Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATA KULIAH

6.1 KONSEP KESEIMBANGAN PASAR

Proses tawar-menawar merupakan cara yang paling banyak dilakukan oleh penjual dan
pembeli dalam menetapkan harga. Harga suatu barang terbentuk apabila tercapai kesepakatan
antara pembeli dan penjual.

6.1.1 Pengertian Harga Keseimbangan


Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi ketika tercapainya tingkat keseimbangan
antara permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga
pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Bila ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka
harga keseimbangan merupakan perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva
penawaran. Dalam harga keseimbangan berlaku hukum permintaan dan penawaran yang
berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah penawaran, maka harga akan
naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, maka harga
akan turun.

Dengan demikian syarat keseimbangan adalah :

.
Qd = Qs

6.2 MENJELASKAN DAN MENENTUKAN KESEIMBANGAN PASAR

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan


dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan
dan penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan. Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan
dapat dlakukan dengan cara Tabel, cara Matematik dan cara Kurva.
1. Menentukan keseimbangan secara tabel

Harga Jumlah yang Jumlah yang


Sifat interaksi
(Rp) diminta ditawarkan

5000 200 900 Kelebihan

4000 400 800 Penawaran

3000 600 600 Keseimbangan

2000 900 375 Kelebihan


1000 1300 100 Permintaan

Permintaan dan Penawaran Buku Tulis

Misalnya harga buku tulis yang berlaku di pasar adalah Rp 5000. Pada harga ini
hanya sebanyak 200 buku tulis akan diminta pembeli, sedangkan penjual menawarkan
900 buah. Kelebihan penawaran tersebut akan mendorong para penjual menurunkan
harga. Sebaliknya juga jika harga buku Rp 1000 maka sebanyak 1300 buah buku yang
akan diminta pembeli, sedangkan para penjual hanya bersedia menjual sebanyak 100
buah.

2. Menentukan keseimbangan secara Matematik

Disamping dengan menggunakan tabel dan grafik, keadaan keseimbangan pasar dapat
juga menunjukkan secara Matematik. Pendekatan ini diterangkan dalam contoh
berikut :

Contoh soal :

Andaikan persamaan permintaan karet disuatu kampung adalah Qd = 22000 2P dan


penawarannya adalah Qs = -3000 + 3P. Berapakah harga karet alam dan kuantitas
karet yang diperjualbelikan?

Berdasarkan persamaan diatas keseimbangan dalam pasar itu akan terjadi apabila :

-3000 + 3P = 22000
5P = 25000

P = 5000

Perhitungan diatas menunjukkan bahwa tingkat harga adalah 5000. Untuk


menentukan kuantitas yang diperjualbelikan, Qd pada harga keseimbanagn perlu
ditentukan. Didapati:

Qd = 22000 2P

= 22000 2(5000)

= 12000

Perhitungan ini menunjukkan sebanyak 12000kg karet alam diperjualbelikan.


Dengan menggunakan persamaan penawaran, nilai yang sama akan diperoleh yaitu :

Qs = -3000 + 3P

= -3000 + 3(5000)

= 12000

3. Menentukan keseimbangan secara grafik

Kurva DD menggambarkan permintaan buku tulis dan kurva SS menggambarkan


penawaran buku tulis. Kurva tersebut dilukiskan berdasarkan angka permintaan dan
berada disebelah kanan kurva permintaan, berarti penawaran melebihi permintaan.
Keadaan ini tidak stabil dan harga akan mengalami penurunan. Pada harga kurang
dari Rp 3000 keadaan yang sebaliknya berlaku. Kurva permintaan berada disebelah
kanan kurva penawaran, yang berarti permintaan melebihi penawaran.
Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga tidak stabil, yaitu cenderung untuk
mengalami kenaikan. Pada arga Rp 3000 kurva permintaan dan penawaran saling
berpotongan yaitu di titik E. Perpotongan itu berarti permintaan sama dengan
penawaran, dengan demikian keadaan keseimbangan tercapai.
Faktor yang mempengaruhi pergeseran titik keseimbangan :

Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)


Pergeseran kurva permintaan kekanan berarti adanya kenaikan jumlah barang yang
diminta. Jika penawaran tidak berubah, maka akan mengakibatkan kenaikan harga
dan kenaikan jumlah barang yang terjual/terbeli. Sebaliknya,
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
Pergeseran kurva penawaran ke kiri berarti terjadi penurunan jumlah penawaran
barang, maka harga akan mengalami kenaikan
Penawaran bertambah (kurva penawaran berggeser ke kanan)
Pergeseran kurva penawaran ke kanan berarti terjadi kenaikan jumlah barang yang
ditawarkan. Jika permintaan tetap, maka harga akan mengalami penurunan.
Sebaliknya,
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri)
Pergeseran kurva penawaran ke kiri berarti terjadi penurunan permintaan, sehingga
harga barang akan mengalami penurunan.
Efek pertambahan permintaan

Pergeseran kurva permintaan ke kanan,yaitu dari DD menjadi D1D1 menggambarkan


erlakunya pertambahan permintaan yaitu seperti ditunjukkan dalam grafik diatas.
Perubahan ini menyebabkan keadaan seimbang pindah dari E menjadi E1. Perpindahan
ini menjukkan bahwa kenaikkan permintaan menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan
barang yang diperjual belikan bertambah dari Q ke Q1.

