Anda di halaman 1dari 5

Bab 4

Permintaan Pasar dan Elastisitas

Kurva Permintaan Pasar


Permintaan pasar (demand market) terhadap suatu barang adalah kuantitas total
permintaan barang tersebut oleh pembeli potensial.

Kurva permintaan pasar menunjukkan hubungan antara kuantitas total yang


diminta dengan harga pasar dari barang tersebut (ceteris paribus).
Bentuk dan posisinya ditentukan oleh bentuk kurva permintaan setiap individu.
Gambar Pembentukan Kurva Permintaan Pasar (cp)

Px Px Px

Px*

0 X1* X1 0 X2* X2 0 X* X

Kurva individu 1 Kurva individu 2 Kurva permintaan pasar

Dari kurva tersebut dapat dilihat bahwa kurva permintaan pasar terbentuk
berdasarkan kurva permintaan setiap individu. Dari kurva tersebut dapat dilihat
bahwa pada harga sebesar Px* terjadi permintaan sebesar X1* pada individu 1 dan
X2* pada individu 2, sehingga pada kurva permintaan pasar terjadi permintaan
sebesar X* yang merupakan akumulasi dari permintaan individu (X* = X1* + X2*).

Pergeseran kurva permintaan pasar dapat terjadi karena adanya perubahan salah
satu variabel seperti selera, perubahan harga, ataupun perubahan pendapatan.
Pada beberapa kasus, arah pergeseran kurva permintaan pasar dimungkinkan
bersifat mendua (ambigue). Hal ini bisa terjadi karena adanya beberapa perubahan
terhadap 1 variabel, misalkan individu 1 mengalami kenaikan pendapatan akan
tetapi individu 2 mengalami penurunan pendapatan. Apabila terjadi hal seperti ini,
maka kurva dapat bergeser ke kanan atau ke kiri.

Pergeseran kurva juga dapat terjadi karena adanya perubahan harga barang lain.
Misal, jika harga barang A meningkat dan kurva permintaan barang B bergeser ke
kanan maka dapat dikatakan bahwa barang A dan B merupakan barang substitusi.
Sedangkan jika perubahan harga barang A menyebabkan kurva permintaan barang
B bergeser ke kiri, maka barang A dan B merupakan barang komplementer.

Elastisitas
Bagaimana menunjukkan perubahan atas satu variabel akan mempengaruhi
variabel lain? Alat ukur untuk menjawab pertanyaan di atas adalah menggunakan
konsep elastisitas.

* Elastisitas Harga dari Permintaan

Konsep ini mengungkap seberapa besar hubungan antara harga suatu produk (P)
terhadap kuantitas yang diminta (Q). Konsep ini akan menunjukkan sensitifitas
perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.

Secara formula dapat dirumuskan:

%∆Q
Ep =
%∆P

dimana,
Ep : Elastisitas Harga dari Permintaan
∆Q : Perubahan kuantitas
∆P : Perubahan Harga

Nilai1 Elastisitas Harga dapat dibedakan menjadi 3, yakni:


Ep < -1  Elastis
Ep = -1  Unitary
Ep > -1  Inelastis

Suatu barang dikatakan elastis jika perubahan 1% harga akan menyebabkan


perubahan kuantitas lebih besar dari 1% dengan bentuk kurva2 cenderung
horisontal dan memiliki efek substitusi besar.
Contoh: elastisitas permintaan barang X adalah -2, itu berati bahwa setiap
kenaikan harga 1%, maka akan mengakibatkan penurunan jumlah yang diminta
sebesar 2%.

1
Nilai elastisitas dapat juga dinyatakan dalam nilai absolut, sehingga tidak mengenal hasil negatif.
2
Perubahan sepanjang kurva akan mempengaruhi kuantitas secara signifikan.
Sedangkan yang dimaksud inelastis adalah jika perubahan 1% harga barang tersebut
menyebabkan perubahan kuantitas lebih kecil dari 1% dengan bentuk kurva3
cenderung vertikal dan memiliki efek substitusi kecil.
Contoh: elastisitas permintaan barang X adalah -½, itu berati bahwa setiap
kenaikan harga 1%, maka penurunan jumlah yang diminta hanya sebesar ½%.

Sementara itu, barang dikatakan unitary jika setiap perubahan harga akan
mengakibatkan perubahan yang sama terhadap perubahan kuantitas (1:1).

Waktu dapat mempengaruhi suatu barang dapat dikatakan elastis atau inelastis,
karena berdasarkan waktu pula maka akan terjadi banyak perubahan. Elastisitas
juga sedikit banyak berpengaruh terhadap pengeluaran total.

Jika permintaannya elastis, maka pengeluaran total akan mengalami penurunan


seiring dengan adanya kenaikan harga dan berlaku sebaliknya untuk permintaan
inelastis.
Contoh:
Kondisi awal : masyarakat kota jakarta sebanyak 1.000 orang mampu membeli
mobil seharga Rp50 juta, maka pengeluaran totalnya sebesar Rp50 miliar.
Dengan adanya permintaan elastis sebesar -2, harga mobil menjadi Rp55 juta dan
jumlah orang yang mampu membeli mobil menjadi 800 orang, sehingga
pengeluaran total menjadi Rp44 miliar.

Permintaan produk X memiliki persamaan Q = 100 – 2P sehingga memiliki tabel


perubahan harga dan kuantitas terhadap pengeluaran total sbb:

Harga ($) Kuantitas (unit) Pengeluaran Total ($)


50 0 0
40 20 800
30 40 1200
25 50 1250
20 60 1200
10 80 800
0 100 0

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan harga lebih dari $50 tidak terdapat
pengeluaran karena tidak ada produk X yang terjual, demikian juga pada saat awal
produksi dimana harga belum ditetapkan. Produk X adalah produk bersifat elastis

3
Harga tidak banyak berpengaruh terhadap kuantitas yang diminta
karena setiap kenaikan harga maka yang terjadi adalah penurunan kuantitas yang
diminta.

* Elastisitas Pendapatan dari Permintaan

Secara konsep, elastisitas ini menghubungkan antara perubahan pendapatan


dengan perubahan kuantitas yang diminta, yang dapat dirumuskan sbb:

%∆Q
Ey =
%∆I

dimana,
Ey : Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
∆Q : Perubahan kuantitas
∆I : Perubahan pendapatan

Nilai Elastisitas Pendapatan dapat dibedakan menjadi 3, yakni:


Ey > 0  kenaikan pendapatan mengakibatkan kenaikan pembelian barang
(barang normal)
Ey = 0  perubahan pendapatan tidak berpengaruh terhadap pembelian barang
(barang independen)
Ey < 0  kenaikan pendapatan mengakibatkan penurunan pembelian barang
(barang inferior)

* Elastisitas Harga Silang dari Permintaan

Secara konsep, metode ini mengukur perubahan yang terjadi terhadap jumlah yang
diminta suatu produk karena adanya perubahan harga produk lain. Konsep ini
dapat dirumuskan sbb:
% ∆ QA
Es =
% ∆ PB

Dimana,
Es : Elastisitas Harga Silang dari Permintaan
∆QA : Perubahan kuantitas produk A
∆PB : Perubahan harga produk B
Jika nilai Es > 0 (positif), maka perubahan harga barang tertentu dan kuantitas
permintaan barang yang lain bergerak searah (substitusi). Artinya kenaikan harga
barang A akan diikuti dengan kenaikan kuantitas permintaan barang B.
Jika nilai Es < 0 (negatif), perubahan harga barang tertentu dan kuantitas
permintaan barang lain akan bergerak berlawanan (komplementer). Artinya
kenaikan harga barang A akan diikuti dengan penurunan kuantitas permintaan
barang B.
Hal ini berbeda ketika nilai Es = 0 yang mengindikasikan perubahan harga barang
dan kuantitas permintaan barang lain tidak saling mempengaruhi (independen).

Anda mungkin juga menyukai