d. E4
b. E2 e. E5
c. E3
Kunci Jawaban: c. E3
Pembahasan: Kepuasan maksimum (keseimbangan konsumen) terjadi ketika kurva
indiferensi dan budget line bersinggungan.

7. If the rice price increases drastically, it leads to increasing the price of wheat. In this case, rice
and wheat can be called as….
a. Complement goods and increasing the rice price will increase the demand for wheat
b. Substitution goods and increasing the rice price will increase the demand for wheat
c. Complement goods and increasing the rice price will decrease the supply of wheat
d. Substitution goods and increasing the rice price will decrease the supply of wheat
e. Substitution goods and increasing the rice price will decrease the demand for wheat
Kunci Jawaban: b. Substitution goods and increasing the rice price will increase the
demand for wheat
Pembahasan: Beras dan gandum merupakan barang yang saling menggantikan

8. Angka koefisien elastisitas silang tandanya negatif, menunjukkan barang tersebut adalah…
a. Substitusi
b. Komplementer
c. Superior
d. Inferior
e. Giffen
Kunci Jawaban : b. Komplementer
Pembahasan : Sesuai dengan materi yang telah dilampirkan pada bagian elastisitas silang.

9. Permintaan suatu barang dinyatakan dengan Qd = -2P + 10. Jika harga 10, maka sifat
elastisitas permintaan itu ….
a. Elastis
b. Inelastis
c. Elastis uniter
d. Inelastis sempurna

12
Fokus – Hebat -Juara

e. Elastis sempurna
Kunci Jawaban: a. Elastis
%∆Q ∆Q P 𝑑𝑄 P 𝑑(−2P + 10) 10
Pembahasan: Ep = %∆P; Ep = ∆P x Q; Ep = 𝑑𝑃 x = x = 2; Q didapat dengan
Q 𝑑𝑃 −10
cara substitusi dari fungsi permintaan

10. Untuk menghitung koefisien cross elasticity digunakan rumus…


a. Persentase perubahan permintaan barang x dibagi persentase perubahan permintaan
barang Y
b. Persentase perubahan harga barang X dibagi persentase perubahan harga barang Y
c. Persentase perubahan permintaan barang X dibagi persentase perubahan harga barang Y
d. Persentase perubahan harga barang X dikali persentase perubahan harga barang Y
e. Persentase perubahan jumlah barang X dikali persentase harga barang Y
Kunci Jawaban : c. Persentase perubahan permintaan barang X dibagi persentase
perubahan harga barang Y
Pembahasan : Sesuai dengan materi yang telah dilampirkan pada bagian elastisitas silang

11. Dalam kasus berikuti ini akan terjadi pergeseran garis anggaran (untuk barang x dan barang
Y) ke kanan atas tanpa adanya perubahan slope (kemiringan garis), yakni ....
a. Harga barang X naik 10% dan Y turun 10%
b. Harga X dan Y turun 10%
c. Harga X dan Y naik 10%, pendapatan nominal turun 5%
d. Harga X dan Y turun 10%, pendapatan nominal turun 10%
e. Harga X dan Y naik 10%, pendapatan nominal turun 10%
Kunci Jawaban : b. Harga X dan Y turun 10%
Pembahasan : Penurunan harga kedua barang dengan persentase yang sama akan menggeser
kurva BL ke kanan tanpa adanya perubahan slope

12. The elasticity of demand describes the response of buyers (consumers) if ....
a. Changing consumer income
b. Subsidized goods prices changed
c. Changing consumer taste
d. Complementary goods prices changed
e. Prices of goods changed
Kunci Jawaban : e. Prices of goods changed
Pembahasan : Sesuai dengan materi yang dilampirkan pada bagian elastisitas harga
permintaan

13. Garis anggaran untuk dua macam barang, yakni baju dan celana, akan bergeser ke kiri (dalam
keadaan ceteris paribus) bila ....
a. Pendapatan konsumen meningkat
b. Harga baju naik
c. Harga baju turun

13
Fokus – Hebat -Juara

d. Harga celana turun


e. Harga baju dan harga celana naik
Kunci Jawaban : e. harga baju dan celana naik
Pembahasan : apabila harga kedua macam barang naik maka kurva BL akan bergeser ke kiri

14. Pada saat harga barang Rp10.000,00, jumlah barang yang diminta sebanyak 800 unit, apabila
harga naik sebesar 20% jumlah barang yang diminta turun menjadi 560 unit. Berdasarkan data
tersebut maka sifat permintaan barang tersebut adalah …. (catatan: E adalah elastisitas harga
permintaan
a. Elastis sempurna, karena E = 3
b. Inelastis sempurna, karena E = 0
c. Elastis uniter, karena E = 1
d. Elastis, karena E = 1.5
e. Inelastis, karena E = 0.3
Kunci Jawaban : d. Elastis, karena E = 1.5
%∆Q ∆Q −240 −30%
Pembahasan : E = ; %∆Q = x 100% = x 100% = −30%; E = = −1.5 =
%∆P Q 800 20%
1.5 > 1 (elastis)

15. Apabila diketahui pada saat harga barang “X” naik dari 1.200 per unit menjadi 1.500 per unit
dan fungsi permintaan yang berlaku Q = 10P-1000. Maka sifat koefisien elastisitas
permintaannya adalah ....
a. Elastis
b. Inelastis
c. Elastis uniter
d. Elastis sempurna
e. Inelastis sempurna
Kunci Jawaban : a. Elastis
%∆Q ∆Q P 𝑑𝑄 P 𝑑 (10𝑃−1000) 1200
Pembahasan : Ep = ; Ep = x Q; Ep = x = x = 1.09 >
%∆P ∆P 𝑑𝑃 Q 𝑑𝑃 11.000
1 (Elastis); Q didapat dengan cara mensubstitusikan p terhadap fungsi permintaan

14

Anda mungkin juga menyukai