Efek pertambahan penawaran

Dalam grafik diatas ditunjukkan kurva penawaranbergeser dari SS menjadi S1S1 dan
penawaran ini berarti penawaran ini telah bertambah. Kenaikan penawaran ini
menyebabkan keadaan keseimbangan berubah dari E ke E1. Berarti harga turun dari P
menjadi P1 dan jumlah yang diperjualbelikan bertambah dari Q menjadi Q1.
Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pengurangan permintaan (kurva
permintaan bergeser ke kiri) menyebabkan harga turun dan jumlah barang yang
diperjualbelikan berkurang, manakala didalamm contoh gambar kedua yaitu
pengurangan penawaran (kurva penawaran bergeser ke kiri) menyebabkann harga naik
dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang.

Faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan pasar

1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau
jasa terbatas.
Contohnya adalah minyak bumi. Permintaan terhadap minyak bumi terus meningkat
akan tetapi jumlahnya stabil dan tidak bertambah, maka hal ini dapat mempengaruhi
keseimbangan pasar.

2. Tinggi rendahnya biaya produksi.


Jika biaya pembuatan atau produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan
membuat produk lebih sedikit dan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Hal ini dapat
mempengaruhi keseimbangan pasar. Tingginya harga barang membuat daya pembeli
masyarakat selaku konsumen turun tetapi jika rendahnya harga suatu barang
membuat konsumen berbondong-bondong untuk membelinya.

3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen.


Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen
cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga
akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga
akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
Misalnya ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak
konsumen antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk
mendapatkan bensin atau solar yang lebih banyak.
4. Produsen mengetahui selera konsumen.
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat mempengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Dalam hal ini jika produsen pandai
melihat peluang, dengan ia menawarkan suatu produk barang atau jasa yang lebih
banyak maka akan terjadi sebuah keseimbangan.
Contohnya ketika toko baju mengetahui model pakaian yang sedang digemari zaman
sekarang maka toko baju itu meniru desain dari baju tersebut, sehingga penjual
selaku produsen dapat mengetahui selera pembeli selaku konsumen.
5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen
tetap atau berkurang.
Contoh : beraneka ragam handphone dengan model terbaru terus bermunculan
berbagai harga. Akan tetapi para konsumen yang sudah mempunyai handphone tidak
akan membeli handphone dalam jangka waktu yang pendek. Sehingga daya beli
konsumen terhadap handphone cendrung tetap atau berkurang

6.3 SURPLUS EKONOMI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 Departemen Pendidikan Nasional
Penerbit Balai Pustaka : Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya; berlebihan ;
sisa.

Istilah surplus dalam ilmu ekonomi adalah sebagai berikut :

Surplus Produsen

Surplus Produsen adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen
dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang
sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.

Surplus menggambarkan berbagai jumlah dimana produsen berkeinginan untuk menjual


pada harga yang berbeda-beda. Kurva Supply dapat juga dipakai untuk mengukur marginal
(opportunity) cost dari penjual dari penawarannya pada berbagai jumlah dari barang.

Contoh:
Misalnya Andi adalah produsen jaket kulit. Dalam memproduksi satu jaket kulit, Andi
menghabiskan biaya sebesar Rp800.000,00. Andi menjual jaket kulit tersebut dengan harga
Rp900.000,00/jaket.

Dari contoh di atas, dapat kita lihat bahwa:


Biaya produksi satu jaket kulit adalah Rp800.000,00

Harga jual satu jaket kulit adalah Rp900.000,00

Surplus produsen atau keuntungan Andi adalah Rp900.000,00 - Rp800.000,00 =


Rp100.000,00

Surplus Konsumen

Surplus Konsumenadalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh


konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen
bersedia membayarnya.

Konsumen membeli barang sebab membuat mereka better off ( sejahtera) atau
memberikan nilai guna. Surplus Konsumenmengukur berapa banyak ksejehateraan yang
mereka peroleh

Sebagai contoh yang disederhanakan, mari kita andaikan bahwa konsumen sedang mencari
mobil bekas. Dia menganggarkan Rp100.000.000 untuk dibelanjakan. Jika dia membeli
mobil dengan semua kriteria yang diinginkannya seharga Rp60.000.000, dapat katakan
bahwa dia memiliki surplus konsumen sebesar Rp40.000.000. Dengan kata lain, baginya
mobil tersebut "bernilai" Rp100.000.000, namun pada akhirnya dia mendapat mobil itu "dan"
surplus sebesar Rp40.000.000 untuk dibelanjakan membeli barang-barang lain sesuai
keinginannya.

Jika keseimbangan terjadi sehingga harga pasar telah terbentuk maka tentu akan ada
konsumen yang diuntungkan karena merasa bahwa harga itu terlalu rendah. Demikian pula,
tentu ada saja produsen yang merasa diuntungkan karena setelah dipertimbangkan harga
keseimbangan itu terlalu tinggi.Kesejahteraan ekonomi dari masyarakat diukur dengan
jumlah consumer surplus dan producer surplus.
DAFTAR PUSTAKA

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 Departemen Pendidikan Nasional Penerbit Balai
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai